PENGERTIAN
Ketoasidosis Diabetik (KAD) adalah komplikasi akut diabetes mellitus yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis
Penyebab
tidak adanya atau tidak cukupnya jumlah insulin yang tersedia dlm tubuh sering dicetuskan oleh salah satu dari hal-hal yang berikut: Insulin tidak diberikan atau diberikan denagn dosis dikurangi infeksi
Patofisiologi
Insulin deficiency
glucose use by cells Katabolisme Protein Asam Amino Lipolisis
Kehilangan Nitrogen
Gliserol
Hiperglikemia
Glukoneogenesis
Dehidrasi
Ketoasidosis
Koma
Syok
Kussmaul Breathing
Manifestasi Klinik Akibat Hiperglikemia Poliuria, Polidipsi, dehidrasi Penglihatan Kabur, sakit kepala, hipotensi, kelemahan Akibat Ketoasidosis Nafas bau aceton Anoreksia, mual Kulit kering Penurunan Kesadaran
Lanjutan..
Akibat Asidosis
Mual muntah Nyeri abdomen Respirasi meningkat Penurunan Kesadaran Gambaran klinis yang penting pada ketoasidosis diabetes, yaitu: Dehidrasi
Kehilangan Elektrolit
Asidosis
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Bervariasi, biasanya > 300 mg/dl Ketoasidosis dicermninkan oleh:
Lanjutan..
Penatalaksanaan
1. Dehidrasi Melakukan pemasangan IV line untuk mengalirkan larutan normal salin 0.9% atau 0.45%
Pemberian NS dengan kecepatan tinggi, biasanya 0.5 1 ltr/jam sampai keadaan stabil, HR, RR dan urin output stabil Larutan NS 0.45% (hipotonik) dianjurkan pada pasien yang hipertensi, hipernatremia atau risiko CHF.
Peran Perawat Untuk Hidrasi Pemantauan status volume cairan ,TTV, pengkajian paru, pemantauan intake dan output cairan. Pemantauan terhadap komplikasi : edema paru dan serebral terutama pada pasien anak-anak dan lansia. Pantau pasien selama 24-36 jam pertama terhadap tanda-tanda-tanda edema pulmonal: batuk memburuk, sputum banyak, dispnea, sianopsis, rales/ronkhi bahkan sampai stupor dan koma akibat dari edema serebral.
Lanjutan..
Pemberian kalium lewat infus (20-40 mEq/L) harus dilakukan meskipun konsentrasi kalium dalam plasma tetap normal. Setelah ketoasidosis diabetes teratasi, kecepatan pemberian kalium harus dikurangi. Penggantian K ditunda jika terdapat hiperkalemia atau jika pasien tidak bisa berkemih.
3. Asidosis Pemberian insulin untuk menghambatb pemecahan lemak sehingga menghentikan pembentukan senyawa-senyawa asam. Insulin biasanya diberikan melalui infus dgn kecepatan lambat tetapi kontinue (mis: 5 iu/jam) KGD tiap jam harus diukur. Dekstrose ditambahkan jika KGD turun hingga 259 mg/dl untuk menghindari penurunan KGD yang terlalu cepat.
Lanjutan..
Diagnosa Keperawatan
1. Defisit volume cairan b.d diuresis osmotik 2. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d diuresis osmotik, mual muntah atau efek terapi. 3. Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan blood flow. 4. Kurang pengetahuan tentang informasi/ketrampilan perawatan mandiri diabetes
Intervensi Keperawatan
Berikan O2 6-15 l via face masker
Pasang IV line dan infus NS 1 l/jam sampai kondisi stabil. Periksa sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap, serum, AGDA, KGD. Osmolalitas.
Pasang NGT
Pasang kateter.
Lanjutan..
Pemberian medikasi
Reguler insulin infusion Potassium (K) 10-20 mEq/L IV infusion Sodium bikarbonat 50 ml infusion jika pH < 6,9.
Monitor tingkat kesadaran, TD, Frekuensi dan irama nadi, RR, serum glukosa, intake cairan, urin output dan NGT output. Lakukan pemantauan setiap 15-60 sampai pasien stabil.
Kasus
Tn. T (50 th) dibawa ke UGD dalam keadaan lemah, penurunan kesadaran, RR 36 x/mnt, nafas bau aseton, TD 65/40 mmHg, kulit kering dan keluarga mengatakan klien sering BAK dan sejak 3 jam lalu muntah. Apakah Dx keperawatan utama pada Tn. T? Intervensi utama?