Anda di halaman 1dari 9

Syifa’MEDIKA, Vol. 7 (No.

1), September 2016

Peran Nrf2 Dalam Patogenesis Stres Oksidatif dan Inflamasi pada


Penyakit Ginjal Kronik

Kamalia Layal1
1
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstrak
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan serius yang dapat membatasi usia harapan
hidup dan meningkatkan biaya kesehatan. PGK ditandai dengan penurunan fungsi dan kerusakan struktur
ginjal serta dapat mengalami komplikasi kardiovaskular ataupun berkembang menjadi penyakit ginjal
stadium akhir. Stres oksidatif dan inflamasi diketahui berperan dalam patogenesis PGK. Ketidakseimbangan
reactive oxygen spesies (ROS) dan pertahanan antioksidan mencetuskan keadaan ini. Nuclear factor-
erythroid-2 related factor 2 (Nrf2) merupakan faktor tanskripsi yang dapat meningkatkan transkripsi
berbagai antioksidan dan enzim-enzim detoksifikasi. Gen-gen protektif ini akan dengan cepat menetralkan
ROS. Akan tetapi, pada PGK terjadi gangguan aktivasi dari Nrf2.

Kata kunci: Penyakit ginjal kronik , oxidative stress, Nuclear factor-erythroid-2 related factor 2 (Nrf2) ,
inflamasi

Abstract
Chronic kidney disease (CKD) is a serious health problem which is limit life span and increase health costs.
Chronic kidney disease is characterized by deterioration of renal function and structural damage, and
ultimately leads to end-stage renal disease (ESDR). Oxidative stress and inflammation play a key role in
pathogenesis of chronic kidney disease, which is stimulated by an imbalance of reactive oxygen spesies
(ROS) production and antioxidant defenses. Nuclear factor-erythroid-2 related factor 2 (Nrf2) is a
transcription factor involved in cell defense mechanism against oxidative stress, it increases transcription of
several antioxidant and detoxification enzymes, but in chronic kidney disease there is disruption of Nrf2
activation.

Kata kunci: chronic kidney disease, oxidative stress, Nuclear factor-erythroid-2 related factor 2 (Nrf2), ,
inflammation

Korespondensi= email kamalia.nj@gmail.com Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah


Palembang, Jl. KH. Balqi / Talang Banten
16 13 Ulu Palembang Telp. 0711-520045
Syifa’MEDIKA, Vol. 7 (No.1), September 2016

Pendahuluan Penyakit Ginjal Kronik


Penyakit ginjal kronik adalah
Penyakit ginjal kronik merupakan kondisi terjadinya kerusakan ginjal yang
masalah kesehatan serius di seluruh dunia. berlangsung lebih dari 3 bulan dan ditandai
PGK dapat membatasi usia harapan hidup dengan adanya abnormalitas struktur dan
dan meningkatkan sistem biaya fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan
1,2,3,4
kesehatan. Stres oksidatif dan glomerular filtration rate (GFR) dengan
inflamasi mempunyai peran penting dalam manifestasi berupa kelainan patologi dan
patogenesis dan progresivitas PGK dan tanda-tanda kerusakan ginjal termasuk
memiliki keterkaitan yang saling abnormalitas kimia darah dan urin atau
5,6,7
mempengaruhi. Stres oksidatif terjadi GFR < 60 ml/menit per 1.73 m2 selama
akibat ketidakseimbangan antara lebih dari 3 bulan.1 Pasien dengan PGK
peningkatan produksi radikal bebas dan mempunyai risiko tinggi mengalami
penurunan kapasitas dari antioksidan.2,5 kematian akibat stroke atau serangan
Penurunan antioksidan terutama jantung dan dapat juga berkembang
disebabkan oleh gangguan aktivasi dari menjadi gagal ginjal total yang permanen
nuclear factor-erythroid-2 related factor 2 (end stage renal disease, ESRD).2
(Nrf2), faktor transkripsi yang mengatur Penyakit ginjal kronik dengan
gen yang mengkode antioksidan dan enzim risiko kardiovaskular yang tinggi tidak
detoksifikasi. Pada kondisi fisiologis, stres hanya disebabkan oleh faktor
oksidatif akan memicu up regulation dari kardiovaskular tradisional seperti diabetes,
antioksidan endogen dan protein hipertensi, ataupun hiperlipidemia. Namun
sitoprotektif untuk mencegah atau faktor risiko nontradisional juga ikut
membatasi kerusakan jaringan. Proses ini berperan, antara lain uremia, proteinuria,
diperantarai oleh aktivasi Nrf2 yang akan peningkatan aktivitas sistem renin
mengaktivasi laju transkripsi berbagai gen angiotensin, infeksi, inflamasi dan stres
antioksidan dan enzim detoksifikasi.5,6 oksidatif. 8,9
Regulasi antioksidan seluler dan Penurunan fungsi ginjal seringkali
antiinflamasi oleh Nrf2 berperan dalam berhubungan dengan stres oksidatif. Hal itu
pertahanan melawan stres okidatif. tampak dari ditemukannya peningkatan
Gangguan aktivasi Nrf2 pada hewan coba penanda stres oksidatif termasuk produk
dapat melemahkan induksi gen yang oksidasi protein, malondialdehid, LDL
mengkode antioksidan. Stres oksidatif teroksidasi pada pasien dengan penyakit
seharusnya menyebabkan peningkatan ginjal.8
aktivasi Nrf2, namun pada hewan coba Penelitian akhir-akhir ini
dengan penyakit ginjal kronik menunjukkan bahwa pasien dengan PGK,
menunjukkan bahwa aktivitas dan ekspresi kadar hidroperoksida lipid plasma dan
Nrf2 mengalami penurunan.6
17
Syifa’MEDIKA, Vol. 7 (No.1), September 2016

