Anda di halaman 1dari 33

BADRUDIN

Wahai anak-anakku apa saja yang telah

engkau perbuat. Kemana saja engkau melangkahkan kakimu Kemana saja engkau arahkan pandanganmu. Apa saja yang engkau ucapkan dari lisanmu.

Atau barangkali ini yang jarang terduga oleh kalian, sudahkah

engkau mengingat bagaimana otakmu kau gunakanapa saja yang pernah engkau pikirkan engkau bayangkan

Hitunglah! apakah kau yakin bahwa kebaikan saja yang telah engkau lakukan Ataukah masih ada berbuatan dosa yang masih saja kau lakukan

dengan sengaja? Ataupun tidak kau sengaja

Apakah kau yakin pahalamu lebih banyak!! Ataukah dosamu!! Ingatlah janji Allah Wamayamal mistqola dzarrotin khoira yarahu, wamayamal mistola dzarotin syarroyyarah ingatlah itu!

engkau punya mata, tapi kau

sering gunakan untuk melihat yang tidak pantas engkau lihat; engkau tidak menggunakannya untuk membaca ayat-ayat Allah

engkau punya telinga, tapi kau sering gunakan untuk mendengar

kata sia-sia; kau tidak menggunakannya untuk mendengar nasehat orang tuamu dan guru-gurumu

engkau punya lidah, tapi kau sering gunakan untuk berbohong

dan menggunjing; engkau tidak menggunakannya untuk berdzikir, saling menasehati dalam kebenaran dengan temanmu

engkau punya tangan, tapi kau

sering gunakan untuk menzalimi orang dan menzalimi diri sendiri; kau tidak menggunakannya untuk menyingkirkan kemungkaran

engkau punya kaki, tapi kau sering gunakan untuk melangkah menuju

tempat maksiat; kau tidak menggunakannya untuk pergi ke tempat ibadah atau tempat ladang kebajikan

engkau punya akal, tapi akal itu jarang kau gunakan untuk

memikirkan bagaimana berfikir yang bermanfaat, akal engkau yang liar justru sering memakainya untuk memikirkan hal-hal yang kotor dan licik

Wahai anakku.
Orang tua sangat menyayangi mu, tapi kau hampir tak

pernah membalas budi mereka Ingatlah bagaimana ibu mengandungmu selama 9 bulan dengan susah payah namun beliau tidak menyesal mengandungmu! Ingatlah bagaimana beratnya melahirkanmu! Anakku begitu beratnya melahirkan sampai-sampai Nabi bersabda bahwa meninggal saat melahirkan dapat dikatakan mati syahid.. ingat mati syahid

Tapi bayangkan jika ibu kalian menyesal dengan kabar kehamilannya maka bisa jadi kalian akan dibuang, dicampakkan, dan ditelantark

Ingat pula bagaimana kesabaran ibumu

menyusuimumerawatmu.mengendongmu ketika kau menangis Menyuapimu saat engkau merengek lapar. sangatlah wajar apabila Allah dan Rosulnya menempatkan berbakti kepada Ibu setelah Allah dan Rosul.

Bersama dengan ibu, ayah kalian ikut merasakan

kesibukan untuk membelikan makanan yang bergizi buat ibu yang tengah mengandungmu. Beliau pun ikut merasakan resah, bingung, takut saat mendampingi ibumu yang melahirkanmu.

Beliau juga yang membanting tulang untuk menghidupi keluarga,yang didalamnya

termasuk kalian anakku. Darimana uang sakumu setiap hari darimana biaya sekolahmu. darimana biaya les privatmu

Dari mereka . ayah dan ibumu!


Namun sudahkah engkau berbakti

kepada ibu kalian.. sudahkah? Sudahkah engkau berbakti kepada ayah kaliansudahkah?

Masihkah engkau terus menerus menyakiti mereka

dengan cacian-cacian dan bentakan-bentakanmu saat engaku ngambek jika ibumu meminta tolong untuk pergi ke toko membeli sesuatu. padahal Allah menetapkan kata ah saat menolak perintah orang tua adalah dosa berapa kata yang telah kau lontarkan.berapa kalimat yang telah kau ucapkan..

