Anda di halaman 1dari 10

Jumat, 01 Juli 2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN PROMOSI KESEHATAN DALAM PRAKTEK PENYAKIT TENTANG ANEMIA

I.

IDENTIFIKASI MASALAH
Anemia merupakan gangguan pada darah yang paling banyak terjadi, terutama di negaranegara berkembang dan negara miskin, karena hal ini sangat berkaitan dengan tingkat konsumsi gizi masyarakatnya. Anemia terjadi ketika darah kekurangan hemoglobin (Hb) yang bertugas membantu sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. Anemia, perkataan yang berasal daripada bahasa Greek yang membawa pengertian "tiada darah", merujuk kepada kekurangan sel darah merah (RBC) dan/atau hemoglobin. Ini mengurangkan keupayaan darah untuk memindahkan oksigen ke tisu-tisu, dan mengakibatkan hipoksia; oleh sebab semua sel manusia bergantung kepada oksigen untuk hidup, tingkatan-tingkatan anemia yang berbeza-beza menimbulkan pelbagai masalah. Hemoglobin (protein yang membawa oksigen di dalam sel darah merah) harus hadir untuk memastikan pengoksigenan yang mencukupi bagi semua tisu dan organ badan. Tiga kelas anemia yang utama termasuk:

1. kehilangan darah akut (mendadak) yang berketerlaluan (genting seperti dalam pendarahan akibat kecelakaan, atau kronik (melalui kehilangan darah isi padu rendah dalam jangka masa lama); 2. pemusnahan sel darah yang berterlaluan (hemolisis); dan 3. pengeluaran/penghasilan sel darah merah yang kurang (hematopoiesis yang tidak berkesan). Bagi wanita-wanita yang datang haid, kekurangan ferum dalam diet merupakan satu sebab yang umum untuk kekurangan pengeluaran sel darah merah. Anemia merupakan gangguan darah yang paling biasa. Terdapat berbagai-bagai sebab yang mendasari anemia.

II.

PENGANTAR

Bidang Studi : Pendidikan Kesehatan Topik Sub Topik Sasaran Hari/tanggal Jam Waktu Tempat : Anemia : Anemia pada ibu hamil : Ibu-ibu hamil : Kamis, 02 Desember 2010 : 11.00 - selesai : 20 menit : Balai Desa Wirobrajan

III.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah peserta mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan mereka dapat memahami dan mengerti mengenai Anemia. IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan tentang Anemia, peserta dapat mengevaluasi kembali tentang : Pengertian Anemia Tanda dan Gejala Penyebab Pencegahan Nutrisi bagi penderita anemia V. MATERI

Terlampir VI. METODE

1. Penjelasan 2. Tanya Jawab VII. MEDIA

Materi SAP Power Point

VIII.
No. 1. 3

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Waktu Menit 1. 2. 3. Kegiatan role play model Pembukaan Memberikan salam Menjelaskan tujuan pembelajaran Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang di sampaikan 1. 2. Kegiatan Peserta Menjawab salam. Mendengarkan dan memperhatikan

2.

menit

Pelaksanaan materi Pelaksanaan materi penyuluhan secara berurutan dan terartur Materi : 1. pengertian anemia 2. jenis-jenis anemia 3. penatalaksanaan

Menyimak dan memperhatikan

3. 7

Menit 1. 2.

Evaluasi : menyimpulkan isi penyuluhan. menyampaikan secara singkat materi penyuluhan. 3. memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya. 4. memberikan kesempatan kepada audience untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan.

Bertanya dan menjawab pertanyaan

4. 2

menit 1.

Penutup : menyimpulkan materi yang telah disampaikan. 2. menyampaikan terima kasih atas waktu yang telah diberikan oleh peserta. 3. mengucapkan salam.

Menjawab salam

IX.

PENGESAHAN Pemberi penyuluhan

Yogyakarta, 29 November 2010 Sasaran

Ibu-ibu Mengetahui Dosen Pembimbing

Meigia Yunita

Drs. Sugianto, A. Md. Kep. M. Kes

X.

EVALUASI

1. Apa yang di maksud dengan anemia? 2. Sebutkan jenis-jenis anemia! 3.Apa saja penatalaksanaan anemia?

XI.