LDL teroksidasi lebih tinggi dari subjek dismutase. Selain itu, ROS juga
normal dan tidak ada perbedaan kapasitas dihasilkan di retikulum endoplasma,
antioksidan total plasma. Hal itu peroksisom dan lisosom. 1-3% molekul
menunjukkan bahwa terjadi perubahan oksigen diubah menjadi O2- yang juga
status stres oksidatif pada pasien PGK. dapat bertindak sebagai prekursor H2O2.
Selain itu dilaporkan juga adanya Pada sel normal, H2O2 akan diubah
peningkatan beberapa marker inflamasi menjadi H2O dan O2 oleh katalase atau
seperti C- reactive protein, IL-6, TNF ᾱ glutation peroksidase. Namun H2O2
pada pasien dengan gangguan fungsi berpotensi untuk berinteraksi dengan
ginjal.8 Meskipun mekanisme yang tepat berbagai molekul dan menimbulksn
yang berkontribusi terhadap tingginya kerusakan, terutama dengan adanya ion
inflamasi pada penyakit ginjal kronik tidak logam Fe2+. Interaksi tersebut akan
diketahui dengan baik, ROS merupakan memecah H2O2 menjadi OH-, suatu
kontributor potensial dalam terjadinya molekul reaktif (Gambar1). Studi
inflamasi ketika fungsi ginjal mengalami menunjukkan bahwa disfungsi mitokondria
penurunan.8 terlibat dalam patogenesis transisi epitel
mesenkim pada sel epitel tubulus
Stres Oksidatif dan Disfungsi proksimal ginjal yang berdampak pada
Mitokondria fibrosis ginjal. Selain itu pada model
Stres oksidatif merupakan suatu hewan obstruksi ureter unilateral
kondisi dimana pembentukan ROS menunjukkan terjadinya penurunan protein
melebihi kapasitas sistem pertahanan mitokondria pada stadium awal fibrosis
antioksidan. Hal tersebut terjadi akibat ginjal.2,5,11
peningkatan produksi ROS, penurunan Pada sel normal, biogenesis
pertahanan antioksidan ataupun keduanya. mitokondria dan degradasi (mitophagy)
Ketidakseimbangan ini mengakibatkan terjadi secara harmonis,
oksidasi biomolekul, perubahan struktur ketidakseimbangan proses tersebut
dan fungsi molekul. ROS utama yang berkontribusi terhadap terjadinya stres
dihasilkan oleh tubuh adalah superoxide oksidatif dan penurunan metabolisme
anion (O2-), hidroksil (OH-) dan hidrogen seluler. Mitophagy terjadi secara
peroksida (H2O2).2,5,10 autophagy, suatu mekanisme regulasi sel
Produksi ROS umumnya terjadi di nonselektif untuk mendegradasi organel sel
mitokondria. Di mitokondria dihasilkan yang sudah tidak berfungsi oleh sistem
anion superoxide (O2-) dalam level yang lisosom.
tinggi sebagai hasil posforilasi oksidatif
dan akan diubah menjadi menjadi senyawa
H2O2 yang stabil oleh mangan superoxide

