Anda di halaman 1dari 56

INDEX PROPERTIES AND SOIL CLASIFICATION

DR. Ir. Imam Aschuri, MSc

Proses Pembentukan Tanah


BATUAN: bagian dari kerak bumi yang mengandung satu macam atau lebih
mineral yang terikat sangat kuat. Berdasarkan proses pembentukannya batuan dapat dikategorikan sebagai: Batuan Beku (Igneous Rock) Contoh: granite, andesite, basalt Batuan Endapan (Sedimentary Rock) Contoh: claystone, siltstone, sandstone, shales, limestone, coal Batuan Metamorf (Metamorphic Rock) Contoh: gneiss, quartzite, slate, marble

Tanah: hasil pelapukan batuan berupa kumpulan butiran-butiran partikel dengan


ikatan antar butir yang lemah.

Pembagian Kelompok Tanah


Berdasarkan Proses Transportasi:
Tanah Tanah Tanah Tanah Tanah
asalnya.

Residual Colluvial Endapan Air (Alluvial Soils) Endapan Angin (Eolian Soils) Endapan Sungai Es (Glacial Soils)

Tanah Residual: hasil pelapukan batuan dasar dan masih berada di tempat
Contoh: Tanah merah/tanah laterit hasil dekomposisi batuan di daerah tropis.
Tanah merah lebih banyak mengandung lempung kaolinite, tidak begitu aktif, dan non-swelling.

Pembagian Kelompok Tanah


Tanah Colluvial: terbentuk dari tanah yang berpindah dari tempat asalnya
akibat gaya gravitasi pada saat kejadian keruntuhan lereng Jenis Material : Boulder (>300mm), cobbles (>75mm), tanah asal lereng

Sifat-sifat tanah colluvial: Tanah colluvial di atas lereng umumnya tidak stabil

Tanah Colluvial

Pembagian Kelompok Tanah


Tanah Alluvial (endapan air): terbentuk dari tanah yang berpindah
dari tempat asalnya akibat terbawa air yang mengalir

Fluvial: tanah deposit endapan sungai Streambed (dasar sungai): Coarse granular to fine, loose Alluvial fan: Coarse to fine, loose Floodplain: Loose sand & silt, compressible clay of low strength Lacustrine: tanah deposit endapan danau Jenis material: Fine-grained, organic soils Coastal: tanah deposit endapan di tepi pantai Jenis material: Coarse to fine sand (medium dense to dense) Very soft organic Marine deposits: offshore deposits (clay, sand)

Pembagian Kelompok Tanah


Tanah Eolian (endapan angin): tanah deposit yang
ditransportasikan oleh angin

Sand dunes Loess (silty) Volcanic clay

Pembagian Kelompok Tanah


Tanah Eolian (endapan angin): tanah deposit yang
ditransportasikan oleh angin

Sand dunes Loess (silty) Volcanic clay

Tanah Glacial: tanah yang terbentuk karena terbawa oleh perpindahan/gerakan


massa es dan oleh air dari lelehan massa es tersebut

TILL: tanah endapan yang terbawa langsung oleh massa es OUTWASH: tanah yang diendapkan oleh aliran air lelehan massa es

Pembagian Kelompok Tanah


Tanah Khusus:
Tanah Expansive: tanah yang berpotensi mengembang (peningkatan volume) akibat terjadi peningkatan kadar air dan menyusut bila kadar air berkurang. Contoh: Tanah lempung montmorillonite Tanah Collapsible: tanah yang berpotensi mengalami pengurangan volume yang besar bila terjadi peningkatan kadar air tanpa adanya perubahan beban luar. Jenis Tanah: SM, SC, ML, CL Karakteristik: Berat kering rendah, kadar air rendah, antar butir tersemen

Grafik Hasil X-Ray Diffraction

10

Hasil Analisa Mineral


No. Contoh TP-1 (1 2 meter) Komposisi Mineral Halloysite Montmorillonite Feldspar Alpha Quartz Hematite Halloysite Montmorillonite Alpha Quartz Hematite Kadar, % berat 53.11 20.14 5.29 15.73 5.73 58.74 13.51 22.04 5.71

1.

2.

