Anda di halaman 1dari 17

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

BAB I POLYMER
Kata polymer berasal dari kata Yunani poli yang berarti "banyak" dan meros yang memiliki arti "bagian". Istilah ini diciptakan pada tahun 1833 oleh Joens Jakob Berzellius. Polymer itu sendiri saat ini didefinisikan sebagai molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang sederhana. Bahan-bahan seperti plastik, serat, film dan sebagainya yang biasanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari mempunyai berat molekul di atas 10.000. Bahan dengan berat molekul yang besar itu disebut polymer, mempunyai struktur dan sifat yang rumit disebabkan oleh jumlah atom pembentuk yang lebih besar dibandingkan senyawa yang berat atomnya rendah. Umumnya polimer dibangun oleh satuan struktur tersusun secara berulang diikat oleh gaya tarik-menarik yang disebut ikatan kovalen, dimana ikatan setiap atom dari pasangan menyumbangkan satu elektron untuk membentuk sepasang elektron. Polimer adalah salah satu bahan rekayasa bukan logam (non-metallic material) yang penting. Saat ini bahan polimer telah banyak digunakan sebagai bahan substitusi untuk logam terutama karena sifat-sifatnya yang ringan, tahan korosi dan kimia, dan murah, khususnya untuk aplikasi-aplikasi pada temperatur rendah.

1.1 Proses Pembuatan Produk Polymer. a) Polimerisasi Adisi Pada polimerisasi adisi, monomer mengadisi monomer lain sehingga produk polimer mengandung semua atom yang ada pada monomer awal. Polimerisasi dapat berlangsung dengan bantuan suatu kalisator. Contohnya yaitu pembentukan polietilena dari etilen. b) Polimerisasi Kondensasi Pada polimerisasi kondensasi monomer-monomer saling berkaitan dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan CH3OH (metanol). Polimerisasi kondensasi terjadi pada monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya.

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

1.2 Produk Polimer Berdasarkan Asalnya 1.2.1 Produk yang Berasal dari Polimer Alam Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No Polimer Monomer Proses Polimerisasi 1 2 3 Pati/amilum Selulosa Protein Glukosa Glukosa Asam amino Kondensasi Kondensasi Kondensasi Biji-bijian, akar umbi Sayur, Kayu, Kapas Susu, daging, telur, wol, sutera 4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel) 5 Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet Contoh

1.2.2 Produk yang berasal dari Polimer Sintesis atau Buatan Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No 1. 2. 3. 4. Polimer Polietena Polipropena PVC Polivinil alcohol 5. 6. Teflon Dakron Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti lengket Etena Propena Vinil klorida Vinil alcohol Monomer Terdapat pada Kantung, kabel plastik Tali, karung, botol plastik Pipa paralon, pelapis lantai Bak air

Metil tereftalat dan etilena Pipa rekam magnetik, kain atau glikol tekstil (wol sintetis) Tekstil

7.

Nilon

Asam adipat dan heksametilena diamin

8.

Polibutadiena

Butadiena

Ban motor

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

9.

Poliester

Ester dan etilena glikol Fenol formaldehida Metoksi benzena dan alcohol sekunder

Ban mobil Piring dan gelas melamin Penyalut cat (cat epoksi)

10. Melamin 11. Epoksi resin

1.2.3 Produk yang berasal dari Proses Polimerisasi Adisi Reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Nama polimer Polietilena Polipropilena Polistirena Kegunaan Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik Karpet plastik, botol Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas plastik, mainan, bahan pengepakkan Polivinil klorida Polivinil Dienklorida Politetraetilena (teflon) Poliakrilonitril Polivinilasetat Polimetilmetakrilat Pipa, genteng plastik Plastik wrap Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel) Wig (rambut palsu), cat, benang Tekstil, gumresin, cat Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling

1.2.4 Produk yang berasal dari Proses Polimerisasi Kondensasi Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut beberapa contoh pembentukan polimerisasi kondensasi : a) Nilon Nilon adalah suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di perusahaan Du Pont. Polimer nilon dibentuk dari
Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

monomer

asam

6-aminoheksanoat

(HOOCCH2(CH2)3CH2NH2).

