Abstrak
Peningkatan produksi ROS vaskuler berperan penting pada patogenesis hampir setiap tahap penyakit
kardiovaskuler (PJK), seperti aterosklerosis, hipertensi, infark miokardial akut dan lain-lain. Tulisan ini menyajikan ulasan
singkat sumber-sumber ROS vaskuler. ROS vaskuler terutama berasal dari sumber-sumber enzimatik pada sel-sel
vaskuler fagositik seperti netrofil, monosit dan makrofag, juga dari sel-sel nonfagositik seperti endotelium, SMC dan
fibroblas. Sumber ROS vaskuler meliputi, NADPH oksidase, xantin oksidase, eNOS, lipoksigenase, siklooksigenase dan
sistem transpor elektron mitokondrial. Kesimpulannya, produksi ROS yang berlebihan akan memicu kondisi stres
oksidatif yang membahayakan kesehatan kardiovaskuler. Pemahaman yang lebih baik tentang ROS vaskuler dapat
bermanfaat untuk pengembangan metode pencegahan PJK berbasis inhibisi ROS
Abstract
Increasing amount of vascular reactive oxygen species (ROS) play a key role in the pathogenesis of almost all
stages of cardiovascular diseases (CVD), such as atherosclerosis, hypertension, myocardial infartion, etc. This paper
aimed to present a brief review of the important vascular sources of ROS. Vascular ROS is mainly produced by
enzymatic sources in the vascular cells, i.e. phagocytic inflammatory cells (neutrophils, monocytes/macrophages),
and nonphagocytic cells (endothelium, smooth muscle cell and fibroblast). Enzymatic sources of vascular ROS are
NADPH oxidase, xanthine oxidase, eNOS, lipoxygenase, cyclooxygenase, and mitochondrial electron transport. In
conclusion, over production of ROS induce oxidative burst and will be detrimental for cardiovascular health. A better
understanding of ROS would be worwhile for developing method for preventing CVD based on ROS inhibition.
Korespondensi (Correspondence) : I Dewa Ayu Susilawati, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jl. Kalimantan
37 Jember, Email: dewasusi@unej.ac.id
Reactive oxygen species normalnya DNA, protein, lipid, dan komponen lain pada
terdapat dalam jumlah kecil di dalam sel dan sel.3
berperan pada proses signaling dan Berbagai bukti telah menunjukkan
homeostasis.1 Keseimbangan antara siklus bahwa sel-sel vaskuler dapat memproduksi
pembentukan dan inaktivasi ROS ROS dan meningkatnya produksi ROS baik
dipertahankan oleh sistem enzimatik dan non secara kronis maupun akut, berhubungan
enzimatik endogenus. Produksi ROS yang dengan berbagai gangguan kardiovaskuler
berlebihan bila tidak diimbangi dengan sistem seperti aterosklerosis, hipertensi, angina
antioksidan yang memadai menyebabkan pektoris, dan congesive heart failure. Pada
terjadinya keadaan prooksidatif yang kasus-kasus fatal seperti infark miokardial akut
mengarah ke kondisi stres oksidatif, yang dan sudden death, produksi ROS juga
berperan pada patogenesis berbagai berperan. Data biokemis, fisiologis dan
penyakit. 1,2 farmakologis mendukung hubungan
Adanya ROS pada material biologis peningkatan ROS dengan patogenesis
ditemukan kira-kira 70 tahun yang lalu. Segera berbagai penyakit kardiovaskuler.4,5,6,7
setelah itu Denham Harman membuat ROS diketahui dapat memodulasi fungsi
hipotesis bahwa radikal oksigen dibentuk vaskuler, baik dengan menyebabkan
sebagai produk samping dari reaksi enzimatis kerusakan secara langsung, ataupun dengan
