Anda di halaman 1dari 16

Sistem Saraf dan Kulit Ikan Mas

(Cyprinus carpio)

Oleh : ROSYID ABDUL HAMID ( H0512105 )

PETERNAKAN KELAS C FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Kata Pengantar
Pertama penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat merampungkan makalah dengan judul Sistem Syaraf dan Kulit Ikan Mas (Cyprinus carpio) dan dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Pembuatan makalah ini merupakan pemenuhan tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Biologi serta bermaksud memberikan sedikit pengetahuan tentang sistem syaraf dan kulit pada ikan mas (Cyprinus carpio) kepada siapapun yang membaca makalah ini. Dalam proses pembuatannya, penulis banyak mendapat bantuan baik itu yang bersifat fisik maupun psikis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan moril dan motivasi 2. Dosen Mata Kuliah Biologi yang telah banyak memberikan materi 3. Teman-teman yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak langsung Penulis sadar bahwa penyelesaian makalah ini masih jauh dari kata sempurna, banyak kejanggalan dan kekurangan baik dari segi isi materi maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan kritik yang bersifat membangun agar bisa memperbaiki penulisan-penulisan makalah maupun laporan yang akan datang.

Surakarta, 30 September 2012 Penulis

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ii

Daftar Isi

Halaman Judul .. i Kata Pengantar .. ii Daftar Isi ... iii BAB I PENDAHULUAN ......... 1 Latar Belakang . 1 Tujuan .. 2 BAB II ISI . 3 Sistem Saraf ...... 3 Sistem Kulit .. 8 BAB III KESIMPULAN .. 11 Daftar Pustaka

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Ikan (pisces) merupakan hewan yang termasuk kelompok vertebrata (bertulang belakang) dan enaima (berdarah merah). Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan. Hewan ini bernafas dengan insang. Bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya dengan mengunakan sirip. Termasuk jenis hewan berdarah dingin (poikilotermal). Berkembangbiak dengan cara ovipar (bertelur). Habitatnya di perairan baik itu perairan laut (asin) misalnya ikan tuna (Thunnus albacora); perairan danau, sungai, waduk (tawar) misalnya ikan lele (Clarias batracus); maupun perairan payau misalnya ikan bandeng (Chanos chanos). Makanan setiap jenis ikan berbeda-beda ada yang jenis pemakan tumbuhtumbuhan (herbivora/vegetarian) misalnya ikan tawes (Puntius javanicus); ikan pemakan daging (karnivora) misalnya ikan kerapu (Epinephelus sp); ikan pemakan segala (omnivora) misalnya ikan gurame (Osphronemus gouramy); ikan pemakan plankton (planktonis) misalnya ikan mola (Hypopthalmychthis molitrix); ikan pemakan detritus (makanan pokoknya terdiri dari hancuran sisa bahan organik yang sedang membusuk didalam air, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan) misalnya ikan karper (Labeo). Ikan mas (Cyprinus carpio) sendiri merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak, serta merupakan jenis ikan pemakan segalanya (omnivora). Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut: Phylum : Chordata Sub-phylum : Vertebrata Classis : Osteichthyes Sub-classis : Teleostemi Ordo : Teleostei Sub-ordo : Physestomi Familia : Cyprinidae Genus : Cyprinus Species : Cyprinus carpio Varietas : Flavipinnae Morfologi (bentuk tubuh) ikan mas (Cyprinus carpio) secara garis besar terdiri dari kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (caudal). Latar belakang pembuatan makalah Sistem Saraf dan Kulit pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) ini adalah untuk menunjang mata kuliah Biologi. Dengan pembuatan makalah (rangkuman materi) ini, maka diharapkan pembaca dapat memahami tentang materi yang diajarkan. Dalam makalah ini akan dibahas
PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 1

mengenai sistem saraf dan kulit pada ikan mas (Cyprinus carpio) sehingga pembaca dapat mengetahui wawasan pengetahuan mengenai sistem saraf dan kulit pada ikan mas (Cyprinus carpio). B. Tujuan Sesuai dengan topik judul, makalah ini dibuat bertujuan untuk mengenal, mengetahui, serta menambah wawasan pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan sistem saraf dan kulit pada ikan mas (Cyprinus carpio).

