Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH EKSTRAK ALOE VERA TERHADAP

KADAR MALONDIALDEHYDE DAN AKTIVITAS


SUPEROXIDE DISMUTASE, JARINGAN TESTIS
TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) MODEL
SINDROM METABOLIK TERINDUKSI
Nadia Kirana Sheba Pavita, Dyah Ratna Budiani, Nanang Wiyono
1.Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
2.Departemen Patologi Anatomi,Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
3.Dapartemen Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Korespondensi : Nadiakirana34@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Sindrom metabolik (SM) adalah kumpulan abnormalitas pada kelainan
metabolik tubuh terdiri dari hipertensi, obesitas sentral, resistensi insulin, dan
dislipidemia. SM meningkatkan reaktif oksigen spesies (ROS) yang mempengaruhi
infertilitas pria dan menginduksi peroksidasi lipid yang merupakan fenomena tidak
stabilnya molekul yang bertanggung jawab atas peroksidasi lemak, protein dan asam
amino dengan produk sampingan malondialdehyde (MDA). Peningkatan MDA
berbanding terbalik dengan aktivitas enzim anti oksidan termasuk superoxide dismutase
(SOD).
Metode: Penelitian bersifat eksperimental laboratorik post only control group design.
Subjek penelitian Rattus norvegicus jantan dikelompokkan menjadi 1 kelompok kontrol
normal (P1), 1 kelompok kontrol sindrom metabolik (P2) dan 3 kelompok sindrom
metabolik dengan dosis ekstrak etanolik Aloe vera 200mg/kg (P3), 250mg/kg (P4) dan
300mg/kg (P5).
Hasil: Aktivitas SOD pada kelompok P2, P3, dan P4 terjadi penurunan yang signifikan
dibanding kontrol normal (p<0.05). Aktivitas SOD P5 dan P1 tidak berbeda nyata
(p>0.05).
Kadar MDA pada kelompok P2, P3, dan P4 terjadi peningkatan yang signifikan dibanding
kontrol normal (p <0.05). Kadar MDA P5 dan P1 tidak berbeda (p>0.05).
Terdapat hubungan negatif antara MDA dengan SOD. Tidak terdapat hubungan MDA
dan SOD terhadap ketebalan lapisan sel-sel germinal tubulus seminiferous pada testis
tikus wistar.
Simpulan: Ekstrak etanolik Aloe vera meningkatkan aktivitas SOD dan menurunkan
kadar MDA pada jaringan testis tikus putih model sindrom metabolik dengan induksi
streptozotocin-nicotinamide dan diet tinggi lemak.
Kata Kunci: Ekstrak etanolik Aloe vera, MDA, SOD, lapisan sel-sel germinal, dan
sindroma metabolik

ABSTRACT

Background: Metabolic syndrome (SM) was a collection of abnormalities in the body's


metabolic disorders consisting of hypertension, central obesity, insulin resistance, and
dyslipidemia. SM increases reactive oxygen species (ROS) that affect male infertility and
induces lipid peroxidation which was an unstable phenomenon of molecules responsible
for the peroxidation of fats, proteins and amino acids with malondialdehyde (MDA)
byproducts. The increase in MDA was inversely proportional to the activity of antioxidant
enzymes including superoxide dismutase (SOD).
Method: Research was experimental laboratorik post only control group design. Study
subjects Rattus norvegicus males were grouped into 1 normal control group (P1), 1
metabolic syndrome control group (P2) and 3 metabolic syndrome groups with doses of
Aloe vera 200mg/kg (P3), 250mg/kg (P4) and 300mg/kg (P5) ethnolic extracts.
Results: SOD activity in the P2, P3, and P4 groups decreased significantly from normal
control (p<0.05). SOD activities P5 and P1 are no different from real (p>0.05).
MDA levels in the P2, P3, and P4 groups increased significantly compared to normal
controls (p <0.05). MDA P5 and P1 levels were no different (p>0.05).
There was a negative relationship between MDA and SOD. There was no MDA and SOD
relationship to the thickness of the layer of seminiferous tubule germ cells in the testes of
wistar mice.
Conclusion: Aloe vera ethanolic extract increases SOD activity and lowers MDA in the
testicular tissue of white rats (Rattus norvegicus) metabolic syndrome models with
streptozotocin-nicotinamide induction and a high-fat diet.

