Anda di halaman 1dari 23

Journal Reading

The Oxidative Stress in Cataract Patients

Stres Oksidatif pada Pasien Katarak


Disusun oleh : Meita Marseilla Siborutorop 1220221119 Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta 2014

HASIL LATAR BELAKANG METODE Secara signifikan terdapat peningkatan serum lipid Studi terbaru tentang terbentuknya Penelitian kadar ini adalah penelitian katarak terfokus pada peran Malondialdehyde utama kasus kontrol. peroksida dalam bentuk (MDA) (p<0,001) stress terbentuk di luar yang oksidatif diamatiyang pada pasien katarak dibandingkan dengan lensa . dari 100 subjek yang kontrol. Secara signifikan terjadi Terdiri penurunan kadar SOD dan memiliki persamaan usia ( 50 GPX dalam yang diamati pada semua pasien. Penelitian inidarah ditujukan untuk menilai subjek dengan katarak dan 50
stres oksidatif dengan mengukur subjek sebagai kontrol) dengan pembentukan produk peroksidasi lipid rentang usia 45-75 tahun. KESIMPULAN dalam bentuk substansi reaktif asam Dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa stress oksidatif barbiturat dan kadar enzim Stres oksidatif seperti substansi memainkan peranan onset dan tiobarbiturat perkembangan antioksidan dalam darah.penting dalam reaktif asam dan katarak. Pro-oksidan yaitu kadar serum Malondyaldehyde enzim antioksidan, superoksida (MDA) ditemukan meningkat pada pasien katarak. Kadar Terapi antioksidan mungkin memiliki dismutase dan glutation peran dalam memperlambat peroksidase diamati pada enzimatik anti oksidan, SODonset dan GPX dalam darah mengalami dan progresifitas pada katarak terkait subjek. plasma dapat penurunan. substansi reaktif asamseluruh tiobarbiturat usia.

ABSTRAK

digunakan sebagai tanda dari degenerasi lensa.

PENDAHULUAN

KATARAK KEKERUHAN BAIK TOTAL MAUPUN PARSIAL YANG TERJADI PADA LENSA MENYEBABKAN GANGGUAN PENGLIHATAN

PENYEBAB KEBUTAAN YANG REVERSIBEL DI DUNIA SAAT INI


PATOFISIOLOGI YANG MENDASARI BELUM DIKETAHUI SECARA PASTI DAN BELUM SEPENUHNYA DI PAHAMI DI DUGA OKSIDASI MEMILIKI PERANAN PENTING DALAM PROSES TERSEBUT

FAKTOR YANG TERLIBAT DALAM PROSES KARAKTOGENESIS ( J.J HARDING) - KAPASITAS PERTAHANAN ANTIOKSIDAN YANG RENDAH - PEROKSIDASI LIPID YANG TINGGI - PENAMBAHAN GLIKOLISASI NON ENZIMATIK - BERKURANGNYA FUNGSI PENDAMPING DARI ALFA CRISTALIN - TERJADINYA PENINGKATAN PERMEABILITAS DARI MEMBRAN LENSA
PEROKSIDASI LIPID Menunjukkan suatu kerusakan oksidatif

METODE

100 Subjek

50 pasien dengan katarak, dengan kisaran umur 45-75 tahun, yang merupakan pasien rawat jalan Rumah Sakit Mata Department of Ram Lal, Medical College, Amritsar, India

Sekelompok 50 orang sehat yang memiliki usia yang sama, berasal dari populasi yang sama, berperan sebagai kontrol

Selama pemilihan subjek dari kedua kelompok : -memastikan bahwa tidak memiliki riwayat penyakit kronis atau gangguan metabolisme sebelumnya - Diagnosis katarak ditegakkan oleh dokter mata setelah dilakukan pemeriksaan mata secara lengkap - Pasien yang menggunakan obat-obatan anti oksidan di eksklusikan dari penelitian Setelah mendapatkan persetujuan secara tertulis PENGAMBILAN DARAH VENA PADA SUBJEK

Serum dipisahkan dengan sentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 10 menit pada suhu ruangan Sampel disimpan pada suhu 40C sebelum dilakukan analisis dan semua sampel di analisis pada hari yang sama pada saat dilakukan pengambilan sampel 3 ml darah dikumpulkan dalam vial heparin untuk memperkirakan tingkat GPX dalam darah

Kadar lipid peroksida serum

Superoksida Dismutase Serum (SOD)

Semua hasil dinyatakan sebagai mean SD Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan tes Students Nilai P < 0,001 dianggap sebagai nilai yang sangat signifikan.

HASIL

kadar serum MDA


Perkiraan mean kadar serum MDA pada pasien katarak dan kontrol adalah 5,43 1,69 nmol/ml dan 2,42 0,46 nmol/ml.

Konsentrasi serum lipid peroksida dalam bentuk MDA secara signifikan lebih tinggi pada pasien katarak (p<0,001) dibandingkan dengan kelompok kontrol

kadar serum SOD


konsentrasi serum rata-rata superoksida dismutase pada pasien katarak dan kelompok kontrol masing-masing adalah 2,750,40 unit/ml dan 4,251,20 unit/ml.

