Tabel 1. Laju Inflasi Gabungan 45 Kota Bulan Desember 2006, Tahun Kalender 2006 dan Desember 2006 Terhadap Desember 2005 Menurut Kelompok Pengeluaran (2002 = 100)
Kelompok Pengeluaran [1] U m u m 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Peruma han, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah raga Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan IHK Desember 2005 [2] 136,86 126,55 131,56 141,50 121,21 119,99 136,60 165,38 IHK Desember 2006 [3] 145,89 142,92 139,93 148,34 129,50 127,03 147,70 167,06 Inflasi bulan Desember 2006 *) [4] 1,21 3,12 1,11 0,74 0,13 1,05 0,07 0,10 Laju Inflasi tahun Kalender 2006 **) [5] 6,60 12,94 6,36 4,83 6,84 5,87 8,13 1,02 Inflasi Tahun ke tahun ***) [6] 6,60 12,94 6,36 4,83 6,84 5,87 8,13 1,02
*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2006 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2006 terhadap IHK bulan Desember 2005. ***) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2006 terhadap IHK bulan Desember 2005.
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional Bulan Desember 2006 (persen).
Kelompok Pengeluaran
(1)
UMUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Mengakhiri tahun 2006 perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan yang signifikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 45 kota pada bulan Desember 2006 terjadi inflasi 1,21 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 144,14 pada bulan November 2006 menjadi 145,89 pada bulan Desember 2006. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember) 2006 sama dengan laju inflasi year on year (Desember 2006 terhadap Desember 2005) yaitu adalah 6,60 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada semua kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan 3,12 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 1,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,74 persen, kelompok sandang 0,13 persen, kelompok kesehatan 1,05 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen, dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,10 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Desember 2006 antara lain: beras, cabe merah, tarif kontrak rumah, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, minyak goreng, cabe rawit, tarif rumah sakit, bawang merah, gula pasir, rokok kretek, daun bawang, kentang, tomat sayur, wortel, bawang putih, mie, pasir, seng, sewa rumah, upah pembantu rumah tangga dan jasa pemeliharaan/service. Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: daging ayam ras, ikan segar, bayam, telur ayam ras, buncis, kacang panjang, kangkung dan apel. Pada bulan Desember 2006 kelompok-kelompok komoditi memberikan andil/sumbangan inflasi adalah sebagai berikut : kelompok bahan makanan 0,77 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,20 persen; kelompok sandang 0,01 persen; kelompok kesehatan 0,03 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen, dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,02 persen. 2
Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. X, 2 Januari 2007
Gambar 1. PERKEMBANGAN IHK 45 KOTA (2002 =100), DESEMBER 2005 - DESEMBER 2006
170
160
150 INDEKS
140
130
120
110
Des'05 Jan'06 Feb'06 Maret'06 April'06 Mei'06 Juni'06 Juli'06 Agust'06 Sept'06 Okt'06 Nov'06 Des'06
umum sandang
perumahan transpor
Gambar 2. SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI NASIONAL BULAN DESEMBER 2006
1,40 1,20 1,00 PERSEN 0,80 0,60
1
0,40 0,20 0,00
3. Perumahan 6. Pendidikan
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Desember 2006 mengalami inflasi 3,12 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 138,60 pada bulan November 2006 menjadi 142,92 pada bulan Desember 2006. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini 5 sub kelompok mengalami inflasi dan 6 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan yang mencapai 20,78 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok buah-buahan 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 4,33 persen dan deflasi terendah pada sub kelompok ikan diawetkan 0,33 persen. Kelompok ini pada bulan Desember 2006 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,77 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: beras 0,50 persen, cabe merah 0,36 persen, minyak goreng 0,04 persen, cabe rawit 0,03 persen, bawang merah 0,02 persen; daun bawang, kentang, tomat sayur, wortel dan bawang putih masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah : daging ayam ras 0,13 persen, ikan segar 0,03 persen, bayam 0,02 persen; telur ayam ras, masing 0,01 persen. buncis, kacang panjang, kangkung dan apel masing-
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan Desember 2006 mengalami kenaikan indeks dari 138,39 pada bulan November 2006 menjadi 139,93 terjadi inflasi 1,11 persen. Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi, masingmasing yaitu : sub kelompok makanan jadi 0,96 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,86 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 1,58 persen. Kelompok ini pada bulan Desember 2006 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : nasi dengan lauk 0,06 persen, rokok kretek filter 0,04 persen; gula pasir dan rokok kretek masing-masing 0,02 persen dan mie 0,01 persen.
