Asfiksia - Case
Asfiksia - Case
STATUS MEDIK
IDENTITAS PASIEN
Umur
Jenis Kelamin Alamat
: 3 hari
: laki-laki : Villa Mas no, 38 ,
Bekasi
STATUS MEDIK
Nama Umur Agama Pekerjaan Penghasilan Pendidikan Terakhir Ibu : Nama Umur Agama Pekerjaan Penghasilan Pendidikan terakhir
: : : : : :
ANAMNESA
Dilakukan secara alloanamnesa pada tanggal 22 Februari 2012
KELUHAN UTAMA Sulit bernafas sejak lahir RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien lahir pada tanggal 20 Februari 2012, pukul 12.55 WIB dengan persalinan spontan, ketuban pecah dini 14 jam, ketuban hijau kental, dari ibu dengan G1P0A0 dan kehamilan 36 minggu. Saat lahir pasien memiliki BB 2750 gr, PB: 46cm, LK: 33 cm, LD: 30 cm, LLA: 12 cm. Namun saat lahir pasien sulit bernafas, tidak menangis, dan dypsnoe (+), refleks kurang, tubuh pucat kebiruan. Setelah itu pasien berada dalam pengawasan.
RIWAYAT IMUNISASI
Pasien belum mendapat imunisasi.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesan Sakit Kesadaran Keaktifan : sakit berat : lethargi : gerakan kurang aktif, ekstremitas dalam keadaan fleksi simetris, refleks kurang. : : 2750 gr : 2750 gr : 46 cm : 33 cm : 30 cm
Tangisan Berat Badan Dtg Berat Badan Lahir Panjang Badan Lingkar Kepala Lingkar Dada
Heart Rate
Respiratory Rate
: 100 x/menit
: 68x/menit
Suhu axilla
: 36,2 C
: : : : :
Wajah Simetris Pucat (+) , Ikterik (-) , Sianosis (+) Rambut Warna Bentuk Distribusi : hitam : lurus : merata, tidak mudah dicabut
Leher
Mata
Hidung
Exopthalmus
Simetris
-/-
Tidak Nafas
SekretMukosa
Telinga
Concha
Bibir Bentuk
oedem- /-
Kering
(-)
(+)
Cyanosis Pucat
(-)
Thoraks Paru-paru
Inspeksi
: Bentuk thoraks simetris saat statis dan dinamis. Terdapat retraksi sela iga pada kedua paru Palpasi :Perkusi :Auskultasi : Sn. vesikuler, Rhonki -/- , wheezing -/-
Jantung
: Ictus cordis tidak terlihat : Ictus cordis teraba :: S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
STATUS MEDIK
Abdomen
Ekstremitas Atas :
: abdomen membuncit Kulit perut warna pucat (+) : Supel , Tidak teraba massa :
Cyanosis +/+
Ekstremitas Bawah :
Akral dingin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 21 Februari 2012 Hasil pemeriksaan darah
Golongan darah : A (+) Hb Ht Leukosit Trombosit VER(MCV) HER(MCH) KHER(MCHC) Hitung jenis
Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit
: : : : : : :
:
: : : : : : 2 0 0 72 19 7
DIAGNOSA KERJA
NCB-SMK Asfiksia sedang-berat
Suhu adekuat (inkubator) O2 1 L/menit O2 headbox 3 L/menit Loading NaCl 25 cc/jam IVFD D 10% 6 cc/jam Tripenem 2x75 mg iv Dexametason 2x0,5 mg iv Ranitidin 2x2,5 mg iv
PROGNOSIS
FOLLOW UP
KU / Kes Heart Rate Respiratory Rate Suhu axilla Kepala Jantung Paru-paru Abdomen Ekstremitas atas Ekstremitas bawah Genitalia
: sakit berat, lethargi, tidak menangis, dypsnea(+) : 100 x/menit : 68 x/menit : 36,2 oC : normocephali : S1S2 reguler, murmur(-), gallop(-) : Retraksi sela iga (+), suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/: buncit,supel, BU(+) N : akral hangat : akral dingin : kedua testis turun ke skrotum ,skrotum menggantung
A : - NCB-SMK - Asfiksia sedang-berat P : -Dilakukan resusitasi VTP bayi nafas spontan, kulit kemerahan - puasa - loading NaCl 25cc/ jam - D10% 6cc/jam - 02 nasal 1 L/menit - 02 headbox 3 L/menit - Tripenem 2x75 mg iv - Dexametason 2x0,5 mg iv - Ranitidin 2x2,5 mg iv
Hitung
jenis : Basofil : 2 Eosinofil : 0 Batang : 0 Segmen : 72 Limfosit : 19 Monosit : 7 Imunoserologi CRP :5 (<5) Hasil IT rasio : 0,15 (N :<0,2) GDS : 61 mg/dl
- Tripenem 2x75 mg
- Ranitidin 2x7,5 mg - Dexametason 2x0,5 mg - O2 nasal 1 L/menit - Headbox aff.