Keywords: Ethanolic Extract Aloe Vera, MDA, SOD, layer of germ cells, and Metabolic
Syndrome

PENDAHULUAN menyerang biomembran, menyebarkan reaksi


berantai peroksidasi lipid, dan selanjutnya
Sindrom metabolik (SM) adalah
menginduksi berbagai jenis kematian sel (5).
permasalahan pada kesehatan masyarakat
Peroksidasi lemak merupakan
yang terus meningkat di seluruh dunia karena
fenomena tidak stabilnya molekul yang
adanya urbanisasi, kelebihan intake energy,
bertanggung jawab atas peroksidasi lemak,
peningkatan obesitas dan kebiasaan sendetary
protein dan asam amino. Hal tersebut
life. SM dideskripsikan sebagai kumpulan
berakibat terjadinya malfungsi sel yang
abnormalitas pada kelainan metabolik tubuh
ditandai dengan adanya proses degradasi
terdiri dari hipertensi, obesitas sentral,
lemak. Dalam membran sel, peroksidasi
resistensi insulin, dan dislipidemia (1).
lemak dimulai ketika elektron dari lipid
Diperkirakan terdapat 12-37% populasi
diambil oleh radikal bebas yang tidak stabil
di Asia dan 12-26% populasi di Eropa
yang mendorong reaksi berantai dengan
menderita sindrom metabolik. Prevalensi
oksidasi berturut-turut yang menghasilkan
sindrom metabolik dari tahun ke tahun terus
ketidakstabilan lipid dan pembentukan produk
meningkat. Di Indonesia sendiri pada tahun
sampingan seperti malodialdehyde (MDA).
2013 terdapat sebanyak 39.0% dari populasi
Peningkatan level peroksidasi lipid
menderita sindrom metabolik.
sebanding lurus dengan berkurangnya
Sindrom metabolik juga diketahui
aktivitas enzim anti oksidan termasuk
mempengaruhi reproduksi pria (2). SM
katalase, superoksida dismutase (SOD), dan
meningkatkan reaktif oksigen spesies (ROS)
gluthatione peroksidase (GPx) (6). Aktivitas
dan menyebabkan kerusakan pada DNA,
marker SOD berkurang pada orang dengan
protein, dan mengganggu integritas membran
SM dan memperlihatkan penurunan linear
plasma sel (3,4). Overproduksi ROS juga
terhadap peningkatan pada grafik SM.
menyebabkan gangguan pada epitel tubulus
Aloe barbadenis Miller yang dikenal
seminiferous, gangguan pada germinal dan
sebagai Aloe vera memiliki tiga bagian yaitu
spermatogenesis arrest. ROS- menginduksi
lapisan luar yang tebal, lapisan tengah dan
peroksidasi lipid memainkan peran penting
lapisan gel dalam. Lapisan tengah yang
dalam kematian sel termasuk apoptosis,
memiliki kandungan emodin dan senyawa
autophagy, dan ferroptosis. Mekanisme ini
anthraquinon dengan dosis yang tinggi. Pada
didasarkan pada kelebihan ROS yang
bagian ini juga terdapat senyawa lain seperti