LAMPIRAN MATERI

ANEMIA
1. Pengertian Anemia Anemia merupakan kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan. Berkurangnya sel darah merah dapat disebabkan karena kekurangana kofaktor untuk eritropoesis, seperti : asam folat, vitamin B12, dan besi. Produksi sel darah merah juga dapat turun apabila sumsum tulang tertekan (oleh tumor atau obat) atau rangsangan yang tidak memadai karena kekurangan eritropoetin, seperti yang terjadi pada penyakit ginjal kronis. Peningkatan penghancuran sel darah merah juga dapat terjadi akibat sistem retikuloendotelial yang berlebihan atau akibat sumsum tulang yang menghasilkan sel darah merah abnormal. 2. Mekanisme Kompensasi Jika jumlah sel darah merah yang efektif berkurang, maka lebih sedikit oksigen yang dikirimkan ke jaringan. Kehilangan darah yang mendadak atau berlebih, menimbulkan gejala sekunder hipovolemia dan hipoksemia. Pengurangan hebat jumlah sel darah merah dalam waktu beberapa bulan memungkinkan mekanisme kompensasi tubuh bekerja melalui caracara sebagai berikut : 1. Peningkatan curah jantung dan pernafasan, sehingga menambah pengiriman oksigen ke jaringan-jaringan oleh sel darah merah. 2. Meningkatkan pelepasan oksigen oleh hemoglobin. 3. Mengembangkan volume plasma dengan menarik cairan dari sela-sela jaringan. 4. Redistribusi aliran darah ke organ-organ vital.

3. Klasifikasi Anemia 1. Anemia karena penurunan produksi sel eritrosit Anemia Defisiensi Besi Adalah jenis anemia terbanyak terutama di negara miskin dan berkembang. Merupakan gejala kronis dengan keadaan hipokromik (konsentrasi hemoglobin kurang), mikrositik yang disebabkan oleh suplai besi kurang dalam tubuh. Pada keadaan normal kebutuhan besi orang dewasa 2-4 g besi, kira-kira 50 mg/kg BB pada laki-laki dan 35 mg/kg BB pada wanita (Lawrence M Tierney, 2003) dan hampir dua per tiga terdapat dalam hemoglobin.

Etiologi Tidak adekuatnya diet besi dan intake makanan Gangguan absorbsi besi pada usus (karena infeksi, peradangan, neoplasma pada gaster, duaodenum maupun jejenum) Kehilangan darah karena perdarahan saluran cerna, neoplasma, gastritis, hemoroid, dll. Kebutuhan sel darah merah yang meningkat.

Tanda dan Gejala Nyeri kepala dan pusing Kesulitan bernapas Palpitasi Pucat pada muka, telapak tangan, kuku, membran mukosa mulut dan konjungtiva. Atropi pada lidah Stomatitis angular Disfagia Atropi mukosa gaster

Penatalaksanaan Pemberian diet tinggi zat besi Atasi penyebab seperti cacingan, perdarahan Pemberian preparat zat besi seperti sulfas ferosus Iron dextran Pemberian vitamin C Transfusi darah jika diperlukan.

Anemia megaloblastik Disebabkan karena kerusakan sintesis DNA yang mengakibatkan tidak sempurnanya SDM. Keadaan ini disebabkan karena defisiensi Vit B12 dan asam folat. Tanda dan Gejala Anemia yang kadar diserati ikterik Adanya glositis Gangguan neuropati Hasil laboratorium (Hemoglobin menurun, Trombositopenia, kadar bilirubin indirek serum dan LDH mengalami peningkatan, kadar vitamin B12 serum dan asam folat menurun). Penatalaksanaan

Diet nutrisi dengan tinggi vitamin B12 dan asam folat Pemberian hydroxycobalamin Berikan asam folat 5 mg/hari selama 4 bulan

Anemia Defisiensi Vitamin B12 (Pernicious Anemia) Merupakan gangguan autoimun karena tidak adanya intrinsik faktor yang diproduksi di sel parietal lambung, sehingga terjadi gangguan absorbsi vitamin B12. Etiologi dan faktor resiko Tidak adanya faktor resiko Gangguan pada mukosa lambung, ileum, dan penkreas Obat-obatan yang mengganggu diabsorbsi dilambung Kerusakan absorbsi (neoplasma, penyakit gastrointesyinal, pembedahan reseksi illium)

