Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 10 Qurotu Aini ( C24110019 ) Johansen A M ( C24110032 ) Rebo Elfida ( C24110033 ) Dewi Maya Sari S ( C24110051 ) Widiana ( C24110074)

Tujuan

Mengetahui peran penting ekosistem manggrove dalam ekonomi untuk kegiatan perikanan tangkap dan budidaya

Ekologi dasar sebagai nilai ekonomi produksi seafood yang berasal ekosistem mangrove

Interaksi biofisik mangrove dengan ekosistem pantai

Ikan, krustasea dan moluska yang berhubungan dengan mangrove

Mangrove sebagai habitat ikan dan kerang dalam kegiatan budidaya

I N T R O D U C T I O N

Nilai ekonomi yang dihasilkan oleh hutan mangrove umumnya diremehkan, padahal bakau telah menjadi kandidat utama untuk di konversi ke dalam kegiatan pembangunan skala besar, seperti pertanian, perikanan, kehutanan, garam ekstraksi dan infrastruktur. Mangrove menyediakan berbagai macam ekologi layanan seperti perlindungan terhadap banjir dan badai, pengurangan erosi garis pantai dan tepi sungai, pemeliharaan keanekaragaman hayati, dll.

Memburuknya kualitas air pada mangrove memiliki dampak yang serius terhadap keberlanjutan pemasaran molluska dan udang. Mangrove juga berfungsi mengurangi fluktuasi kekeruhan dan salinitas, menjaga kualitas air dan menjaga tambak. Produktivitas yang tinggi pada hutan mangrove menghasilkan makanan bagi sistem akuakultur. Bahan organik dan nutrien yang berasal dari mangrove dan detritus yang hidup dapat dijadikan sumber makanan bagi molluska dan udang Hutan mangrove juga berguna sebagai tempat perkembangbiakan ikan secara alami sehingga dapat menjaga keberlangsungan hidup dari jenis akuatik.

Nilai ekonomi mangrove biasanya diremehkan, karena hanya satu atau beberapa spesies kepentingan komersial. Terdapat keuntungan ekonomi dari budidaya di lingkungan manggrove tergantung pada daya dukung mangrove. Pengendali erosi dan perlindungan terhadap banjir dan badai oleh manggrove dapat dinilai sebagai pengganti biaya struktur bangunan pelindung keras di tempat tersebut. Contohnya pada semenanjung Malaysia diperkirakan mengeluarkan biaya sebesar U$ 3 juta per kilometer pantai.

Total Economic Value


Studi wilaya h Kawasan Mangrove -Sebagai nursery ground, spawning ground, feeding ground - Habitat berbagai satwa liar -mencegah terjadinya erosi laut serta sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah -bahan bakar , alat penangkapan ikan (tanin) -Tempat keramba jaring apung (budidaya ikan dan udang), dll

Potensi SDAL

Nilai Guna

Guna Langsun g - Menjadi sarana lapangan pekerjaan bagi nelayan - Ikan, krustasea dan moluska yang ditangkap dapat dijual dan dikonsumsi - Tempat budidaya udang dan kepiting - Moluska seperti kerang sebagai penghasil mutiara -Kayu sebagai bahan bangunan, kayu bakar, bahan pembuat arang -Kulit kayu menghasilkan tanin sebagai bahan penyamak

Guna Tidak Langsung -perlindungan terhadap banjir dan badai - pengurangan erosi garis pantai dan tepi sungai - pemeliharaan keanekaragaman hayati - penyerap karbon - tempat migrasi ikan untuk memijah -Mengabsorbsi zat kimia pada perairan -Tempat rekreasi

Nilai warisan

Nilai keberadaan

Nilai warisan untuk mangrove dan biota yang ada di mangrove adahal agar anak cucu kita mengenal berbagai jenis mangrove dan juga biota yang bersimbiosis dengan mangrove tersebut

Nilai keberadaan dari ekosistem mangrove dan populasi biota yang ada di mangrove tidak ada

Artikel ini mengilustrasikan tentang peran penting ekosistem manggrove yang berfungsi untuk kegiatan perikanan tangkap dan budidaya. Faktanya mangrove memiliki banyak manfaat secara nilai SDAL dan mengandung nilai ekonomi Pemanfaatan nilai SDAL yang dieksplotasi terus menerus dapat menimbulkan kerusakan pada habitat mangrove, sehingga perlu dilakukan penilaian valuasi ekonomi untuk menjaga kelestarian mangrove.

Anda mungkin juga menyukai