Anda di halaman 1dari 32

Governance Reform: Fungsi dan Peran ITB dalam Memulihkan Harkat Bangsa

H.S.Dillon Ketua

MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pokok Bahasan

Tantangan Bangsa Strategy mewujudkan governance reform

Peran ITB memulihkan harkat

Tantangan Bangsa
Globalisasi dan neo-liberalisasi Elite penjajah KKN Krisis nasional

De-formasi De-industrialisasi

poor governance

Apakah Governance itu?


Proses pengambilan keputusan dan proses dengan mana keputusan tersebut diimplementasikan (atau tidak diimplementasikan) (Escap)

Karakteristik Good

Governance

Transparansi Representasi Partisipasi Integritas Akuntabilitas Ekualitas Keadilan

KEBERPIHAKAN

Kondisi Governance di Indonesia


Hasil survey 268 Kepala Bupati, 73 Walikota, dan 341 Anggota DPRD menunjukkan bahwa (Mulyo,S.A. 2004):

Transparansi : 40% rendah Partisipasi : 70% tinggi Akuntabilitas : 0.5% sangat rendah Responsif : 2.6% sangat rendah

Kondisi di Perguruan Tinggi


1. 2. Memprihatinkan, lemah, kurang berdaya. Tidak amanahkan: daya saing, mencerdaskan kehidupan, membangun karakter, serta mengembangkan budaya dan peradaban bangsa. Disfungsi: pendidikan berkualitas; pengembangan pengetahuan; pelayanan masyarakat; pemandu perubahan - moral force; self renewal capacity; kaizen. Kurang berkontribusi mewujudkan kesejahteraan, kedaulatan, martabat, kesederajatan antar bangsa.

3.

4.

Permasalahan Utama PT

Kekurangan dana Belum berfungsi sebagai center of

excellence

Belum menjawab tantangan Bangsa Para lulusan belum dapat langsung meningkatkan nilai dalam masyarakat

Kapasitas
1. PTN: 81 ; 880.000 mhs.;

2. PTS: 2.235 ; 1.700.000 mhs.;


Angka Partisipasi Kasar meningkat: - 9% (1985) 13% (2002); Namun belum memadai untuk mendukung demokrasi menuju terwujudnya kedaulatan rakyat

Pendidikan Tinggi Saat ini KAPASITAS


Korea Selatan Amerika Serikat Australia Kanada Inggris Argentina German Jepang Chili Thailand Pilipina Malaysia Mexico Brazil Brunei Indonesia China Bangladesh 0 71.69 71.62 63.00 59.99 57.84 47.96 46.30 46.05 37.52 31.92 29.45 23.26 19.76 14.83 13.89 12.80 7.45 5.25 10 20 30 40 50 60 70 80

Sumber: www.oecd.org/els/education.eag2002
APK Pendidikan Tinggi di beberapa Negara Berkembang dan Maju keadaan tahun 2000. (Khusus untuk Indonesia data tahun 2002)

Pendanaan Pendidikan Tinggi Saat ini


Negara Cina India Indonesia Malaysia Filipina Sri Lanka Vietnam Prosentase alokasi % 65.30 92.50 12.30 53.60 14.80 64.00 86.10

Sumber: Bank Dunia, Development Indicators, Education Inputs, 2002

Prosentase alokasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi/mahasiswa dibandingkan dengan PDB/kapita pada 1997

Pendanaan Pendidikan Tinggi Saat ini


Thailand Philippines Indonesia China Chile Argentina United States* United Kingdom * Mexico Korea* Japan* Germ any* Canada* Australia* 0.8 0.4 2.0 4.1 4.5 4.9 4.4 4.4 4.1 3.5 4.3 5.3 4.5 1.1 1.2 1.3 1.4 0.7 0.8 2.7 1.6 3.1 1.3 1.6 4.5 4.2 0.3 1.7

Public Private

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

Sumber: www.oecd.org/els/education.eag2002

Rasio Pendanaan Pendidikan oleh Sektor Publik dan Masyarakat (potret tahun 1999)

Biaya Satuan Pendidikan


1.

2.

Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pendidikan guna mencapai tujuan tertentu (nations competitiveness, bersaing di ASEAN); Studi DIKTI:
S1: Rp. 18,1 juta/mhs/tahun;

3.

Perbandingan:
USA: Inggris/Jepang: Perancis/Italy: Malaysia: Singapura:

US$ 20.000/mhs/tahun; US$ 10.000/mhs/tahun; US$ 6-7.000/mhs/tahun;


Rp. 29-111 juta/mhs/tahun; Rp. 90-400 juta/mhs/tahun.

4.

Indonesia (PTN):

Rp. 5,2 juta/mhs/tahun; (dari Pemerintah: Rp. 3,2 juta)

Menarik pelajaran dari India


India sangat maju dalam teknologi informasi (IT) Perguruan Tinggi berorientasi Pasar Global Afiliasi dengan perusahaan IT Technopreneurship Angka kemiskinan tetap tinggi Kesenjangan semakin lebar Global Elitism, National Impoverishment Romo Mangun: Pendidikan sebagai alat elite untuk menghisap rakyat Quo vadis Indonesia?

Tantangan internal PT

Pemiskinan guru dan dosen; gaji tetap, biaya naik Apresiasi masyarakat terhadap pendidikan dan pendidik Belum ada meritocracy Jawa-sentris Biaya operasional makin tinggi Simpang siurnya kebijakan Kinerja, kualitas dan integritas pejabat Depdiknas dan Dinas Pendidikan Lokal

Paradigma Pendidikan Indonesia

Sebagai Barang Privat (Private Goods)? Sebagai Barang Publik (Public Goods)? Pendidikan yang bagaimana? Pendidikan sebagai proses, inputnya adalah anak bangsa, output?? Pendidikan untuk siapa?