2
barbaloin, aloe‐emodin‐9‐anthrone, 12 jam menurut protokol laboratorium Pangan
isobarbaloin, anthrone glycosides, and and Gizi.
chromones (7). Gel digunakan sebagai
makanan dengan beberapa sifat yang 30 tikus dikelompokkan dengan jumlah
bermanfaat, seperti anti inflamasi, anti sama setiap kelompoknya. Pengelompokan
oksidan (C, A (ββ‐carotene), and E, Choline, sesuai perlakuan menjadi 1 kelompok kontrol
folic acid, αα‐tocopherol, B1, B2, B6, B12), normal (P1), 1 kelompok kontrol sindrom
anti virus, anti bakteri, dan penyembuhan metabolik (P2) dan 3 kelompok sindrom
luka. Efek lain dari Aloe vera, seperti penurun metabolik dengan perlakuan dosis ekstrak
lipid, anti hipertensi, anti diabetes, anti etanolik Aloe vera 200mg/kg (P3), 250mg/kg
obesitas, dan kardioprotektif (8). (P4) dan 300mg/kg (P5).Penelitian pada
Lidah buaya memiliki sifat anti oksidan hewan coba dilaksanakan dan Pusat Studi
yang mungkin bermanfaat untuk mengurangi Pangan dan Gizi (PSPG) Universitas Gajah
dampak stress oksidatif dan kerusakan toksik Mada dan pengamatan histopatologi
dengan anti oksidan. Anti oksidan adalah zat dilaksanakan laboraturium patologi anatomi
yang secara signifikan menunda atau Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
mencegah dengan meminimalkan kerusakan Maret.
oksidatif dalam sel dan biomolekul (9).
Selama stres oksidatif yang berlebihan Pembuatan ekstrak Aloevera.
malondialdehyde (MDA) meningkat dan Dilakukan dengan metode maserasi. Lidah
kapasitas anti oksidan total menurun dalam buaya dicuci bersih lalu dipisahkan antara
tubuh(10). kulit dan gel. Gel Lidah buaya dikeringkan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kemudian dihaluskan sampai menjadi bubuk.
mempelajari hubungan kadar MDA dan Dilakukan perendaman dengan pelarut etanol
aktivitas SOD pada jaringan testis tikus 70% dengan bubuk Aloe vera perbandingan
model sindrom metabolik terinduksi dengan 1:2. setelah itu didiamkan selama 48 jam
pemberian ekstrak Aloe vera. dalam toples tertutup. Lalu saring ekstrak cair
dengan penyaring kain dan tampung ekstrak
METODE dalam tabung Erlenmeyer (Lawrence, Tripathi
and Jeyakumar, 2009).
Sampel Hewan dan Desain
Penentuan aktivitas SOD.
Eksperimental. Penelitian bersifat
Pemeriksaan aktivitas SOD ini menggunakan
eksperimental laboratorik post test only.
WST-1 assay kit yang menghasilkan pewarna
Populasi penelitian adalah tikus Wistar
formazan larut dalam air setelah direduksi
(Rattus norvegicus) jantan, sehat dan aktif,
dengan superoxide dismutase. Nilai reduksi
umur ± 8 minggu, berat 150-200 gram, dan
anion superoksida sebanding dengan aktivitas
belum pernah digunakan untuk penelitian.
xantin oksida. Aktivitas SOD ini diukur
Tikus tidak akan digunakan jika keadaan
dengan metode kolorimetrik. Pemeriksaan
sakit, bergerak tidak aktif, tikus wistar (Rattus
aktivitas SOD menggunakan jaringan dari
norvegicus) betina, kelebihan berat badan,
testis.
umur kurang dari 8 minggu, keadaan stress,
Penentuan kadar MDA. Kit yang
terluka, bersin-bersin dan napas berbunyi.
digunakan dalam pemeriksaan kadar MDA
Adaptasi dilakukan selama satu minggu
adalah metode elisa kompetitif. Microtiter
sebelum perlakuan dimulai. Mereka dipelihara
plate disediakan pada percobaan ini sudah
di dalam ruangan dengan suhu ± 24 °C,
dilapisi dengan antibodi anti MDA. Selama
kelembaban dan siklus terang-gelap 12 jam:
reaksi, MDA pada sampel maupun standar