TP-2 (0 1.5 meter)

11

ACTIVITY (Skempton, 1953): Index yang digunakan untuk memprediksi potensi kembang susut tanah lempung

PI (Plasticity Index) A= % clay size particle (< 0.002 mm)


Kaolinite: A < 0.75 Ilite: 0.75 < A < 1.25 Montmorillonite: A > 1.25

12

100
y2
1 .0

90 80 70

.0

Act i vit

VERY HIGH

Plasticity Index

60 50 40 30 20 10 0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 LOW MEDIUM HIGH


ity 0 cti v A .5

Percent of clay (< 0.002mm)


BM-1 BM-2 BM-3 BM-4 BM-5 BM-6

Department of the Navy, 1982, Soil Mechanic, Navfac DM-7.1


13

Ac ti v ity

14

Tanah Khusus:
Quick Clay: Tanah yang sangat peka terhadap gangguan. Apabila terganggu kekuatannya berkurang drastis. Kadar kepekaan adalah perbandingan antara kuat geser tanah asli dengan kuat geser tanah terganggu Sensitifitas:

Pembagian Kelompok Tanah

St =

q u , tidak terganggu q u , terganggu

St
<4

Derajat Kepekaan
Tidak sensitif Kebanyakan lempung pada umumnya

4 < St < 8 >8

Sensitif Sangat sensitif

15

Pembagian Kelompok Tanah


Tanah Organik: Tanah yang banyak mengandung komponen organik. Kuat geser rendah dan memiliki kompresibilitas yang besar Mengandung massa kayu berserat, berwarna gelap hitam, berbau tumbuhan yang membusuk Kandungan organik diukur mengacu prosedur ASTM D 2974: Contoh tanah yang sudah kering oven (105oC) lalu dibakar dengan suhu 440oC sampai menjadi abu (ash content). Material yang terbakar adalah kandungan material organik.

16

Karakteristik Tanah
Sistem Particulate:
Massa tanah terdiri dari partikel-partikel yang umumnya tidak terikat kuat satu dan lainnya. Pergeseran antar partikel menjadi tidak linear dan tidak dapat kembali ke bentuk asal

Sistem Multi Fase:


Zat padat Zat cair atau gas di dalam pori antar partikel (biasanya air dan udara)

17

Karakteristik Tanah
Sistem Particulate:

18

Karakteristik Tanah
Sistem Particulate:

19

Karakteristik Tanah
Bentuk, ukuran, tekstur, dan struktur partikel tanah:
Tanah Berbutir Kasar (ukuran > 0.06 mm):

20

TEKSTUR BUTIR KASAR


Bentuk partikel Angular Penyebab Pecahan batuan akibat pengaruh lingkungan atau pelapukan Pecahan batuan dengan bagian permukaan yang halus akibat transportasi Permukaan umumnya halus karena sudah ditransportasikan cukup jauh Permukaan halus dan bulat karena sudah bertahun-tahun ditransportasikan

Subangular

Subrounded

Rounded

21

Karakteristik Tanah
Tanah Berbutir Halus (ukuran < 0.06 mm): Kaolinite Na-Montmorillonite

5 micron

Halloysite

illite

22

Struktur Tanah Lempung

23

Struktur Tanah

24

Karakteristik Tanah
Sistem Multi Fase: Hubungan antar fase

25

Sistem Multi Fase: Hubungan antar fase


Porositas, n: Angka pori (void ratio):

Vv n= 100% V
n e= 1 n

e=

Vv Vs

Hubungan antara porositas dan angka pori:

e n= 1+ e
Vw S = 100% Vv

Derajat Kejenuhan, S:

26

Hubungan antar fase


Kadar air:

Ww w= 100% Ws
W + Ww W = s V V

Berat volume total atau basah (total atau wet unit weight):

Berat volume partikel solid tanah:

Ws s = Vs
Berat volume kering:

Ws d = V

Berat volume terapung:

= sat w

27

28

Pengujian Untuk Klasifikasi Tanah


Uji Saringan dan Atterberg Limit
Uji Saringan (Distribusi Ukuran Partikel) ASTM D422
Nomor Saringan 4 10 20 40 60 100 140 200 Ukuran lubang (mm) 4.75 2 0.85 0.425 0.250 0.15 0.106 0.075
29

