Anda di halaman 1dari 15

SKRIPSI FAKTOR-FAKTORYANGBERHUBUNGANDENGANUPAYA PENCEGAHANKOMPLIKASIDMOLEH PASIENDM DIPOLIKLINIK KHUSUSPENYAKITDALAM RSUPDRM.

DJAMILPADANG Penelitian KeperawatanMedikal Bedah

PUTRI YOLLA DWI MEYDANI 0910325129 PROGRAMSTUDI ILMUKEPERAWATAN FAKULTASKEDOKTERAN UNIVERSITASANDALAS 2011

ABSTRAK DiabetesMellitusadalahpenyakitseumurhidupyangtidakbisadisembuhkandandapat meningkatkan resikokematian.Tujuanpenelitian iniadalah untuk mengetahuifaktor-fa ktoryang berhubungandenganupayapencegahankomplikasi DMolehpasien DMdiPoliklinik Khusus Penyakit DalamRSUPDR.M.DjamilPadang.Jenispenelitianiniadalahsurveyanalitik cross sectional study, yang dilakukan di Poliklinik Khusus Penyakit Dalam RSUP. DR. M. Djamil Padang dari bulan November 2010 sampai September 2011 dengan jumlah sampel 67 or ang yaitu pasien yang terdiagnosis diabetes enam bulan terakhir. Alat pengumpulan da ta yang digunakan adalahkuesioner, analisisunivariatdengandistribusifrekuensidan analisi sbivariat dengan uji chi-square menggunakan cara komputerisasi. Hasil penelitian didapatka n 62,7 % responden kurang melakukan upaya pencegahan komplikasi DM, 53,7 % memiliki tingk at pengetahuanrendah,52,2% memiliki sikap negatif,52,2% memilikipersepsipositif,50, 7% memiliki motivasi tinggi. Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapa t hubungan yang bermakna antarapengetahuandenganupayapencegahankomplikasi(p >0,05), terdapa t hubunganyangbermakna antarasikapdenganupayapencegahankomplikasi(p <0,05), tidak terdapathubunganyangbermakna antarapersepsidenganupayapencegahankomplikasi(p > 0,05), dan terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dengan upaya pencegah an komplikasi(p <0,05).Berdasarkanhasilpenelitian inidiharapkankepadapetugaskesehat an untuk meningkatkan pengetahuan pasien mengenai DM, terutama tentang upaya penceg ahan komplikasiDM. Katakunci:upayapencegahankomplikasi, DiabetesMellitus

BABI PENDAHULUAN A. LatarBelakang Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dan ditandai denganhiperglikemiayangdisebabkanolehdefisiensiabsolutataurelatifdarisekresiinsu lindan atau gangguan kerja insulin (Greenspan et.al dikutip dari Rizal, 2008). Menurut kriteria diagnostik PerkumpulanEndokrinologiIndonesia(PERKENI)tahun2006,seseorangdidiagno sa menderita DiabetesMellitusjikamempunyaikadarglukosadarahsewaktu>200 mg/dldankada r glukosadarahpuasa>126mg/dl.Manifestasiklinis DiabetesMellitusyang sangatkhasadal ah meningkatnyafrekuensiberkemih(poliuria),rasahausberlebihan(polidipsia),rasa lapa ryang semakinbesar(polifagia),keluhan lelahdanmengantuk,sertapenurunanberatbadan(Price , 2005). Dalamsuatu analisisyang dilakukanolahBadan KesehatanDunia(WHO) pada tahun 2003menyebutkanbahwapenderita DiabetesMellitusyangberjumlah194juta jiwa atau5,1% dari3,8miliarpendudukduniayangberusia20hingga79tahunmenderitaDMdanpadatahun 2025diperkirakanmeningkatmenjadi333juta jiwa.MenurutestimasidataWHO maupunIDF (International Diabetes Federation), memaparkan data angka kasus diabetes di Ind onesia berdasarkanhasilsurvey tahun2008menempatiurutanke empat tertinggididuniasetelahC ina, IndiadanAmerika,yaitu8,4juta jiwadandiperkirakanjumlahnyamelebihi21juta jiwapada tahun2025 mendatang. Dalamprofil KesehatanIndonesia tahun2005, DiabetesMellitusb erada padaurutanke enamdari10penyakitutamapadapasienrawatjalandirumahsakitdiIndonesia (Departemen KesehatanRI,2007). 1