3
berkompetisi dengan sejumlah MDA pada kadar MDA pada jaringan testis secara
bentuk padat yang merupakan pendukung signifikan (p<0,05) dibandingkan kelompok
untuk deteksi antibodi spesifik untuk MDA. kontrol metabolik sindrom (P2).
Kosentrasi MDA di sampel di interpretasikan
dengan membandingkan DO (Densitas Optik)
pada sampel pada kurva standar. Tabel 1. Hasil uji Tukey HSD kadar MDA
Analisis statistik. Semua analisis jaringan testis
dilakukan menggunakan SPSS.26.0. Data Kelompok Kadar MDA
disajikan sebagai mean ± standar deviasi Jaringan Testis
(SD). Data dari MDA dan SOD jaringan
testis, perbedaan yang signifikan antara P1 2.29 ± .365
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
dianalisis secara statistik dengan ANOVA P2 11.56 ± .364
satu arah diikuti oleh uji Tukey HSD.
P3 4.92 ± .325
Hasilnya signifikan dengan nilai p< 0,05.
Analisis bivariate dilakukan untuk mengetahui
P4 3.11 ± .257
keterkaitan dua variabel untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh antara variabel. P5 1.73 ± .427
Analisis yang digunakan adalah uji Pearson
dengan signifikansi p< 0,05.
* Signifikan (p <0,05, ANOVA diikuti Tukey HSD)

HASIL
Kadar MDA jaringan Testis. Hasil Aktivitas SOD jaringan Testis.
kadar MDA disajikan pada Tabel 1. Mean Konsentrasi SOD jaringan testis pada
kadar MDA jaringan testis pada kelompok P1 kelompok P1 (79.51 ± 3.06) secara signifikan
(2.29 ± .365) secara signifikan lebih rendah lebih tinggi daripada P2 (32.24 ± 3.53), P3
daripada P2 (11.56 ± .364), P3 (4.92 ± .325), (53.28 ± 4.49), dan P4 (68.03 ± 4.72). Tapi,
dan P4 (3.11 ± .257). P1 berbeda nyata perbedaan antara SOD pada kelompok P5
(p<0,05) dengan P2, P3, dan P4. Tapi, dengan kontrol normal terlihat perbedaan
perbedaan antara MDA pada kelompok P5 tidak signifikan (p>0,05)
dengan kontrol normal (P1) terlihat perbedaan
yang tidak signifikan (p>0,05)

Gambar 2. Rerata aktivitas SOD jaringan testis


tikus wistar
Gambar 1. Rerata kadar MDA jaringan testis tikus
Pada kelompok pemberian ekstrak
wistar
Aloe vera 200mg/kgBB (P3), 250mg/kgBB
Pada kelompok pemberian ekstrak (P4), dan 300mg/kgBB (P5) meningkatkan
Aloe vera 200mg/kgBB (P3), 250mg/kgBB aktivitas SOD pada jaringan testis secara
(P4), dan 300mg/kgBB (P5) menurunkan