Ukuran Partikel Tanah

30

Pengujian Untuk Klasifikasi Tanah


Grafik distribusi ukuran partikel tanah

31

Parameter Bentuk Kurva Distribusi Ukuran Partikel Tanah


Koefisien keseragaman (coefficient of uniformity) Cu

Cu =

D 60 D10

D60 = diameter butir yang lolos saringan sebanyak 60 persen D10 = dimeter butir yang lolos saringan sebanyak 10 persen Cu = 1 adalah tanah yang memiliki satu ukuran butir Cu = 2 atau 3 adalah tanah bergradasi buruk Cu >15 adalah tanah bergradasi baik

32

Parameter Bentuk Kurva Distribusi Ukuran Partikel Tanah


Koefisien kelengkungan (coefficient of curvature) Cc
2 D 30 Cc = D10 D 60

D30 = diameter butir yang lolos saringan sebanyak 30 persen Cc = 1 - 3 adalah tanah yang memiliki gradasi baik jika Cu > 4 untuk kerikil Cu > 6 untuk pasir

33

Atterberg Limits (ASTM D 4318)


Dilakukan pada material tanah yang lolos saringan No. 40 (ukuran 0.425mm)

SL

PL

LL
34

Liquid Limit

Plastic Limit

Atterberg Limits (ASTM D 4318)

35

Atterberg Limits (ASTM D 4318)


LIQUID LIMIT TEST
TEST NO. NO. OF BLOWS

PLASTIC LIMIT TEST

Flow Graph

WATER CONTENT
61.13 53.73 47.24 43.53 % % % %

TEST NO.

WATER CONTENT

65

1 2 3 4

6 15 27 39

5 6

23.75 24.85

% % %
60

24.30

Water Content (%)

MEAN VALUE

% % % %

55

LQUID LIMIT PLASTC LIMIT PLASTICITY INDEX

wL : wP : IP :

48.06 24.30 23.76

50

45

NOTE:

40 1 10

25

100

Number of Blows

Liquid Limit

36

Pendekatan Casagrande untuk menentukan Shrinkage Limit

Atterberg Limits (ASTM D 4318)


37

Atterberg Limits (ASTM D 4318)


Plasticity Index:

PI = LL PL
Liquidity Index:

w PL LI = LL PL

PL

LL
38

Perilaku Stress Strain Tanah Lempung Berdasarkan Daerah Atterberg Limits

39

Hubungan antara parameter tanah lempung dengan sifat mekaniknya


Liquid Limit (LL):

C c 0.009( LL 10% ) untuk N C clay, low - m oderate sensitivity


Pada kondisi LL (tanah remolded): Undrained shear strength, su 0.03 kg/cm2 Liquidity Index (LI): Kadar air alami mendekati LL, LI 1, qu 0.3 1.0 kg/cm2 Kadar air alami mendekat PL, LI 0, qu 1 5 kg/cm2 Di mana: qu = unconfined compressive strength
40

SISTEM KLASIFIKASI TANAH


Sistem AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials)
Digunakan terutama untuk mengklasifikasikan tanah subgrade

Sistem USCS (Unified Soil Classification System)


Digunakan oleh ASTM (American Society for Testing and Materials) dan the Uniform Building Code (UBC)

41

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO


AASHTO membagi tanah menjadi 7 kelompok besar: A-1 sampai A-7 A-1, A-2, dan A-3 : 35% lolos ayakan No.200 A-4, A-5, A-6, dan A-7: 35% lolos ayakan No.200 Kriteria Plastisitas: Nama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai PI 10. Nama berlempung dipakai apabila bagian-bagian tanah yang halus mempunyai PI > 11.

42

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO

Kerikil : bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter 75 mm, dan yang tertahan ayakan no.20 (2mm) Pasir : bagian tanah yang lolos ayakan No.20 (2mm), dan tertahan ayakan No.200 (0. 075mm)

Lanau dan lempung: bagian tanah yang lolos ayakan No.200.

