Anda di halaman 1dari 37

PEMERIKSAAN

ANTIOKSIDAN
KELOMPOK 3

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Outline

BAB I PENDAHULUAN
01 Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
02 GSH, GPx, SOD, Catalase

BAB III PENUTUP


03 Kesimpulan, Saran

04 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah

Your Picture Here

1. Apa saja jenis pemeriksaan Antioksidan ?


2. Bagaimana prinsip dan cara kerja berbagai jenis pemeriksaan antioksidan tersebut ?
3. Apakah manfaat dari berbagai jenis pemeriksaan antioksidan tersebut ?
TUJUAN

1. Untuk mengetahui berbagai jenis pe-


meriksaan antioksidan.

2. Untuk mengetahui prinsip dan cara


kerja berbagai jenis pemeriksaan anti-
oksidan

3. Untuk mengetahui manfaat dari ber-


bagai jenis pemeriksaan antioksidan
tersebut
BAB II
PEMBAHASAN

GSH GPx SOD CAT


GLUTATHIONE
GSH (Glutation)
PRINSIP GLUTATHIONE

Glutation (γ-L-glutamil-L-cysteinyl-glisin) 
asam glutamat, sistein dan glisin.

Kadar glutation  5-8 mM/l,

gugus sulfhidril/tiol (-SH)  asam amino sistein


 pendonor elektron kuat (nukleofil) dalam
menangkal radikal bebas.

konsentrasi tertinggi di dalam hati, juga terdapat


pada lien, ginjal, paru, jantung, otak dan lambung
Gambar 1. Struktur Glutathione
CARA KERJA GLUTATHIONE

Sigma GSH Assay Kit

 200μL plasma + 200μL sulfosalicylic acid 5%.


 Campuran divorteks dan dibiarkan selama 10 menit
(2–8 °C)
 disentrifugasi dengan kecepatan 10.000 g selama
10 menit.
 10μL supernatan +150μL Working Mixture dalam
96 well plate.
 diinkubasi selama 5 menit + 50μL larutan NADPH.
 Kemudian serapannya diukur menggunakan spek-
trofotometer pada panjang gelombang 412 nm.
 Kadar GSH kemudian ditetapkan dengan menggu
nakan kurva standar GSH.
Peran Dan Pemanfaatan Glutathione

berperan sebagai scavenger


Melindungi sel dari pengaruh hidroksil (•OH) dan
toksik ROS dan RNS superoksida (•O2),

pemeliharaan kelangsungan hidup


sel, replikasi DNA & proses thiolasi
protein, katalisis enzim, transport regulasi antigen presenting cells
transduksi membran, aksi reseptor, (APC) serta regulasi T helper 1
metabolisem antara dan maturasi (Th1) dan T helper 2 (Th2)
sel
GLUTATHIONE
PEROXIDASE
GLUTATHIONE PEROXIDASE
PRINSIP GLUTATHIONE PEROXIDASE

 GPx  selanoprotein yang terdiri atas empat subunit


protein yang mengkatalis reaksi reduksi H2O2 
senyawa organik hidroperoksida (ROOH)

 banyak di sitosol hati,sebagai aktivitas peroksidase


dalam sel darah merah untuk melindungi nya dari
hemolisis oksidatif, menstabilkan dinding & bentuk
nya.
CARA KERJA GPx
Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).

Mengukur GPx melalui


reaksi spesifik antara antigen
dan antibodi.
spektrofotometri (kolorimetri)

 Sebanyak 200 ul ditambahkan 200 ul buffer phosphat 0.1 M pH 7.0 yang men-
gandung 0.1 mM EDTA, 200 ul glutation tereduksi (GSH), 10 mM dan 200 ul en-
zim glutation reduktase
 diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37 C, ditambahkan 200 ul NADPH 1.5 mM
dan diinkubasi lagi selama 3 menit pada suhu yang sama, ditambahkan 200 ul
H2O2 1.5 mM.
 Absorbansi diukur diantara waktu satu sampai dua menit dengan spektrofotome-
ter pada panjang gelombang 340 nm.
 Penurunan penyerapan NADPH pada 340 nm sebanding dengan aktivitas Glu-
tathione peroksidase
Chemiluminescence

 Reaksi glutathione dan kelebihan peroksida organik seperti tert-butil


hidroperoksida (tBuOOH) atau hidrogen peroksida dilakukan oleh Glu-
tathione peroksidase.
 Kemudian, kelebihan jumlah peroksida bereaksi dengan luminol yang
menghasilkan pancaran foton direkam oleh luminometer dan menjadi
radix untuk mengukur aktivitas enzim.
PERAN DAN PEMANFAATAN GLUTATHIONE PEROXIDASE

Stres Oksidatif dan Perlindungan Sinar Intervensi Terapeu- Spesies Oksigen


Kematian Sel pada Matahari pada tik untuk Mem- Reaktif, Stres Ok-
Penyakit Kardio- Kulit blokir Patologi sidatif, dan Biologi
vaskular Terkait Stres Oksi- Vaskular pada
datif Hipertensi
SOD
SOD (Enzim Superokside Dismutase)
PRINSIP SUPEROKSIDA DISMUTASE