18
Syifa’MEDIKA, Vol. 7 (No.1), September 2016

Tabel 1. Beberapa spesies reaktif2


Free radicals Non-radicals
Reactive oxygen species Superoxide (O2-) Hydrogen peroxide (H2O2)
-
Hydroxyl (OH ) Organic peroxides (R-OOH)
e.g. lipid peroxides
Peroxyl (R-O-) Hypochlorous acid (HOCl)
Reactive nitrogen species Nitric oxide (NO) Peroxynitrite (ONOO-)
Nitrogen dioxide (NO2)

Respon ini ditingkatkan oleh Sistem Pertahanan Alami: Antioksidan


penurunan produksi ATP akibat disfungsi Endogen
mitokondria, dan diregulasi oleh adenosine Produksi ROS biasanya diimbangi
monophophat-acivated protein kinase. dengan ketersediaan enzim antioksidan
Peningkatan biogenesis mitokondria seluler seperti superoksid dismutase,
merupakan mekanisme untuk mengurangi katalase, glutation peroksidase. Studi in
kerusakan metabolik sel. Namun, vivo menemukan kerusakan oksidatif
meningkatnya jumlah mitokondria dapat terjadi akibat penurunan level dari
memperburuk atau mengakibatkan antioksidan endogen ini dibandingkan
hipoksia jaringan karena peningkatan dengan peningkatan produksi ROS. Akan
konsumsi oksigen.2 tetapi, bagaimanapun keduanya terlibat
dalam fungsi normal sel.2
Berdasarkan cara kerjanya
antioksidan diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok yaitu; antioksidan primer:
mencegah pembentukan radikal baru,
antioksidan sekunder: menangkap radikal
bebas, antioksidan tersier: memperbaiki
molekul yang teroksidasi akibat aktivitas
radikal bebas. Berdasarkan sumbernya
dikelompokkan menjadi antioksidan
endogen dan antioksidan eksogen. Selain
itu antioksidan juga dapat dibagi dalam
Gambar 1. Produksi dan metabolisme kelompok antioksidan enzimatik antara
radikal bebas lain superoksida dismutase, katalase,
glutation peroksidase, glutation reduktase

19
Syifa’MEDIKA, Vol. 7 (No.1), September 2016

dan nonenzimatik termasuk glutation, NF-κB dan sebaliknya inflamasi dapat


vitamin E dan vitamin C.12 melepaskan ROS.6 Inflamasi merupakan
mekanisme yang sensitif redoks, stres
Stres Oksidatif dan Inflamasi Pada oksidatif dapat mengaktifkan faktor
Penyakit Ginjal Kronik transkripsi seperti NF-κB, yang meregulasi
Stres oksidatif dan inflamasi ekspresi gen mediator inflamasi. NF-κB
merupakan karakteristik penyakit ginjal, merupakan faktor dimer yang
keduanya berperan dalam patogenesis dan dipertahankan dalam keadaan inaktif dalam
progresivitas penyakit ginjal kronik serta sitoplasma dengan berikatan pada protein
timbulnya komplikasi. Faktor yang inhibitor (anggota family I-κB).
berperan dalam menginduksi stres oksidatif Posforilasi, ubikuinasi dan proteolisis akan
pada penyakit ginjal kronik antara lain melepaskan dan mentransfer NF-κB ke
pembentukan radikal bebas di mitokondria. dalam nukleus dan mengaktivasi gen-gen
5,6,13
Proses ini terjadi selama metabolisme spesifik yang berperan dalam proses
oksigen ketika sejumlah elekron melewati inflamasi antara lain sitokin, chemokines. 8
rantai transport elektron dan secara Komponen sistem NF-κB terekspresi tinggi
langsung dapat mengakibatkan reduksi pada pasien penyakit ginjal kronik, yang
molekul oksigen menjadi anion memperantarai patogenesis inflamasi
2,9
superoksid. yang selanjutnya akan kronik. 14