in vivo. Pada tahun 1956, Ia menggambarkan mengaktifkan jalur signaling yang
radikal bebas sebagai :”a Pandora’s box of menyebabkan abnormalitas vaskuler.8
evils” (”kotak pandora”) yang dapat Penelitian-penelitian pada sel dan hewan
menyebabkan kerusakan, mutagenesis, coba menunjukkan bahwa ROS memediasi
kanker dan degenerasi pada penuaan.3 atau meningkatkan pada hampir setiap aspek
Pengetahuan tentang ROS pada pembentukan lesi aterosklerotik. Salah satu
organisme hidup memasuki era kedua setelah proses yang telah dikenal adalah peran ROS
McCord dan Fridovich pada tahun 1969 pada modifikasi oksidatif low-density
menemukan enzim superoksid dismutase lipoprotein (LDL), atau modifikasi enzimatik
(SOD), dan akhirnya mereka menyakinkan secara langsung melalui lipoksigenesis. ROS
banyak orang bahwa ROS berperan penting juga diketahui terlibat pada inflamasi,
dalam proses biologik. Banyak peneliti mempengaruhi vasomotor, menginduksi
kemudian terinspirasi untuk meneliti kerusakan apoptosis, menyebabkan agregasi platelet
oksidatif yang disebabkan ROS pada molekul dan menstimulasi proliferasi SMC vaskuler.9 ROS
dapat mengaktifkan matrix
1
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 18 No. 1 2021: 1-10
2
Kajian Pusaka: Sumber Reactive Oxygen Species (ROS) Vaskular... (Susilawati)
Radikal
Superoksid O2● Radikal superoksid, merupakan radikal oksigen yang utama, memiliki
reaktifitas selektif. Spesies ini diproduksi oleh sejumlah sistem enzim
melalui reaksi-reaksi autooksidasi, dan oleh transfer elektron
nonezimatik yang mereduksi secara univalen molekul oksigen. SOD
menyebabkan dismutasi O2● menjadi hidrogen peroksid H2O2 dan
oksigen O2.
Hidroksil OH● Radikal yang sangat reaktif yang dapat menyerang semua molekul
dalam tubuh
Peroksil, HO2●, Radikal organik, sering terbentuk sebagai intermediet pada
alkoksil RO2● penguraian peroksida lipid pada reaksi peroksidasi
Oksida NO●, NO2● nitric oxide dibentuk in vivo dari asam amino L-arginin. Nitrogen
nitrogen dioksida dibentuk bila NO bereaksi dengan O2 dan ditemukan pada
polutan dan asap.
Non radikal
Hidrogen H2O2 Dibentuk in vivo ketika O2● mengalami dismutasi dan juga oleh enzim-
peroksid enzim oksidase. Kadar tinggi H2O2 dapat menyerang enzim-enzim
penghasil energi. H2O2 juga dapat membentuk OH● bila ada ion
metal transisi (Fe2+), O2 memfasilitasi reaksi ini.
Asam HOCl Oksidan kuat yang dibentuk pada neutrofil manusia pada daerah
hipoklorid inflamasi oleh reaksi enzim mieloperoksidase. Pada neutrofil, HOCl
juga dapat bereaksi dengan O2● menghasilkan OH●
Ozone O3 Gas yang beracun yang dapat menyebabkan deplesi antioksidan
vitamin D, vitamin E dan asam urat.
Oksigen 1O2 Spin dari salah satu elektron pada orbital terluar oksigen terbalik,
singlet menyebabkan hilangnya hambatan quantum mechanical spin
3
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 18 No. 1 2021: 1-10
membran plasma dan sisanya pada dan mungkin p40phox. Protein-protein ini berada
sitoplasma dalam granula khusus, yang dapat pada membran dan membantu aktivasi
mensuplai sitokrom b558 ke membran plasma enzim. 16
saat aktivasi dari respiratory burst. Aktivasi NADPH oksidase juga mengandung
NADPH oksidase membutuhkan protein protein G famili rac, yang berfungsi pada
sitosolik, misalnya pada netrofil p47phox, p67phox transduksi signal yang mengaktifkan enzim ini.
dan mungkin p40phox. Protein-protein ini berada Jalur transduksi signal yang menyebabkan
pada membran dan membantu aktivasi aktivasi enzim oksidase ini oleh stimuli
enzim. 16 fisiologikal terdiri dari, reseptor-reseptor
Enzim NADPH oksidase merupakan membran, protein G, fosfolipase C
kompleks molekul yang terikat membran, (fosfatidilinositol spesifik) dan protein kinase C
mengandung FAD (flavin adenin dinucleotide) (PKC). Hidrolisis fosfatidilinositol 4,5 difosfat
dan sitokrom b558, bagian yang berperan menghasilkan inositol 1,2,5 trifosfat (IP3) dan
mereduksi O2 menjadi O2●. Sitokrom b558 diasil gliserol. (DAG). IP3 memasuki sitoplasma
merupakan suatu dimer, terdiri dari subunit β dan meningkatkan Ca2+ bebas intraselular,
(gp91phox) dan subunit α (p22phox). Subunit β sedangkan DAG berperan mengaktifkan PKC,
mengandung FAD dan dua heme. Pada menyebabkan fosforilasi berbagai protein,
netrofil, 30% sitokrom b558 terdapat pada termasuk p47phox .Fosforilasi ini meningkatkan
membran plasma dan sisanya pada translokasi elektron ke membran dan
sitoplasma dalam granula khusus, yang dapat menyebabkan aktifnya enzim. Jadi, NADPH
mensuplai sitokrom b558 ke membran plasma oksidase menjadi aktif bila terdapat translokasi
saat aktivasi dari respiratory burst. Aktivasi elektron dari molekul sitosolik p47, p67 dan
NADPH oksidase membutuhkan protein protein G, ke kompleks molekul sitokrom b588
sitosolik, misalnya pada netrofil p47phox, p67phox pada membran. 3,16
NADPH oksidase pada sel-sel vaskuler, dalam jumlah kecil pada kondisi basal. Akan
aktif secara konstitutif dan memproduksi ROS tetapi, NADPH oksidase akan memproduksi
4
Kajian Pusaka: Sumber Reactive Oxygen Species (ROS) Vaskular... (Susilawati)
ROS dalam jumlah besar bila merespon stimuli kemudian diubah menjadi hidrogen
growth factor (PDGF, platelet-derived growth peroksida.18,19
factor), produk-produk bakterial seperti LPS Xantin oksidase merupakan isoform
(liposakarida) dan lipoprotein, atau oleh stimuli Xantin oksidoreduktase (XOR). Terdapat dua
sitokin seperti interferon-γ (IFN-γ), interleukin-1β isoform XOR yaitu xantin dehidrogenase (XDH)
(IL-1β), tumor necrosis factor (TNF-α) atau IL-8. dan xantin oksidase (XO), masing-masing
Faktor-faktor lain juga dapat menginduksi menggunakan aseptor elektron yang
aktivitas NADPH oksidase diantaranya, faktor berbeda. XDH menggunakan NAD+ sebagai
hemodinamik, perubahan metabolik, trombin, aseptor elektron dari hipoxantin dan xantin,
angitensin II, dan beberapa hormon.3 menghasilkan NADH dan asam urat.
Beberapa peneliti menyebut subunit Sebaliknya XO menggunakan oksigen sebagai
katalitik NADPH oksidase sebagai protein Nox. penerima elektron dari substrat yang sama,
Komponen protein (Nox) NADPH oksidase menghasilkan radikal superoksid dan hidrogen
pada sel-sel vaskuler berbeda-beda. Fibroblast peroksida. Karenanya, rasio XO terhadap XDH
dan endotel seperti pada fagosit dalam sel menentukan jumlah ROS yang
mengandung mRNA untuk gp91phox, p22phox, diproduksi enzim ini.
