Anda di halaman 1dari 23

SEPSIS PADA NEONATUS

Agus Harianto Divisi Neonatologi Dep / SMF Ilmu Kesehatan Anak FK-Unair / RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENDAHULUAN
Sepsis

neonatorum: sindroma klinis ditandai dengan gangguan fungsi organ yang disebabkan adanya infeksi bakteri dalam darah yang terjadi pada bayi usia kurang dari 1 bulan Manifestasi klinis tidak spesifik Diagnosis sulit Angka kematian tinggi
2

EPIDEMIOLOGI
GEOGRAFI:

Negara berkembang > UMUR: makin muda tinggi resikonya KELAMIN: Laki-laki lebih sensitif KEHAMILAN: kembar lebih besar resikonya MIKROORGANISME: berbeda

PATOFISIOLOGI

Variabel independen : prematuritas Bayi mudah sepsis karena - imaturitas sistem imun spesifik dan nonspesifik - paparan mikroorganisme traktus UG ibu - faktor persalinan - kolonisasi dan invasi kuman - paparan mikroorganisme post natal (overcrowding dan understaffing)
4

DIAGNOSIS
berdasarkan

gejala klinik Terapi tanpa menunggu hasil kultur Tanda dan gejala tidak spesifik DD sangat luas : penyakit saluran nafas, penyakit hematologi, penyakit metabolik, penyakit susunan syaraf pusat, penyakit jantung dan penyakit infeksi lainnya seperti TORCH.
5

GEJALA KLINIK : Keadaan umum : Menurun (not doing well), malas minum (Poor feeding), hipertermia/hipotermi, sklerema neonatorum. Sistem saraf pusat : Hipotoni otot, irritable, kejang, letargi. Saluran nafas : Bernafas tak teratur, sesak, apnea, serangan sianosis, takhipnea (> 60/menit) Kardiovaskular : Takhikardia (> 160/menit), sirkulasi perifer jelek sampai timbul renjatan. Saluran cerna : Retensi lambung, hepatomegali, mencet, muntah, perut kembung. Manifestasi hematologi dan kulit: Pucat, kuning, splenomegali, tendensi, perdarahan, trombopeni (<100.000/mm3), selulitis, iktema gangrenosum
6

Dilakukan septic work up yaitu: - Kultur darah, cairan serebro spinal, urine dan faeces Pungsi lumbal dengan analisa cairan serebro spinal, (jumlah sel, kimia, pengecatan Gram). - Foto torak - Darah lengkap - Urine lengkap - Faeces lengkap - Pemeriksaan serum CRP kuantitatif - Pemeriksaan lain tergantung indikasi seperti pemeriksaan bilirubin, gula darah, analisa gas darah, foto abdomen, USG kepala dan lain-lain.

Diagnosis FIRS (Fetal inflammatory response syndrome/ Sindroma respon inflamasi janin) Bila ditemukan dua atau lebih keadaan : laju napas > 60 x/menit atau <30 x/menit atau apnea dengan atau tanpa retraksi dan desaturasi oksigen, suhu tubuh tidak stabil (< 360C atau > 37,50C), waktu pengisian kapiler > 3 detik, hitung leukosit < 4.000 x 109/L atau > 34.000 x 109/L TERDUGA/ SUSPEK SEPSIS Adanya satu atau lebih kriteria FIRS disertai gejala klinis infeksi TERBUKTI/ PROVEN SEPSIS Adanya satu atau lebih kriteria FIRS disertai bakteremia / kultur darah positif Laboratorium Leukositosis (> 34.000 x 109/L) Leukopenia (< 4.000 x 109/L) Netrofil muda > 10% Perbandingan netrofil immatur (stab) dibanding total (stab+segmen) atau I/T ratio > 0,2 Trombositopenia < 100.000 x 109/L) CRP > 10 mg/dl atau 2 SD dari normal
8

MANIFESTASI KLINIS
Early

onset (terjadi pada 5 hari pertama): terutama saluran pernafasan Late onset (terjadi setelah 5 hari pertama): terutama SSP Infeksi nosokomial : infeksi timbul pada lebih dari 48 jam setelah dirawat di RS tanpa faktor resiko

