Anda di halaman 1dari 17

Pembimbing

: dr.Bambang Sri Dyatmoko, Sp.S

Oleh : Hananingtyas Idasa G1A209180

Pendahuluan
Gerakan tubuh dimulai saat masih di

dalam uterus pada usia gestasi 21 minggu.


Fungsi motorik yang efektif

membutuhkan otot-otot yang bergerak, dan mekanisme gerakannya harus diatur agar dapat menghasilkan gerakan halus dan terkoordinasi.

Terjadinya

suatu gerakan atau fungsi motorik, baik yang terlibat dalam proses berjalan, berlari, atau gerakan jari, membutuhkan gerakan otot dan pengaturan sikap tubuh

impuls yang disampaikan kepada otot

sehingga menghasilkan gerakan otot dinamakan impuls motorik. Terdapat tiga tingkatan masukan yang mengontrol keluaran unit motorik, yaitu masukan dari neuron-neuron aferen, dari korteks motorik primer, dan dari sistem motorik multineuron.

Tujuan dan Manfaat


Tujuan :

sebagai syarat ujian kepaniteraan klinik senior bagian ilmu penyakit saraf.
Manfaat :

untuk mengetahui sistem yang mengontrol gerak tubuh, mekanisme gerak, dan pemeriksaan sistem gerak motorik

Upper Motor Neuron (UMN)


Merupakan

penghuni girus presentralis, sehingga dinamakan korteks motorik motorik tersebut terdiri dari: 1. Korteks motorik primer Korteks motorik primer (area 4) atau disebut juga motor strip, terletak di permukaan rostral dan di depan sulcus centralis. Korteks motorik primer sangat tebal dan terdiri dari banyak lapisan neuron berbentuk piramid Neuron di korteks motorik primer tersusun dalam suatu barisan somatotopik dan

Korteks

Cont...
2. Premotorik Korteks premotorik (area 6 dan 8) yang terletak di depan korteks motorik primer,mengatur pola gerakan yang terarah pada objek tertentu, seperti melempar bola atau mengambil garpu 3. Korteks motorik pembantu Korteks motorik pembantu, yang mengatur seluruh bagian tubuh, terletak di bagian medial dari hemisfer (area 6 dan 8) di regio premotorik. Korteks motorik pembantu terlibat dalam gerakan tangkas dan kompleks, yang melibatkan kedua sisi tubuh.

merupakan susunan saraf yang lebih kompleks, komponenkomponennyadihubung kan satu dengan lainnya oleh akson masing-masing komponen. Dengan demikian terdapat lintasan yang melingkar, yang dikenal sebagai sirkuit striatal
Lintasan sirkuit tersebut

Susunan ekstrapiramidal

dapat dibedakan dalam sirkuit striatal utama (prinsipal) dan 3 sirkuit striatal penunjang (asesorik).

Cont...
Bilamana salah satu komponen dari susunan

neuromuskular tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya, maka akan timbul gangguan gerakan voluntar (kelumpuhan, hilangnya ketangkasan gerak voluntar).
Kelumpuhan UMN dicirikan dengan:

Tonus otot meninggi (hipertonia) Hiperefleksia Klonus Refleks patologik Tidak ada atrofi pada otot-otot yang lumpuh Refleks automatisme spinal

Lower Motor Neuron (LMN)


Neuron-neuron yang menyalurkan impuls

motorik pada bagian perjalanan terakhir ke sel otot skeletal dinamakan LMN. LMN menyusun inti-inti saraf otak motorik dan inti-inti radiks ventralis saraf spinal. Dua jenis LMN dapat dibedakan: -motor neuron dan -motor neuron Dengan perantara kedua motorneuron tersebut, impuls motorik dapat mengendalikan atau mengemudikan keseimbangan tonus otot yang diperlukan untuk mewujudkan setiap gerakan tangkas.

Tiap motorneuron menjulurkan hanya

satu akson, yang ujungnya bercabangcabang, setiap cabang mensarafi seutas serabut otot sehingga setiap akson dapat berhubungan dengan sejumlah serabut otot. Sebuah motoneuron dengan sejumlah serabut otot yang dipersarafinya merupakan satu kesatuan motorik atau unit motorik.

Cont...
Tugas dari motorneuron yaitu hanya menggalakkan sel-sel

serabut otot sehingga timbul gerakan otot.


Tugas untuk menghambat gerakan otot interneuron. Bila terjadi kerusakan pada motoneuron, maka serabut-

serabut otot yang tergabung dalam unit motoriknya tidak dapat berkontraksi. Dan otot yang terkena menjadi lebih kecil (kurus) atau atrofik.
Tanda-tanda kelumpuhan LMN :

Seluruh gerakan tidak dapat dibangkitkan disertai hilangnya refleks tendo (arefleksia) dan tidak adanya reflek patologik Tonus otot hilang karena lesi bagian eferen lengkung refleks, berikut gamma loop tidak berfungsi lagi. Otot yang terkena menjadi lebih kecil atau atrofi.