p47phox, and p67phox, sedangkan pada SMC Enzim XOR merupakan suatu homodimer
tidak ada gp91phox dan gp67phox. Sebagai yang masing-masing terdiri dari, subunit
gantinya, sel-sel ini mengandung protein katalitik indipenden dengan berat molekul
homolog gp91phox. Nox1, -4, dan -5 telah mendekati 150 kDa, memiliki satu gugus
diidentifikasi pada sel-sel vaskuler. Endotel molibdenum, dua gugus iron-sulfur, dan satu
mengekspresikan sangat sedikit Nox1, agak FAD. Tiap-tiap subunit terorganisasi menjadi
banyak Nox2, dan banyak Nox4. Sebaliknya, tiga domain yaitu, 1) domain N-terminal (asam
SMC terutama mengekspresikan Nox4 dan amino 1-165) mengandung gugus iron-sulfur, 2)
sedikit Nox1, sedang Nox2 hampir tidak domain intermediet (asam amino 226 - 531)
ditemui. Pada pembuluh tertentu ekspresi Nox mengandung FAD, dan 3) domain C-terminal
berbeda, Nox2 relatif banyak pada SMC aorta (asam amino 590-1332) merupakan domain
manusia. Selain itu kini diketahui bahwa Nox1 terbesar yang mengandung molibdenum.21
dan Nox4 terletak pada kompartemen sel XDH dapat berubah menjadi XO secara
yang berbeda.17 nonreversibel karena serangan proteolitik
(tripsin, khimotripsin, atau pankreatin), atau
Xantin oksidase secara reversibel karena oksidasi gugus tiol
Xantin oksidase (XO) adalah anggota pada Cys535 and Cys992 (misalnya karena
famili molibdoenzim yang mengkatalisis tahap penyimpanan pada at –20°C, inkubasi pada
akhir degradasi purin, yaitu transformasi 37°C, paparan terhadap bahan mengandung
hipoxantin dan xantin menjadi asam urat. sulfidril atau kondisi anaerobik). Stimuli yang
Reaksi XO juga menghasilkan produk samping menyebabkan perubahan XDH menjadi XO
berupa ROS, yaitu radikal superoksid, yang diantaranya TNF-α dan peroksinitrit.3,21
5
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 18 No. 1 2021: 1-10
6
Kajian Pusaka: Sumber Reactive Oxygen Species (ROS) Vaskular... (Susilawati)
Pada kondisi fisiologik, kadar BH4 optimal untuk BH4 dalam jaringan menurun. Kekurangan BH4
aktivitas katalitik eNOS, dan aktivasinya ini menyebabkan tidak terakitnya eNOS
menghasilkan NO dan L-citrulline. NO yang sehingga lebih banyak dihasilkan superoksid
dihasilkan eNOS berfungsi sebagai molekul dari pada NO. Selanjutnya superoksid,
anti-aterogenik. Pada hiperkolesterolemia dan peroksinitrit dan H2O2 menyebabkan kerusakan
aterosklerosis, stres oksidatif meningkat, kadar endotel dan berperan pada aterosklerosis.2
7
Kajian Pusaka: Sumber Reactive Oxygen Species (ROS) Vaskular... (Susilawati)
Siklooksigenase dan Lipoksigenase NADH atau FADH2 (dihasilkan oleh siklus Krebs)
ROS juga dihasilkan dari metabolisme ke molekul oksigen, dan menyebabkan reduksi
oksidatif pemecahan asam arakidonat (AA), oksigen (oksigen sebagai aseptor elektron
melalui jalur metabolisme siklooksigenase tahap akhir) menjadi H2O (reduksi sempurna
(COX) dan Lipoksigenase (LOX). Asam membutuhkan 4 elektron).
arakidonat dihasilkan dari pemecahan Rantai pengangkutan elektron
fosfolipid membran sel oleh enzim melibatkan molekul-molekul pembawa
phospholipase A2 (PLA2), AA kemudian elektron yang terletak pada membran dalam
dimetabolisme oleh 5-lipoksigenase (5-LO) mitokondria meliputi, molekul kompleks I
oleh adanya protein FLAP menghasilkan (NADH-ubiquinon oksidoreduktase), kompleks
leukotrien (LTs). AA juga dimetabolisme oleh II (suksinat-ubiquinon oksidoreduktase),
COX menghasilkan mediator-mediator kompleks III (ubiquinol-sitokrom C reduktase),
inflamatori prostaglandin (PGs).28 Akhir-akhir ini, dan kompleks IV (sitokrom C oksidase). Kira-kira
bukti-bukti yang berkembang menunjukkan 98% elektron yang ditransfer oleh molekul-
bahwa pembentukan metabolit-metabolit AA molekul karier tersebut digunakan untuk
(terkait aktivitas LOX dan COX) dapat fosforilasi ADP menghasilkan ATP. Terdapat 1%
menginduksi pembentukan ROS dengan -2% elektron tercecer (sumber lain
menstimuli NADPH oxidase (NOX) dan diduga menyebutkan 0,1% – 1%) sehingga dihasilkan
ada koneksi signaling antara metabolit- intermediet radikal bebas (ROS).11
metabolit LOX/COX dengan NOX.28 Pada Urutan donasi elektron dari NADH/FADH2
gambar 8 ditunjukkan Efek produk-produk ke oksigen pada rantai respirasi dapat
COX pada produksi ROS. 28 Berbagai jenis menghasilkan ROS sebagai intermediatnya.