Masihkah kalian

melanjutkan kemalasan saat disuruh untuk melakukan kebajikan oleh mereka

Masihkan kalian meneruskan kedengkian di belakang

mereka saat mereka tidak memenuhi permintaanmu padahal engkau belum mengetahui alasan mereka apakah kau anggap orang tua kalaian kaya sehingga dengan mudah memenuhi semua permintaanmu? Tidak anakku, Hanya Allah yang maha kaya. Kekayaan orang tua kalian adalah titipan yang sewaktu-waktu dengan mudahnya Allah meminta kembali

Layakkah kau lanjutkan tradisi

kedurhakaanmu layakkah. buat ibu yang melahirkanmu dan ayah yang telah merawatmu dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

Wahai anakku
Guru-guru kalian yang telah menitipkan ilmu

pengetahuan Allah kepada kalian dengan keikhlashan dan ketabahan menghadapi kalian, tapi. kau tidak menaruh hormat kepada mereka, kau malah menganggap mereka orang asing yang tidak memberikan manfaat kepadamu

Padahal anakku.kesuksesan para ulama terdahulu

adalah disebabkan memuliakan gurunya yang hanya mengajarkan satu kalimat tayyibah. Bayangkan hanya satu kalimat saja mereka sudah merasa harus sangat menhargainya

Masih ingatkah dengan apa

yang pernah kalian perbuat untuk guru-gurumu saat mereka menasehatimu

Engkau marahsinisdendam.bahkan

mengacuhkanmereka. Malah engkau dengan enteng menjawab guru ini bukan urusan guru!, guru ngapaiin sih ngurususin, sayakan bukan anak guru

Anakku, engkau memang bukan anak biologis

gurumu, namun engkau telah menjadi anak-anak kami para guru sejak engkau masuk menginjakkan kaki di sekolah ini. Engkau mendapatkan perlakuan selayakknya anak sendiri.

Engkau mendapatkan cinta mereka. kasih sayang

merekaperhatian mereka.bimbingan mereka yang lembut. nasehat-nasehat mereka yang kadang engkau tidak sukai namun mereka tetap ikhlash mengarahkan kalian ke jalan yang lurus.jalan yang benar masih ingatkah engkau wahai anakku..!

Atau kau memang sudah

melupakan mereka. atau kau sudah membenci mereka atau kau sudah tidak menganggap kehadiran mereka

Tapi asal kau ingat anakku siapa yang mengajarimu

hingga kau tahu 1+1=2, bahwa benda jatuh ke bumi karena hukum gravitasi, kalian juga mengenal apa itu E=m.c2, kemudian masih ingatkah dengan luas persegi panjang adalah dengan mengalikan panjang dan lebar. bahkan masih banyak ilmu-ilmu lain yang telah engkau dapatkan..

Darimana kalian mengetahui itu.darimana.? Masihkah

engkau menafikan jasa mereka meskipun benar mereka memang pahlawan tanpa tanda jasa

Apakah kalian ingat ancaman Allah bagi manusia yang

tidak bersyukur tidak menghargai jasa orang lain coba ingat kalimat ini Jika kalian bersyukur, maka akan Aku tambahkan nikmat-KU, namun apabila kalian kufur maka sesungguhnya adzab-KU sangatlah pedih

Naudzubillah 2x janganlah

engaku sampai termasuk orangorang yang kufur ini anakku. janganlah engkau sampai termasuk. sekali lagi jangan.

gurumu sebenarnya tidak perlu balasan kaliantidak

perlu hadiah dari kalian yang diinginkan adalah kalian menjadi anak-anak yang sholeh/ahanak-anak yang dapat meneruskan perjuangan Islam. anakanak yang dapat mengibarkan kejayaan Islam yang sama-sama kita rindukan

Sekali lagi anak-anaku guru kalian tidak

mengharapkan balasan jadilah anak-anak yang tumbuh menjadi pemuda sholeh/h yang dapat menjadi kebanggaan Agama kalian, orang tua kalian, keluarga kalian, bangsa kalian, sekolah kalian,.dan pasti diri kalian.

Anda mungkin juga menyukai