Anda di halaman 1dari 4

SINGLE FOREVER Selama ini orang saling menyakiti satu sama lain dalam relationship karena manusia tidak

mengenal kebenaran dalam suatu hubungan. Banyak orang diluar sana tidak mengerti tentang relationship. Baik atau buruknya suatu hubungan, misalnya hubungan sebagai teman, berpacaran, atau pernikahan, tergantung dari siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu. Kita bisa melihat contoh berdasarkan pengalaman pendeta Jeffry Rachmat. Dia pernah ke supermarket dimana ada jus segar, yang langsung diperas menggunakan mesin, yang dijual disana. Seorang penjaga stand menawarkan jus itu untuk dicoba dulu dan mengklaim kalau jus yang ada distandnya itu manis. Setelah dicoba, memang terbukti jus itu manis. Akhirnya pendeta Jefry Rachmat membeli jus tersebut. Setelah dia bawa pulang, dia menawarkan jus itu ke anaknya. Tapi setelah mencoba, anaknya berkata, "Wuekks, pahit!" Ternyata dari semua jus itu, ada satu jus yang busuk, dan itu membuat keseluruhan jus tidak enak. Jeruk yang busuk sudah mempengaruhi seluruh jeruk yang baik sehingga menjadikan rasanya tidak enak. Kita juga bisa membandingkan suatu hubungan ini dengan omelet. Omelet hanya bisa seenak telur yang dipakai. Jika satu telur baik dan satu telur busuk dikocok bersamaan untuk dibuat omelet. Maka telur busuk itu akan menjadi overpowered. Telur busuk itu akan menguasai telur yang baik sehingga omelet itu menjadi tidak enak. Relationship adalah seperti itu. Suatu hubungan bisa menjadi indah tergantung dari individu yang ada di dalamnya. Dan bahayanya dalam pernikahan itu sama seperti buat omelet tadi. Kalau dalam pernikahan, sebuah sudah diaduk dan dijadikan satu. Dan kalau suatu saat ketahuan yang buruk mengalahkan yang baik, ibaratnya omelet, omelet itu tidak bisa kembali lagi menjadi telur. Dia sudah tidak bisa lagi berada di posisi semula. Kejadian 2:18 berkata, Tuhan Allah berfirman, tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Dikatakan disana seorang diri saja = ALONE, dan bukan SINGLE. Tuhan Allah tidak bilang, tidak baik apabila manusia itu single. Alone berarti sendiri saja, eksklusif dan terisolasi. It's not good for a man to be alone, kenapa tidak baik? 1. Karena kasih. Kasih tidak dapat berdiri sendiri, sebab sifat dasar dari kasih adalah memberi. Tuhan adalah kasih (God is love). Jadi supaya Tuhan bisa mengasihi, maka Tuhan menciptakan manusia yang serupa dan segambar dengan Dia, supaya Tuhan dapat memberikan kasihNya dan dengan demikian kasih menjadi sempurna. Kita diciptakan untuk menerima kasihNya. Begitu juga dengan adam. Ketika Tuhan menciptakan Hawa, tujuan Tuhan supaya adam dapat memberi kasihnya kepada hawa. Man is giving, women is receiving and conceiving. Menerima dan mengandung, segala sesuatu "dikandung". Karena itu sering sekali ketika sebuah pasangan berkelahi dan sang laki-laki berkata sedikit saja yang menyinggung, perempuan itu akan menyimpannya dan suatu saat akan dibalas berlipat kali ganda. Begitu pula ketika anda memberikan hal yang positif, hal itu akan dibalas berlipat kali ganda juga.

2. Memperoleh keturunan, perintah Tuhan untuk memenuhi bumi. 3. Talenta dan bakat bisa dikembangkan sendirian, tapi untuk mengembangkan karakter selalu diperlukan orang lain. Itu sebabnya Tuhan bilang, it's not good for a man to be alone. Alone berarti All in one. Sementara manusia diciptakan untuk membina hubungan. Alone berarti sendiri, menyendiri, terisolasi, atau tidak ada teman. It's not good. But it's good to be single. Single berarti tunggal, utuh,komplit, terpisah, unik, whole, unique, undivided! Adam was single, dia utuh dan komplit sebelum bertemu dengan hawa. Kejadian 1:31 dikatakan kalau segala yang diciptakan oleh Tuhan sungguh amat baik. Hal ini menjelaskan Adam sudah complete sejak penciptaan, he is single. Tidak tercatat adam sibuk mencari kekosongan dirinya. Pada kenyataannya dia begitu sibuk mengusahakan dan memelihara taman eden (bekerja). Begitu sibuknya adam sampai dia tidak mengerti kalau dia perlu teman. Bahkan di Alkitab dicatat kalau Tuhanlah yang menyadari kalau Adam membutuhkan teman, bukan Adam yang merasa kosong. Adam never requested for a girlfriend. Ketika Tuhan menciptakan hawa, Dia tidak menciptakan wanita untuk membuat pria menjadi complete. Karena pada awalnya adam sudah completed. Tuhan berkata I am going to give him a helper. Sebagai contoh, kita mampu mengangkat sebuah kursi sendirian, tapi kalau ada penolong, itu akan membuat segalanya lebih mudah.Tapi tentu bila tidak ada penolong kita tidak bisa mengangkat itu. It's good, a helper, a man can be single, but not alone. Totally happy, because he/she has a lot of friends. You don't have to get married to go to heaven. Saudara tidak perlu menikah untuk menjadi berkat bagi orang lain dan menerima panggilan Tuhan. Kapan kita tau kalau kita siap untuk menerima pasangan? Justru pada kita merasa tidak membutuhkannya. Karena pada saat itu kita dalam kondisi complete. Orang yang siap masuk menikah adalah orang yang single, bukan orang yang mencari-cari untuk dikasihi. Hanya laki-laki yang utuh dan wanita yang utuh yang siap menikah. UTUH, tetapi yang sering terjadi adalah orang menikah karena merasa tidak utuh dan mencari-cari keutuhan dari diri pasangan masing-masing. Illustrasinya begini: Ada dua gelas berisi air masing-masing setengah. Seringkali terjadi seperti itu, kita ingin menjadi "penuh" dan diisi oleh pasangan kita. Ketika kita menuangkan setengah air dalam satu gelas ke gelas yg lain, sebagai perumpamaan ketika itu pasangan kita sedang mengisi kita, pada kenyataannya dia menjadi kosong. Keadaan itu akan selalu terjadi. Secara tidak sadar, kita mengeringkan pasangan kita. And that is exactly WHY, sebagai anak Tuhan kita harus mengerti the BASIC of relationship. Jangan sibuk mencari pasangan untuk mengisi kekosongan!