menimbulkan reaksi rantai radikal. Ginjal


merupakan organ yang sangat energik, Peran Gangguan Aktivasi Nrf2
karena itu sangat bergantung pada Terhadap Patogenesis Stres Oksidtif dan
metabolisme aerobik untuk produksi ATP. Inflamasi
Reduksi molekul oksigen selama rantai Telah diuraikan bahwa stres
transpor elektron dalam mitokondria sangat oksidatif dan inflamasi berperan penting
penting untuk fungsi selular ginjal.2 Reaksi dalam patogenesis dan progresivitas PGK.
rantai radikal yang dihasilkan pada saat Peningkatan produksi ROS menimbulkan
metabolisme tersebut dan berpotensi kerusakan dan disfungsi jaringan dengan
menyerang, mendenaturasi dan
merusak ini dapat dilawan oleh antioksidan
memodifikasi struktur dan fungsi molekul
enzimatik dan nonenzimatik. Namun, pada
dan mengaktifkan faktor transkripsi yang
penyakit ginjal kronik keseimbangan
sensitif redoks dan jalur transduksi sinyal.
redoks tidak terjadi sehingga menimbulkan
Hal ini akan memicu terjadinya nekrosis,
disregulasi proses seluler dan berakhir pada apoptosis, inflamasi, fibrosis. Sistem
kerusakan jaringan. redoks termasuk enzim antioksidan dan
Interaksi stres oksidatif dan enzim detoksifikasi fase 2 akan melindungi
inflamasi memiliki hubungan yang tidak jaringan dari keruasakan yang diakibatkan
dapat dipisahkan, stres oksidatif dapat oleh ROS. NRf2 berperan penting dalam
memicu proses inflamasi melalui aktivasi
20
Syifa’MEDIKA, Vol. 7 (No.1), September 2016

aktivitas basal dan menginduksi gen-gen antioksidan, enzim detoksifikasi fase 2 dan
yang mengkode beberapa antioksidan dan protein yang berkaitan seperti katalase,
enzim detoksifikasi fase 2.15 superoksid dismutase, NAD(P)H quinine
NRf2 adalah faktor transkripsi eksoreduktase, heme oksigenase-1, gltation
sitoprotektif penting. NRf2 akan diaktifkan S-transferase, glutation peroksidase,
dengan adanya oksidan, elektrofil, ataupun thioredoksin, dan lainnya.(Gambar
15,11,17,18
stres retikulum endoplasma. NRf2 terdiri 2) Gen-gen protektif ini dengan
dari 6 domain yaitu: Neh1merupakan cepat akan menetralkan, mendetoksifikasi
domain yang mengandung struktur bZIP berbagai xenobiotik yang menyerang.19
yang dibutuhkan untuk berikatan dengan
DNA dan membentuk dimer. Neh2 sisi
yang berinteraksi dengan keap1. Neh3,4,5
memperantai aktivitas transaktivasi Nrf2
dengan berikatan pada CREB binding
protein (CBP) dan domain Neh6 yang
berperan dalam regulasi negatif. 16, 17
Dalam kondisi basal, NRf2
berlokasi di sitoplasma dan inaktif,
berikatan dengan molekul represor kelch-
like ECH association protein 1 (Keap1)
Gambar 2. Aktivasi Nrf2 (Respon terhadap
membentuk kompleks NRf2-Keap1. Keap1 ROS, Nrf2 bertranslokasi ke nukleus dan
terdiri dari beberapa residu sistein yang berikatan pada ARE).20
bertindak sebagai sensor terhadap status
redoks intraselular. NRf2 secara cepat akan Beberapa studi menunjukkan terjadi
didegradasi oleh jalur ubikuitin proteosom. gangguan aktivasi dari NRf2 pada PGK,
Sinyal dari ROS dan elektrofil akan antara lain, studi yang dilakukan oleh
mengakibatkan disosiasi NRf2 dari keap1. Aminzadeh MA, dkk. Studi tersebut
Kemudian, NRf2 akan bertranslokasi ke menunjukkan pada hewan coba model
nukleus. Di dalam nukleus, NRf2 terikat
PGK yang diinduksi dengan diet yang
pada sekuens regulator yang disebut
mengandung adenine yang mengakibatkan
antioxidant response element atau
tubule-interstitial nefropati (TIN),
electrophile response elements
menghasilkan penurunan yang bermakna
(ARE/EpRE) yang berlokasi di regio
promotor dari gen yang mengkode dari NRf2 dalam nukleus dan peningkatan
antioksidan dan enzim detoksifikasi fase 2. keap1 pada jaringan ginjal. Hal ini diikuti
Proses ini diperantarai oleh dengan down regulation dari produk gen
heterodimerisasi dari NRf2 dengan faktor target NRf2 termasuk katalase, Heme
transkripsi lainnya, seperti small Maf, yang Oksigenase-1,dan glutamate sistein ligase
berada dalam nukleus. Selanjutnya, akan pada jaringan ginjal yang mengalami TIN.
meningkatkan transkripsi dari berbagai Selain itu, dibandingkan dengan kelompok
21
Syifa’MEDIKA, Vol. 7 (No.1), September 2016