Penatalaksanaan Pemberian Vit B12 oral, apabila Intrinsik Faktor kurang diberikan IM, 100 g tiap bulan Pemberian diet zat besi

Anemia Defisiensi Asam folat Manifestasi Klinik Hampir sama dengan defisiensi vit.B12 yaitu adanya gangguan neurologi seperti gangguan kepribadian dan daya ingat Biasanya disertai ketidakseimbangan elektrolit Defidiensi asam folat kurang dari 3-4 mg/ml Vit. B12 normal

Penatalaksanaan Berikan asam folat setiap hari Berikan Vitamin C untuk membantu penyerapan dan eritropoesis Berikan diet tinggi asam folat

Anemia Aplastik Terjadi akibat ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk sel-sel darah. Kegagalan tersebut disebabkan kerusakan primer stem sel mengakibatkan anemia, leukopenia dan trombositopenia. Zat yang dapat merusak sumsum tulang disebut Mielotoksin. Etiologi dan faktor fresiko Kemoterapi, radioterapi

Toksik Kimia, idiopatik Obat-obatan (Chlorampenicol, sulfonamid, dll) Autoimun seperti SLE Agen infeksi : Hepatitis, HIV, TBC milier

Manifestasi Klinik Kelemahan, letih Nyeri kepala, dyspnea Nadi cepat, pucat - Demam - Pansitopenia - Nyeri tulang

Penatalaksanaan Monitor adanya perdarahan dan pansitopenia Transfusi darah Pengobatan Infeksi Transplantasi sumsum tulang Immunosupresive terapi Diet yang bebas bakteri Penkes untuk mencegah infeksi

2. Anemia Karena Meningkatnya Kerusakan Eritrosit Anemia Hemolitik Terjadi akibat peningkatan hemolisis dan eritrosit, sehingga usia sel darah merah lebih pendek. Etiologi dan faktor resiko Thalasemia Herediter - Toksik - Anemia sel sabit

Hb normal, membran eritrosit rusak Merupakan 5% dari jenis anemia Kerusakan fisik Kimia, pengobatan, infeksi

Tanda dan Gejala Demam, gangguan neurologi, petechie, thalasemia Kelemahan, pucat Hepatomegali, kekuningan Defisiensi folat, hemosiderosis

Penatalaksanaan

Pencegahan faktor resiko Transfusi darah Cairan adekuat Pemberian asam folat Pemberian eritropoetin Pemberian kortikosteroid Pendidikan kesehatan

Anemia Sel Sabit Anemia hemolitika berat ditandai SDM kecil sabit, dan pembesaran limpa akibat kerusakan molekul Hb. Etiologi dan faktor resiko Banyak pada area endemik malaria Herediter

Manifestasi Klinik Kurang darah akan mengakibatkan hipoksia, infark serebri Mempunyai masa hidup sel darah merah pendek Hb 7-10 g/dl Sumsum tulang membesar Pada anemia kronik dapat terjadi takikardia, murmur, pembesaran jantung Disritmia, gagal jantung Gejala mikrosirkulasi, kekentalan darah karena hemolisis dan trombosis Terjadi krisis sel sabit dimana terjadi kadar O2 yang rendah menjadi krisis vasooklusi Kerusakan organ terjadi karena meningkatnya fibrinogen, dan faktor plasma pembekuan akan menimbulkan infeksi dan nekrosis pada organ otak, jantung, paru, ginjal. Penatalaksanaan Belum ada obat yang efektif Penanganan nyeri Penanganan infeksi dan pencegahan Transfusi darah Mengurangi kekentalan darah\ Transplantasi sumsum tulang

XII.

DAFTAR PUSTAKA

Tarwoto, Ns, S.Kep. dan Dra. Watonah, Ns, S.Kep,2008. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Hematologi.Jakarta:Trans Info Media.

Muttaqin,Arif.2009.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi.Jakarta:Salemba Medika.

http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia

Anda mungkin juga menyukai