4
Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. X, 2 Januari 2007
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Desember 2006 mengalami inflasi sebesar 0,74 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 147,25 pada bulan November 2006 menjadi 148,34 pada bulan Desember 2006. Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 1,11 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,08 persen. Pada bulan Desember 2006 secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,20 persen. Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: tarif kontrak rumah 0,14 persen; pasir, seng, tarif sewa rumah dan upah pembantu rumahtangga masing-masing 0,01 persen.
4. S a n d a n g Kelompok sandang pada bulan Desember 2006 mengalami inflasi 0,13 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 129,33 pada bulan November 2006 menjadi 129,50 pada bulan Desember 2006. Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sandang anak-anak 0,28 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang wanita 0,06 persen. Kelompok ini pada bulan Desember 2006 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,01 persen.
5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada bulan Desember 2006 mengalami inflasi 1,05 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 125,71 pada bulan November 2006 menjadi 127,03 pada bulan Desember 2006. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan 2,47 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,21 persen. Sedangkan sub kelompok obat-obatan mengalami deflasi 0,31 persen.
Kelompok ini pada bulan Desember 2006 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : tarif rumah sakit 0,03 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami kenaikan indeks dari 147,60 pada bulan November 2006 menjadi 147,70 pada bulan Desember 2006, atau terjadi inflasi sebesar 0,07 persen. Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini empat sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok relatif stabil. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok olahraga 0,74 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,10 persen. Sedangkan sub kelompok jasa pendidikan relatif stabil 0,00 persen. Kelompok ini pada bulan Desember 2006 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi yang tidak signifikan yaitu 0,00 persen.
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Desember 2006 mengalami inflasi 0,10 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 166,89 pada bulan November 2006 menjadi 167,06 pada bulan Desember 2006. Dari empat sub kelompok dalam kelompok ini tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok relatif stabil. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 1,35 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa keuangan 0,01 persen. Sedangkan sub kelompok komunikasi dan pengiriman relatif stabil 0,00 persen. Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Desember 2006 memberikan sumbangan/andil inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender sampai dengan bulan Desember 2006 sebesar 6,60 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2004 dan 2005
masing-masing sebesar 6,40 persen dan 17,11 persen. Besarnya laju inflasi year on year untuk bulan Desember 2006 terhadap Desember 2005 sebesar 6,60 persen. Sedangkan laju inflasi yea r on year untuk bulan Desember 2005
Desember 2004 terhadap Desember 2003 sebesar 6,40 persen dan terhadap Desember 2004 sebesar 17,11 persen.
Tabel 3. Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2004-2006 Inflasi 1. Desember 2. Januari - Desember (Tahun kalender) 3. Desember thd. Desember (year on year)
(tahun n) (tahun n-1)
INFLASI (%)
INFLASI (%)
