Anda di halaman 1dari 1

Konversi energi uap

Abstrak Energi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan strategis bagi pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mendorong kegiatan ekonomi. Oleh karena itu pengelolaan energi yang andal, aman, dengan harga yang bersaing dan berwawasan lingkungan menjadi sangat penting dan menjadi skala prioritas utama dalam program pembangunan infrastruktur di Indonesia. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 1985 dilakukan inisiasi pendidikan Teknik Energi oleh Swisscontact dengan bimbingan Prof. Dr. H. Brechna. Maka pada tanggal 24 Juli 1987 mulai dibuka Program Studi Teknik Konversi Energi yang bernaung di bawah Jurusan Mesin, Politeknik ITB.

Pendahuluan PLTGU ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Generator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-baling) turbin uap.

Aplikasi Penerapan

Sebuah pembangkit listrik jika dilihat dari bahan baku untuk memproduksinya, maka Pembangkit Listrik Tenaga Uap bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku Air. Kenapa tidak UAP? Uap disini hanya sebagai tenaga pemutar turbin, sementara untuk menghasilkan uap dalam jumlah tertentu diperlukan air. Menariknya didalam PLTU terdapat proses yang terus menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara air menjadi uap kemudian uap kembali menjadi air dan seterusnya. Proses inilah yang dimaksud dengan Siklus PLTU. Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut Air Demin (Demineralized), yakni air yang mempunyai kadar conductivity (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari mempunyai kadar conductivity sekitar 100 200 us. Untuk mendapatkan air demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini. Secara sederhana bagaimana siklus PLTU itu bisa dilihat ketika proses memasak air. Mula-mula air ditampung dalam tempat memasak dan kemudian diberi panas dari sumbu api yang menyala dibawahnya. Akibat pembakaran menimbulkan air terus mengalami kenaikan suhu sampai pada batas titik didihnya. Karena pembakaran terus berlanjut maka air yang dimasak melampaui titik didihnya sampai timbul uap panas. Uap ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik

Anda mungkin juga menyukai