H.S.Dillon Ketua
Pokok Bahasan
Tantangan Bangsa
Globalisasi dan neo-liberalisasi Elite penjajah KKN Krisis nasional
De-formasi De-industrialisasi
poor governance
Karakteristik Good
Governance
KEBERPIHAKAN
Transparansi : 40% rendah Partisipasi : 70% tinggi Akuntabilitas : 0.5% sangat rendah Responsif : 2.6% sangat rendah
3.
4.
Permasalahan Utama PT
excellence
Belum menjawab tantangan Bangsa Para lulusan belum dapat langsung meningkatkan nilai dalam masyarakat
Kapasitas
1. PTN: 81 ; 880.000 mhs.;
Sumber: www.oecd.org/els/education.eag2002
APK Pendidikan Tinggi di beberapa Negara Berkembang dan Maju keadaan tahun 2000. (Khusus untuk Indonesia data tahun 2002)
Prosentase alokasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi/mahasiswa dibandingkan dengan PDB/kapita pada 1997
Public Private
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
Sumber: www.oecd.org/els/education.eag2002
Rasio Pendanaan Pendidikan oleh Sektor Publik dan Masyarakat (potret tahun 1999)
2.
Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pendidikan guna mencapai tujuan tertentu (nations competitiveness, bersaing di ASEAN); Studi DIKTI:
S1: Rp. 18,1 juta/mhs/tahun;
3.
Perbandingan:
USA: Inggris/Jepang: Perancis/Italy: Malaysia: Singapura:
4.
Indonesia (PTN):
India sangat maju dalam teknologi informasi (IT) Perguruan Tinggi berorientasi Pasar Global Afiliasi dengan perusahaan IT Technopreneurship Angka kemiskinan tetap tinggi Kesenjangan semakin lebar Global Elitism, National Impoverishment Romo Mangun: Pendidikan sebagai alat elite untuk menghisap rakyat Quo vadis Indonesia?
Tantangan internal PT
Pemiskinan guru dan dosen; gaji tetap, biaya naik Apresiasi masyarakat terhadap pendidikan dan pendidik Belum ada meritocracy Jawa-sentris Biaya operasional makin tinggi Simpang siurnya kebijakan Kinerja, kualitas dan integritas pejabat Depdiknas dan Dinas Pendidikan Lokal
Sebagai Barang Privat (Private Goods)? Sebagai Barang Publik (Public Goods)? Pendidikan yang bagaimana? Pendidikan sebagai proses, inputnya adalah anak bangsa, output?? Pendidikan untuk siapa?
Private Goods?
Sebagai modal ekonomi Memiliki nilai investasi Perluasan Kesempatan Kerja (employment interest) Orientasi Kurikulum (materi dan sistematika) Keuntungan Privat Otonomi penyelenggara Pendidikan Keadilan Sosial? Perlukah subsidi? Bagaimana dengan yang tidak mampu?
Public Goods?
Siapa publik? (the 64 million dollar question for Indonesia as a nation state) Mekanisme pendanaan? Prioritas pendidikan? Mekanisme pembagian benefit (cui bono)? Peran dan tanggung jawab penyelenggara? Mandat Moral pendidik? Materi dan sistematika kurikulum?
Secerca Asa
Anomali yang membahagiakan; prestasi anak-anak bangsa dalam kompetisi sains internasional Penyelenggaraan pendidikan dengan otonomi Perguruan Tinggi peningkatan kesejahteraan dan status sosial profesi pendidik Meningkatnya kepedulian terhadap pendidikan Memaksimalisasi kesempatan era reformasi untuk merumuskan ulang paradigma dan menata ulang kebijakan pendidikan nasional
Mendiskusikan dan merumuskan ulang paradigma pendidikan dengan cara yang tidak paternalistik, setara, dewasa, Melibatkan multi-stakeholder untuk menjaring komitmen, Mendefinisi output pendidikan yang diharapkan, Menemu kenali potensi dan kendala, Dijadikan suatu konsensus Nasional untuk kebangkitan kembali kehidupan Bangsa Indonesia
Governance Reform di PT
STRUKTURAL BEHAVIOUR/KULTUR
Kebenaran ilmu bukan monopoli dosen/guru besar Demokratisasi kehidupan akademik dan administrasi di komunitas PT Pengajaran memfasilitasi inisiatip dan kreativitas
Perubahan Rektor/Ketua
BHMN
Governance Reform di PT
Pemisahan Kewenangan
MWA sebagai Komisaris Rektor sebagai Manajer Senat Akademk sebagai Ligislature Majelis Guru Besar sebagai: - Dewan Kehormatan/Dewan Pertimbangan - Ceremonial Universitas
Governance Reform di PT
Kemitraan
Instrumen Ekonomi
Menaikkan standar gaji profesi pendidik, Agar pendidik tidak perlu mencari penghasilan tambahan untuk hidup, Peserta didik lebih terlayani. Standar gaji lebih tinggi dari UMR rata-rata agar kompetisi meningkat standar kualitas pendidik meningkat. Keringanan pajak bagi penyelenggara pendidikan, pendidik, peneliti.
Strategi Lainnya
Integrasi riset dengan perguruan tinggi Dikti integrated dengan Ristek. Afiliasi Riset dan pendidikan dengan industri terpilih (pro pembangunan people driven) Membangun sistem meritokratik dan budaya konflik pendapat sebagai anti-thesis dari sistem paternalistik demistifikasi lembaga maupun tokoh tertentu. Menghargai positivisme logis dalam sistem pengambilan keputusan publik, bukan dengan tekanan massa maupun KKN. Memberi ruang bagi lulusan PT untuk mengabdi pada lembaga Negara tanpa KKN. Ikatan Alumni tidak menjadi neo-tribalism
Pendekatan multi stakeholder secara aktip melibatkan pihak-pihak terkait sejak awal
Kemampuan mengidentifikasi champions membangun kemampuan dari dalam dan mendorong perubahan dari luar
Berdaulat dalam bidang politik Berdikari dalam bidang ekonomi Berkepribadian dalam bidang kebudayaan
Institut Teknologi Bandung Reformation for Autonomous University 2000 and Beyond
Opportunity, Mission and Accomplishment :
Golden Opportunity Mission statement is Rahmatan Lil Alamin The change of mind set and
Institut Teknologi Bandung Reformation for Autonomous University 2000 and Beyond
Opportunity, Mission and Accomplishment :
Beautiful values, attitude and mind Increasing contribution from stakeholders such student/parent,
Institut Teknologi Bandung Reformation for Autonomous University 2000 and Beyond
The way forward :
Each faculty must find and build on its on strength to distinguish itself at the
highest level
Institut Teknologi Bandung Reformation for Autonomous University 2000 and Beyond
The way forward :
and excite their sense of discovery Faculty members must advance their frontier of knowledge Industrial network and exposure and
more contribution industrial community