PENANGANAN

Neonatus dengan resiko infeksi waktu lahir tanpa gejala klinik. Bayi yang baru lahir dengan keadaan dibawah ini :
Ketuban pecah prematur (lebih dari 18 jam) Air ketuban berwarna hijau, atau keruh dan atau berbau Partus kasep Ibu febris atau infeksi (korioamnionitis) Bayi dengan gejala respiratory distress syndrome Bayi dengan tindakan resusitasi yang agresif Bayi yang luka pada kulit dan mukosa selama persalinanPerlu dilakukan pemberian antibiotika
10

Diberikan antibiotika ampisilin sulbactam 100 mg/kg/hari iv 2 x pada ketuban keruh, berbau, dan partus kasep ditambahkan aminoglikosida (gentamisin) dosis 5 mg/kg BB/per hari i.v/i.m single dose. pemantauan klinik serta pemeriksaan darah lengkap dan CRP secara serial. Apabila keadaan klinik bayi baik dan hasil pemeriksaan darah dan CRP normal, maka antibiotika diberhentikan pada hari 3 - 5
11

Apabila bertambah buruk dan/ atau nilai CRP meningkat lakukanlah septic work up. Berikan antibiotika Cefepime dengan dosis 100 mg/kg BB/per hari i.v dibagi dalam 2 dosis. Jika pada evaluasi berikutnya gejala klinik membaik pemeriksaan darah dan CRP normal kultur darah negatif stop antibiotika pada hari ke-7. Bila klinik tidak membaik, terjadi perburukan antibiotika dapat diganti Meropenem dengan dosis 30-40 mg/kg BB/per hari i.v dibagi dalam 3 dosis atau sesuai hasil kultur
12

Neonatus dengan gejala/tanda klinik dengan atau tanpa resiko infeksi (possible sepsis) :
Diberikan kombinasi antibiotika golongan Ampisilin sulbaktam dosis 200 mg/kg BB/24 jam i.v (dibagi 2 dosis untuk neonatus umur < 7 hari, untuk neonatus umur > 7 hari dibagi 3 dosis), dan amikasin (Amino glikosida) dosis 15 mg/kg BB/per hari i.m/i.v single dose Dilakukan septic work up sebelum antibiotika diberikan.

Apabila gejala klinik dan pemeriksaan ulang tidak menunjukkan infeksi, pemeriksaan darah dan CRP normal, dan kultur darah negatif maka antibiotika diberhentikan pada hari ke-7.
13

Apabila gejala klinik memburuk dan atau hasil laboratorium menyokong infeksi, CRP tetap abnormal, maka diberikan Meropenem dengan dosis 30-40

mg/kg BB/per hari i.v dan Amikasin dengan dosis 15 mg/kg BB/per hari i.v/ i.m

Pemberian antibiotika diteruskan sesuai dengan tes kepekaannya. Lama pemberian antibiotika 10-14 hari. Pada kasus meningitis pemberian antibiotika minimal 21 hari.
14

Pengobatan suportif

terapi suportif meliputi : Termoregulasi Terapi Oksigen/ventilasi mekanik Terapi shok Koreksi metabolik asidosis Terapi hipoglemi/hiperglikemi, elektrolit Transfusi darah, plasma, trombosit Terapi kejang Pemberian nutrisi Pemberian injeksi vitamin K1, i.m 5 hari sekali Transfusi tukar
15

Kegunaan dari transfusi tukar :


Untuk memperbaiki sirkulasi Memperbaiki oksigenasi jaringan Mengganti atau memberikan faktor pembekuan dan imunoglobulin Mengeluarkan toksin yang dihasilkan oleh kuman.

16

PENCEGAHAN
pemisahan

yang jelas antara bagian septic dan aseptic. menggunakan pakaian khusus untuk bersalin Tindakan mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

17

KESIMPULAN
Walaupun sulit, diagnosa sepsis neonatorum perlu ditegakkan sedini mungkin. Untuk mendapatkan pengobatan yang optimal perlu penggunaan antibiotika yang rasional dan terapi suportif. Upayakan pencegahan terjadinya sepsis neonatorum. Perlu kerjasama multi disiplin antara dokter anak, kebidanan dan ahli mikrobiologi klinik.

18

TERIMA KASIH

19

20

21

22

23

Anda mungkin juga menyukai