Anda di halaman 1dari 3

Tugas Sebelum Pratikum 1.

Terjemahan Recovery (pemulihan) dan Rekristalisasi Selama proses pengolahan dan pembuatan logam paduan, kadang kala perlu dilakukan pemanasan ulang logam yang telah dingin untuk mengurangi kekerasannya. Apabila logam dipanaskan hingga temperatur yang cukup tinggi selama beberapa waktu, struktur logam dingin yang dikerjakan akan mengalami suatu rangkaian pembebanan disebut revovery. Recristalisasi dan pertumbuhan butir. Gambar 6.41 menujukan skema perubahan struktur yaitu temperatur logam meningkat sebanding dengan perubahan sifat mekanisnya. Proses pemanasan ulang ini yang mengurangi kerja pendinginan logam disebut ANNELING . istilah Partial Anneling dan Full anelling sering digunakan untuk mengacu pada degradasi struktur atom. Sekarang kita akan menguji perubahan yang struktural secara lebih detil dimulai denga struktur pengerjaan metal dingin. 2. Proses Poligonisasi Material seperti logam bila dideformasi plastis pada temperatur kamar akan menujukan perubahan sifat mekanisnya . Bentuk butir berubah dari bentuk sebelumnya dari equaxid grain menjadi elongated grain , kekerasannya dan kekuatannya berubah. Hl ini disebabkan jumlah pertambahan dislokasi lebih besar jika dibandingkan dengan pengurangan dislokasi. Akibatnya . secara termodinamika logam tidak berada dalam kondisi stabil dimana terjadi peningkatan energi dalam yang tersimpan didalam dislokasi. Seiring dengan meningkatnya temperatur terjadi pengurangan energi dalam dimana adanya pengurangan kerapatan dislokasi akibatnya terjadi proses annhinilasi dari 2 dislokasi berjenis sama akan membentuk susunan teratur sehingga terjadi poligonisasi.

3. Kurva hubungan antara tempertur (T) , regangan (e) dan ukuran butir (d) Proses timbulnya butir baru akibat bertambah AG >> fenomena pada batas butir terdapat penumpukan dislokasi sehingga AG >> ini menyebabkan terjadinya butir baru

d0

di

4.

Material tidak bisa dikristalisasi jika tegangan nol, karena tidak ada deformasi plastis sehingga tidak terjadi dislokasi batas butir. Sehingga proses recovery, recristalisasi dan grain growth tidak akan terbentuk .

Tugas Sesudah Pratikum 1. Kurva dapat dilihat pada Bab 4 Hubungan antara kekerasan dan temperatur adalah, jika temperatur naik (tinggi) maka tingkat kekerasannya rendah, tetapi jika temperatur rendah, tingkat kekerasannya tinggi. 2. Secara teori, apabila pergerakan disloksi sulit, maka kekuatan material tersebut akan meningkat . Tetapi pada temperatur transisi terjadi penurunan tingkat kekerasan karena terjadi pertumbuhan butir baru pada kerapatan dislokasi. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya tingkat kekerasan pada kerapatan dislokasi. 3. Deformasi yang dilakukan pada sebuah material yang akan direcovery recristalisasi minimal 5 %, jadi deformasi maksimal bisa dilakukan hingga 100%. Dengan deformasi yang besar, akan menghasilkan ukuran butir yang lebh kecil dan memanjang . semakin kecil ukuran butir maka recristalisasi akan semakin cepat. 4. Skema perubahan butir untuk regangan 70 % t 500 0 10 20 30

550 600

Anda mungkin juga menyukai