Private Goods?

Sebagai modal ekonomi Memiliki nilai investasi Perluasan Kesempatan Kerja (employment interest) Orientasi Kurikulum (materi dan sistematika) Keuntungan Privat Otonomi penyelenggara Pendidikan Keadilan Sosial? Perlukah subsidi? Bagaimana dengan yang tidak mampu?

Public Goods?

Siapa publik? (the 64 million dollar question for Indonesia as a nation state) Mekanisme pendanaan? Prioritas pendidikan? Mekanisme pembagian benefit (cui bono)? Peran dan tanggung jawab penyelenggara? Mandat Moral pendidik? Materi dan sistematika kurikulum?

Secerca Asa

Anomali yang membahagiakan; prestasi anak-anak bangsa dalam kompetisi sains internasional Penyelenggaraan pendidikan dengan otonomi Perguruan Tinggi peningkatan kesejahteraan dan status sosial profesi pendidik Meningkatnya kepedulian terhadap pendidikan Memaksimalisasi kesempatan era reformasi untuk merumuskan ulang paradigma dan menata ulang kebijakan pendidikan nasional

Apa yang harus dibuat dan mulai dari mana?

Mendiskusikan dan merumuskan ulang paradigma pendidikan dengan cara yang tidak paternalistik, setara, dewasa, Melibatkan multi-stakeholder untuk menjaring komitmen, Mendefinisi output pendidikan yang diharapkan, Menemu kenali potensi dan kendala, Dijadikan suatu konsensus Nasional untuk kebangkitan kembali kehidupan Bangsa Indonesia

Governance Reform di PT
STRUKTURAL BEHAVIOUR/KULTUR
Kebenaran ilmu bukan monopoli dosen/guru besar Demokratisasi kehidupan akademik dan administrasi di komunitas PT Pengajaran memfasilitasi inisiatip dan kreativitas

Perubahan Rektor/Ketua

BHMN

Governance Reform di PT
Pemisahan Kewenangan

MWA sebagai Komisaris Rektor sebagai Manajer Senat Akademk sebagai Ligislature Majelis Guru Besar sebagai: - Dewan Kehormatan/Dewan Pertimbangan - Ceremonial Universitas

Governance Reform di PT
Kemitraan

Masyarakat Civitas Akademika Pemerintah

Arah akademik Pendanaan

Instrumen Ekonomi

Menaikkan standar gaji profesi pendidik, Agar pendidik tidak perlu mencari penghasilan tambahan untuk hidup, Peserta didik lebih terlayani. Standar gaji lebih tinggi dari UMR rata-rata agar kompetisi meningkat standar kualitas pendidik meningkat. Keringanan pajak bagi penyelenggara pendidikan, pendidik, peneliti.

Strategi Lainnya

Integrasi riset dengan perguruan tinggi Dikti integrated dengan Ristek. Afiliasi Riset dan pendidikan dengan industri terpilih (pro pembangunan people driven) Membangun sistem meritokratik dan budaya konflik pendapat sebagai anti-thesis dari sistem paternalistik demistifikasi lembaga maupun tokoh tertentu. Menghargai positivisme logis dalam sistem pengambilan keputusan publik, bukan dengan tekanan massa maupun KKN. Memberi ruang bagi lulusan PT untuk mengabdi pada lembaga Negara tanpa KKN. Ikatan Alumni tidak menjadi neo-tribalism

Faktor Kunci Keberhasilan


Keberhasilan mendorong governance reform sangat ditentukan oleh dua faktor berikut:

Pendekatan multi stakeholder secara aktip melibatkan pihak-pihak terkait sejak awal

Kemampuan mengidentifikasi champions membangun kemampuan dari dalam dan mendorong perubahan dari luar

TUJUAN PERJALANAN BANGSA


TRISAKTI

Berdaulat dalam bidang politik Berdikari dalam bidang ekonomi Berkepribadian dalam bidang kebudayaan

ITB MENATAP MASA KEDEPAN


BASTION OF CIVILITY: MENGAWAL NILAI
NILAI INTEGRITAS DAN KWALITAS

VANEGSHWAR: MERAKIT PELANA AGAR

SELURUH BANGSA DAPAT MENUNGGANG GELOMBANG GLOBALISASI

KAIZEN: MEMBANGUN DAN MEMBINA KULTUR


KREATIVITAS DAN INNOVASI

Institut Teknologi Bandung Reformation for Autonomous University 2000 and Beyond
Opportunity, Mission and Accomplishment :

The government decision is seen as a

Golden Opportunity Mission statement is Rahmatan Lil Alamin The change of mind set and

Institut Teknologi Bandung Reformation for Autonomous University 2000 and Beyond
Opportunity, Mission and Accomplishment :

Beautiful values, attitude and mind Increasing contribution from stakeholders such student/parent,

are held as standard for incoming students

alumni, and industry is happening to

Institut Teknologi Bandung Reformation for Autonomous University 2000 and Beyond
The way forward :

Each faculty must find and build on its on strength to distinguish itself at the

highest level

Faculty members must engage in research

of high impact and produce publication that will make difference

Institut Teknologi Bandung Reformation for Autonomous University 2000 and Beyond
The way forward :

Faculty members must inspire students

and excite their sense of discovery Faculty members must advance their frontier of knowledge Industrial network and exposure and
more contribution industrial community

Anda mungkin juga menyukai