Hiperglikemia S. aureus
Asam Teichoic
Adhesi dan
Kolonisasi
Enzim Toksin
NF-KB
Krebs serta menurunkan konsumsi oksigen pada mitokondria sel. Kerusakan sel
yang menyebabkan tikus model menderita diabetes melitus. Pada tikus model
darah berlebihan.
glikasi lanjut (AGEs), aktivasi protein kinase C isoform, dan peningkatan fluks
termasuk gangguan kekebalan humoral, defek pada fungsi neutrofil, dan respon
penyembuhan luka, regenerasi jaringan, dan kontrol terhadap patogen lain yang
secara global dengan mempengaruhi masa hidup, produksi, dan fungsi sel imun
sel kekebalan tubuh. Pada pasien dengan diabetes melitus homeostasis ini dapat
peroksida (H2O2) akan dihilangkan oleh enzim katalase yang lebih banyak
dibawah kondisi stres sangat tidak diharapkan, karena fungsi SOD sebagai
26
kondisi stres oksidatif. Nuclear Factor kappa Beta (NF-KB) dapat aktif melalui
berbagai pengaruh seperti stres fisik, stres kimia, stres oksidan, stres lingkungan,
dan patologis, mediator apoptosis, bakteri dan produknya, jamur dan produknya,
virus dan produknya, parasit dan produknya, sitokin proinflamasi, dan berbagai
kondisi patologis. Pada penelitian hewan coba model diabetes melitus yang
kondisi patologis dan lain sebagainya. Keadaan ini akan berpengaruh pada kadar
S. aureus
NF-KB
Rattus norvegicus
Streptozotosin
(Tikus Putih)
SOD
produksi insulin dan pada akhirnya terjadi peningkatan kadar gula darah,
pembuluh darah perifer dan S. aureus memiliki protein yang dapat menganggu
dan NF-KB.