Your Picture Here

SOD melindungi sel terhadap gangguan oksidan (radikal bebas) dengan cara mencegah
pembentukan senyawa radikal bebas baru atau mengubah radikal bebas yang telah terben-
tuk menjadi molekul yang kurang reaktif.
CARA KERJA SUPEROKSIDA DISMUTASE

• Sebanyak 0.06 ml plasma darah direaksikan dengan campuran yang terdiri


dari 2.70 ml bufer Natrium-karbonat yang mengandung 0.1mM EDTA (pH
10), 0.06 ml xantin 10 mM, 0.03 bovine serum albumin (BSA) 0.5%, 0.03
ml NBT 2.5 mM.
• Selanjutnya dilakukan penambahan xantin oksidase (0.04 units).
• Absorbansi yang dihasilkan setelah 30 menit diukur pada panjang gelom-
bang 560 nm.
• Sebagai kontrol digunakan larutan yang dipakai dalam preparasi sampel hati
yaitu PBS yang mengandung 11.5 g/L KCl dan SOD Assay Kit Biovision
PERAN DAN PEMANFAATAN
SUPEROKSIDA DISMUTASE

 Isoenzim ECSOD merupakan homotetramer


terglikolisasi, aktif dalam cairan dan matriks
ekstraseluler seperti jantung, plasenta dan
paru-paru, mengendalikan bioavailabilitas
nitrit oksida yang diinduksi oleh IFN.

 Kelainan fungsi extracellular superoxide


dismutase (ECSOD) adalah aterosklerosis.
CATALASE
CATALASE
PRINSIP CATALASE

 Katalase memiliki berat molekul sebesar 250 kDa dan terdiri dari 4
kelompok hemoprotein
 Katalase juga diproduksi organisme prokariotik dan eukariotik.
 Katalase yang melemahkan kadar spesies oksigen reaktif yang
menyertai gangguan patologis seperti penuaan, katarak, kanker,
defisiensi nutrisi, aterosklerosis, dan diabetes
CARA KERJA CATALASE

 Mencampur reagen kobalt-bikarbonat dengan larutan reaksi enzim, kandungan kobalt


(II) teroksidasi menjadi kobalt (III);
 hidrogen peroksida yang tidak bereaksi dihasilkan dari aktivitas katalase akan meng-
oksidasi kobalt (II) menjadi kobalt (III)
 kemudian direaksikan dengan karbonat menghasilkan kompleks karbonato-kobaltat
(III) ([Co(CO3)3]Co) warna hijau zaitun pekat.
 Spektrum produk akhir berwarna [kompleks karbonato-kobaltat (III) ([Co
(CO3)3]Co)] dipindai dari 200 hingga 700 nm dan menunjukkan pita pada 440 dan
640 nm. Pita 440 nm  mengukur aktivitas katalase.
 Untuk menguji dampak potensial dari interferensi bahan kimia yang dapat mengubah
aktivitas katalase, sembilan bahan kimia disarankan untuk mengganggu kegiatan ini
yang dipersiapkan mencampur 1 ml katalase dengan aktivitas yang diketahui (5 U/
ml) dan 9 ml zat pengganggu spesifik yang dilarutkan penyangga fosfat (50 mM, pH
7,4).
 Dalam kuvet kuarsa, sebanyak 0.5 plasma darah ditambahkan ke
dalam 2.0 ml bufer kalium fosfat (pH 7.0) yang mengandung 10 mM
hidrogen peroksida
 Perubahan absorbansi pada 240 nm dicatat setiap 15 detik selama
1 menit.
 Selanjutnya dibuat kurva regresi larutan standar CAT Assay Kit
Biovision
CATALASE
PERAN DAN PEMANFAATAN CATALASE

 Pemeriksaan katalase berguna untuk mengukur


aktivitas katalase pathogen.
Contohnya adalah untuk membedakan secara
akurat antara aktivitas hidroperoksidase I (HPI)
katalase yang labil-panas dan hidroperoksidase
II (HPII) katalase yang stabil-panas di E. coli,
 untuk mengukur spesies oksigen reaktif
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Antioksidan  suatu senyawa yang dapat menyerap atau
menetralisir radikal bebas sehingga mampu mencegah
penyakit - penyakit degeneratif

Antioksidan endogenous enzimatik disebut juga antioksidan


sekunder  antioksidan yang diproduksi oleh tubuh manusia
sebagai penangkal radikal bebas

Antioksidan endogen  superoksida dismutase (SOD),


katalase (CAT) dan glutation peroksidase (GPx).

Pengukuran aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan


pengukuran kenaikan aktivitas enzim SOD, GPX dan katalas.

Pengukuran aktivitas antioksidan  metoda ELISA kit dan


imunohistokimia.
Saran

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan tugas makalah ini, baik dari tulisan maupun ba-
hasan yang kami sajikan. Oleh karena itu, mohon diberikan
saran dan masukan agar kami bisa menyusun makalah dengan
lebih baik, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
THANKS

Anda mungkin juga menyukai