Peningkatanprevalensipenderita DiabetesMellitus inidiikutidenganpeningkatan angk a kejadian komplikasi yang menyertai penyakit ini. Angka kejadian ini terus mening kat akibat perubahan gaya hidup, terutama akibat konsumsi makanan yang tidak sehat serta ku rangnya latihanfisik. Padapenderita DiabetesMellitus baik ituTipeI(Insulin Dependent Dia betes Mellitus) maupun Tipe II (Non Insulin dependent Diabetes Mellitus) terdapat dua jenis komplikasi vaskuler yang mungkin timbul, yaitu komplikasi makrovaskuler dan komp likasi mikrovaskuler. Komplikasi makrovaskuler ini mencakup penyakit jantung koroner, p enyakit serebrovaskuler, stroke dan penyakit vaskuler perifer. Sementara komplikasi mikr ovaskuler mencakupretinopati,nefropati,danneuropatidiabetikum(SmeltzerdanBare,2002). Penyakit DM adalah penyakit seumur hidup dan tidak dapat disembuhkan, akan tetap i kadar glukosa darah dapat dikendalikan sedemikian rupa sehingga selalu sama deng an kadar glukosa orang normal atau dalambatas normal. Kadar glukosa yang tidak terkendali dan tertangani dengan baikbisa mengakibatkan berbagai komplikasi (Tandra, 2007). Kom pikasi DMdapat muncul secara akutatau timbul secara mendadak seperti reaksi hipoglikemi adankoma diabetik.Komplikasiyanglainmuncul secarakronik atausecaraperlahan,kadangtidakdik etahui, tetapi akhirnya berangsur menjadi makin berat dan membahayakan.Komplikasi ini me liputi: makrovaskuler, mikrovaskuler dan DiabetikRetinopati, Nephropathy, ulkus kaki dia betes, Neuropathy(kerusakansaraf)(Tjokroprawiro,1997). Berdasarkan informasi American Diabetes Association (ADA) 2005, ada peningkatan drastis komplikasi penyakit diabetes sejak 2001 hingga 2004. Pada 2001, penderit a diabetes mellitusberesikomengalamipenyakitkardiovaskulerhingga32%. Sedangkanpada tahun200 4 angkanya meningkat 11%, yaitu mencapai 43%. Begitu juga dengan resiko yang menga lami hipertensi. Tahun 2001, 38% penderita diabetes mellitus mengalami hipertensi. Ta hun 2004

angkanyamencapai69% ataumeningkat31%(Wulandari,2009). Dengandemikiansebetulnya kematian pada Diabetes terjadi tidak secara langsung akibat hiperglikemianya, te tapi berhubungandengankomplikasiyangterjadi.Apabiladibandingkandenganorangnormal,maka penderitaDM5xIebihbesaruntuktimbulgangren,17 xIebihbesaruntuk menderitakelainan ginjaldan25xIebihbesaruntukterjadinyakebutaan(Permana,2009). Pada umumnya 50% penderita diabetes sudah disertai kompliksi pada saat didiagnos a Diabetes mellitus pertama kalinya (Rudi, 2007). Menurut Ketua Umum Persatuan Dia betes Indonesia(PERSADIA) SidartawanSoegondo,resikokematianpenderitadiabetes4 -5kali lebihbesardibandingkannondiabetikdenganpenyebabkematian50%akibat PenyakitJantung Koroner(PJK)dan30%akibatgagalginjal.Merekayang mengidap DiabetesMellitusbanyak yangmenderitapenyakitjantungkoronerdenganprognosis lebihburukbilamendapatseranga n InfarkMiokardAkutatauIMA(SmeltzerdanBare,2002). Pada diabetes, kelainan pertama yang menaikkan gula darah adalah gangguan pada pankreas dan resistensi insulin. Diabetes harus diobati karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang memberatkan. Ada 4 hal penting yang perlu dijalankan agar diabet esi dapat hidup sehat, yang disebut dengan empat pilar pengendalian diabetes (Edukasi, Pen gaturan Makan, Olahraga/ gerak badan, Obat: tablet atau insulin) (Kariadi, 2009). Namun pada kenyataannya angka kematian akibat komplikasi pada penderita Diabetes Mellitus, tetap saja tinggi. Diabetesmenggandakanresikokematianakibatseranganjantung,stroke ataukomplikasi lainnya.Menurutpakardiabetes Dr HertzelC GersteindariMcMaster Universitydi Kanad a, studi ini menegaskan bahwa diabetes merupakan masalah utama yang menggandakan re siko serangan jantung, strokedankematian(IkarowinaTarigan,2010).

Menurut penelitian epidemiologi yang sampai saat ini telah dilaksanakan di Indon esia kekerapandiabetesdidaerahperkotaanpada tahun2003berkisar8,2jutaorang,sedangkandi daerahpedesaan5,5jutaorang(PERKENI,2006).Berdasarkandata Dinas KesehatanIndonesi a, penderita diabetes mellitus yang berobat ke rumah sakit pada tahun 2007 tercatat kasus baru rawat jalansebanyak28.095 orangdanjumlahpasienyangkeluardari rawatinap56.378 ora ng. BerdasarkandatadariRekamMedikRSUP.DR.M. Djamil Padanguntukperiode1Januari 31 Desember 2009, tercatat 8.727 orang penderita DM yang datang berkunjung ke Polik linik Khusus Endokrin RSUP. DR. M. Djamil Padang. Sedangkan pada tanggal 1 januari 31 juli 2010 tercatat 2.917 kunjungan, dan 535 orang diantaranya merupakan kasus baru da ri semua kalangan usiadan jeniskelamin. Darihasilsurveypendahuluanyangdilakukanpenelitipadapoliklinikkhusus endokrin RSUP.DR.M.Djamil Padang,rata-ratapasienDMyangberkunjungdalamsatuharimencapai 72 orang dan sekitar 25% diantaranya komplikasi dan melakukan konsul rutin ke po liklinik khusus endokrinyangdilaksanakanhanya2kaliseminggu. Namun,darihasilsurvey awalyan g dilakukan peneliti di poliklinik jantung RSUP. DR. M. Djamil Padang, dalam satu hari ditemukan10orangpasienDMyangberkunjungkepoliklinikiniatasberbagaikomplikasi. Grabber.AL,dkk(1977)dikutipdariRizal(2008) mengatakanbahwapendidikanpasien umumnya dianggap sebagai komponen penting dari manajemen diabetes. Namun, analis is tentang peran pendidikan/ pengetahuan dalam mengendalikan diabetes masih terbata s. Pasien yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai DM, tapi perubahan dalam mengendali kan diabetesdanparameterklinis lainbelum tentudiikuti. SedangkanMukhopadhyay(2010)da lam penelitiannya mengenai persepsi dan praktek pasien DM tipe II dalam mengendalika n DM, mendapatkankesimpulanbahwapasiendiabetes mengendalikan sebagianbesarpadaobatdan

modifikasi diet untuk pengendalian penyakit, sementara mengabaikan modifikasi ga ya hidup lainnya. Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu faktor prilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan. Dari ke 4 faktordi atas ternyatapengaruhperilaku cukupbesardiikutiolehpengaruhfaktor lingk ungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Ke empat faktor di atas sangat berkaitan dan saling mempengaruhi.Sedangkan menurut Notoatmodjo (1993), terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi prilaku seseorang. Faktor Internal yaitu : Pengetahu an, Sikap, Persepsi, Motivasi, Kecerdasan, Emosi. Sedangkan Faktor Eksternal terdiri dari : Dukungan Keluarga, Lingkungan Tempat Tinggal, Lingkungan Kerja, Status Ekonomi, Iklim, Ma nusia, Kebudayaan,Fasilitas. Berdasarkan penelitian-penelitian diatas dan didukung oleh teori, dapat disimpul kan bahwa banyak faktor yang dapat mendorong seseorang untuk berupaya dalam melakuka n pencegahan tehadap penyakit DM dan menghindari komplikasinya.Oleh karena itu, pe neliti menjadi tertarikuntuk melakukanpenelitian mengenaifaktor-faktoryangberhubungande ngan upayapencegahankomplikasiDMolehpenderitaDMdiRSUPDRMDjamil Padang.

BABVII KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang

Faktor-faktor yang Berhubungan

denganUpaya PencegahanKomplikasiDMoleh PasienDMdiPoliklinikKhusus Penyakit DalamRSUPDr.M.Djamil Padangtahun2011 dapatdilihatkesimpilansebagaiberikut: 1. Lebihdari sebagianresponden(62,7%) memiliki upayapencegahankomplikasi DM kurang. 2. Lebihdari sebagianresponden(53,7%) memiliki tingkatpengetahuanrendah tentang faktorresikokomplikasiDM. 3. Lebih dari sebagian responden (52,2%) memiliki sikap negatif terhadap upaya pencegahankomplikasiDM. 4. Lebih dari sebagian responden (52,2 %) memiliki persepsi positif terhadap upa ya pencegahankomplikasiDM. 5. Lebih dari sebagian responden (50,7 %) memiliki motivasi tinggi terhadap upay a pencegahankomplikasiDM. 6. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan upaya pencegahankomplikasiDMolehpasienDMdiPoliklinikKhususPenyakit DalamRSUP Dr.M. Djamil Padang(p=1,000). 7. Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan upaya pencegahan komplika si DMolehpasienDMdiPoliklinikKhususPenyakit DalamRSUPDr.M.DjamilPadang (p=0,021). 79

8. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi dengan upaya pencegahan komplikasi DM oleh pasien DM di Poliklinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang(p=0,466). 9. Terdapathubunganyangbermakna antaramotivasidenganupayapencegahankomplikasi DMolehpasienDMdiPoliklinikKhususPenyakit DalamRSUPDr.M.DjamilPadang (p=0,003). B. Saran 1. Bagi RSUP DR.M.Djamil Padang perlu dilakukan program untuk lebih meningkatkan pendidikan pasien mengenai DM dan komplikasinya, menyediakan fasilitas dan ruang tunggu yang lebih memadai untuk pasien, sehingga proses pengobatan tidak terkesa n rumitdanberdesakan. 2. Bagi pasien yang terdiagnosa DM diharapkan berperan aktif dalam melakukan upa ya pencegahankomplikasiDMyaitu edukasi,pengaturandiet,berolahragadankontrolgula darahsecara rutin. 3. Bagipenelitiselanjutnyadiharapkanuntukmelanjutkanpenelitian inidenganmelakuka n metodeyangberbedasepertipengembangan intrumenyang lebihbaik lagidanmelihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi upaya pencegahan komplikasi DM oleh pasien DM.

DAFTAR PUSTAKA Alex Sobur.(2003). PsikologiUmum.Bandung:Pustaka Setia Ambarwati, Rina.(2009). HubunganAntaraPengetahuan TentangPenyakit DenganMotivasi DalamMencegahTerjadinyaKomplikasiPadaPenderita DiabetesMelitusdiPuskesmas Kartasura. Skripsi. Surakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses tanggal4Juli2011dari http://etd.eprints.ums.ac.id/4476/1/J210050028.pdf Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakar ta : PT RinekaCipta Asih, OktiRahayu.(2010). HubunganKomponenPersepsiterhadapPenyakitdengan Tindakan Pengendalian Kadar Gula Darah pada Penderita DM Tipe 2 di Poliklinik Khusus Penyakit DalamRSUP Dr.M. DjamilPadangTahun2010.Skripsi. Padang: Universitas Andalas Belchetz, Paul et al.(2003). Mosby s color atlas and text of Diabetes and Endocrin ology. London:Elsevier ScienceLimited Berry et al. (1999). Diabetes and Coronary Heart Disease. Diabetes Spektrum Volu me 12 number 2, 1999, page 80-83. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2010 dari http://www.diabetes.org DepartemenKesehatanRI.(2007). ProfilKesehatanIndonesia2005. Edial.(2009). Kelainan JantungAkibat DiabetesMellitus. Diaksespada tanggal18 Sep tember 2010dari http://www.jantunghipertensi.com/diabetes/111.html

Broadbent,Elizabeth.(2011).Illness andTreatmentPerceptionsAreAssociatedWithAdher ence toMedications, Diet,andExerciseinDiabeticPatients. Alexandria. Diaksespada tanggal4juli2011dari http://proquest.umi.com/pqdweb?index=19&did=2326788861&SrchMode=1&sid=10&F mt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=1310447300&clien tId=64099 Gunarsa, Singgih. G.(1991). PsikologiRemaja.Jakarta:GunungMulia Handayani, Esti.(2009). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Penyakit Dengan Moti vasi Dalam Mencegah Terjadinya Komplikasi Pada Penderita Diabetes Mellitus di PuskesmasKartasura.Skripsi.Surakarta:UniversitasMuhammadiyahSukarta. Diakses pada tanggal4Juli2011darihttp://etd.eprints.ums.ac.id/4476/ Handoko.Martin.(1992). MotivasiDayaPenggerakTingkahLaku.Yogyakarta:Kanisius Hasibuan.(2011). ManajemenSumber DayaManusia.Jakarta:BumiAksara IDF(International DiabetesFederation).(2003).DiabetesandCardiovaskuler Disease. Diakses pada tanggal1September2010darihttp://www.idf.com _________________________________.(2005). Diabetes:AMajor RiskFactor.Diaksespada tanggal1September2010darihttp://www.idf.com Kapur, Anil.(2001). Influence of Socio-Economic Factors on Diabetes Care. Diakse s pada tanggal 19 Oktober 2010 dari http://www.ijddc.com/article.asp?issn=09733930; year=2001;volume=21;issue=2;spage=77;epage=85;aulast=Kapur Kariadi, Sri Hartini. (2009). Diabetes? Siapa Takut!! Panduan Lengkap Untuk Diab etisi, KeluarganyadanProfesionalMedis.Bandung:Qanita

Kasmiyetti. (2002). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Diet pada Penderit a Diabetes clubdannonclubPersadia. Padang Kusmana, Dede. (2009). Komplikasi Diabetes. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2010 dari http://healthyguidenewa.com Maulana, Heri.D.J.(2007).PromosiKesehatan.Jakarta:EGC Notoatmodjo.(2005). MetodologiPenelitianKesehatanEdisiRevisi.Jakarta:RinekaCipta ___________.(2007).PromosiKesehatandanIlmu Perilaku.Jakarta:RinekaCipta ___________.(1997). IlmuKesehatanMasyarakat.Jakarta:Rineka cipta ___________. (1993). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta:RinekaCipta Nursalam.(2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Ja karta: SalembaMedika OEI,I.(2010). RisetSumber DayaManusia.Jakarta:PTGramediaPustaka Utama Okfita, Siska Delima.(2008). PersepsiRemajaPutra TentangRokokdiKelurahan Lenganh arjo Kabupaten Kendal. Skripsi. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimu s-gdlsiskadelim5151-3-bab2.pdf Olina,Zilfa.(2008). HubunganPengetahuandanSIkapKlien DiabatesMellitus(DM)Tentang Pencegahan Ulkus Diabetikum DenganKejadian Ulkus DIabetikumdiIRNACPenyakit

DalamRSUP. Dr.M. DjamilPadang Tahun2008.KTI.Padang: Politeknik Kesehatan PadangDepartemen Kesehatan Padang PERKENI. (2006). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes mellitus Tipe 2 d i Indonesia.Jakarta:PB. PERKENI Permana, Hikmat.(2009). Komplikasi Kronik dan Penyakit Penyerta pada Diabetesi. Diakses pada tanggal 18 September 2010 dari http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/ uploads/2009/09/kompilasi_kronik_dan_penyakit_penyerta_pada_diabetesi.pdf Price, S. A.(2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit (Edisi 6.Vol 2). Jakarta:EGC Purnama, Iwan.(2009). Konsep Sehat Sakit. Diakses pada tanggal 20 November 2010 dari http://www.scribd.com/doc/21123245/Konsep-Sehat-Sakit Pusat DiabetesdanLipidRSUPNCiptoMangunkusumo/FKUI.(1999). Pedoman Diet Diabetes MellitusRumahSakit.Balai PenerbitFKUI:Jakarta Rizal, NofiraBuana.(2008). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian PJK pa da Penderita DM tipe2diRSUP DR.M. DjamilPadang. Skripsi. Padang : Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Andalas Padang Rochsismandoko, Endang.(2003). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penderita DM Tipe 2 RawatJalandiRSPersahabatan Jakarta.dalamJurnal Persahabatan.Vol3No1 Silvana, Herlin.(2006). Hubungan Prilaku Pasien Diabetes Mellitus dengan Keterke ndalian Gula DarahdiPoliklinikPenyakit DalamRSUP. Dr.M. DjamilPadang. Skripsi. PSIK Universitas Andalas Smeltzer, S.Bare,B.(2002). BukuAjarKeperawatanMedikalBedahBrunner&Suddarth.Ed.8. Vol2.Jakarta:EGC

Sobur, Alex.(2003). PsikologiUmum.Bandung:Pustaka Setia Stuart, GailWiscarz.(1998). BukuSakuKeperawatan JiwaEdisi3. Jakarta:EGC Sunaryo.(2002) PsikologiUntukKeperawatan.Jakarta:EGC Tandra, Hans.(2008).SegalaSesuatu yangHarusAndaKetahuitentangDiabetes.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Waspadji, Sarwono, Sjaifoellah Noer.(1999). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi ketiga.Jakarta:PersatuanAhliPenyakit DalamIndonesia Wulandari, Ayu. (2009). Evaluasi Pemilihan Obat Antidiabetes pada Penderita Diab etes MellitusdiInstalasiRawatInapRumahSakit UmumDaerahKotaSalatigaTahun2008. Skripsi. Surakarta:FakultasFarmasiUniversitasMuhammadiyahSurakarta Yahya, Fauzi. (2010). Menaklukkan Pembunuh No.1. Mencegah dan Mengatasi Penyakit JantungKoronerSecara TepatdanCepat. Jakarta:Qanita Yanti, S.(2005). Gambaran Prilaku Pasien Diabetes Mellitus Tentang Perawatan Dia betes Mandiri yang Berobat Jalan di RSUD Suliki Kab. Lima Puluh Kota. Skripsi. PSIK Universitas Andalas Yanti.(2009). Risk Faktors Coronary Heart Disease in Type 2 Diabetes Mellitus Pa tient at RSUP Dr. Kariadi Semarang. Diakses pada tanggal 18 September 2010 dari http://eprints.undip.ac.id/6495/1/yanti.pdf

Anda mungkin juga menyukai