4
signifikan (p<0,05) dibandingkan kelompok sampingan sekunder. Reaktivitas spesifik
kontrol metabolic sindrom (P2). ROS terhadap asam lemak tak jenuh ganda
(PUFA) yang ada dalam membran sel
menginduksi peroksidasi lipid, mekanisme
Tabel 2. Hasil uji Tukey HSD aktivitas SOD berbahaya yang menghasilkan aldehida
jaringan testis beracun. Diantaranya, malondialdehyde
(MDA) dan 4-hydroxy-2-nonenal (HNE) (11).
Kelompok Kadar SOD Jaringan Hasil menunjukkan bahwa kadar MDA,
pada kelompok MS secara signifikan
Testis
tertinggi, (Tabel 1, Gambar 1). Hasil ini
P1 79.51 ± 3.06 didukung oleh sebuah penelitian dari Moreto
et al Hiperglikemia, resistensi insulin,
P2 32.24 ± 3.53 hipertrigliseridemia, dan asupan gula yang
lebih tinggi juga dikaitkan dengan konsentrasi
P3 53.28 ± 4.49 MDA plasma yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kontrol normal. Penanda ini secara
P4 68.03 ± 4.72
langsung berkaitan dengan perkembangan
P5 73.49 ± 4.32 status glukolipotoksik yang dipengaruhi oleh
kehadiran SM (12).
Jumlah ROS melebihi kapasitas anti
* Signifikan (p <0,05, ANOVA diikuti Tukey HSD)
oksidan dapat menyebabakan OS karena
ketidakseimbangan anti oksidan yang terjadi.
Selain itu, OS dapat terjadi sebagai
Hubungan MDA dan SOD jaringan konsekuensi dari depresi sistem anti oksidan.
testis. MDA berkorelasi dengan SOD p< 0.05. Jika sistem anti oksidan seluler tidak dapat
Nilai person correlation antara MDA dengan
menonaktifkan ROS, mereka dapat bereaksi
SOD adalah -0.930**. Nilai tersebut bisa
diinterpretasikan bahwa kadar MDA dengan makromolekul seluler dan
berhubungan negatif terhadap SOD dengan meningkatkan proses peroksidasi lipid,
derajat hubungan korelasi yang bersifat kuat. menyebabkan kerusakan DNA, dan/atau
menginduksi modifikasi protein dan asam
PEMBAHASAN nukleat (13).
Mekanisme pertahanan tubuh manusia
Pemberian perlakuan diet tinggi lemak terhadap OS sangat kompleks dan melibatkan
dan injeksi STZ-NA intraperitoneal sistem antioksidan seluler dan ekstraseluler.
menyebabkan tikus mengalami berbagai Pada langkah pertama mekanisme pertahanan
kelainan metabolik. Berakhir pada obesitas, terhadap anion superoksida, enzim,
peningkatan glukosa, peningkata LDL, superoksida dismutase (SOD), mengkatalisis
trigliserida, kolestrol total dan penurunan dismutasinya menjadi oksigen dan hidrogen
HDL dalam tubuh. Beberapa penelitian peroksida. Pada langkah kedua, glutathione
melaporkan bahwa kondisi oksidatif yang peroxidase (GPx) mengubah hidrogen
disebabkan oleh kelebihan produksi spesies peroksida menjadi air; untuk bertindak, enzim
oksigen reaktif (ROS) memainkan peran ini menggunakan glutathione tereduksi
penting dalam perkembangan MS. (GSH), yang dioksidasi menjadi glutathione
Akumulasi ROS dapat bersifat merusak teroksidasi (GSSG) dan kemudian didaur
dan menyebabkan oksidasi protein, asam ulang oleh glutathione reductase (GRed) (14)
nukleat dan lipid, menghasilkan produk