Tuhan berfirman dalam Matius 22:39b, Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Jadi supaya kita bisa mengasihi orang lain, kita harus mengasihi diri sendiri terlebih dahulu. Kalau kita tidak mengasihi diri sendiri, maka kita tidak bisa mengasihi orang lain. Mengasihi diri sendiri bukan berarti egois, tapi di sini artinya adalah utuh, complete, single. Bagaimana caranya supaya dapat mengasihi diri sendiri? 1. Kita harus mengenal diri sendiri. Do you know WHO YOU ARE? Taukah engkau siapa dirimu di dalam Tuhan? Tahukah mengapa kau ada di dunia ini? Jesus did. Itulah mengapa dia dapat mengasihi. Yesus bilang: Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup. He knows who He is. Jika anda tidak mengenal diri sendiri, bagaimana anda bisa mengasihi diri anda sendiri? 2. Menerima dirimu sendiri. Setelah mengenal, bisakah kamu terima dirimu? Kenapa aku begini, kenapa aku begitu? Jika anda tidak dapat menerima diri anda sendiri, bagaimana anda dapat menerima orang lain. Pada umumnya pernikahan itu terdiri dari orang-orang yang tidak bisa menerima dirinya sendiri bertemu dengan orang yang tidak bisa menerima dirinya juga. Namun mereka berusaha saling mengasihi, akibatnya menjadi sinetron. Hubungan seperti ini mengosongkan diri anda, karena anda berusaha memenuhi pasangan anda, sehingga akan mengeringkan anda. Kenapa sih kamu ga nelepon aku, kenapa sih kamu ga merhatiin aku? Jika anda single, anda tidak butuh diperhatikan orang lain! Lebih penting untuk anda menjadi single terlebih dahulu, daripada menikah. Lebih aman untuk tidak menikah dahulu, daripada menikah tapi belum single! Bahayanya adalah ketika orang yang tidak utuh menikah dengan orang yang tidak utuh. Maka hasilnya mereka tidak bahagia dalam pernikahan, atau lebih parahnya, perceraian. Lebih parah lagi jika hubungan anda berlanjut dengan ketidakpuasan, seseorang yang tidak utuh akan selalu mencari dan mencari. That is why some people ended up having affairs. Sebab orang yang tidak utuh, tidak bisa menguasai dirinya sendiri. Hanya orang yang penuh, yang single, yang utuh, yang bisa mengendalikan hidupnya. Proverbs 25:28 says, Whoever has no rule over his own spirit is like a city broken down without walls. Orang yang tidak utuh tidak akan bisa memberikan apa-apa kepada pasangannya, karena tujuan dia mempunyai pasangan adalah hanya untuk mengisi kekosongan dirinya. Sibuk mengisi kekosongan dirinya, akhirnya bertanya, kamu ga cinta aku ya? kenapa sih kamu ga merhatiin aku? Hal ini mengeringkan diri anda! Banyak orang berpikir, menikah adalah kunci menuju kebahagiaan. Mereka berpikir manusia belum lengkap jika belum menikah. Sehingga banyak orang dari masa mudanya berusaha mencari pasangan yang cocok untuk mengisi bagian hidupnya. Padahal yang bisa mengisi kehidupan kita hanya Tuhan saja. Tidak ada orang yang mampu memenuhi kehidupan kita, apalagi spiritual kita! Hanya Tuhan saja. He is The Only One that fills us up! That is why Jesus says, Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya ditambahkan

kepadamu. Kunci kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika kita menjadi UTUH, mengenal siapa kita didalam Tuhan, lepas dari fakta kita menikah atau tidak menikah. Pernikahan adalah untuk laki-laki dan perempuan yang utuh. Saudara tidak butuh dia untuk bisa menjalankan panggilan saudara, saudara tidak butuh dia untuk bisa mengasihi. Namun ketika dia datang, dia menolong saudara, dan anda memuji satu sama lain, bukan mengeringkan anda. Tetapi jika suatu hari dia dipanggil Tuhan, anda tidak perlu merana, karena anda adalah pribadi yang utuh. Berbahagialah saudara jika anda dan pasangan anda sama-sama utuh. Pernikahan itu akan diberkati, always compliment each other, and be blessings for everyone. Ingatlah, baik buruknya suatu hubungan, tergantung dari siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu. Marriage is for the SINGLE. TO BE SINGLE SHOULD BE THE GOAL OF EVERY PERSON. Menikah atau tidak, stay single. Tulisan ini adalah ringkasan khotbah pendeta Jeffry Rachmat yang diedit kembali dari AkuPercaya.com In you I found my peace You are lord of heaven Now I will sing oh praises and I sing forever more

Anda mungkin juga menyukai