Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH BIROKRASI INDONESIA

Oleh :Prof.Dr.Djoko Suryo

I. STRUKTUR BIROKRASI PADA MASA PEMERINTAHAN IKATAN PEDESAAN: Masa Pra-Kerajaan (Pre State Society)

KEPALA PERSEKUTUAN DESA

Kepala Dusun/Desa

Kepala Dusun/Desa

Kepala Dusun/Desa

Penduduk Dusun (Rakyat)

Penduduk Dusun (Rakyat)

Penduduk Dusun (Rakyat)

II. STRUKTUR BIROKRASI PADA MASA PEMERINTAHAN KERAJAAN : Pemerintahan Tradisional


Birokrasi Pemerintahan Kerajaan Masa Hindu Buddha Abad ke-7 15 Kemaharajaan Sriwijaya: Kerajaan Maritim Abad ke-7 - 11 MAHARAJA Keraton Pusat

Penguasa Bandar

Datu Kepala Wilayah

Penguasa Bandar

Desa di Pantai

Desa Pedalaman

Desa di Pantai

Kemaharajaan Majapahit: Kerajan Maritim-Agraris Abad 13-15


MAHARAJA
Kerajaan Pusat (Istana Keluarga Raja)
Mentri-Mentri Punggawa Istana Militer Pujangga/ Kepala Agama

Maha Patih

Raja / Penguasa Lokal

Raja / Penguasa Lokal

Raja / Penguasa Lokal

Kepala Dusun/Desa

Kepala Dusun/Desa

Kepala Dusun/Desa

Rakyat

Rakyat

Rakyat

Struktur Kerajaan Pandangan Dunia Politik Kerajaan


Konsep Mandala (state) sebagai negara dunia/jagad negara dunia sebagai pusat kosmos yang dikelilingi oleh penduduk dunia sebagai bagiannya.

Tugas Raja
Raja digambarkan sebagai inkarnasi Dewa Memelihara tata dunia (world order) Meningkatkan kemakmuran (prosperity) dan memberi fasilitas pemujaan pada leluhur (ancestors) Memberikan kehidupan manusia sesuai dengan tatanan jagad (cosmic order) Memperluas miniatur kosmos sebagai Surga di bumi (mandala)

Istana Majapahit dan kerajaannya diidealisasi dalam citra sebagai alam semesta secara keseluruhan

III. STRUKTUR BIROKRASI PEMERINTAHAN KERAJAAN ISLAM ABAD KE 16 - 17


Struktur Birokrasi Kerajaan Islam Melayu

RAJA
Kerajaan Pusat /Istana
Keluarga Raja Perdana Mentri Mentri Hulubalang (Bendahara) Pujangga/Ulama Pejabat Istana Militer

Gelar Raja: Sultan

Penguasa Lokal
(Datuk) Kesatuan Nagari Penduduk Dusun (Rakyat)

Penguasa Lokal
(Datuk) Kesatuan Nagari Penduduk Dusun (Rakyat)

Penguasa Lokal
(Datuk) Kesatuan Nagari Penduduk Dusun (Rakyat)

Struktur Pemerintahan Kerajaan Islam Di Jawa: Kerajaan Mataran Islam Abad ke- 16,17 dan 18
RAJA Kerajaan Pusat /Negara Agung (Istana dan daerah sekitarnya)
Keluarga Raja Patih (Jobo Jero) Wedono Bupati (Kiwa Tengen) Sentono Dalem Abdi Dalem Prajurit, dst.
Gelar Raja Susuhunan (Kartasura Surakarta) Sultan (Mataram : Sultan Agung Yogyakarta)

Bupati Mancanegara Bag. Barat

Bupati Mancanegara Bag. Barat Timur Jawa Kliwon/Wedana/Demang

Bupati Mancanegara Bag. Timur Kliwon/Wedana/Demang

Kliwon/Wedana/Demang Penewu/ Penatus

Penewu/ Penatus

Penewu/ Penatus

Bekel/Lurah Desa

Bekel/Lurah Desa

Bekel/Lurah Desa

IV. STRUKTUR BIROKRASI PEMERINTAHAN VOC ABAD KE- 17- 18


RAJA BELANDA Dewan Heeren XVII GUBERNUR JENDERAL di BATAVIA

Gezaghebber Kepala Penguasa Daerah (Luar Jawa) Kepala Penguasa Lokal (Datuk Luar Jawa) Nagari (Persekutuan Desa) Penduduk Desa

Gubernur Pantai Utara Jawa Kepala Penguasa Lokal (Bupati / Regent) Kliwon, Wedana, Demang Bekel/Lurah Desa Penduduk Desa