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB II ISI
A. Sistem saraf
Sistem saraf pada setiap hewan berbeda-beda. Dengan semakin kompleksnya suatu organisme, semakin meningkat pulalah kekhususan sel-sel saraf, beberapa sel sensoris (aferen), menghantarkan rangsangan yang berasal dari permukaan tubuh alat-alat indra (sel-sel reseptor) menuju ke bagian dalam sistem saraf pusat (otak dan korda spinalis), didalam otak rangsangan tersebut diproses dan diolah kemudian dihantarkan ke neuron (motoris atau eferen). Neuron tersebut selanjutnya akan bertanggung jawab untuk menghantarkan implus dari daerah pusat ke sel-sel efektor, yang kemudian menghasilkan gerakan yang diperlukan. Mekanisme tersebut terintegrasi dan dikenal dengan sistem saraf. Sistem saraf dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1) Sistem saraf pusat, yang mencakup otak dan korda spinalis, dan 2) Sistem saraf peripheral, yang terdiri atas saraf kranial dan saraf spinal yang menuju ke struktur somatik (badan), serta saraf otonom yang menuju ke struktur visceral (otot polos, otot jantung, dan kelenjar). Beberapa neuron otonom berjalan bersama dengan saraf-saraf kranial dan spinal tertentu menuju ke struktur viseral. Sistem saraf pada vertebrata mempunyai tiga macam peranan vital, yaitu: Orientasi terhadap lingkungan luar, menerima stimulus dari luar dan meresponnya; mengatur agar kerja sekalian sistem dalam tubuh bersesuaian, dengan bantuan kerja kelenjar endokrin. OTAK Otak terdapat pada susunan saraf pusat. Otak ikan mas (Cyprinus carpio) dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon dan myelencephalon. Telencephalon Otak bagian depan yang dibentuk oleh serebral hemisfer dan rhinecephalon sebagai pusat hal-hal yang berhubungan dengan pembauan. Saraf utama yang keluar dari daerah ini adalah saraf olfactory (saraf cranial I). Diencephalon Terletak pada bagian belakang telencephalon. Bagian ventral dari dienchephalon adalah hypothalamus, bagian dorsalnya epithalamus dan bagian lateralnya dinamakan thalamus. Epithalamus adalah bagian yang nampak pada dorsal dari otak. Struktur yang paling nyata ialah dua tonjolan dorsal yang tunggal, yaitu epifise (organ pineal) di sebelah belakang dan parafise (organ parapineal) disebelah depannya. Keduanya tumbuh sebagai evaginasi dari diencephalons embrio.

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Mesencephalon Otak bagian tengah pada semua vertebrata memiliki atap berupa sepasang lobus opticus yang bertindak sebagai pusat refleks penglihatan, menerima serabut afferent dari retina. Mesencephalon pada ikan relatif besar dan berfungsi sebagai pusat penglihatan. Lobus opticus terdiri dari tectum opticum di bagian atas tegmentum di bagian bawah. Tectum opticum merupakan organ koordinator yang melayani rangsang penglihatan. Bayangan yang terjadi pada retina mata akan dipetakan pada tectum opticum. Sedang tegmentum merupakan pusat sel-sel motoris. Pada mesencephalon terdapat bagian menonjol yang disebut Cerebellum, memiliki fungsi utama yaitu mengatur kesetimbangan tubuh dalam air, mengatur tegangan otot dan daya orientasi terhadap ruang. Myelencephalon Bagian otak paling belakang (posterior), dengan medula oblongata sebagai komponen utamanya. Komponen ini merupakan pusat untuk menyalurkan rangsangan keluar melalui saraf cranial.

SARAF CRANIAL Sebagian besar saraf cranial (SC) berhubungan dengan bagian-bagian kepala, selain dari itu ditemukan juga yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh lainnya. Dari otak sendiri terdapat sebelas saraf cranial yang menyebar ke organ organ sensory tertentu dan otot-otot tertentu. Saraf terminal (SC 0) adalah suatu saraf kecil yang bergabung dengan saraf cranial I, yang berhubungan dengan otak depan, dan serabut-serabut saraf terbesar yang mengelilingi olfactory bulb. Saraf olfactory (SC I) menghubungkan organ olfactory dengan pusat olfactory otak depan, fungsinya membawa impuls bau-bauan. Saraf optic (SC II) menghubungkan retina mata dengan tectum opticum dan berfungsi membawa impuls penglihatan. Saraf oculometer (SC III) berfungsi sebagai saraf motor somatik yang mengatur otot mata superior rectus, inferior oblique, inferior rectus dan internal rectus. Saraf ini berhubungan dengan otak mesenchepalon dan merupakan saraf motor somatik. Saraf trochlear (SC IV) menginervasi otot mata superior oblique. Saraf motor somatik ini berhubungan dengan mesencephalon.

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Gambar Topografi secara umum otak ikan KETERANGAN I. Olfactory nerve; II. Optic nerve; III. Oculamotor nerve; IV. Trochlear nerve; V. Trigeminal nerve; VI. Abducens nerve; VII. Facial nerve; 1-6. Octavus nerve (VIIIa anterior ramus; VIIIp. Posterior ramus); ALLN. Anterior lateral line nerve; PLLN. Posterior lateral line nerve; IX. Glossopharyngeal nerve; X. Vagal nerve; C. Cerebellum; D. Diencephalon; R. Rhombocephalon; T. Telencephalon; TE. Tectum mesencephali.

SPINAL CORD DAN SARAF SPINAL Saraf cranial merupakan lanjutan medulla oblongata dan sampai ke bagian depan ekor. Batas antara medulla oblongata dengan spinal cord tidak jelas. Spinal cord merupakan suatu tabung, tetapi alur pusatnya (central canal) berdiameter kecil dibandingkan dengan dindingnya. Sekeliling alur pusat membentuk pola yang menyerupai sepasang sayap kupu-kupu pada potongan melintangnya. Bagian ini merupakan bahan kelabu (gray matter) yang terdiri dari sel-sel saraf dan dikelilingi oleh serabut-serabut saraf (white matter). Serabut-serabut saraf ini dibungkus dan dkumpulkan dalam satu ikatan sesuai dengan fungsinya. Bahan kelabu dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sepasang tanduk dorsal (anterior horn) dan sepasang tanduk vetral (posterior horn). Tanduk dorsal menerima serabut sensori visceral dan somatic, dan tanduk venral berisikan inti saraf motor.

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Gambar potongan melintang spinal cord

SISTEM INDERA Sistem indera memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan indera dengan sistem saraf pusat. Organ indera ialah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf. Berdasarkan sumber stimulus, organ indera dapat dibedakan sebagai berikut : 1) Eksoreseptor yaitu reseptor raba dan penlihatan, menerima impuls dari medium sekitarnya. 2) Propioseptor yaitu yang menerima stimulus dari otot, sendi, urat, dan kanalis semikularis, memberitahu organisme sampai seberapa otot harus ditekuk untuk mendapatkan posisi yang tepat dalam ruangan.
PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

3) Enteroseptor iaiah yang menermia stimulus oleh faktor faktor di dalam lingkungan dalam tubuh, jadi mempengaruhi kerjanya otot polos dan kelenjar. Eksteroseptor dan proprioseptor adalah somatic, dan enteroseptor adalah organ indera visceral. Berdasarkan macam rangsangan yang mempengaruhinya, organ indera dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Fotoreseptor ialah yang peka terhadap cahaya. 2) Statoreseptor ialah vanq peka terhadap perubahan posisi tubuh dan ruang. 3) Khemoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan bahan kimia di dalam linkugannya. 4) Fonoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan getaran suara dari medium yang mempunyai frequensi relatif tinggi. 5) Mekanoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan mekhanik, seperti rabaan, tekanan atau gesekan. 6) Thermoreseptor ialah yang peka terhadap rangsangan panas atau dingin.

MATA Secara garis besar struktur mata pada ikan adalah sama dengan pada organisme vertebrata lainnya, terdiri dari ruang depan, iris, lensa, ruang vitroeus yang berisikan cairan kental yang dinamakan Vitroeus humor dan dibatasi oleh retina. Mata peka terhadap cahaya, dan komponen fungsionil utamanya ialah retina yang pertumbuhannya berasal dari diensefalon. Diensefalon pada embrio memperlihatkan sepasang evaginasi lateral yang dinamakan veskikula optic. Bagian ujung distalnya dari vesikula ini memperlihatkan invaginasi yang kemudian terbentuk cawan optic. Dinding sebelah dalam yang membatasi rongga cawan, tumbuh menjadi retina, sedangkan yang sebelah luarnya tetap tipis merupakan lapisan pigmen dari retina. Lapisan ektoderm di depan kapsula optic akan membentuk plakoda yang mengalami invaginasi dan membentuk lensa. Retina ialah selaput saraf yang terletak di bagian belakang dari ronqqa mata. Unsur - unsur saraf dari retina terdiri atas batang dan kerucut yang peka terhadap cahaya yang panjang gelombangnya bermacam-macam. Retina dan rongga bola mata berada di sebelah dalam lapisan khoroid yang berpigmen, dan terbuka pada lubang pupil. Berkas cahaya masuk kedalam mata melalui pupil. Bagian dari lapisan khoroid di sekeliling pupil dinamakan iris. Mata agak datar pada bagian anterior sehingga lensa yang cembung hamper menyentuh cornea yang merupakan bagian transparan yang penting dari scleroid coat biji mata. Lapisan choroid terletak diantara retina dan sclera. Sclera Elasmobranchia dan Teleostei agak kaku karena adanya struktur rawan. Seringkali teleostei mempunyai satu atau dua scleral ossicles sebagai penunjang terhadap struktur rawan tersebut. Mata ikan dilengkapi dengan tiga pasang otot oculomotor.

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Gambar mata dan bagian-bagiannya

B. Kulit (Sistem Integument)


Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan dengan sub-phylum vertebrata. Secara umum kulit hewan sub-phylum vertebrata terdiri atas 2 lapis : lapis atas dari epitel squamosal terstrata ( stratified squamous epithelium ) yaitu epidermis, dan lapis yang lebih dalam dari jaringan ikat irregular yang rapat yaitu dermis (dikenal juga sebagai korium). Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya. Epidermis merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan dan sistem somatis. Integumen merupakan lapisan protektif yang menjaga lalulintas air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya secara bebas. Epidermis bagian dalam terdapat lapisan sel yang disebut stratum germinativum (lapisan malphigi). Lapisan ini sangat giat dalam melakukan pembelahan untuk menggantikan sel-sel bagian luar yang lepas dan untuk persediaan pengembangan tubuh. Dermis yang di dalamnya terkandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat memiliki struktur yang lebih tebal dan sel-sel yang susunannya lebih kompak dari pada epidermis. Derivat-derivat kulit juga juga dibentuk dalam lapisan ini. Lapisan dermis berperan dalam pembentukan sisik, dan derivat-derivat kulit lainnya.
PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 8

Gambar struktur kulit ikan Ikan mas (Cyprinus carpio) mempunyai lendir (mucus) berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ia dapat berenang dengan lebih cepat, mencegah infeksi dan menutup luka, berperan dalam osmoregulasi sebagai lapisan semi-permiable yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit. Sisik (squama) ikan berdasarkan bentuk dan ukuran dibedakan menjadi, yaitu sisik ganoid merupakan sisik besar dan kasar, sisik cycloid dan ctenoid merupakan sisik yang kecil, tipis atau ringan hingga sisik placoid merupakan sisik yang lembut. Ikan mas tergolong jenis ikan bersisik ctenoid yang mempunyai sisik kecil, tipis dan ringan. Sebagian besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik kecuali pada beberapa strain yang memiliki sedikit sisik. Sisik berfungsi sebagai penutup tubuh. Penempelannya secara tertanam ke dalam sebuah kantung kecil di dalam dermis dengan susunan seperti genting yang dapat mengurangi gesekan dengan air sehingga dapat berenang lebih cepat. Sisik yang terlihat adalah bagian belakang (posterior) yang berwarna lebih gelap daripada bagian depan (anterior) karena bagian posteriornya mengandung butir-butir pigmen (chromatophore). Bagian anterior (terutama pada bagian tubuh) transparan dan tidak berwarna. Pada bagian posterior sisik ctenoid dilengkapi dengan ctenii (gerigi kecil). Focus merupakan titik awal perkembangan sisik dan biasanya berkedudukan di tengah-tengah sisik.