Dalam

polimerisasi ini, gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus amino dari monomer tersebut.

b) Polyester (polietilena tereftalat) atau dakron Polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer berlainan, yaitu dari etilena glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat (senyawa ester).

1.2.5 Produk Polimer yang tergolong Polimer Termoplastic Polimer termoplastic merupakan jenis polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

1.2.6 Produk Polimer yang tergolong Polimer Termoset Polimer termoset merupakan jenis polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

1.3 Contoh Produk Polimer dan Skematis Proses Pengolahannya 1.3.1 Proses Pembuatan Pot Bunga Pada proses pembuatan pot bunga ini dilakukan dengan cara Injection Molding. Injection Molding adalah metode material termoplastik dimana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air dimana material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan. (gambar 1) Bagian-bagian pada injection molding machine secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Injection Unit Pada gambar 2 yaitu injection unit, di sini terjadi proses peleburan material bahan baku (polypropylene) menjadi cair karena pemanas yang ada pada dinding barrel serta perputaran sekrup injeksi (screw). Bahan material yang sudah meleleh tersebut akan

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

diinjeksikan melalui nozzle ke bagian clamping. Pada Injection Unit ini kecepatan, tekanan, waktu injeksi serta suhu semuanya diatur.

Gambar 1. Skema Injection Molding Machine.

Gambar 2. Injection Unit.

2) Clamping unit Pada gambar 3 clamping unit, di sini terjadi pembentukan material bahan baku cair menjadi barang hasil produksi sesuai yang dinginkan, proses pencetakan ini menggunakan pendinginan dari air.

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

Gambar 3. Clamping Unit.

1.3.2 Proses Produksi Pembuatan Pot Bunga Proses pembuatan produk plastik yang dilakukan menggunakan bahan baku utama yaitu polypropylene. Langkah-langkah proses produksinya, yaitu : a) Pembuatan Mold(cetakan) Proses ini untuk menyesuaikan bentuk dari produk pot bunga yang akan dibuat oleh mesin injeksi sesuai dengan permintaan konsumen. b) Penggunaan Mesin Mesin yang digunakan disesuaikan dengan berat produk yang akan dihasilkan, karena tiap mesin injeksi berbeda tonase-nya (berat max barang yang dihasilkan). c) Penentuan Warna Pewarnaan ditentukan oleh permintaan dari konsumen, proses pewarnaan terjadi pada bahan baku yang akan digunakan. Jenis pewarna yang digunakan adalah plamaster dan dairen ditunjukan oleh gambar 4.

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

Gambar 4. Pewarna Jenis Plamaster dan Dairen.

d) Proses Daur Ulang Proses daur ulang dilakukan setelah semua produk yang gagal dikumpulkan lalu dipisahkan menurut warna, setelah itu akan dihancurkan oleh mesin daur ulang menjadi bahan kasar yang nantinya bisa digunakan kembali untuk proses produksi seperti pada gambar 5.

Gambar 5. Produk Yang Akan Di Daur Ulang .

e) Pengaturan Sistem Pendingin Pendingin disini ada 2, yaitu pendingin pada cetakan dan pendingin pada oli. Pendinginan ini dilakukan melewati pipa-pipa yang ada pada mesin, saat sirkulasi pendinginan suhu oli atau air pendinginan terjadi pada suatu tank pendingin yang didinginkan oleh kompresor.