Gezaghebber Kepala Penguasa Daerah (Luar Jawa) Kepala Penguasa Lokal (Datuk Luar Jawa) Kepala Wilayah Pedesaan Penduduk Desa

V. STRUKTUR BIROKRASI PEMERINTAHAN KOLONIAL HINDIA BELANDA (Nederlands Indie) ABAD KE- 1800 1942:

Birokrasi Modern Masa Kolonial Periode 1800 - 1920


RAJA BELANDA Ministerie van Kolonien (Mentri Negara Jajahan)
GUBERNUR JENDERAL di BATAVIA

Residen Kepala Karesidenan Assisten Residen Kepala Afdeling Kontrolur Kepala Onder Afdeling Kepala Penguasa Lokal/Regentschap / Gemeente (Datuk, Bupati, Regent) Kepala Distrik Kepala Onder Distrik)

Binnenlands Bestuur, BOW, Financien, dll

Kepala Desa/Nagari)

Birokrasi Modern Masa Kolonial Periode 1920 - 1942


RAJA BELANDA

Ministerie van Kolonien (Mentri Negara Jajahan)


GUBERNUR JENDERAL Di BATAVIA

Gubernur Kepala Provinsi


Residen Kepala Karesidenan Assisten Residen Kepala Afdeling Kontrolur Kepala Onder Afdeling Kepala Penguasa Lokal/Regentschap / Gemeente (Datuk, Bupati, Regent) Kepala Distrik Kepala Onder Distrik) Kepala Desa/Nagari)

Binnenlands Bestuur, BOW, Financien, dll

VI. STRUKTUR BIROKRASI PEMERINTAHAN PENDUDUKAN MILITER JEPANG 1942 - 1945 1. Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah Sumatera ditempatkan di bawah kekuasaan Angkatan Darat ke 25 Jawa dan Madura dibawah naungan Angkatan Darat ke 26.
(Keduanya dibawah Angkatan Darat ke 7 yang berpangkalan di Singapura)

Kalimantan dan Indonesia Bagian Timur dibawah pengawasan Angkatan Laut

2. Seluruh wilayah Jawa dan Madura dibagi atas daerah pemerintahan: Syu (Karesidenan) Syi (Kotapraja/Stadgemeente) Gun (Distrik) Ken (Daerah kabupaten/ regentschap) Ken (Desa)

3. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dam Jawa Timur dihapus, sebagai gantinya: Dibentuk pemerintahan Syu, yang terdiri dari 17 syu di Jawa dan diperintah oleh Syu-co-kan. Kekuasaannya sama dengan gubernur tetapi wilayah kekuasaannya sama dengan Karesidenan. Daerah Surakarta dan Yogyakarta disebut Koci (Daerah Istimewa) 4. Di Sumatra, Pemerintah Militer Jepang membentuk 10 Syu (karesidenan): Aceh, Sumatra Timur, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Palembang, Lampung, dan Bangka Belitung. 5. Armada Selatan kedua membentuk pemerintahan yang disebut Menseibu berpusat di Makasar, membawahi Kalimantan, Sulawesi. 6. Dibawahnya dibentuk pemeintahan Syu, Ken, Bunken (Sub Kabupaten), Gun, Son.

VII. STRUKTUR BIROKRASI PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA: Birokrasi Modern Masa Kemerdekaan (1945-1960-an)
PRESIDEN Kepala Negara RI Di Jakarta Kementrian dan Departemen

Gubernur Daerah Provinsi Residen Kepala Residensi Bupati/Walikota Kepala Kabupaten Wedana Kepala Kawedanan/ Distrik Camat Kepala Kecamatan Kepala Desa/Nagari)

Gubernur Daerah Provinsi Residen Kepala Residensi Bupati/Walikota Kepala Kabupaten Wedana Kepala Kawedanan/ Distrik Camat Kepala Kecamatan Kepala Desa/Nagari)

VIII. STRUKTUR BIROKRASI PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA: Birokrasi Modern Masa Kemerdekaan Periode Sesudah 1960-an
PRESIDEN Kepala Negara RI Di Jakarta Kementrian dan Departemen

Gubernur Daerah Provinsi


Bupati/Walikota Kepala Kabupaten/Kota

Gubernur Daerah Provinsi


Bupati/Walikota Kepala Kabupaten/Kota

Camat Kepala Kecamatan Kepala Desa/Nagari)


Penduduk Desa

Camat Kepala Kecamatan Kepala Desa/Nagari)


Penduduk Desa

Sekian

Anda mungkin juga menyukai