5
Hasil menunjukkan bahwa aktivitas oksidan kuat ini dapat secara sinergis mengais
SOD, pada kelompok MS secara signifikan radikula bebas lebih efisien daripada senyawa
terendah (Tabel 2, Gambar 2). Hasil ini sama anti oksidan tunggal. Selain itu, gel Aloe vera
sebagai hasil peneitian kaneto at el, penurunan juga mempertahankan kadar enzim atau
aktivitas SOD dan peningkatan TG, BMI, dan antioksidan penangkap radikal bebas, seperti
WC dimediasi oleh gangguan sensitivitas SOD, CAT, dan GSH (7).
insulin daripada disfungsi sel β (15). Penelitian kami menunjukkan bahwa
Peningkatan oksidasi glukosa menghasilkan pengobatan dengan gel Aloe vera membantu
H2O2 yang dapat menonaktifkan SOD atau meminimalkan stres oksidatif. Penggunaan
dengan kata lain akumulasi H2O2 menjadi gel Aloe vera secara signifikan
salah satu penjelasan mengapa aktivitas SOD mengembalikan tingkat anti oksidan. Efek
menurun pada kelompok DM ((16),(17)). Aloe vera ini dapat dikaitkan dengan
Selain itu, hiperglikemia dapat menurunkan pemulihan enzim anti oksidan dan penurunan
aktivitas enzim SOD melalui glikasi (18). Hal peroksidasi lipid.
ini menunjukkan bahwa terjadi stres oksidatif
dengan peningkatan kadar bebas radikal bebas KESIMPULAN
dan mekanisme pengurangan antioksidan. Pemberian ekstark etanolik lidah buaya
Pemberian ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera) dengan dosis 200 mg/kgBB, 250
pada dosis 200, 250, dan 300 mg/kg pada mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB selama 28 hari
tikus MS dapat secara signifikan memiliki potensi menurunkan kadar MDA
meningkatkan aktivitas SOD dan menurunkan dan meningkatkan aktivitas SOD jaringan
kadar MDA. Hasil ini didukung oleh sebuah testis tikus model sindrom metabolik yang
penelitian yang menghasilkan tingkat enzim diinduksi dengan diet tinggi lemak dan STZ-
anti oksidan (SOD dan GSH) meningkat, dan Na. Dosis 300mg/kgBB paling efektif
kadar malondialdehid (MDA) menurun menurunkan kadar MDA dan meningkatkan
dengan pemberian ekstrak lidah buaya dosis SOD jaringan testis pada tikus model sindrom
150 dan 300mg/kg (19). metabolik yang diinduksi dengan tinggi lemak
Aloe vera memiliki banyak bahan aktif dan STZ-Na. MDA berhubungan negatif
yang membantu kehidupan dan kesehatan terhadap SOD.
manusia dengan berbagai cara. Sifat
farmakologis A. vera memiliki berbagai UCAPAN TERIMA KASIH
kandungan kimianya termasuk polisakarida,
Ucapan terima kasih ditujukan kepada
antrakuinon, asam salisilat, saponin, asam
pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian.
amino, enzim, mineral, dan vitamin (20).
Riza Novierta Pesik, dr., M.Kes selaku
Aktivitas anti oksidan gel A. vera disebabkan
penguji saya yang telah memberikan kritik
adanya -tokoferol (vitamin E), karotenoid,
dan saran demi kesempurnaan penulisan
asam askorbat (vitamin C), tanin, dan
skripsi ini. Seluruh Staf Bagian Skripsi FK
flavonoid (21). Gel A. vera dapat dengan kuat
UNS, staf Bagian Akademik Program Studi
mengais radikal bebas termasuk 2,2-difenil-1-
Kedokteran FK UNS, staf Bagian Lab
pikrilhidrazil, hidroksil, dan radikal alkil
Patologi Anatomi yang telah membantu dalam
karena adanya polisakarida (22).
pembuatan skripsi dan surat izin penelitian.
Melalui analisis ekstrak alkohol A. vera
dengan HPLC, peneliti mengkonfirmasi DAFTAR PUSTAKA
adanya antio ksidan fenolik dalam jumlah
1. R.Yogita et al. Metabolic syndrome:
banyak, seperti hidrat chatechin, asam caffeic,
pathophysiology, management, and
asam ferulic, asam ellagic, dan quercetin. Anti modulation by natural compounds. Metab