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

f) Inisialisasi Saat akan memulai proses produksi, begitu menyala pertama kali suhu pada barrel akan dipanaskan hingga mencapai suhu default (200-220C). Alarm akan menyala jika suhu tidak mencapai suhu default untuk meleburkan polymer, sesudah itu mengatur kecepatan, tekanan dan lainnya. g) Pelelehan Termoplastik (polymer) dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan. h) Pencetakan Bahan cair yang sudah meleleh itu akan dihantarkan oleh nozzle ke dalam sebuah mold (cetakan) yang terdapat pada clamping unit. Pada saat ini juga proses pelelehan pada barrel terus berlangsung. i) Pendinginan Setelah material memenuhi mold, maka waktu itu juga proses pendinginan dimulai. Pendinginan dilakukan oleh air yang dilarikan pada pipa-pipa di luar mold. j) Output Produk pot bunga yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidrolik yang tertanam dalam rumah cetakan. Setelah hasil produk pot bunga dilepaskan dari mold, maka mold akan tertutup kembali karena proses pencetakan selanjutnya akan berlangsung.

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

BAB II KOMPOSIT
Komposit merupakan suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisika dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Jika perpaduan ini terjadi dalam skala makroskopis, maka disebut sebagai komposit. Bahan komposit pada umumnya terdiri dari dua unsur, yaitu serat (fiber) sebagai pengisi dan bahan pengikat serat-serat tersebut yang disebut matrik. Didalam komposit unsur utamanya adalah serat, sedangkan bahan pengikatnya menggunakan bahan polimer yang mudah dibentuk dan mempunyai daya pengikat yang tinggi. Penggunaan serat sendiri yang utama adalah untuk menentukan karakteristik bahan komposit, seperti : kekakuan, kekuatan serta sifat-sifat mekanik lainnya. Sebagai bahan pengisi serat digunakan untuk menahan sebagian besar gaya yang bekerja pada bahan komposit, matrik sendiri mempunyai fungsi melindungi dan mengikat serat agar bekerja dengan baik terhadap gaya-gaya yang terjadi. Oleh karena itu bahan serat digunakan bahan yang kuat, kaku dan getas, sedangkan bahan matrik dipilih bahan-bahan yang liat, lunak dan tahan terhadap perlakuan kimia. Salah satu keuntungan material komposit adalah kemampuan material tersebut untuk diarahkan sehingga kekuatannya dapat diatur hanya pada arah tertentu yang kita kehendaki, hal ini dinamakan tailoring properties. Dan ini adalah salah satu sifat istimewa komposit, yaitu ringan, kuat, tidak terpengaruh korosi, dan mampu bersaing dengan logam, tidak kehilangan karakteristik dan kekuatan mekanisnya, (Chung, 2003).

2.1 Proses Pembuatan Produk Komposit Secara Garis besar proses pembuatan material komposit terdiri dari atas dua cara,yaitu : 2.1.1 Proses Cetakan Terbuka (Open - Mold Process) a. Contact Molding/ Hand Lay Up Hand lay-up adalah metoda yang paling sederhana dan merupakan proses dengan metode terbuka dari proses fabrikasi komposit. Adapun proses dari pembuatan dengan metoda ini adalah dengan cara menuangkan resin dengan tangan kedalam serat berbentuk anyaman, rajutan atau kain, kemudian meratakan