A:
P:
P:-
ANALISA KASUS
Pada kasus ini pasien didiagnosis NCB-SMK dan asfiksia sedangberat sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan masa gestasi, sehingga dapat disimpulkan : Diagnosis sebagai NCB-SMK sesuai dengan kurva Lubchenko, dimana pada pasien ini didapatkan berat badan lahir yaitu 2750 gram, dengan masa gestasi 36 minggu. Diagnosis asfiksia sesuai dengan literatur bahwa resiko peningkatan terjadinya asfiksia dapat dari komplikasi kehamilan ibu yaitu ketuban pecah dini yakni 14 jam sebelum melahirkan dan proses kelahiran yang lama (partus tak maju). Literatur juga menyebutkan bahwa tanda asfiksia sedang-berat antara lain terdapatnya HR yang kurang, gangguan nafas, gerakan yang kurang aktif, serta adanya sianosis.
ANALISA KASUS
Pada pasien ini terdapat riwayat persalinan dari ibu dengan ketuban pecah dini 14 jam sebelum kelahiran.Pada awal kelahiran juga didapatkan adanya gangguan nafas (dyspnoe), tidak langsung menangis saat lahir dan dirangsang taktil, frekuensi nafas >60x/menit, dan pergerakan yang kurang aktif. Pasien juga terlihat lethargi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya sianosis yang merupakan tanda distress jalan nafas. Penilaian Apgar Score didapat dari : 3: HR <100 (nilai=1)
Ekstremitas fleksi sedikit refleks kurang (nilai=1) (nilai=1)
4:
Menurut literatur penatalaksanaan pada pasien ini sudah cukup sesuai dengan penatalaksaan dalam literatur. Untuk pasien ini dilakukan resusitasi terlebih dahulu sampai bayi terlihat bernafas spontan dan kulit kemerahan. Lalu dijaga suhu aksila antara 36,5 37,2, perawatan incubator dengan O2 nasal ataupun headbox, dan pemberian nutrisi disesuaikan dengan keadaan umum bayi.
Pada pasien ini penatalaksanaan suportif adalah dengan dilakukan pengawasan secara cermat dengan mengobservasi akan tejadinya gangguan sirkulasi dan pernafasan. Bayi ditempatkan dalam incubator dengan headbox 3L/menit, O2 nasal 1L/menit, serta bayi dipuasakan untuk sementara. Dengan ditempatkannya bayi pada inkubator, maka akan terjaga kelembaban serta suhu yang optimum pada pasien ini. Untuk pemberian cairan parenteral diberikan IVFD D10% 6cc/jam sesuai dengan kebutuhan cairan.
Selain itu diberikan juga dexametason 2x0,5 mg iv untuk mencegah atau menekan timbulnya inflamasi ranitidine 2x25 mg ivAH2,supaya tidak kembung karena pasien dipuasakan Tripenem 2x75 mg ivAntibiotik, untuk mencegah infeksi nosokomial.