43

43

KLASIFIKASI TANAH AASHTO

44

KLASIFIKASI TANAH AASHTO

Penentuan Klasifikasi Group A-4 s/d A-7


45

Kelas Subgrade Sangat baik Baik Sedang Buruk Sangat buruk

Nilai Indeks Group 0 01 24 59 10 - 20

46

KLASIFIKASI TANAH AASHTO

47

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO


Rentang LL vs. PI untuk kelompok A-2, A-4, A-5, A-6, dan A-7

48

48

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO


GROUP INDEX (GI):
GI dipergunakan untuk mengevaluasi mutu dari suatu tanah sebagai material lapisan tanah dasar jalan (subgrade) Kualitas tanah dinyatakan berbanding terbalik dengan harga GI Persamaan untuk menghitung GI: GI= (F-35)[0. 2+0.005(LL-40)]+0.01 (F-15) (PI-10) F : persentase butiran yang lolos ayakan No.200 LL : batas cair (liquid limit) PI : index plastisitas Harga GI ini ditulis dalam kurung di belakang nama klasifikasi tanah yang bersangkutan. Contoh: A-4(3)
49

49

Klasifikasi Pemakaian Menurut AASHTO


Aturan untuk menghitung harga GI:
Apabila dari perhitungan didapat harga GI yang negatif, maka harga GI dianggap nol Harga GI yang tidak bulat (pecahan), dibulatkan ke angka yang paling dekat Tidak ada batas atas Untuk tanah A-1a, A-1b, A-2-4, A-2-5, dan A-3, harga GI selalu sama dengan nol Untuk tanah A-2-6, A-2-7 hanya bagian PI saja yang digunakan, sehingga persamaan di atas menjadi: GI = 0.01(F-15)(PI-10)

50

Klasifikasi Menurut USCS


Membagi tanah menjadi 2 kelompok besar
Tanah berbutir kasar (Coarse Grained Soil): - Tanah kerikil dan pasir dimana < 50% berat lolos ayakan No.200 - Simbol kelompok ini dimulai dengan huruf G (Gravel/kerikil) atau S (Sand/pasir) Tanah berbutir halus (Fine Grained Soil):

- Tanah dimana > 50% berat lolos ayakan No.200 - Simbol kelompok ini dimulai dengan huruf M (Silt/lanau anorganik), C (Clay/lempung anorganik), O untuk tanah lempung dan lanau organik Simbol PT (peat) dipakai untuk tanah gambut, muck, dan tanah lain dengan kadar organik tinggi W P L H = well graded (tanah dengan gradasi baik) = poorly graded (tanah dengan gradasi buruk) = low plasticity/plastisitas rendah (LL< 50) = high plasticity/plastisitas tinggi (LL>50)
51

Simbol lain:

Klasifikasi Menurut USCS


Tanah berbutir kasar (Coarse Grained Soil):
Tanah berbutir kasar ditandai dengan simbol kelompok GW, GP, GM, GC, SW, SP, SM, dan SC Selain itu masih perlu diperhatikan faktor-faktor berikut untuk klasifikasi yang lebih teliti: - Persentase butiran yang lolos ayakan No.200 (0.075 mm) - Persentase fraksi kasar yang lolos ayakan No.4 (4.75 mm) - Koefisien keseragaman (Cu) dan koefisien gradasi (Cc) untuk tanah dengan persentase lolos ayakan No.200 antara 0 sampai 12% - LL dan PI bagian tanah yang lolos ayakan No.40 (0.425 mm), dimana 5% dari tanah tersebut lolos ayakan No.200 - Apabila persentase butiran yang lolos ayakan No.200 adalah antara 5% sampai 12%, diperlukan simbol ganda seperti GW--GM, GP-GM, GW-GC, GP-GC, SW-SM, SW-SC, SP-SM, dan SP-SC.
52

52

Klasifikasi Menurut USCS


Tanah berbutir halus (Fine Grained Soil):
Klasifikasi tanah berbutir halus dengan simbol ML, CL, OL, MH, CH, dan OH didapat dengan cara menggambar batas cair dan index plastisitas tanah yang bersangkutan pada bagan plastisitas. Garis diagonal pada bagan plastisitas dinamakan garis A yang mempunyai persamaan (fungsi) PI = 0,73 (LL - 20)

53

53

Klasifikasi Menurut USCS

54

54

Klasifikasi Menurut USCS

Untuk gravel

Untuk sand

Untuk lanau & lempung

55

55

Diagram Plastisitas (ASTM, Casagrande) Untuk tanah berbutir halus dan bagian butir halus dari tanah berbutir kasar
56

Anda mungkin juga menyukai