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

10

nya menggunakan rol atau kuas. Proses tersebut dilakukan berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai. Pada proses ini resin langsung berkontak dengan udara dan biasanya proses pencetakan dilakukan pada temperatur kamar. Kelebihan penggunaan metoda ini: Mudah dilakukan Cocok di gunakan untuk komponen yang besar Volumenya rendah Pada metoda hand lay up ini resin yang paling banyak di gunakan adalah polyester dan epoxies. Aplikasi dari pembuatan produk komposit menggunakan hand lay up ini biasanya di gunakan pada material atau komponen yang sangat besar, seperti pembuatan kapal, bodi kendaraan, bilah turbin angin, bak mandi, perahu. b. Vacuum Bag Proses vacuum bag merupakan penyempurnaan dari hand lay-up, penggunaan dari proses vakum ini adalah untuk menghilangkan udara terperangkap dan kelebihan resin. Pada proses ini digunakan pompa vacuum untuk menghisap udara yang ada dalam wadah tempat diletakkannya komposit yang akan dilakukan proses pencetakan. Dengan divakumkan udara dalam wadah maka udara yang ada diluar penutup plastik akan menekan kearah dalam. Hal ini akan menyebabkan udara yang terperangkap dalam specimen komposit akan dapat diminimalkan. Dibandingkan dengan hand lay-up, metode vakum memberikan penguatan konsentrasi yang lebih tinggi, adhesi yang lebih baik antara lapisan, dan kontrol yang lebih resin / rasio kaca. c. Pressure Bag Pressure bag memiliki kesamaan dengan metode vacuum bag, namun cara ini tidak memakai pompa vakum tetapi menggunakan udara atau uap bertekanan yang dimasukkan melalui suatu wadah elastis. Wadah elastic ini yang akan berkontak pada komposit yang akan dilakukan proses. Biasanya tekanan basar tekanan yang di berikan pada proses ini adalah sebesar 30 sampai 50 psi. Aplikasi dari metoda Pressure bag ini adalah pembuatan tangki, wadah, turbin angin, vessel.
Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

11

d. Spray-Up Spray-up merupakan metode cetakan terbuka yang dapat menghasilkan bagian-bagian yang lebih kompleks ekonomis dari hand lay-up.Proses spray-up dilakukan dengan cara penyemprotan serat (fibre) yang telah melewati tempat pemotongan (chopper). Sementara resin yang telah dicampur dengan katalis juga disemprotkan secara bersamaan Wadah tempat pencetakan spray- up telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu proses selanjutnya adalah dengan

membiarkannya mengeras pada kondisi atsmosfer standar. Aplikasi penggunaan dari proses ini adalah panel-panel, bodi karavan, bak mandi, dan sampan. e. Filament Winding Fiber tipe roving atau single strand dilewatkan melalui wadah yang berisi resin, kemudian fiber tersebut akan diputar sekeliling mandrel yang sedang bergerak dua arah, arah radial dan arah tangensial. Proses ini dilakukan berulang, sehingga cara ini didapatkan lapisan serat dan fiber sesuai dengan yang diinginkan. Resin termoseting yang biasa di gunakan pada proses ini adalah poliester, vinil ester, epoxies, dan fenolat. Adapun aplikasi dari proses filament winding ini digunakan untuk menghasilkan bejana tekan, motor roket, tank, tongkat golf dan pipa. 2.1.2 Proses Cetakan Tertutup (Closed Mold Process) a) Proses Cetakan Tekan (Compression Molding) Proses cetakan ini menggunakan hydraulic sebagai penekannya. Fiber yang telah dicampur dengan resin dimasukkan kedalam rongga cetakan, kemudian dilakukan penekanan dan pemanasan. Aplikasi dari proses compression molding ini adalah alat rumah, container besar, alat listrik, untuk panel bodi kendaraan rekreasi seperti ponsel salju, kerangka sepeda dan jet ski. b) Injection Molding Metoda injection molding juga dikenal sebagai reaksi pencetakan cairan atau pelapisan tekanan tinggi. Fiber dan resin dimasukkan kedalam rongga cetakan bagian atas, kondisi temperatur dijaga supaya tetap dapat mencairkan

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

12

resin. Resin cair beserta fiber akan mengalir kebagian bawah, kemudian injeksi dilakukan oleh mandrel kearah nozel menuju cetakan. Aplikasi secara umum meliputi bumper otomotif, komponen fender dan panel, alat rumah, dan komponen mebel. c) Continuous Pultrusion Fiber jenis roving dilewatkan melalui wadah berisi resin, kemudian secara kontinu dilewatkan kecetakan pracetak dan diawetkan (cure), kemdian dilakukan pengerolan sesuai dengan dimensi yang diinginkan. Atau juga bisa di sebut sebagai penarikan serat dari suatu jarring atau creel melalui bak resin, kemudian dilewatkan pada cetakan yang telah dipanaskan. Fungsi dari cetakan tersebut ialah mengontrol kandungan resin, melengkapi pengisian serat, dan mengeraskan bahan menjadi bentuk akhir setelah melewati cetakan. Aplikasi penggunaan proses ini digunakan untuk pembuatan batang

digunakan pada struktur atap, jembatan. Adapun contohnya adalah Round Rods, Rectangles, Squares, I sections, T sections, Angles, Channels, Dog Bone Profiles, Dove Tail Sticks and Spacers, Corner Profiles, Hallow Sections.

