Asep Suharna
Pengertian Bangsa
Menurut pendekatan sosiologis
Antropologis Bangsa adalah adalah persekutuan hidup masyarakat yang saling membutuhkan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah tertentu.
Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada kedaulatan yang merupakan kekuasaan tertinggi ke dalam dan keluar.
Bangsa adalah suatu komunitas politik yang terbayang dalam suatu wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat. Otto Bauer Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter. Karakteristik tumbuh karena adanya kesamaan nasib.
Hans Kohn
Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah, suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak. Ernest Renan Bangsa adalah sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah dan cita-cita yang sama Jacobsen dan Lipman Bangsa adalah suatu kesatuan budaya dan kesatuan politik.
Friedrich Hertz keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian dan kekhasan Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsabangsa dalam mengejar kehormatan pengaruh dan prestise.
Hans Kohn
Bangsa itu terbentuk karena pesamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilahan, negara dan kewarganegaraan.
bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa itu membentuik suatu negara tersendiri. Contoh : bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara Israel untuk satu bangsa Yahudi. Model Mutakhir yaitu berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan negara Amerika Serikat pada tahun 1776.
dalam 4 hal, sebagai berikut : 1. Perubahan unsur dalam masyarakat 2. Lama waktu yang diperlukan untuk pembentukan integrasi nasional 3. Kesadaran politik 4. Rezim politik dan partisipasi politik
Identitas Nasional
Faktor-faktor yang diperkirakan menjadi identitas bersama suatu bangsa, meliputi :
Primordial, Sakral, Tokoh, Bhinneka Tunggal Ika. Sejarah, Perkembangan Ekonomi, Kelembagaan
Pancasila; Memperkuat daya tahan; Meningkatkan daya saing; dan Memperkuat semangat kebangsaan.
Pengertian Negara
George Djellineck
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu. Logemann Negara adalah organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.
SIFAT-SIFAT NEGARA
Memaksa
Monopoli
Mencakup semua
Pendekatan Faktual
Occopatie (Pendudukan) Contoh : Liberia yang didiami oleh budak-budak Negro kemudian menjadi Negara merdeka pada tahun 1847. Fusi (Peleburan) Contoh : Terbentuknya Federasi Kerajaan Jerman pada tahun 1871. Cessie (Penyerahan) Contoh ; Wilayah Sleewijk diserahkan oleh Austria kepada Prussia (Jerman). Accesie (Penaikan) Contoh : Negara Mesir yang
Ketika dibentuk pada tahun 1948, Negara Israel banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania, Mesir. Proclamation (Proklamasi) Contoh : NKRI yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dari penjajahan Belanda dan Jepang. Innovation (Pembentukan Negara Baru) Contoh : Negara Kolumbia yang pecah dan lenyap. Kemudian di wilayah Negara tersebut muncul Negara baru, yaitu Venezuela dan Kolumbia Baru. Separatisme (Pemisahan) Contoh : Pada tahun 1939 Belgia memisahkan diri dari Belanda dan menyatakan kemerdekaan.
dengan Negara yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan pandangan ini maka suatu Negara dianggap sah sebagai Negara jika telah diakui oleh Negara lain.
Montesquieu :
1. Fungsi legislative 2. Fungsi eksekutif 3. Fungsi Yudikatif Goodnow : 1. Policy making 2. Policy Executing Muhammad Kusnardi, membagi tugas Negara menjadi dua bagian : 1. Menjamin ketertiban (law and order) 2. Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
1. Tugas esensial (Tugas asli) ; mempertahanakan Negara sebagai organisasi politik yang berdaulat. Tugas ini meliputi tugas internal (memelihara perdamaian, ketertiban dan ketentraman serta melindungi hak milik setiap orang) dan tugas eksternal (mempertahankan kemerdekaan Negara). 2. Tugas fakultatif ; meningkatkan kesejahteraan umum, baik moral, intelektual, sosial maupun ekonomi.
TUJUAN NEGARA
Roger H. Soltau
Tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang dan menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin Plato Tujuan negara memajukan kesusilaan manusia baik individu maupun kelompok Harold. J. Laski Tujuan negara adalah menciptakan keadaan dimana rakyatnya dapat memenuhi keinginan-keinginannya secara maksimal Thomas Aquinas Tujuan negara untuk mencapai kehidupan yang aman dan tentram
Tujuan Negara
Teori Fasisme Negara fasis memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Adanya kediktatoran satu partai yang kaku. 2. Moralitas sering diabaikan demi mencapai tujuan Negara fasis 3. Penindasan terhadap oposisi 4. Pengaturan ekonomi sangat sentarlistis 5. Menganut paham nasionalisme yang sempit 6. Tujuan negara fais adalah Imperium Dunia 7. Seluruh aspek kehidupan warga Negara diatur, dikontrol, dan dikendalikan secara ketat oleh pemerintah fasis yang sentralistis
Teori individualisme
Individualisme dalam arti luas dapat dikatakan sebagai perjuangan menuju kebebasan. Dalam bidang ekonomi paham ini dipelopori oleh Adam Smith (Bapak Kapitalisme). Secara politik, individualisme adalah paham yang mengajarkan bahwa Negara ada untuk individu bukan individu untuk Negara. Menurut paham liberalisme Negara hanya berfungsi sebagai nachwakerstaat.
Teori sosialisme
Karl Marx (Ekonom dan Filsuf dari Prussia Jerman), terinspirasi untuk mengembangkan dan memberi tanda revolusioner pada sosialisme. Hasil dari revolusi itu adalah terciptanya sosialisme, dimana hak milik pribadi dan Negara dihapus, sarana-sarana produksi dan distribusi dimiliki secara bersama-sama dan Negara tanpa kelas tercipta.
Teori Integralistik
Paham ini melihat Negara dan warga Negara sebagai suatu keluarga besar. Menurut paham ini, Negara merupakan susunan masyarakat yang integral, yang anggota-anggotanya saling terkait sehingga membentuk satu kesatuan yang organis.