prostanoid memodulasi produksi ROS melalui Donasi satu elektron ke molekul oksigen
peningkatan aktivitas NADPH oksidase. Selain menghasilkan radikal superoksid (O2•–). Donasi
itu, aktivitas COX dapat memproduksi ROS. elektron kedua menghasilkan H2O2. Donasi
elektron ketiga seperti yang terjadi pada reaksi
Rantai Respirasi Mitokondrial. Fenton (Fe2+ + H2O2 Fe3+ + •OH + OH–)
Dalam mitokondria, ROS diproduksi menghasilkan radikal hidroksil (•OH) yang
sebagai produk samping yang tak sangat reaktif. Donasi elektron keempat
terhindarkan pada proses fosforilasi oksidasi menghasilkan H2O. Selain itu dapat juga
akibat terlepasnya secara dini electron selama terbentuk oksigen singlet (1O2), suatu bentuk
proses pengangkutannya ke molekul oksigen. molekul oksigen yang sangat pendek
Diperkirakan terdapat 0,1% – 1% elektron umurnya, elektron terluarnya berpindah ke
terlepas secara prematur sehingga terbentuk tingkatan energi yang lebih tinggi. Oksigen
ROS. singlet dapat dibentuk oleh berbagai
Mitokondria berperan menyediakan mekanisme misalnya melalui reaksi Haber-
energi (ATP) bagi sel melalui mekanisme Weiss (H2O2 + O2•– •OH + OH– + 1O2).29 Pada
fosforilasi oksidatif (pembentukan ATP dari organ dan jaringan lain (selain vaskuler), rantai
fosforilasi ADP). Energi yang digunakan pada respirasi pada mitokondria merupakan sumber
fosforilasi oksidatif berasal dari rantai utama spesies radikal dan H2O2. Diperkirakan
pengangkutan elektron (electron transport antara 1% - 2% oksigen yang bereaksi tidak
chain, ETC) atau disebut juga rantai respirasi). direduksi secara sempurna sehingga
Pada rantai respirasi, elektron ditransfer dari menghasilkan radikal.24
8
Kajian Pusaka: Sumber Reactive Oxygen Species (ROS) Vaskular... (Susilawati)
Pada dinding vaskuler, kontribusi yang 1. Panth N, Paudel KR, and Parajuli K.
pasti dari ROS mitokondrial pada total produksi Reactive Oxygen Species: A Key Hallmark
ROS, masih belum jelas. Sebagian dari problem of Cardiovascular Disease. Hindawi
ini berkaitan dengan kenyataan belum Publishing Corporation Advances in
ditemukannya antagonis yang spesifik. Medicine. 2016.
Misalnya rotenon yang sering digunakan untuk http://dx.doi.org/10.1155/2016/9152732
menghambat produksi radikal mitokondrial
ternyata mempunyai efek yang sebaliknya. 2. Lushchak V. Free radicals, reactive
Selain itu, inhibisi fungsi mitokondria dapat oxygen species, oxidative stresses and
secara dramatis mengubah aspek their classifications. The Ukrainian
metabolisme sel yang lain, sehingga hasil dari Biochemical Journal. 2015; 87(6):11-18.
suatu intervensi sulit diinterpretasikan. DOI: 10.15407/ubj87.06.011
Diagram skematik fosforilasi oksidatif dan 3. Lobo V, Patil A, Phatak A, and Chandra
produksi ROS dalam mitokondria ditunjukkan N. Free radicals, antioxidants and
pada Gambar 8. Pada diagram membran functional foods: Impact on human
dalam mitokondria menunjukkan komponen- health. Pharmacogn Rev. 2010; 4(8): 118–
komponen kunci rantai pengangkutan 126. doi: 10.4103/0973-7847.70902
electron (electron transport chain, ETC), dan
kanal serta transporter. NADH dan FADH yang 4. Kyaw Toledo-Ibelles P and Mas-Oliva J.
diproduksi dari Siklus Krebs (Tricarboxylic acids, Antioxidants in the Fight Against
TCA) memberikan electron pada ETC di Atherosclerosis: Is This a Dead End?
