Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN HISPRUNG I. PENGKAJIAN A. Identitas klien Nama : No.

Regristasi : Usia : Tanggal Masuk : Jenis Kelamin : Tanggal Masuk : Alamat : Sumber Informasi: Nama Orang Tua : Pekerjaan : Pendidikan : Agama : Suku : B. Status kesehatan sekarang 1. Keluhan utama : Obstipasi merupakan tanda utama dan pada bayi baru lahir. Trias yang sering ditemukan adalah mekonium yang lambat keluar (lebih dari 24 jam setelah lahir), perut kembung dan muntah berwarna hijau. Gejala lain adalah muntah dan diare. 2. Lama keluhan : 3. Kualitas keluhan : 4. Factor pencetus : 5. Factor pemberat : 6. Upaya yang telah dilakukan: 7. Diagnose medis : atresia ani C. Riwayat kesehatan saat ini Merupakan kelainan bawaan yaitu obstruksi usus fungsional. Obstruksi total saat lahir dengan muntah, distensi abdomen dan ketiadaan evakuasi mekonium. Bayi sering mengalami konstipasi, muntah dan dehidrasi. Gejala ringan berupa konstipasi selama beberapa minggu atau bulan yang diikuti dengan obstruksi usus akut. Namun ada juga yang konstipasi ringan, enterokolitis dengan diare, distensi abdomen, dan demam. Diare berbau busuk dapat terjadi. D. Riwayat kesehatan sehat terdahulu Tidak ada penyakit terdahulu yang mempengaruhi terjadinya penyakit E. Riwayat kehamilan dan persalinan 1. Prenatal 2. Natal 3. Postnatal 4. Imunisasi F. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan 1. Pertumbuhan 2. Perkembangan G. Riwayat keluarga Tidak ada keluarga yang menderita penyakit ini diturunkan kepada anaknya.

H. Lingkungan rumah Tidak ada hubungan dengan kesehatan lingkungan. I. Pola aktivitas Jenis Makan/minum Berpakaian Toileting Mobilitas ditempat tidur Berpindah dan berjalan mandi Pola nutrisi Jenis Jenis makanan Frekuensi makan Porsi yang dihabiskan Komposisi menu Pantangan Nafsu makan Jenis minuman Frekuensi minum Jumlah minuman

Rumah

Rumah sakit

J.

Rumah

Rumah sakit

K. Pola eleminasi 1. BAB Jenis Frekuensi Konsistensi Warna/bau Kesulitan Upaya menangani 2. BAK Jenis Frekuensi Warna/bau Kesulitan Upaya menangani L. Pola istirahat tidur 1. Tidur siang Jenis Lama tidur Kenyaman setelah tidur

Rumah

Rumah sakit

Rumah

Rumah sakit

Rumah

Rumah sakit

2. Tidur malam Jenis Lama tidur Kenyaman setelah tidur Kebiasaan sebelum tidur Kesulitan Upaya mengatasi M. Pola kebersihan diri Jenis Mandi Frekuensi Menggunakan sabun Keramas Frekuensi Penggunaan shampoo Menggosok gigi Frekuensi Penggunaan pasta gigi Frekuensi ganti baju Frekuensi memotong kaku Kesulitan Upaya untuk mengatasi

Rumah

Rumah sakit

Rumah

Rumah sakit

N. Pola koping keluarga 1. Pengambilan keputusan : 2. Masalah terkait dengan anak diRS atau penyakit 3. Yang biasa dilakukan keluarga apabila mengalami masalah 4. Harapan setelah anak menjalani perawatan 5. Perubahan yang dirasakan setelah anak sakit O. Konsep diri 1. Gambaran diri 2. Ideal diri 3. Harga diri 4. Peran 5. Identitas diri P. Pola peran dan hubungan 1. Peran dalam keluarga 2. System pendukung keluarga 3. Kesulitan dalam keluarga 4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan anak dirumah sakit: 5. Upaya yang dilakukan Q. Pemeriksaan fisik

a. Sistem kardiovaskuler. Tidak ada kelainan. b. Sistem pernapasan. Sesak napas, distres pernapasan. c. Sistem pencernaan. Umumnya obstipasi. Perut kembung/perut tegang, muntah berwarna hijau. Pada anak yang lebih besar terdapat diare kronik. Pada colok anus jari akan merasakan jepitan dan pada waktu ditarik akan diikuti dengan keluarnya udara dan mekonium atau tinja yang menyemprot. d. Sistem genitourinarius. e. Sistem saraf. Tidak ada kelainan. f. Sistem lokomotor/muskuloskeletal. Gangguan rasa nyaman. g. Sistem endokrin. Tidak ada kelainan. h. Sistem integumen. Akral hangat. i. Sistem pendengaran. Tidak ada kelainan. R. Hasil pemeriksaan penunjang a. Foto polos abdomen tegak akan terlihat usus-usus melebar atau terdapat gambaran obstruksi usus rendah. b. Pemeriksaan dengan barium enema ditemukan daerah transisi, gambaran kontraksi usus yang tidak teratur di bagian menyempit, enterokolitis pada segmen yang melebar dan terdapat retensi barium setelah 24-48 jam. c. Biopsi isap, mencari sel ganglion pada daerah sub mukosa. d. Biopsi otot rektum, yaitu pengambilan lapisan otot rektum. e. Pemeriksaan aktivitas enzim asetilkolin esterase dimana terdapat peningkatan aktivitas enzim asetilkolin eseterase S. Terapi

II.

POHON MASALAH KEPERAWATAN

No

III. Data Ds:

ANALISA DATA Etiologi Masalah keperawatan

Do:

IV. 1.

DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan eliminasi BAB : obstipasi berhubungan dengan spastis usus dan tidak adanya daya dorong.

2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang inadekuat. 3. Kekurangan cairan tubuh berhubungan muntah dan diare. 4. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya distensi abdomen. 5. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan keadaan status kesehatan anak. No 1. V. RENCANA KEPERAWATAN Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil
Gangguan eliminasi BAB : obstipasi berhubungan dengan spastis usus dan tidak adanya daya dorong. Pasien tidak mengalami ganggguan eliminasi dengan kriteria defekasi normal, tidak distensi abdomen

Intervensi
1. Monitor cairan yang keluar dari kolostomi 2. Pantau jumlah cairan kolostomi 3. Pantau pengaruh diet terhadap pola defekasi

Rasional
1. Mengetahui warna dan konsistensi feses dan menentukan rencana selanjutnya 2. Jumlah cairan yang keluar dapat dipertimbangkan untuk penggantian cairan 3. Untuk mengetahui diet yang mempengaruhi pola defekasi terganggu. 1. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan 2. Mengetahui keseimbangan nutrisi sesuai kebutuhan 13003400 kalori 3. Untuk mengetahui perubahan berat badan 1. Mengetahui kondisi dan menentukan langkah selanjutnya 2. Untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh 3. Mencegah terjadinya dehidrasi 1. Mengetahui tingkat nyeri dan menentukan langkah selanjutnya 2. Upaya dengan distraksi dapat mengurangi rasa nyeri 3. Mengurangi persepsi terhadap nyeri yamg kerjanya pada sistem saraf pusat

2.

Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang inadekuat

Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria dapat mentoleransi diet sesuai kebutuhan secara parenteal atau per oral

1. Berikan nutrisi parenteral sesuai kebutuhan. 2. Pantau pemasukan makanan selama perawatan 3. Pantau atau timbang berat badan.

3.

Kekurangan cairan tubuh berhubungan muntah dan diare.

Kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan kriteria tidak mengalami dehidrasi, turgor kulit normal.

1. Monitor tanda-tanda dehidrasi. 2. Monitor cairan yang masuk dan keluar. 3. Berikan caiaran sesuai kebutuhan dan yang diprograrmkan

4.

Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya distensi abdomen.

Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria tenang, tidak menangis, tidak mengalami gangguan pola tidur

1. 2.

Kaji terhadap tanda nyeri Berikan tindakan kenyamanan : menggendong, suara halus, ketenangan Berikan obat analgesik sesuai program

3.

5.

VI.

DAFTAR PUSTAKA Kuzemko, Jan, 1995, Pemeriksaan Klinis Anak, alih bahasa Petrus Andrianto, cetakan III, EGC, Jakarta. Lyke, Merchant Evelyn, 1992, Assesing for Nursing Diagnosis ; A Human Needs Approach,J.B. Lippincott Company, London. Mansjoer, dkk. 2000, Kapita Selekta Kedokteran, ed.3, Media Aesculapius, Jakarta. Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai