Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan ginjal. Di seluruh dunia, hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius.
[1]

Di samping

karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang, juga karena tingkat keganasannya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. [2] Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga BPPK Depkes tahun 2000, menunjukkan prevalensi penderita hipertensi berdasarkan tingkat keparahan hipertensi adalah sebagai berikut: sebanyak 48,8% termasuk dalam hipertensi ringan, sebanyak 23,9% termasuk dalam hipertensi sedang dan untuk hipertensi berat adalah sebanyak 20,9% dan hampir separuh lebih penderitanya adalah wanita. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 42% secara keseluruhan pada tahun 2025 mendatang. [2] Hipertensi tidak hanya menyerang di usia tua saja, tetapi remaja juga bisa mengalaminya. Pada masa transisi ini remaja rentan untuk mengalami masalah serta berperilaku risiko tinggi, seperti merokok, minum-minuman berakohol, dan lain-lain. Perilaku-perilku berisiko tersebut merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi. [3] Prevalensi hipertensi remaja di seluruh dunia sekitar 15 20% populasi. Berdasarkan data hasil pencatatan dan pelaporan Riskesdas Depkes RI Tahun 2007 prevalensi hipertensi remaja sekitar 6 15 %. [4] Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia tahun 2007 menunjukkan 1,818,6% penduduk yang berusia 20 tahun adalah penderita hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar antara 0,65% sampai 13,23%. [5]

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, hipertensi menjadi urutan ke-4 dari 10 besar penyakit di Semarang pada tahun 2009. Kasus hipertensi pada tahun 2009 di Kota Semarang terjadi sebanyak 2063 kasus (12,85%). Prevalensi hipertensi pada usia muda di Kota Semarang terjadi sebanyak 164 kasus (6,01%).
[6]

Dari 164 kasus tersebut, sebanyak 6-10%

sudah mengalami komplikasi seperti penyakit jantung, ginjal, dan lain-lain. Meskipun prevalensinya rendah hal ini bisa saja menjadi masalah kesehatan yang serius karena akan mengakibatkan komplikasi yang berbahaya jika tidak terkendali dan tidak diupayakan pencegahan dini faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada remaja. Hipertensi bersifat diturunkan atau bersifat genetik. Individu dengan

riwayat keluarga hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia, dan pria memiliki risiko hipertensi lebih tinggi untuk menderita hipertensi lebih awal. Obesitas dapat meningkatkan kejadian hipertensi. Hal ini disebabkan lemak dapat menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. [7] Kurangnya olahraga meningkatkan risiko menderita hipertensi karena meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Orang yang tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung memompa, makin besar tekanan yang dibebankan pada arteri. [8] Berdasarkan observasi secara langsung dan wawancara dengan Bapak Ketua RW I, masih banyak remaja anggota Karang Taruna RW I Kelurahan Bulustalan yang menjalankan pola hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, kurang olahraga, dan sering bergadang tiap malam. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian tentang beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada remaja

anggota karang taruna RW 1 Kelurahan Bulustalan Kecamatan Semarang Selatan. BPerumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Adakah hubungan antara faktor karakteristik, obesitas, kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi pada remaja anggota karang taruna RW I di Kelurahan Bulustalan Kecamatan Semarang Selatan? C.Tujuan penelitian 1 Tujuan Umum Mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada anggota Karang Taruna di Kelurahan Bulustalan Kecamatan Semarang Selatan. 2 Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan umur b. Mendiskripsikan jenis kelamin c. Mendiskripsikan riwayat hipertensi dalam keluarga d. Mendiskripsikan obesitas e. Mendiskripsikan kebiasaan merokok f. Mendiskripsikan kebiasaan olahraga g. Mendiskripsikan kejadian hipertensi h. Menganalisis hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi pada remaja anggota karang taruna i. Menganalisis perbedaan kejadian hipertensi berdasarkan jenis kelamin pada remaja anggota karang taruna j. Menganalisis hubungan antara riwayat hipertensi dalam keluarga dengan kejadian hipertensi pada remaja anggota karang taruna k. Menganalisis hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi pada remaja anggota karang taruna

l. Menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi pada remaja anggota karang taruna m. Menganalisis hubungan antara kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi pada remaja anggota karang taruna D. Manfaat Penelitian 1 Manfaat Praktis a. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang kesehatan terutama pencegahan hipertensi pada masyarakat khususnya pada karang taruna di Kelurahan Bulustalan Kecamatan Semarang Selatan. b. Manfaat Bagi Instansi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai pertimbangan dalam upaya pencegahan dini terhadap kejadian hipertensi. 2. Manfaat Metodologis Sebagai sumber informasi berkaitan dengan faktor-faktor risiko terjadinya hipertensi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan

kepustakaan dalam hal pencegahan dan penaggulangan hipertensi. E. Ruang Lingkup Penelitian ini terrmasuk dalam ilmu kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang Epidemiologi penyakit non menular (hipertensi). F. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan hampir sama dengan penelitian tentang hubungan antara faktor karakteristik, obesitas, kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga dengan kejadian hipertensi pada anggota karang taruna RW 1 di Kelurahan Bulustalan Kecamatan Semarang Selatan adala sebagai berikut :

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


No Nama Peneliti Tahun Judul Aspek yang Desain Studi diteliti Cross sectional Hasil Ada hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan asupan natrium dengan penyakit hipertensi

1 Aniek Widiastuti 2004

Hubungan -Umur Karakteristik -Jenis Individu dan kelamin Asupan Na -Riwayat dengan Penyakit keluarga Hipertensi di RT-Asupan 2 Rw 1 Di Desa natrium Tambak Aji Kecamatan Ngaliyan.

2 Herlina Mustika 2007 Kusuma Utami

Hubungan Antara Kesegaran Cross Kesegaran jasmani (tes sectional Jasmani Dengan jalan) Tekanan Darah Pada Karang Taruna Tunas Harapan Usia 2039 Tahun Di Bulakrejo Sragen

Ada Hubungan yang signifikan antara kesegaran jasmani dengan tekanan darah

3 Ade Dian Anggraini

2009 Faktor faktor -Umur, jenis Case control yang kelamin, study berhubungan riwayat dengan kejadian keluarga hipertensi pada -Kebiasa an pasien yang merokok berobat di Poliklinik -Konsum Dewasa si garam Puskesmas Bangkinang -Tipe Periode Januari- kepribadi an Juni 2008

-Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi Ada hubungan yang bermakna antar riwayat keluarga, kebiasaan merokok, konsumsi garam, dan tipe kepribadian dengan kejadian hipertensi

4 Yunita

2006 Faktor risiko terhadap

Umur, pekerjaan,

Case control

-Umur, pekerjaan, jenis

Dhianingtyas

terjadinya hipertensi pada usia produktif (18 60 th ) studi kasus kontrol di RSUD Kabupaten Ngaglik

jenis kelamin, pendidikan, merokok, konsumsi garam, konsumsi alkohol, olahraga, genetik, obesitas, stres

study

kelamin, pendidikan, merokok, dan konsumsi garam merupakan faktor-faktor yang berisiko terhadap hipertensi Konsumsi alkohol, olahraga, genetik, obesitas, dan stres merupakan faktor-faktor yang tidak berisiko terhadap hipertensi

Berdasarkan tabel di atas, penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu, perbedaan itu terletak pada sampel, variabel, dan tempat penelitian.

Anda mungkin juga menyukai