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada bulan Desember 2006 terjadi inflasi 1,21 persen. Dari 45 kota tercatat 40 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 3,37 persen dan inflasi terendah di Palangkaraya 0,13 persen. Sedangkan deflasi terbesar Ternate sebesar 0,70 persen, dan deflasi terkecil di Sampit 0,06 persen. 1. Perbandingan antar Kota di Pulau Sumatera Pada bulan Desember 2006 kota-kota IHK di wilayah pulau Sumatera yang berjumlah 14 kota, 13 kota diantaranya mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 3,37 persen dan inflasi terendah di Bandar Lampung 0,28 persen. Sedangkan deflasi terjadi di Pangkal Pinang 0,15 persen (lihat tabel 4). Tabel 4. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Desember 2006 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2002=100) KOTA 1. Lhokseumawe 2. Banda Aceh 3. Padang Sidempuan 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang 8. Pekanbaru 9. Batam 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang Nasional 2. Perbandingan antar Kota di Pulau Jawa Pada bulan Desember 2006 kota-kota IHK di pulau Jawa yang berjumla h 14 kota, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Cirebon 1,88 persen dan inflasi terendah terjadi di Semarang 0,81 persen (lihat tabel 5). 3. Perbandingan antar kota di luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada bulan Desember 2006 dari kota-kota IHK di wilayah ini yang berjumlah 17 kota, 13 kota diantaranya mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
8
Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. X, 2 Januari 2007
di
DESEMBER 2006 IHK Inflasi (%) 151,47 1,89 180,43 2,19 154,83 2,41 148,71 3,37 144,49 1,36 154,16 1,90 149,93 2,96 151,99 2,27 132,54 1,27 153,14 2,01 157,33 1,33 151,09 1,59 148,78 0,28 150,47 -0,15 145,89 1,21
terjadi di Kupang 2,13 persen dan inflasi terendah terjadi di Palangkaraya 0,13 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ternate 0,70 persen dan deflasi terendah terjadi di Sampit 0,06 persen (lihat tabel 6 ). Tabel 5. Perbandingan Indeks dan Inflasi bulan Desember 2006 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2002=100)
KOTA 1. Jakarta 2. Tasikmalaya 3. Bandung 4. Cirebon 5. Purwokerto 6. Surakarta 7. Semarang 8. Tegal 9. Yogyakarta 10. Jember 11. Kediri 12. Malang 13. Surabaya 14. Serang/Cilegon Nasional DESEMBER 2006 IHK Inflasi (%) 142,66 1,31 153,26 1,58 150,08 1,12 138,37 1,88 141,74 1,19 135,82 1,46 147,02 0,81 144,93 1,02 150,97 1,17 144,71 1,39 142,39 1,12 142,14 1,24 142,27 1,03 147,28 1,87 145,89 1,21
Tabel 6. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Desember 2006 Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2002=100)
KOTA 1. Denpasar 2. Mataram 3. Kupang 4. Pontianak 5. Sampit 6. Palangkaraya 7. Banjarmasin 8. Balikpapan 9. Samarinda 10. Manado 11. Palu 12. Makassar 13. Kendari 14. Gorontalo 15. Ambon 16. Ternate 17. Jayapura Nasional IHK 136,88 138,87 152,65 140,74 137,72 141,83 150,54 150,73 146,22 141,57 152,86 140,59 157,50 145,66 135,92 145,10 157,75 145,89 DESEMBER 2006 Inflasi (%) 0,46 0,90 2,13 0,62 -0,06 0,13 -0,16 0,49 0,26 1,44 2,03 -0,26 1,50 2,07 0,65 -0,70 0,85 1,21
INFLASI KOMPONEN INTI DESEMBER 2006 Inflasi komponen inti pada bulan Desember 2006 sebesar 0,65 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 134,94 pada bulan November 2006 menjadi 135,82 pada bulan Desember 2006. Sedangkan inflasi komponen yang harganya diatur pemerintah dan inflasi komponen bergejolak pada bulan Desember 2006 masing-masing adalah 0,29 persen dan 4,00 persen (lihat tabel 7). Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk tahun kalender (Januari-Desember) 2006 masing-masing sebesar 6,03 persen, 1,84 persen dan 15,27 persen. Sedangkan inflasi year on year (Desember 2006 terhadap Desember 2005) untuk ketiga komponen tersebut masing-masing adalah 6,03 persen, 1,84 persen dan 15,27 persen. (lihat tabel 8).
Tabel 7. Perkembangan Indeks dan Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Komponen Januari - Desember 2006 Komponen Inti Indeks 129,02 129,83 130,19 130,61 131,18 131,59 132,07 133,10 133,57 134,53 134,94 135,82 Inflasi 0,72 0,63 0,28 0,32 0,44 0,31 0,36 0,78 0,35 0,72 0,30 0,65 Komponen Yang Harganya Diatur Pemerintah Indeks Inflasi 175,99 0,06 176,15 176,73 177,00 177,40 177,73 177,90 178,03 178,12 178,38 178,62 179,13 0,09 0,33 0,15 0,23 0,19 0,10 0,07 0,05 0,15 0,13 0,29 Komponen Bergejolak Indeks 134,69 136,32 134,81 133,58 134,07 135,64 137,11 136,35 137,42 140,42 141,38 147,04 Inflasi 5,59 1,21 -1,11 -0,91 0,37 1,17 1,08 -0,55 0,78 2,18 0,68 4,00
Bulan Januari 2006 Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
10
Tabel 8. Laju Inflasi Desember 2006, Inflasi Tahun Kalender 2006 dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Komponen.
