Anda di halaman 1dari 4

Etiologi Peradangan gingiva yang disebabkan oleh faktor lokal Peradangan gingiva oleh karena faktor lokal adalah

h termasuk jenis anatomi dan perkembangan gigi, karies, faktor iatrogenik, gigi malposisi, bernapas melalui mulut, overhanging, gigitiruan sebagian, kurangnya attached gingiva, dan resesi. Peradangan yang tergolong kronis ataupun rekuren dipicu oleh trauma mekanis seperti dari penyikatan gigi, menusuk gigi dan menggigit makanan keras, seperti apel. Keparahan perdarahan bergantung pada intensitas peradangan. Dinding pembuluh darah berkontraksi, aliran darah berkurang, trombosit darah melekat pada tepi jaringan, dan fibrous terbentuk mengalami kontraksi dan menyebabkan tepi gingiva mengalami peradangan. Perdarahan pada gingiva disebabkan oleh peradangan dan dapat terjadi secara spontan pada gingiva. Laserasi gingiva oleh karena bulu sikat gigi selama penyikatan gigi secara agresif dapat menyebabkan perdarahan gingiva bahkan pada kondisi tanpa adanya penyakit gingiva. Sensasi terbakar pada gingiva dari makanan panas atau kimia juga dapat meningkatkan perdarahan pada gingiva.4 Peradangan gingiva yang disebabkan oleh perubahan sistemik. Pada beberapa gangguan sistemik, perdarahan gingiva terjadi secara spontan setelah iritasi. Kondisi tersebut akibat perdarahan abnormal pada kulit, organ internal, dan jaringan lain, termasuk mukosa rongga mulut. Pengaruh terapi, kontrasepsi oral, kehamilan, dan siklus menstruasi juga dilaporkan sebagai faktor yang mempengaruhi perdarahan pada gingiva. Beberapa medikasi juga telah ditemukan memiliki pengaruh negatif pada gingiva. Sebagai contoh, antikonvulsan, antihipertensi berupa calcium channel blocker, dan obat

imunosupresan diketahui menyebabkan pembesaran gingiva yang dapat menyebabkan perdarahan gingiva sekunder.4

ULTRASONIC & SONIC INSTRUMEN 1. Ultrasonic instrumen - utk skaling, kuret & mhilangkan stain - carakj : vibrasi / getaran fisik (frek. 20.000 jutaan get/dtk. - ultrasonic tip bentuk bermacam-macam - efektif utk mhilangkan kalkulus, mbersihkan ddg poket, pembersihan selama operasi - penggunaan dg sentuhan ringan & jml gerakan terbatas. ADA 2 TIPE ULTRASONIC UNIT a. Magnetostrictive unit - pola vibrasi elips - semua sisi tip aktif b. Piezoelectric unit - vibrasi bbentuk linear - hanya 2 sisi tip yg aktif 2. SONIC INSTRUMEN - frekuensi : 2000 6500 get/dtk - kekuatan utk mhilangkan kalkulus lebih kecil - air : tdk menimbulkan panas, membersihkan debris

Perawatan inisial (initial treatment), atau yang dinamakan juga sebagai perawatan fase I (phase I therapy) atau fase higienik (hygienic phase) adalah merupakan tahap pertama dari serangkaian perawatan periodontal, yang diarahkan pada: (1) penyingkiran semua iritan lokal yang dapat menyebabkan inflamasi gingiva, dan (2) pemberian instruksi dan memotivasi pasien untuk melaksanakan kontrol plak. Perawatan ini merupakan fase perawatan etiotropik (etiotropic treatment phase), karena sasarannya adalah penyingkiran faktor etiologi penyakit periodontal.

DASAR PEMIKIRAN PERAWATAN INISIAL Tujuan dari perawatan inisial adalah untuk menyingkirkan inflamasi gingiva. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan jalan: (1) penyingkiran kalkulus secara tuntas, (2) koreksi restorasi yang cacat, (3) penutupan lesi karies, dan (4) pelaksanaan kontrol plak yang adekuat. Perawatan inisial diindikasikan sebagai: 1. Perawatan pendahuluan bagi pasien dengan saku periodontal. Setelah selesainya perawatan inisial baru dievaluasi guna menentukan apakah masih perlu dilakukan bedah periodontal. 2. Sebagai satu-satunya perawatan bagi pasien dengan gingivitis kronis atau periodontitis ringan yang tidak memerlukan bedah periodontal. Data yang bersumber dari penelitian klinis menunjukkan bahwa keberhasilan perawatan periodontal dalam jangka panjang adalah lebih tergantung pada pemeliharaan hasil yang dicapai oleh perawatan inisial dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh prosedur bedah periodontal. Dengan melakukan perawatan fase inisial, klinisi yang melakukan perawatan akan berkesempatan untuk mengevaluasi respon jaringan periodonsium dan sikap pasien terhadap pemeliharaan kesehatan periodonsium, dua hal yang sangat menentukan prognosis. Tujuan dari perawatan inisial adalah: (1) meredakan atau menyingkirkan inflamasi gingiva, (2) mengurangi kedalaman saku yang disebabkan oleh pembesaran yang oedematous dari gingiva yang terinflamasi, (3) mendapatkan kondisi gingiva yang memungkinkan untuk dilakukan prosedur bedah periodontal, misalnya konsistensi yang kaku dan pendarahan yang minimal.

Dasar pemikiran bagi dilakukannya perawatan inisial adalah bertolak dari konsep bahwa plak bakteri mengandung bakteri patogen penyebab inflamasi gingiva. Atas dasar kenyataan tersebut, maka perawatan inisial ditujukan untuk terlaksananya kontrol plak secara efektif oleh pasien di rumah dengan jalan menyingkirkan semua faktor yang menyebabkan kekasaran dan ketidak rataan permukaan gigi dan mengajari pasien metoda kontrol plak yang baik. Kontrol plak yang adekuat oleh pasien sehari-harinya di rumah hanya mungkin dilakukannya apabila permukaan gigi geliginya telah dibuat licin dan rata, tanpa ada deposit yang kasar atau permukaan yang tidak rata. Jadi jelasnya perawatan inisial ini menitikberatkan pada penyiapan permukaan gigi yang aksesibel bagi pasien untuk melaksanakan prosedur kontrol plak. Itulah sebabnya perawatan inisial sering pula dinamakan sebagai prosedur penyiapan permukaan gigi (preparation of the tooth surface). Setelah kasusnya dianalisis dengan seksama, dapatlah diestimasi jumlah sesi/kunjungan yang dibutuhkan bagi perawatan kasus yang dihadapi. Pasien dengan hanya sedikit kalkulus dan periodonsium yang relatif sehat dapat dirawat dalam satu sesi saja. Semakin banyak penumpukan kalkulusnya dan semakin parah inflamasi gingivanya, maka semakin banyak sesi perawatan yang diperlukan. Patokan dalam menentukan jumlah sesi perawatan yang diperlukan adalah: jumlah gigi geligi yang masih ada, derajat keparahan inflamasi, jumlah dan lokasi kalkulus, kedalaman dan aktivitas saku periodontal, keberadaan lesi furkasi, dan ketaatan pasien dalam menjalankan instruksi higiena oral yang diberikan.

Carranza FA Jr. Treatment of uncomplicated chronic gingivitis, in: Carranza FA Jr & Newman MG (eds), Clinical Periodontology, 8th edition, Philadelphia, WB Saunders Co., 1996, p: 509-11. 2. Pattison AM and Pattison GL. Periodontal Instrumentation, second edition, Prentice-Hall International Inc, New Jersey, 1992, p: 163-76. 3. Perry DA, Beemsterboer PB and Carranza FA Jr. Techniques and the theory of periodontal instrumentation, WB Saunders Co., Philadelphia, 1990, p: 14-26. 4. Schmid MO. Preparation of the tooth surface, in: Carranza FA Jr & Newman MG (eds), Clinical Periodontology, 8th edition, Philadelphia, WB Saunders Co., 1996, p: 486-930.

Anda mungkin juga menyukai