Species Manihot utilisima Dokumentasi : Daerah Lumpur Lapindo Sidoarjo, tanggal 26 Februari 2012 Nama lokal : Jawa Timur : Pohong Tolitoli : Kasubi Habitat : Habitat pohon Singkong banyak ditemukan di daerah subtropis dan tropis yang hidupnya tersebar dimana mana. Habitus : Tanaman kentang merupakan herba yakni tanaman pendek yang tidak berkayu Akar : Akar ketela pohon berwarna cokelat hingga kehitaman dan menggembung akibat dari penyimpanan cadangan makanan di akar. Sistem perakaran pada ketela pohon adalah tunggang (radix primaria). Akar serabut pada ketela pohon hampir sebesar lengan dan masing masing tidak menunjukkan percabangan. Akar Ketela pohon merupakan modifikasi dari akar ketela pohon sendiri sehingga disebut umbi akar. Batang : Batang ketela pohon berwarna cokelat keputih putihan. Batang ketela pohon merupakan batang jenis mendong (calamust) yang beruas ruas akibat pertumbuhan tangkai daun. Bentuk batangnya bulat (teres), sifat permukaannya licin (laevis), selain itu bentuk permukaan batangnya memperlihatkan berkas berkas daun. Arah tumbuh batang ketela pohon adalah tegak lurus (erectus), percabangan pada ketela pohon adalah monopodial yaitu batang pokok selalu tampak jelas. Cabang cabang batang termasuk sirung panjang (virgia). Arah tumbuh cabang ketela pohon adalah type mendatang (horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut 900. Membicarakan pangkal batang ketela pohon termasuk tumbuhan anual (annuss) yakni tumbuhan yang umurnya pendek. Tinggi tanaman dapat mencapai 0,5 3 meter. Daun : Daun ketela pohon merupakan daun tidak lengkap yang hanya terdapat helaian (lamina) dan tangkai (petiolus), sehingga type daunnya termasuk daun bertangkai. Bangun daun ketela pohon adalah bangun bulat (orbicularis). Ujung daun ketela pohon adalah runcing (acutus), pangkal daunnya rata (truncatus). Tulang daun ketela pohon adalah menjari. Tepi daunnya rata, ketela pohon memiliki type toreh berbagi menjari (palmatipartitus). Daging daunnya lunak (herbaceus). Warna daunnya hijau, permukaan daunnya gundul (glaber), type daun majemuk beranak daun 5 dan 6. Setiap buku terdapat satu tangkai daun, letaknya berseling. Bunga : Bungan ketela pohon merupakan bunga majemuk tak terbatas, bungannya simetris, pelipatan bunganya terlipat ke dalam, daun daun kelopak terbuka (aperta), dasar bunganya pendukung benag sari dan putik (androginofor), dasar bunganya seperti cawan. Bunga kecil, bersimetri banyak, uniseksual, seringkali monoecious yang tersusun sebagai bunga mejemuk, perinatum kelipatan 5 dalam satu atau dua seri dan dapat mereduksi, ovarium berlokuli 3, ovula satu atau dua dalam tiap lokulus (Sudarsono, 2005). Buah : Buah bervariasi, umumnya masak menjadi buah dehisen yang sizokarp (terdiri dari 3 koksi) Biji : Biji terdiri dari 3 koksi dengan 3 atau 6 biji yang memiliki endosperm Kandungan menurut Jayus (2005): Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, forfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat. Manfaat : Ketela pohon banyak sekali manfaatnya antara lain: 1. Sebagai sumber karbohidrat, 2. Sebagai obat rematik 3. Sebagai obat sakit kepala 4. Sebagai obat luka bernanah 5. Sebagai obat diare 6. Sebagai oabt cacingan 7. Dapat meningkatkan stamina
DAFTAR PUSTAKA Arpiwi. 2007. Pengaruh Konsentrasi Giberelin Terhadap Produksi Bibit Kentang (Solanum tuberosum L. cv. GRANOLA) UKURAN M (31 60 gram). Biologi. Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali Barus, Pina. 2005. Studi Penelitian Kandungan Karbohidrat, Protein Dan Mineral Dalam Air Rebusan Beras Sebagai minuman Pengganti susu. Jurnal Sains Kimia (Suplemen). Vol 9, No 3 Chafid, Ahmad, dkk. 2010. Modifikasi Tepung Sagu Menadi Maltodekstrin Menggunakan Enzim Amilase. Semarang: Universitas Diponegoro Djukri dan Purwoko. 2003. Pengaruh Pemberian Naungan Paranet Terhadap ifat Toleransi Tanaman Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott). IPB: Vol. 10 No. 2, 2003 : 17-25 Effendi, Roy. 2007. Botani Dan Morfologi Tanaman Jagung. Medan: Universitas Sumatra Utara Herminingsih, Anik. 2008. Manfaat serat dalam menu makanan. Yogyakarta: Universitas Mercubuana http://www.plantamor.com cakmus.2009 Indriyanto.2009. Ekologi Hutan. Jakarta: Erlangga Jayus. 2005. Teknologi Singkong. Bagor: IPB Kasim, Ernawati. 2005. Kandungan Pigmen dan Lovastatin pada Angkak Beras Merah Kultivar Bah Butong dan BP 1804 IF 9 yang Difermentasi dengan Monascus purpureusJamba. Biodeversitas. Vol 7, no 1 Krey, Lena Dina. 2001. Teknik Pembibitan Dan Penanaman Sagu Secara Tradisional Oleh Penduduk Asli Sentani di Kabupaten Dati II Jayapura. Manukwari: Fakultas Pertanian Universitas Cendrawasih Limbongan, ermia. 2007. Morfologi Beberapa Sagu Potensial Di Papua. Jurnal Litbang Pertanian Vol 26, No 1 Makarim, karim. 2008. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Jakarta: balai besar penelitian tanaman padi Mangunwidjaja, Djumali. 2003. Teknologi Dan Diversisifikasi Pengolahan Jagung. Bogor: Fakultas Pertanian IPB Mutakin, Jaenal. 2005. Budidaya Tanaman Padi. Yogyakarta: Kanisius Suardi, Didi. 2005. Potensi Beras Untuk Meningkatkan Mutu Pangan. Bogor: Jurnal Litbang Pertanian Vol 24, No 3 Subekti, Nuning Argo.2005. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Jakarta: balai penelitian tanaman serealia Sunarti, Sri. 2005. Investasi Agribisnis Jagung. Medan: Universitas Sumatra Utara Suprihatno, bambang, dkk. 2009. Deskripsi Varietas Padi. Jakarta: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Steenes, Van. 2006. Flora UntukSekolah Di Indonesia. Jakarta: PT Pradnya Paramita Tempoboelon, Baginda Iakandar. 2009. Kajian Perbedaan Aras Dan Lama Pemeraman Fermntasi Ampas Sagu Dengan Aspergiilus niger terhadap Kandungan Protein kasar Dan Serat Kasar. Semarang: Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan Titrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM