Anda di halaman 1dari 7

Nama NIM Kelas

: : :

TEORI KEPERAWATAN FAYE GLENN ABDELLAH

Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Abdellah meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual baik klien maupun keluarga. Perawat merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual, yang mungkin terjadi dalam bidang-bidang berikut :
o o o o

Kenyamanan, kebersihan dan keamanan (1, 3, 4, 11) Keseimbangan fisiologis (2,5,6,7,8,10) Faktor-faktor psikologi dan sosial (14,15,16) Faktor-faktor sosiologi dan komunitas (9,12,13,17,18,19,20,21)

keempat bidang diatas Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik dikenal sebagai 21 masalah keperawatan abdellah : 1. Menjaga kebersihan dan kenyamanan fisik 2. Meningkatkan aktivitas yang optimal: olahraga, istirahat, dan tidur 3. Meningkatkan keselamatan melalui pencegahan kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan melalui pencegahan penyebaran infeksi 4. Menjaga pergerakan tubuh yang baik dan mencegah dan memperbaiki kelainan 5. Memfasilitasi pemeliharaan pasokan oksigen ke seluruh sel tubuh 6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh 7. Mempertahankan eliminasi 8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit 9. Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis dan kompensasi 10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi 11. Mempertahankan fungsi sensorik

12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan negatif 13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal-balik antara emosi dan penyakit organik 14. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal 15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif 16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif 17. Mempertahankan lingkungan yang terapeutik 18. Memfasilitasi kesadaran diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi dan perkembangan yang berbeda 19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosional 20. Menggunkan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit 21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit

Kasus

An.S siswi SMA berusia 17 tahun. Bingung dengan kebiasaan yang dia lakukan tiga tahun belakangan ini. Sejak berusia 14 tahun dia merasa badannya terlalu gemuk dan makan terlalu banyak. Pada mulanya dia mengikuti kontes "ratu-ratuan" di sekolah, pada saat itu dia tidak masuk nominasi. Teman-temannya mengatakan bahwa dia terlalu gemuk untuk menang, biarpun wajah dan postur tubuhnya cukup mendukung. Semenjak itu kebiasaan makannya berubah. Dia makan sedikit sekali untuk mencapai berat badan ideal, bahkan sesekali dia tidak makan sama sekali seharian. Kebiasaan itu terus berlangsung sampai sekarang. 1 bulan terakhir berat badannya 60 kg, sekarang BB An.S 50 kg dengan tinggi 170 cm. Teman-temannya mengatakan bahwa dia sudah kurus, tetapi tetap saja dia tidak yakin dan masih terus mengurangi makan.

Selama ini keadaannya terlihat baik-baik saja, tidak seorangpun mengetahui ketakutannya akan kegemukan. Orang tuanya tidak mengetahui, karena selama SMA dia kost, dan pulang ke rumah seminggu sekali. Kekhawatiran dia mulai timbul setelah selama dua bulan ini tidak datang bulan.

Selain itu badannya terasa sangat lemas dan sudah beberapa hari tidak bisa buang air besar. Padahal sebelumnya bila tidak bisa buang air dia biasa memakan obat pencahar agar bisa buang air besar. Tetapi sekarang biar sudah memakan obat pencahar tetap saja sulit. An. S berusaha meyakinkan diri bahwa dia sehat, tetapi terasa ada yang salah dengan dirinya. Dia sering mendapat saran dari temannya untuk tidak menurunkan berat badan lagi karena sudah sangat kurus. Tetapi setiap kali dia makan, dia berfikir dia akan gemuk dan itu sangat menakutkan baginya. Saat An.S diperiksa oleh perawat, kulit An.S terlihat kering dan bersisik, bibir kering, abdomen tampak kurus dan timfoni saat perkusi. BB = 50 kg TB = 170 cm TD = 90/60 mmHg T = 35o C N = 88x/mnt RR = 24x/mnt Dokter mendiagnosa bahwa An.S mengalami anoreksia nervosa.

Pengkajian Kenyamanan, kebersihan dan keamanan: Integumen Kulit kering Hipotermi

Keseimbangan fisiologis: Kardiovaskular Bradikardi Hipotensi

Musculoskeletal Kehilangan berat badan

Endokrin Aminore

Faktor-faktor psikologi dan social

Psikososial Rasa takut yang berlebihan menjadi obesitas Menolak mempertahankan berat badan Citra tubuh mengalami penyimpangan Harga diri rendah Perasaan rendah diri dan tidak berdaya

Faktor-faktor sosiologi dan komunitas Sosiologis Isolasi sosial

Komunitas Diet ketat karena dikatakan teman-temannya gemuk Tidak mau mendengarkan saran dari temannya untuk tidak menurunkan berat badan lagi karena sudah sangat kurus Tinggal di kos dan keluarga tidak tahu tentang diet nya.

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul: 1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis: ketakutan menjadi obesitas 2. Gangguan citra tubuh b.d gangguan efek psikologis 3. Isolasi sosial b.d konflik peran 4. Kerusakan interaksi sosial b.d harga diri rendah 5. Ketakutan b.d obesitas

Diagnosa Prioritas 1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis: ketakutan menjadi obesitas 2. Gangguan citra tubuh b.d gangguan efek psikologis 3. Isolasi sosial b.d konflik peran

NIC NOC

No. 1.

Diagnosa Keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis: ketakutan menjadi obesitas

NOC

NIC 1. Sediakan diet seimbang yang mengandung tinggi kalori 2. Timbang BB anak setiap hari, tanpa menyampaikan informasi kepadanya jika BB nya meningkat 3. Temani anak selama dan setelah makan 4. Anjurkan melakukan tirah baring sampai kondisi yang dinilai mengancam kehidupan (ditandai oleh ketidakseimban gan cairan dan elektrolit, serta bradikardi, serta kelemahan yang ekstrem) terlampaui

Rasional 1. Remaja memerlukan diet tinggi kalori untuk mengurangi efek gangguan fisik dan untuk memastikan ia mengalami peningkatan berat badan. Namun, mengonsumsi makanan lebih dari 3000 kalori/hari dapat menyebabkan henti jantung 2. Menimbang BB harian memungkin pengkajian status nutrisi anak. Menyembunyi kan kenaikan BB membantu mencegah setiap perilaku

5. Susun kontrak tertulis yang mengidentifikas i tanggung jawab anak, juga tanggung jawab tenaga kesehatan terkait diet dan aktivitas. Hindari setiap diskusi tentang makanan 6. Gunakan selang nasogastrik untuk memberi makan anak, sesuai program jika penurunan BB berlanjut

manipulatif (misalnya, mengkonsumsi makanan, kemudian memuntahkann ya), yang dapat menyebabkan kemunduran keadaan 3. Kehadiran anda selama dan setelah makan memastikan bahwa anak tidak membuang makanannya atau dengan paksa menginduksi dirinya supaya muntah 4. Tirah baring menyimpan energi yang dibutuhkan untuk mempertahank an organ vital

dan meningkatkan kenaikan BB secara tetap 5. Kontrak tertulis memberi batasan dan struktur. Diskusi tentang makanan dapat meningkatkan kecemasan remaja atau menimbulkan perlawanan terhadap anggota keperawatan dan staf lain 6. Remaja 2. Gangguan citra tubuh b.d gangguan efek psikologis

3.

Isolasi sosial b.d konflik peran

Anda mungkin juga menyukai