Kadar enzim antioksidan, SOD secara signifikan menurun pada pasien katarak dibandingkan dengan kelompok kontrol

kadar serum SOD


konsentrasi serum rata-rata superoksida dismutase pada pasien katarak dan kelompok kontrol masing-masing adalah 2,750,40 unit/ml dan 4,251,20 unit/ml.

Kadar enzim antioksidan, SOD secara signifikan menurun pada pasien katarak dibandingkan dengan kelompok kontrol

kadar GPX dalam darah


Kadar glutation peroksida rata-rata dalam darah pada pasien katarak adalah 29.2311.90. Kadar GPX pada kelompok kontrol adalah 70.2910.53.

Kadar GPX dalam darah menurun pada penderita katarak dibandingkan dengan kelompok kontrol. Didapatkan penurunan yang signifikan secara statistic

DISKUSI

Lensa mata yang secara terus menerus terpapar cahaya dan oksigen memiliki risiko yang tinggi terhadap kerusakan photoxidative sehingga menghasilkan katarak. Timbulnya oksigen radikal bebas tidak hanya merusak kristal lensa yang beragregasi dan berpresipitat, menimbulkan kekeruhan, namun juga menghasilkan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mengeliminasi protein yang dirusak. Terlepas dari sistem pertahanan enzimatik yang terdiri dari superoksida dismutase, katalase dan glutation peroksidase terhadap aktifnya spesies oksigen, lensa mengandung antioksidan vitamin C dan E dan mungkin betakaroten sebagai mekanisme pertahanan lainnya

Patofisiologi yang mendasari katarak terkait usia sangatlah kompleks dan belum sepenuhnya dipahami. Diyakini bahwa oksidasi adalah suatu peristiwa yang mengawali seluruh runtutan proses yang terjadi yang menyebabkan katarak

Stres oksidatif dapat terjadi akibat ketidakseimbangan antara produksi spesies oksigen reaktif dan mekanisme pertahanan antioksidan seluler. Pada sel-sel mata, spesies oksigen reaktif menginisiasi reaksi radikal berantai yaitu peroksidasi lipid dari membran dan kerusakan pada protein, yang menyebabkan agregasi dan presipitasi protein intraselular

Peroksidasi lipid menghasilkan kerusakan oksidatif jaringan yang disebabkan oleh hidrogen peroksida, anion superoksida dan radikal hidroksil, menyebabkan perubahan struktur membran, dengan pengeluaran sel dan isi organel dan hilangnya aldehida sitosol dan produk peroksida. Malenaldehyde adalah produk akhir utama reaksi radikal bebas pada membran asam lemak.

Dalam penelitian kami, kenaikan kadar MDA terlihat pada Tabel-1, yang mengindikasikan adanya peningkatan stress oksidatif atau penurunan mekanisme pertahanan antioksidan. Dalam kasus perkembangan katarak terkait-usia, LPO juga dapat menjadi penyebab nyata destruksi dari membran plasma dari serat lentikular oligomerisasi dari lensa Kristal (16). Peroksidasi lipid dapat dikaitkan dengan perkembangan dini dari katarak senilis (17). Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa LPO adalah salah satu kemungkinan penyebab dari perkembangan katarak.

SOD merupakan antioksidan enzimatik yang merupakan lini pertama pertahanan yang bertindak sebagai peredam oksigen reaktif dan mengkonversinya menjadi H2O2. Mungkin terdapat dua alasan mengapa terjadi penurunan kadar SOD : Karena semakin banyaknya ROS seperti oksigen reaktif yang diproduksi, SOD akan digunakan lebih banyak dalam mengkonversi oksigen menjadi H2O2 H2O2 juga menyebabkan penghambatan aktivitas SOD. Ada beberapa kelas SOD yang memiliki kemampuan berbeda dalam mengikat logam, yang terdistribusi di kompartemen sel yang berbeda dan kepekaannya terhadap berbagai reagen.

Penelitian ini juga menunjukan penurunan aktivitas Glutation peroksida terkait usia (Tabel-3). Hasil dari penelitian ini mengkonfirmasi beberapa temuan sebelumnya yang berhubungan dengan katarak pada manusia (22). Yang mengemukakan bahwa penurunan status antioksidan eritrosit dapat meningkatkan kerusakan oksidatif dalam jaringan , yang meliputi modifikasi oksidatif protein lensa yang terjadi pada katarak. Namun, berbeda dengan data ini, kadar enzim antioksidan dalam darah dilaporkan memiliki hubungan dengan katarak (22-24).

KESIMPULAN

Stres oksidatif pada lensa memiliki pengaruh langsung terhadap kelarutan protein lensa, yang menyebabkan peningkatan kekeruhan dari lensa. Aktifitas enzim antioksidan mencerminkan perubahan yang terjadi dalam perkembangan katarak senilis. Pengujian kadar enzim dan TBARS plasma dapat digunakan sebagai pertanda dari degenerasi lensa

Anda mungkin juga menyukai