Laju Inflasi Tahun Kalender 2006 6,60 6,03 1,84 15,27 Laju Inflasi Year on Year 6,60 6,03 1,84 15,27
Komponen
Dari
tiga
komponen
inflasi
tersebut
masing-masing
memberikan memberikan
sumbangan sumbangan
terhadap inflasi nasional sebagai berikut: komponen inti memberikan sumbangan inflasi 0,38 persen, komponen yang harganya diatur pemerintah
inflasi 0,07 persen, dan komponen bergejolak memberikan sumbangan inflasi 0,76 persen (lihat tabel 9). Tabel 9. Sumbangan Kelompok Komponen terhadap Inflasi Nasional Bulan Desember 2006 (persen).
11
KEADAAN INFLASI TAHUN 2006 Selama (Januari-Desember) tahun 2006 telah terjadi inflasi sebesar 6,60 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 136,86 pada bulan Desember 2005 menjadi 145,89 pada bulan Desember 2006. Dalam kurun waktu 12 bulan selama tahun 2006, seluruh bulan mengalami inflasi yang berkisar antara 0,03 persen pada bulan Maret dan tertinggi 1,36 persen pada bulan Januari. Dilihat dari besarnya sumbangan/andil inflasi, selama tahun 2006 kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi 3,05 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,99 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,28 persen, kelompok sandang 0,39 persen; kelompok kesehatan 0,22 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,49 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,18 persen (lihat tabel 10). Selama tahun 2006 seluruh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, masingmasing: kelompok bahan makanan 12,94 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 6,36 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 4,83 persen; kelompok sandang 6,84 persen; kelompok kesehatan 5,87 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 8,13 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,02 persen (lihat tabel 1). Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi selama tahun 2006 antara lain: beras 1,63 persen, tarif kontrak rumah 0,42 persen; tarif sewa rumah dan nasi dengan lauk masing-masing 0,22 persen; emas perhiasan dan ikan segar masingmasing 0,19 persen; uang kuliah akademi/PT dan rokok kretek filter masing-masing 0,16 persen; cabe merah dan daging ayam ras masing-masing 0,15 persen, mie 0,13 persen, dan uang sekolah SLTA 0,11 persen (lihat tabel 11).
12
Tabel 10. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional selama tahun 2006 (persen) Andil Inflasi Januari-Desember 2006 (2) 6,60 3,05 0,99 1,28 0,39 0,22 0,49 0,18
Kelompok Pengeluaran (1) UMUM 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Tabel 11. Sumbangan Beberapa Komoditas yang Dominan terhadap Inflasi Nasional selama tahun 2006 (persen) KOMODITAS (1) 1. Beras 2. Tarif kontrak rumah 3. Tarif sewa rumah 4. Nasi dengan lauk 5. Emas perhiasan 7. Ikan segar 8. Uang kuliah Akademi/PT 9. Rokok kretek filter 10. Cabe merah 11. Daging ayam ras 12. Mie 13. Uang sekolah SLTA JUMLAH 13 barang/jasa Andil Inflasi Januari-Desember 2006 (2) 1,63 0,42 0,22 0,22 0,19 0,19 0,16 0,16 0,15 0,15 0,13 0,11 3,73
Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. X, 2 Januari 2007
13
1,36 1,21
0,86
0,8 0,6 0,4 0,2 0,03 0 Jan'06 Feb'06 Maret'06 April'06 Mei'06 Juni'06 Juli'06 Agust'06 Sept'06 Okt'06 Nov'06 Des'06 0,05 0,58 0,45 0,37 0,45 0,33 0,38 0,34
Gambar 6. SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI NASIONAL SELAMA TAHUN 2006 7 6 5 PERSEN 4 3 2 1
1
0
3. Perumahan 6. Pendidikan
14