Alat Penghubung Antar Neuron dan Otot


Ujung terminal dari akson mengandung mitokondria dan

enzim choline acetyltransferase, yang diperlukan untuk sintesis neurotransmitter asetilkolin.


Setiap serabut otot memiliki satu motor end plate, yaitu

bagian membran serabut otot yang longgar dan memperlihatkan struktur mikro yang khusus. Motor end plate mengandung kantung-kantung membran yang tertutup, yang dinamakan gelembung-gelembung sinaptik (sinaptic vesicles).
Proses pelepasan gelembung sinaptik mendekati membran

presinaptik melewati jurang sinaptik (jarak paling sedikit 300 A).


Pada sinaps antara ujung saraf dan motor end plate terjadi

suatu proses dimana gaya listrik diolah menjadi gaya kimia, yang dapat melintasi jurang sinaptik lalu meleburkan diri didalamnya (proses eksositosis).

Otot skeletal
Serabut otot ialah suatu sel yang memiliki membran sel yang

membungkus protoplasmanya yang disebut sarkoplasma


Sarkoplasma terdiri 60 sampai 1000 serabut-serabut halus

yang terletak membujur, yang disebut miofibril


Tiap miofibril disusun oleh sejumlah filamen (benang-benang)

yang berupa struktur molekul-molekul protein otot yang tersusun rapi dan tampak struktur lurik yang mencirikan otot skeletal. Filamen yang tebal menyusun garis A (A-band) dan filamen yang halus membentuk garis I (I-band).
Di pertengahan garis I terdapat garis yang bertegak lurus

terhadap garis I, yang dikenal sebagai garis Z.


Bagian miofibril yang dibatasi oleh 2 garis Z dikenal sebagai

sarkomer.
Jika miofibril itu disingkirkan, maka otot tampak sebagai

kerangka yang batas luarnya dibentuk oleh sarkolema dan kerangka dalamnya dibentuk oleh suatu anyaman sarkoplasma yang dikenal sebagai retikulum sarkoplasma (sistem SR)

Cont...
Bagian retikulum sarkoplasmatik melebar di dekat

batas antara garis A dan garis I, bagian tersebut dinamakan sisterna terminal terowongan halus yang berorientasi transversal. Ia berasal dan sinambung dengan sarkolema. Bangunan ini dikenal sebagai sistem transversal tubular dan secara singkat disebut sistem T.
Dalam sisterna terminal terdapat suatu zat yang dapat

mengikat dan menimbun ion kalsium. Bila potensial aksi tiba di sistem T, sisterna terminal melepaskan ion kalsium, yang menginisiasi dan sekaligus memelihara proses kontraksi otot. Kontraksi otot terjadi karena intraksi antara aktin dan miosin, dimana filamenfilamen disorongkan satu terhadap yang lain.

Dapat meliputi :

Pemeriksaan Sistem Gerak Motorik

1. Inspeksi Pada inspeksi diperhatikan sikap, bentuk, ukuran, dan adanya gerak abnormal yang tidak dapat dikendalikan. 2. Palpasi Untuk menentukan konsistensi, nyeri-tekan dan menilai tonus otot 3. Pemeriksaan gerak aktif Untuk menilai tahanan pada ekstremitas yang kita gerakkan pada persendiannya. 4. Pemeriksaan gerak pasif Tenaga otot dinyatakan dengan menggunakan angka dari 0 5 5. Koordinasi gerak. Koordinasi gerak terutama diatur oleh cerebellum , contoh : dismetria, gangguan gerak, disdiadokokinesia, sikap, nistagmus, fenomena rebound, hipotonia, astenia

Sistem motorik terdiri dari bagian-bagian sistem saraf, yaitu pusat-pusat yang lebih tinggi, upper motor neuron (UMN), lower motor neuron (LMN), alat penghubung antara unsur saraf dan unsur otot, dan otot skeletal. UMN terdiri dari sistem piramidal dan sistem ekstrapiramidal. Sistem piramidal berfungsi sebagai mekanisme umpan balik (feedback mechanisme) pada medula spinalis, batang otak, serebelum, dan korteks serebri hingga terbentuk gerakan terarah, teratur, dan bertujuan sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan sistem ekstrapiramidal mempunyai lintasan sirkuit yang dinamakan sirkuit striatal. LMN adalah jaras akhir bersama untuk sistem motorik, yaitu akson-akson yang keluar dari sel-sel kornu anterior medula spinalis menuju otot volunter. Satu sel kornu anterior dapat mensuplai banyak serabut otot dan membentuk suatu unit motorik.

Anda mungkin juga menyukai