oleh banyak orang. Filsafat dalam cara kerjanya bertolak dari akal, sedangkan agama bertolak dari wahyu. Oleh sebab itu, banyak kaitan dengan berfikir sementara agama banyak terkait dengan pengalaman. Filsafat mebahas sesuatu dalam rangka melihat kebenaran yang diukur, apakah sesuatu itu logis atau bukan. Agama tidak selalu mengukur kebenaran dari segi logisnya karena agama kadang-kadang tidak terlalu memperhatikan aspek logisnya.2 Perbedaan tersebut menimbulkan konflik berkepan-jangan antara orang yang cenderung berfikir filosofis dengan orang yang berfikir agamis, pada hal filsafat dan agama mempunyai fungsi yang sama kuat untuk kemajuan, keduanya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Untuk menelusuri seluk-beluk filsafat dan agama secara mendalam perlu diketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan agama dan filsafat itu.
A. Pengertian Filsafat Salah satu kebiasaan dunia penelitian dan keilmuan, berfungsi bahwa penemuan konsep tentang sesuatu berawal dari pengetahuan tentang satuansatuan. Setiap satuan yang ditemukan itu dipilah-pilah, dikelompokkan berdasarkan persamaan, perbedaan, ciri-ciri ter-tentu dan sebagainya. Berdasarkan penemuan yang telah diverivikasi itulah orang merumuskan definisi tentang sesuatu itu.
1
Mahasiswa Pasca Sarjana perkembangan Institut PTIQ Jakarta Program Manajemen Islam Dalam sejarah pemikirian manusia, Pendidikan filsafat juga bukan https://sites.google.com/site/afrizalmansur/filsafat-agama diambil tanggal 17 april 2013 pukul
20.wib
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Akal dan Hati sejak Thales sampai James,
H.A. Dardiri, Humaniora, Filsafat dan Logika, Jakarta : Rajawali Press, 1986, hlm. 9. Suharto.Toto, Filsafat Pendidikan Islam,Jogjakarta : Ar-ruz Media, 2011, hal 15 Harun Hadiwijono, Sari-Seri Sejarah Filsafat Barat I, Yogyakarta: Kanisius, 1991, hlm. 7.
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Akal dan Hati sejak Thales sampai James, Bandung :
Hamzah Ya`qub, Filsafat Agama, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1991, hlm. 3.
Gerard Beekman, Filsafat para Foloosf Berfilsafat, diterjemahkan oleh R. A. Rifai dari Filosofie, Filosofen, dan Filosoferen, Jakarta : Erlangga, 1984, hlm. 14
10
10.
11
13
14
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1979, cet. ke-1, hlm. 9.
15
16
Sidi Gazalba, Ilmu Filsafat dan Islam tentang Manusia dan Agama , Jakarta : Bulan Bintang, 1978, hlm. 100.
17
Sidi Gazalba, Ilmu Filsafat dan Islam tentang Manusia dan Agama , Jakarta : Bulan Bintang, 1978, hlm. 101
18
Muhammad Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, terjemahan dari Turuq alTa`lim al-Tarbiyah al-Islamiyyah, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 19841985, hlm. 8.
19
Sidi Gazalba, Ilmu Filsafat dan Islam tentang Manusia dan Agama , Jakarta : Bulan Bintang, 1978, hlm. 100.
20
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1979, cet. ke-1, hlm. 11
21
H.A. Dardiri, Humaniora, Filsafat dan Logika, Jakarta : Rajawali Press, 1986, hlm. 13
24
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, Akal dan Hati sejak Thales sampai James, Bandung : Rosdakarya, 1994, hlm. 19
25
Abu Hayyan Tauhidi, al-Imta' wa al-Munasah, jilid pertama, bagian kedua, hlm. 15
26
Abul Hasan 'Amiri, al-Amad 'ala al-Abad, hlm 87. Harun Nasution, Filsafat Agama, Jakarta:Bulan Bintang, 1983, hlm. 10
27