sepanjang membrane dalam mitokondria. Current Atherosclerosis Reports. 2018; 20:
Elektron mengalir melewati ETC dengan urutan 36. https://doi.org/10.1007/s11883-018-
sebagai berikut: Kompleks I dan II Koenzim Q 0737-7
[Q] Kompleks III--? Sitokrom C [Cyt C]
5. Chen Q, Wang Q, Zhu J , Xiao Q and
kompleks IV O2, pada saat ini terjadi reaksi
Zhang L. Reactive oxygen species: key
redoks yang mendorong H+ melintasi
regulators in vascular health and
membrane dalam, menghasilkan gradient
diseases. British Journal of Pharmacology.
proton dan potensial membrane mitokondria
2018;175: 1279–92.
bermuatan negative. Energi bebas yang
tersimpan dalam gradient proton kemudian 6. Yang KC, Kyle JW, Makielski JC, Dudley Jr
mendorong H+ menuju ATP Sintase (Kompleks SC. Mechanisms of Sudden Cardiac
V), mengubah ADP menjadi ATP. Diperkirakan Death Oxidants and Metabolism. Circ
0,1% – 1% electron terlepas secara prematur Res. 2015;116:1937-55. DOI:
yaitu pada Kompleks I, II, atau III menghasilkan 10.1161/CIRCRESAHA. 116.304691.
terbentuknya superoxide (O2•−).6
Sel-sel vaskuler fagositik seperti netrofil, 7. Gracia KC, Llanas-Cornejo D, and Husi H.
monosit/makrofag merupakan sumber utama CVD and Oxidative Stress. J Clin Med.
ROS vaskuler. Sumber-sumber ROS vaskuler 2017; 6(2): 22. doi: 10.3390/jcm6020022.
utama meliputi, NADPH oksidase, xantin 8. Szasz T., Thakali K., Fink GD. And Watts SW.
oksidase, eNOS, lipoksigenase, siklooksigenase 2007. A Comparation of Arteries and
dan sistem transpor elektron mitokondrial. Veins in Oxidative Stress: Procedurs,
Adanya jejas/stimuli vaskuler akan menstimuli Destroyers, Function, and Disease.
produksi ROS dalam jumlah yang besar dari sel- Experimental Biology and Medicine. 2007;
sel tersebut. 232:27-37.
Infeksi mikroorganisme (bakteri, virus,
jamur, parasit, dan lain-lain) akan menginduksi 9. Yang X, Yang Li, Li Y,Ren X, Zhang X, Hu D,
respon inflamasi vaskuler yang menghasilkan Gao Y, Xing Y, and Shang H. Oxidative
peningkatan produksi ROS yang masif dan Stress-Mediated Atherosclerosis:
menyebabkan kerusakan vaskuler. Prevalensi Mechanisms and Therapies. Front
penyakit infeksi di Indonesia cukup tinggi, Physiol. 2017; 8:
barangkali ini berkorelasi positif dengan 600. doi: 10.3389/fphys.2017.00600
prevalensi penyakit kardiovaskuler, diperlukan
10. Nedeljkovic ZS., Gokce N and Loscalzo J.
penelitian-penelitian lebih lanjut untuk
Mechanisms of Oxidative Stress and
mengungkap hal ini. Selain itu, Semakin
Vascular Disfunction. Postgraduate
difahaminya peran oksidan/ROS, membuka
Medical Journal. 2003; 79:195-200.
peluang untuk mengembangkan penelitian
untuk pencegahan dan terapi penyakit 11. Madamanchi NR., Vendrov A., Runge MS.
kardiovaskuler berbasis antioksidan. Oxidative Stress and Vascular Disease. .
Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular
Daftar Singkatan Biology. 2005; 25(1):29-38.
eNOS= endothelial nitric oxide synthase, NADPH= 12. Griendling KK, Touyz RM, Zweier JL,
nicotinamide adenine dinucleotide phosphate Dikalov S, Chilian W, Chen YR, Harrison
(reduced), ROS = reactive oxygen species, SMC=
smooth muscle cell
DG, and Bhatnagar A. Measurement of
Reactive Oxygen Species, Reactive
DAFTAR PUSTAKA Nitrogen Species, and Redox-Dependent
Signaling in the Cardiovascular System. A
9
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 18 No. 1 2021: 1-10
10