kontrol, kelompok yang mengalami TIN dan tanda-tanda kerusakan ginjal berupa
menunjukkan peningkatan IκB yang abnormalitas kimia darah dan urin.
mengalami posforilasi dan dan aktivasi Berbagai faktor dapat memicu keadaan ini,
NFκB, serta up regulation dari baik faktor kardiovaskular tradisional
siklooksigenase-2 dan 12-lipooksigenase seperti hipertensi, diabetes mellitus
pada jaringan ginjal. Hal tersebut sejalan ataupun faktor nontradisional antara lain
dengan studi lainnya yang menggunakan berupa stress oksidatif dan inflamasi.
tikus Imai dengan glomerulosklerosis Stres oksidatif dan inflamasi
segmental fokal progresif spontan.6 Selain mempunyai peran dalam patogenesis
itu, Hyun JK dan Nosratola DV juga berbagai penyakit termasuk PGK.
mengungkapkan adanya gangguan aktivasi Keduanya saling mempengaruhi dan dapat
NRf2 yang berperan terhadap penyakit meningkatkan kejadian satu sama lain.
ginjal kronik pada tikus yang diinduksi Ketidakseimbangan produksi radikal bebas
dengan 5/6 nefrektomi. 15 Hal ini dan pertahanan oksidan mengakibatkan
menunjukan bahwa gangguan aktivasi stres oksidatif yang akan memicu inflamasi
NRf2 pada PGK yang disebabkan oleh dan sebaliknya inflamasi akan
berbagai etiologi yang berbeda dapat menghasilkan radikal bebas. Mekanisme
menunujukkan perannya sebagai mediator tubuh untuk melawan keadaan ini adalah
umum dalam patogenensis stres oksidatif melalui pertahanan antioksidan. Dengan
dan inflamasi pada PGK. adanya radikal bebas tubuh akan
Adapun peran NRf2 dalam proses menghasilkan antioksidan. Produksi
inflamasi adalah dengan menghambat antioksidan ini diatur oleh Nrf2, suatu
faktor transkripsi NF-κB sehingga terjadi faktor transkripsi yang dapat meningkatkan
penurunan proses inflamasi. Gangguan produksi dari berbagai antioksidan
NRf2 berakibat pada penurunan hambatan endogen. Akan tetapi, pada PGK, adanya
terhadap faktor transkripsi dari NF-κB, stres oksidatif tidak diikuti dengan
selanjutnya terjadi peningkatan ekspresi peningkatan sistem pertahanan antioksidan
dari gen-gen yang mengkode mediator tubuh, hal itu disebabkan adanya gangguan
inflamasi. aktivasi dari faktor transkripsi Nrf2.

Simpulan
Penyakit ginjal kronik merupakan Daftar Pustaka
suatu kondisi terjadinya kerusakan ginjal 1. National Kidney Foundation. K/DOQI.
secara progresif, ginjal akan mengalami Clinical practice guidelines for chronic
penurunan atau tidak dapat melakukan kidney disease: evaluation,
fungsinya dengan baik. Hal tersebut classification and stratification. New
York: National Kidney Foundation
ditandai dengan adanya kelainan patologi
Inc; 2008.