6
Syndr Pathophysiol Manag Modul by Nat 11. J. N, O. C. Lipid Peroxidation by-Products
Compd Yogita. 2017;11(6):215–25. and the Metabolic Syndrome. Lipid
2. Moreto F, De Oliveira EP, Manda RM, Peroxidation. 2012;
Burini RC. The higher plasma 12. Moreto F, De Oliveira EP, Manda RM and
malondialdehyde concentrations are Burini RC (2014). The Higher Plasma
determined by metabolic syndrome-related Malondialdehyde Concentrations Are
glucolipotoxicity. Oxid Med Cell Longev. Determined by Metabolic Syndrome-
2014;2014. Related Glucolipotoxicity. Oxidative
3. Oliveira PF, Alves MG, Rato L, Silva J, Sá Medicine and Cellular Longevity,
R, Barros A, Sousa M, Carvalho RA, et al. 2014(August). doi: 10.1155/2014/505368.
(2011). Influence of 5α- 13. Pizzino G, Irrera N, Cucinotta M, Pallio G,
Dihydrotestosterone and 17β-Estradiol on Mannino F, Arcoraci V, Squadrito F,
Human Sertoli Cells Metabolism. Altavilla D, et al. (2017). Oxidative Stress:
International Journal of Andrology, 34(6 Harms and Benefits for Human Health.
PART 2), pp.: 1–2. doi: 10.1111/j.1365- Oxidative Medicine and Cellular
2605.2011.01205.x. Longevity, 2017. doi:
4. Adelati S, Juniarto A and Miranti I (2016). 10.1155/2017/8416763.
Histopatologi Spermatogenesis Testis 14. Baez-Duarte BG, Zamora-Ginez I, De
Tikus Wistar Diabetes Melitus. Jurnal Jésus KL, Torres-Rasgado E, González-
Kedokteran Diponegoro, 5(4), pp.: 1760– Mejía ME, Porchia L, et al. Association of
1769. the Metabolic Syndrome with Antioxidant
5. Su LJ, Zhang JH, Gomez H, Murugan R, Defense and Outstanding Superoxide
Hong X, Xu D, et al. Reactive Oxygen Dismutase Activity in Mexican Subjects.
Species-Induced Lipid Peroxidation in Metab Syndr Relat Disord.
Apoptosis, Autophagy, and Ferroptosis. 2016;14(3):154–60.
Oxid Med Cell Longev. 2019;2019. 15. Kaneto H, Katakami N, Matsuhisa M,
6. Delkhosh A, Shoorei H, Niazi V, Matsuoka TA. Role of reactive oxygen
Delashoub M, Gharamaleki MN, Ahani- species in the progression of type 2
Nahayati M, et al. Coenzyme Q10 diabetes and atherosclerosis. Mediators
ameliorates inflammation, oxidative stress, Inflamm. 2010;2010.
and testicular histopathology in rats 16. Pi J, Bai Y, Zhang Q, Wong V, Floering
exposed to heat stress. Hum Exp Toxicol. LM, Daniel K, et al. Reactive oxygen
2020; species as a signal in glucose-stimulated
7. Das K, Krishna P, Sarkar A, Ilangovan SS insulin secretion. Diabetes.
and Sen S (2017). A Review on 2007;56(7):1783–91.
Pharmacological Properties of Solanum 17. Radha MH, Laxmipriya NP. Evaluation of
Tuberosum. Research Journal of biological properties and clinical
Pharmacy and Technology, 10(5), pp.: effectiveness of Aloe vera: A systematic
1517–1522. doi: 10.5958/0974- review. J Tradit Complement Med.
360X.2017.00267.0. 2015;5(1):21–6.
8. Weiss RF and Fintelmann V (2000). 18. Suys B, De Beeck LO, Rooman R,
Herbal Medicine. 2nd Edition. Thieme Kransfeld S, Heuten H, Goovaerts I, Vrints
Stuttgart , pp.: 3–20. C, De Wolf D, et al. (2007). Impact of
9. Behmanesh MA, Najafzadehvarzi H, Oxidative Stress on the Endothelial
Poormoosavi SM. Protective effect of aloe Dysfunction of Children and Adolescents
vera extract against bisphenol a induced with Type 1 Diabetes Mellitus: Protection
testicular toxicity in wistar rats. Cell J. by Superoxide Dismutase? Pediatric
2018;20(2):278–83. Research, 62(4), pp.: 456–461. doi:
10. Tavilani H, Goodarzi MT, Vaisi-Raygani 10.1203/PDR.0b013e318142581a.
A, Salimi S and Hassanzadeh T (2008). 19. Mohapatra S (2013). Antioxidant
Activity of Antioxidant Enzymes in Properties of Aloe Vera in Streptozotocin
Seminal Plasma and Their Relationship Induced Diabetic Rats. International
with Lipid Peroxidation of Spermatozoa. journal of Pharma and Bio Science, 4, pp.:
International Braz J Urol, 34(4), pp.: 485– 187–191.
491. doi: 10.1590/S1677- 20. Aloe vera : A Valuable Wonder Plant.
55382008000400011. 2016;(August).
21. Akinola F. • Akinola F . F , Oguntibeju
OO , Adisa A . W , and Owojuyigbe O . S

7
( 2010 ): Physico- chemical properties of
palm oil from different palm oil local
factories in Nigeria . Inter . Jour of Food ...
Physico-chemical properties of palm oil
from different palm oil local factories in.
2014;(May).
22. Kang MC, Kim SY, Kim YT, Kim EA,
Lee SH, Ko SC, et al. In vitro and in vivo
antioxidant activities of polysaccharide
purified from aloe vera (Aloe barbadensis)
gel. Carbohydr Polym [Internet].
2014;99:365–71. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.carbpol.2013.07
.091

Anda mungkin juga menyukai