Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN

Katarak berasal dari bahasa yunani Katarrhakies, dari bahasa inggris Cataract, dan bahasa latin cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti air terjun akibat lensa yang keruh.(Ilyas,2007) Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa yang dapat terjadi akibat kedua-duanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyulit mata local menahun. Bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti glaucoma, ablasi, uveitis, dan retinitis pigmentosa. Katarak dapat berhubungan proses penyakit intraokuler lainnya.(Ilyas,2007) Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Sekitar 55% orang berusia 75-85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak. Walaupun sebenarnya dapat diobati,katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. (Depkes. 2010) Katarak tidak dapat dicegah kecuali pada kebutaannya yaitu dengan tindakan operasi. Katarak merupakan penyakit degenaratif namun saat ini katarak juga telah ditemukan pada usia muda (35-40 tahun). Selama ini katarak dijumpai pada orang yang berusia diatas 55 tahun sehingga sering diremehkan kaum muda. Hal ini disebabkan kurangnya asupan Gizi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh (Aswar, 2000) Badan Kesehatan Dunia (WHO) memiliki catatan yang menakutkan tentang kondisi kebutaandi dunia khususnya di negara berkembang. Disebutkan, saat ini terdapat 45 juta penderita kebutaan didunia 60% diantaranya berada di negara miskin atau berkembang. Indonesia, dalam catatan WHO berada diurutan ketiga dengan terdapat angka kebutaan sebesar 1,47% . (Ilyas,2007)

Ilyas S. Penglihatan turun perlahan tanpa mata merah. Ilmu penyakit mata. Edisi ketiga. Jakarta: balai penerbit FKUI; 2007. Hal 200-11 Aswar, 2000.Validitas dan reliabilitas. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Depkes RI. 2010.Sistem Kesehatan Nasional . Jakarta

Anda mungkin juga menyukai