22
Syifa’MEDIKA, Vol. 7 (No.1), September 2016

2. Small DM, Coombes JS, Bennet N, 10. Kuo KL, Tarng DC. Oxidative stress
Johnson DW, Gobe GC. Oxidative in chronic kidney disease. Adaptive
stress, anti-oxidant therapies and Medicine. 2010; 2(2): 87-94
chronic kidney disease. Nephrol 2012; 11. Choi B, Kang KS, Kwak MK. Effect of
17:311-321. redox modulating Nrf2 activators on
3. Rivera JR, Ortiz A, Egido J. chronic kidney disease. Molecules.
Antioxidant in kidney disease: the 2014;19:12727-59.
impact of bardoxolone methyl. Int J 12. Noori S. An overview of oxidative
Nephrol 2012; 321714. stress and antioxidant defensive
4. Quiroz Y, Ferrebuz A, Vaziri ND, Iturbe system. Scientific reports.2012; 1:413
BR. Effect of chronic antioxidant therapy 13. Sung CC, Hsu YC, Chen CC, Lin YF, Wu
with superoxide dismutase-mimetic drug, CC. Oxidative stress and nucleic acid
tempol, on progression of renal disease in oxidation in patient with chronic kidney
rats with renal mass reduction. Nephron disease. Oxidative Medicine and Cellullar
Exp Nephrol. 2009;112:e31-e42 Longevity. 2013;301982:1-15.
5. Ruiz S, Pergola PE, Zager RA, Vaziri 14. Pedruzzi LM, Cardozo L, Dalrprane JB,
ND. Targeting the transcription factor Stockler-Pinto MB, Monteiro EB, Leite
Nrf2 to ameliorate oxidative stress and M, et al. inflammation and oxidative stress
inflammation in chronic kidney in hemodialysis patients are associated
disease. Kidney Int. 2013;83(6): 1029- with downregulation of Nrf2. J Nephrol.
1041 2014.
6. Aminzadeh MA, Nicholas SB, Norris 15. Kim HJ, Vaziri ND. Contribution of
KC, Vaziri ND. Role of impaired Nrf2 impaired Nrf2-Keap1 pathway to
activation in the pathogenesis of oxidative stress and inflammation in
oxidative stress and inflammation in chronic renal failure. Am J Physiol
chronic tubule-interstitial nephropathy. Renal Physiol 2010; 298: F662-F671.
Nephrol Dial transpl 2013. 16. Kobayashi M, Yamamoto M.
7. Soetikno V, Sari FR, Lakshmanan AP, Molecular mechanism activating the
Arumugam S, Harima M, Suzuki K, et Nrf2-keap1 pathway of antioxidant
al. Curcumin alleviate oxidative stress, gene regulation. Antioxidant and
inflammation, and renal fibrosis in Redox Signaling. 2005; 7(3&4)
remnant kidney through the Nrf2- 17. Turpaev KT. Keap1-Nrf2 signaling
keap1 pathway. Mol Nutr Food Res pathway: Mechanisms of regulation
2013; 57:1649-1659. and role in protection of cells against
8. Cachofeiro V, Gooicochea M, Vinuesa toxicity caused by xenobiotics and
SG, Qubina P, Lahera P, Luno J. electrophiles.Biochemistry (Moscow).
Oxidative stress and inflammation, a 2013;78(2):111-126.
link between chronic kidney disease 18. Tanigawa S, Fujii M, Hou DX. Action of
and cardiovascular disease. Kidney Nrf2 and keap 1 in ARE-medaited NQO1
International. 2008; (suppl 111): 54-59 expression by quercetin. Free Radical
9. Sundaram SPM, Nagarajan S, Devi Biology & Medicine. 2007;42:1690-1703
AJM. Chronic kidney disease-effect of
oxidative stress. Chinese Journal of
Biology. 2014

23
Syifa’MEDIKA, Vol. 7 (No.1), September 2016

19. Li W, Khor TO, Xu C, Shen G, Jeong


WS, Yu S, Kong A. Activation of
Nrf2-antioxidant signaling attenuate
NF-κB inflammatory response and
elicits apoptosis. Biochem Pharmacol.
2008; 76(11): 1485-1489
20. Joshi G, Johson JA. The Nrf2-ARE
pathway: a valuable therapeutic target
for the treatment of neurodegenerative
disease. Recent Pat CNS Drug Discov.
2012; 7(3): 218-229

24

Anda mungkin juga menyukai