2.2 Pembuatan Speed Boat dari Bahan FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) dan Skematis Proses Pengolahannya Kelebihan kapal fiberglass dibandingkan kapal kayu ada beberapa antara lain, kapal fiber karena bahannya tahan terhadap pelapukan maka usia pakai kapal fiberglass lebih lama, selain itu perawatannya juga minim. Dibandingkan kapal kayu maka kapal fiberglass pembuatannya lebih mudah dan lebih cepat, selain itu dari segi bahan mempunyai kelebihan. Dari segi kekuatan bahan lapisan fiberglass dengan ketebalan yang sama dengan kapal kayu mempunyai kekuatan lebih besar daripada kayu. 2.2.1 Bahan Pembuatan Speed Boat dari Bahan FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat FRP (Fiberglass Reinforced Plastic), antara lain : a.) Serat Gelas Serat gelas adalah suatu bahan sintetis yang terdiri dari Lime, Alumina, dan Borosilicate. Bahan cair serat gelas ditekan melalui suatu lobang kecil dari suatu dapur

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

13

listrik dan ditarik menjadi sehelai serat, kemudian helai serat ini dapat dibuat menjadi benang serat gelas, dan dapat dipintal atau dianyam. Untuk membuat serat gelas ini mudah melekat jika diberi resin, maka dilakukan pelapisan awal serat ini dengan resin. Tujuan dari pelapisan awal ini selain nantinya resin mudah melekat juga agar air dan udara tidak terserap kedalam serat gelas. Serat gelas yang umum dipasaran terdiri dari beberapa macam antara lain Cloth, Mat, Woven roving. Serat gelas yang paling kuat dan paling mahal harganya adalah cloth kemudian berturutturut moven roving dan yang paling lemah serat jenis mat. b.) Resin Ada banyak jenis resin yang digunakan untuk membuat Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) pada bahasan ini hanya kita bicarakan dua jenis yaitu Polyester resin dan Epoxy resin. Jenis lainnya adalah Silicon, Phenolic, Melamine, dan Thermoplastic resin. c.) Polyester Resin Polyester resin adalah thermosetting plastic yang hanya dapat dibentuk pada waktu masih dalam keadaan panas/cair. Jenis kedua dari resin yang utama adalah epoxy, seperti polyester resin epoxy resin juga thermoset plastic. Kekentalan dari epoxy resin tergantung dari campuran bahannya yaitu Epichlorohydrin dan Bisphenal- A, tidak seperti polyester resin maka epoxy resin menggunakan hardener lebih dari katalis hardener ini ikut berperan langsung dalam proses reaksi. Dibandingkan dengan polyester resin maka epoxy resin mempunyai beberapa keuntungan yaitu lebih kuat dan lebih merekat. d.) Gel Coat Polyester Resin Tipe lain dari resin adalah gel coat, digunakan untuk melindungi warna dari Fiberglass mat lapisan fiber yang telah diberi pigmen warna, agar tidak tergores atau mudah pudar. e.) Katalis Katalis yang digunakan adalah Methyl-Ethyl-Ketone (MEK) Peroxide, tempat katalis biasanya dari plastik sehingga kita bisa tahu jumlahnya. Jumlah katalis yang diberikan kepada polyester resin tergantung dari temperatur kerjanya, untuk 0.5 % katalis digunakan pada temperatur 70F dan resin akan mengeras dalam waktu 45 menit.