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Gambar tipe sisik ctenoid

Warna pada ikan sangat dipengaruhi oleh schemachrome (konfigurasi fisik) dan biochrome (pigmen pembawa warna). Warna tubuh ikan mas sederhana, bertingkat dari keputih-putihan pada bagian perut, keperak-perakan pada sisi tubuh bagian bawah sampai atas, dan kehitam-hitaman pada bagian punggungnya dan ujungujung sirip dan ujung-ujung ekornya.

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

10

BAB III Kesimpulan


Sistem saraf ikan mas (Cyprinus carpio) dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a. Sistem saraf pusat, yang mencakup otak dan korda spinalis b.Sistem saraf peripheral, yang terdiri atas saraf kranial dan saraf spinal yang menuju ke struktur somatik (badan) Otak ikan mas (Cyprinus carpio) dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu : a. Telencephalon b. Diencephalon c. Mesencephalon d. Metencephalon e. Myelencephalon Korda spinalis merupakan suatu tabung, tetapi alur pusatnya (central canal) berdiameter kecil dibandingkan dengan dindingnya. Sebagian besar saraf cranial (SC) berhubungan dengan bagian-bagian kepala, selain dari itu ditemukan juga yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh lainnya. a. Saraf terminal (SC 0) b. Saraf olfactory (SC I) c. Saraf optic (SC II) d. Saraf oculometer (SC III) e. Saraf trochlear (SC IV) Sistem indera memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan badan indera dengan sistem saraf pusat. Organ indera ialah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf. Secara garis besar struktur mata pada ikan mas (Cyprinus carpio) adalah sama dengan pada organisme vertebrata lainnya, terdiri dari ruang depan, iris, lensa, ruang vitroeus yang berisikan cairan kental yang dinamakan Vitroeus humor dan dibatasi oleh retina. Kulit ikan mas (Cyprinus carpio) terdiri atas 2 lapis : a. Lapis atas yaitu epidermis b. Lapis yang lebih dalam yaitu dermis Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya. Epidermis merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan dan sistem somatis. Epidermis bagian dalam terdapat lapisan sel yang disebut stratum germinativum (lapisan malphigi). Lapisan ini sangat giat dalam melakukan pembelahan untuk
PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 11

menggantikan sel-sel bagian luar yang lepas dan untuk persediaan pengembangan tubuh. Ikan mas (Cyprinus carpio) tergolong jenis ikan bersisik ctenoid yang mempunyai sisik kecil, tipis dan ringan. Sebagian besar tubuh ikan mas (Cyprinus carpio) ditutupi oleh sisik kecuali pada beberapa strain yang memiliki sedikit sisik. Warna tubuh ikan mas (Cyprinus carpio) sederhana, bertingkat dari keputihputihan pada bagian perut, keperak-perakan pada sisi tubuh bagian bawah sampai atas, dan kehitam-hitaman pada bagian punggungnya dan ujung-ujung sirip dan ujung-ujung ekornya.

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

12

Daftar Pustaka
Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak edisi keempat. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga http://www.scribd.com/doc/32382271/Analisis-Anatomi-Dan-Histologi-Ikan diakses tanggal 18 September 2012 pukul 12.20 wib http://dc345.4shared.com/doc/QbDTAUjA/preview diakses tanggal 20 September 2012 pukul 15.20 wib http://www.hendra-k.net/ikan-mas diakses tanggal 20 September 2012 pukul 16.00 wib http://www.scribd.com/doc/43855096/Ikhtiologi-ikan September 2012 pukul 16.40 wib diakses tanggal 20

PETERNAKAN C 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Anda mungkin juga menyukai