Restu Ratnaningsih
Pengertian
Pelayanan yang memerlukan
peralatan yang kompleks untuk
:
- penyakit yang mengancam
jiwa
- risiko bahaya pengobatan
- potensi yang membahayakan
pasien
- efek toksik dari obat beresiko
tinggi..
Tujuan
Memberikan pelayanan dan
perawatan pasien secara
optimal menggunakan sumber
daya, obat-obatan dan
peralatan sesuai standard dan
pedoman yang berlaku,
berkualitas dan
mengedepankan mutu dan
keselamatan pasien di rumah
sakit.
TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT
PELAYANAN
RESIKO
TINGGI
KOLABORASI PELATIHAN
REGULASI STAF
PASIEN RESIKO TINGGI PELAYANAN RESIKO TINGGI
Pasien emergensi * Pelayanan pasien dengan penyakit
Pasien dengan penyakit menular* menular *
Pasien koma
Pelayanan dialisis
Pasien dengan alat bantuan hidup dasar
Pasien “immuno-suppressed”*
Pasien dialisis
Pasien dengan restrain
Pasien dengan risiko bunuh diri
VS Pelayanan kemoterapi
Mathukia C et all. Modified Early Warning System improves patient safetyand clinical outcomes in an academic community hospital. J. of Community Hospital Internal Medicine Perspectives 2015.
Mathukia C et all. Modified Early Warning System improves patient safetyand clinical outcomes in an academic community hospital. J. of Community Hospital Internal Medicine Perspectives 2015.
Mathukia C et all. Modified Early Warning System improves patient safetyand clinical outcomes in an academic community hospital. J. of Community Hospital Internal Medicine Perspectives 2015.
Mathukia C et all. Modified Early Warning System improves patient safetyand clinical outcomes in an academic community hospital. J. of Community Hospital Internal Medicine Perspectives 2015.
IDENTIFIKASI dan PELAYANAN PASIEN
PENYAKIT MENULAR
I M U N O SUPRESIF
mengenali dan melayani pasien yang memungkinkan terjadinya infeksi
RANTAI INFEKSI
ALUR PENCEGAHAN DAN
KONTROL INFEKSI
DI PELAYANAN KESEHATAN
TINDAKAN YANG PALING BERESIKO
1. Menyuntik
2. Tindakan bedah
- Dekontaminasi seluruh mebelair yang kontak dengan pasien dan petugas dengan
clorine 0.5% (tidak direkomendasikan fogging ruangan)
- Linen yang kontak dengan darah pasien dimasukkan dalam linen infeksius
- Instrumen yang terkontaminasi dengan darah pasien dilakukan dekontaminasi
dengan clorine 0.5%
- Alat makan sama dengan alat makan pasien umum
- Alat kesehatan yang digunakan pasien Hepatitis B dan C tidak boleh digunakan untuk
pasien lain
- Setelah ruangan bersih, ruangan siap digunakan.
PELAYANAN PASIEN DENGAN HIV/AIDS
1. Lakukan cuci tangan setiap melakukan tindakan sesuai five moments
2. Lakukan kewaspadaan universal setiap kontak dengan cairan tubuh yang berpotensi
menularkan ataupun yang sudah terkena HIV/AIDS sesuai dengan kebutuhan
3. Lakukan penanganan kegawatdaruratan pada pasien HIV/AIDS yang emergensi
4. Rujuk ke RS rujukan setelah pasien stabil dengan memberikan edukasi terhadap
pasien dan keluarga lebih dahulu
5. Lakukan perendaman instrumen bekas pasien HIV/AIDS yang terkontaminasi oleh
darah dan cairan tubuh dengan chlorine 0.5% selama 10 menit sebelum dicuci biasa
PELAYANAN PASIEN DENGAN AIRBORNE DISEASE
1. Tempatkan pasien di ruang isolasi bertekanan negative
2. Batasi gerakan. Transport pasien hanya kalau diperlukan saja dan berikan masker bedah
3. Pakai APD masker bedah saat melakukan pemeriksaan atau tindakan
4. Batasi jumlah pengunjung
5. Berikan edukasi kepada keluarga pasien bahwa orang yang rentan tidak diperbolehkan masuk ruangan
pasien
6. Berikan edukasi kepada keluarga pasien tentang cara pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) masker bedah
7. Berikan edukasi tentang Etika Batuk dan Bersin
8. Google (kaca mata) dipakai saat melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol
9. Lakukan dekontaminasi dan pembersihan ruangan dengan cara :
10.Ganti korden pasien dengan korden yang bersih
11.Bersihkan dengan clorine 0.5% semua dinding, mebelair ruangan yang kontak dengan petugas dan pasien
12.Bersihkan exhaust fan
13.Masukkan linen kotor pada wadah linen non infeksius apabila tidak terkontamionasi dengan cairan tubuh
pasien
14.Dokumentasikan dalam Checklist Pembersihan Ruangan Bertekanan Negatif setelah pelaksanaan selesai.
PELAYANAN PASIEN DENGAN DROPLET TRANSMISSION
1. Tempatkan pasien di ruang terpisah sejauh mungkin atau paling
pinggir/pojok
2. Pertahankan pintu terbuka, tidak perlu penanganan khusus terhadap udara
dan ventilasi
3. Batasi gerak dan transportasi pasien
4. Batasi droplet dari pasien dengan mengenakan masker pada pasien
5. Anjurkan pasien untuk menerapkan Hygiene Respirasi/Etika Batuk dengan
benar
6. Pakailah masker bedah bila bekerja dalam radius 1 meter terhadap pasien
7. Peralatan untuk perawatan pasien tidak perlu penanganan khusus, karena
mikroba tidak bergerak jarak jauh
PELAYANAN PASIEN DENGAN TRANSMISI KONTAK
1. Tempatkan pasien di ruang rawat terpisah, atau letakkan pasien di tempat paling pinggir
atau pojok atau diberi jarak>1 meter antar tempat tidur
2. Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien lain
3. Batasi gerak dan transport pasien hanya kalau perlu saja
4. Pakailah sarung tangan bersih non steril jika melakukan tindakan ke pasien
5. Ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan infeksius, misalnya feses, cairan drain,
dan segera lepas sarung tangan tersebut
6. Lepas sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan dengan
antiseptic
7. Pakailah gaun/skort bersih saat masuk ruang pasien untuk melindungi baju dari kontak
pasien, permukaan lingkungan, barang di ruang pasien, cairan tubuh pasien. Lepaskan
gaun sebelum ke luar dari ruang pasien
8. Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien lain
9. Bila memungkinkan peralatan non kritikal dipakai untuk 1 pasien atau pasien dengan
mikroba yang sama
10.Bersihkan dan disinfeksi peralatan sebelum dipakai untuk pasien lain.