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

14

f.) Styrene Styrene digunakan untuk mengencerkan resin yang terlalu kental. g.) Acetone Digunakan untuk membersihkan bekas-bekas resin pada peralatan dan tempat-tempat lain. h.) Silicon Oil atau Lilin Digunakan agar lapisan FRP tidak melekat pada cetakannya.

2.2.2 Proses Pembuatan Speed Boat dari Bahan FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) Pembuatan konstruksi kapal ini ada beberapa macam cara/metoda, yang paling sering digunakan adalah hand lay-up moulding process. Urutan pekerjaan ini adalah sebagai berikut: a.) Planning Pada saat ini penentuan ukuran masih didasarkan atas kapal-kapal baja dan kayu, hanya saja karena berat konstruksi fiereglass lebih ringan maka memerlukan perubahan ukuran utamanya. Diperlukan membuat gambar konstruksi seperti apa yang akan kita buat, apakah kecepatan atau kekuatan angkut. Karena yang dibuat adalah Speed Boat maka ini dirancang untuk kecepatan.

b.) Psidow Psidow adalah suatu kerangka kayu yang disesuaikan dengan bentuk kapalnya (body plan). Kayu dibentuk sesuai dengan bentuk gading-gading pada body plan, jumlah gading-gading yang dibuat disesuaikan dengan besar psidow yang dibaut. Jarak gading biasanya sekitar 500-600 mm. Gading-gading tersebut dihubungkan satu sama lainnya dengan penguat pada bagian luar. Gading-gading yang telah dihubungkan ini berupa kerangka kapal. Pada bagian dalam diberi papan dari kayu sebagai tempat melapiskan fiberglass. Kerangka diberi kaki/penahan supaya dapat berdiri dengan baik, sekarang kerangka / psidow siap dipakai untuk mencetak mould. c.) Mould (Mal) Model fiberglass dicetak pada kerangka/psidow, mould ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

15

Mould untuk mencetak badan kapal (hull). Mould untuk mencetak geladak kapal. Mould untuk mencetak bangunan atas. Mould untuk mencetak bagian-bagian lainnya. Bagian-bagian mould ini dihubungkan satu sama lain dengan baut dan fiberglass. Untuk mould yang panjang (hull) dapat dibagi 2 bagian atau 4 bagian tergantung ukuran mouldnya. Misal untuk life boat yang panjangnya 6 m dibagi menjadi 2 bagian sepanjang lebar kapal. Kapal-kapal dengan panjang 12 m dibagi 4 bagian secara memanjang tepat tepat center line 2 bagian, kemudian tiap bagian membujur ini dibagi 2 lagi pada midship. Kapal Pembersih mould: kualitas dari permukaan hasil cetakan tergantung dari kualitas permukaan cetakan yang digunakan. Sebagai persiapan pertama suatu mould yang akan digunakan harus dibersihkan dengan memakai sikat dan air sabun panas untuk menghilangkan debu atau kotoran minyak. Juga dilakukan pemeriksaan defects (retakretak atau goresan) pada permukaan cetakan dan segera dihaluskan sebelum digunakan.

d.) Penggunaan Release Agent Polyester resin akan melekat pada material termasuk kayu, logam-logam, dan sesamanya sendiri. Cetakan biasanya dibuat dari material tersebut. Karena permukaan luar mould kapal dari resin dan begitu pula mouldnya maka permulaan mould perlu diberi suatu bahan pelepas (release agent) untuk mencegah melekatnya hasil cetakan pada pencetaknya. Jenis bahan pelepas tergantung ukuran dan hasil permukaan cetakan. Release agent dioleskan pada permukaan cetakan/mould, waktu pengeringan tergantung dari prosentase campuran biasanya akan mengering dalam waktu 1 jam. Pengeringan yang sempurna akan menyebabkan lapisan berikutnya dapat melekat dengan baik.

e.) Urutan Pengecoran Lapisan pertama yang dipasang atas lapisan permukaan (gel coat) adalah fibreglass jenis mat dan diberi resin sebagai pengikat, resin dicampur dengan pigment warna, accelerator dan katalis. Campuran ini tergantung dari ukuran benda yang dicetak dan lamanya pengeringan yang diinginkan. Untuk moulding besar dan waktu pengeringan cepat maka katalis yang ditambahkan harus cukup besar. Resin tadi dikuaskan diatas permukaan mat tadi dengan kuas atau roller dan ditekan masuk sampai resin tersebut masuk ke sela-sela mat dengan merata. Resin ditunggu kering kira-kira 2

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

16

menit, kemudian lapisan kedua berupa mat kedua direntangkan di atas mat pertama dan resin dikuaskan diatas permukaannya dan ditunggu sampai kering. Setelah itu direntangkan woven roving dan diberi resin juga tidak usah menunggu sampai kering langsung direntangkan lagi jenis mat ketiga diberi resin dan selanjutnya woven roving kedua lagi sampai ketebalan/kekuatan yang diinginkan. Dalam pemberian resin diusahakan supaya betul-betul meresap secara merata diantara lapisan fiberglass sehingga tidak memungkinkan terjadinya sela-sela yang dapat terisi udara. Jika masih ada sela-sela udara akan menyebabkan lapisan berikutnya tidak melekat dengan baik dan kekuatannya berkurang.. Dalam hal ini pengecoran yang dimaksud adalah melaksanakan pemasangan lapis demi lapis pada mal yang nantinya mal ini tidak dibuka, sehingga menjadi penguatan di dalam badan kapal, yang kami bungkus dengan serat dan resin.

f.) Pemberian Katalis Pada Polyester Resin Proses pokok pada polyester resin adalah polimerisasi, hal ini dimulai ketika katalis (menggunakan Methyl- Ethyl-Ketone-Peroxide) ditambahkan pada polyester resin. Jumlah katalis yang ditambahkan tergantung dari temperatur kerja, Jumlah resin dan waktu kerja yang diinginkan sampai campuran mengeras). Polyester resin biasanya ditambahkan 0.5 % katalis memberikan waktu kerja 60 menit pada temperatur 75F,waktu kerja ini kadang disebut juga pot life. Karena sifat cepat membeku ini maka didalam mencampur resin dengan katalis secukupnya saja. Kalau Jumlah katalis 1% maka waktu kerja 30 menit pada 75F, jika katalis 2% maka waktu kerja menjadi 15 menit. Jika temperatur kerja 90F dengan jumlah katalis, yang sama maka waktu kerja menjadi sepatunya. Jika katalis 0.5% maka waktu kerja 30 menit dan menjadi 15 menit dengan 1% katalis. Jika temperatur kerja 60F maka dengan jumlah katalis yang sama waktu kerja menjadi dua kali lipat Dan akan menjadi 2 jam dengan 0.5% katalis, 1 jam dengan 1% katalis dan 30 menit dengan 2% katalis. Untuk hampir semua pekerjaan reparasi sejumlah kecil resin 2-8 ounces mempunyai waktu kerja yang cukup. Pemakaian katalis di perkirakan sedikit demi sedikit agar bahan resin jangan terbuang percuma karena cepat mengeras dan tidak bisa di pakai lagi.

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Halaman

17

g.) Penghalusan dengan Gerinda Jika material telah kering, lalu dilakukan penghalusan material dengan menggunakan gerinda. Hal ini untuk meratakan dan menghaluskan permukaan material dari cacat-cacat produksi.

h.) Pengampelasan Proses ini juga bertujuan untuk meratakan dan menghaluskan permukaan material agar sesuai dengan kontur yang diinginkan.

i.) Pengecatan Merupakan proses finishing dari rangkaian proses yang ada. Tujuannya untuk tampilan material menjadi menarik. Selain itu juga untuk melindungi material dari pengikisan yang disebabkan panas matahari maupun air laut.

Pemilihan Bahan & Proses - Fathony Yamlicha 111210157 MAKALAH POLYMER DAN KOMPOSIT

Anda mungkin juga menyukai