Disusun Oleh :
Tutor :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
2023
BIOKIMIA RESPIRASI
Dalam keadaan sebenarnya, pada makhluk hidup dalam suatu saat tertentu
jumlah suatu enzim nisbi tetap, sedangkan jumlah substrat yang harus diolah berubah-
ubah sesuai dengan proses metabolisme. Hubungan ini sangat penting, karena
sebenarnya atas dasar itulah proses metabolisme berjalan dari waktu ke waktu dan
menjadi sasaran kontrol metabolisme. Kontrol tersebut dapat terjadi baik secara
alamiah dan buatan dengan menggunakan inhibitor dari luar seperti obat.
Mekanisme kerja enzim bersifat sangat spesifik. Hal ini berlaku tidak hanya
pada tipe reaksi yang dikatalisis (spesifisitas reaksi), tetapi juga sifat dari reaktan
(substrat) yang terlibat.
Reaksi reduksi oksidasi dan juga disebut reaksi redoks. Berbagai oksidasi
biologi dapat berlangsung tanpa oksigen, misalnya dehidrogenasi.
Jika reaksi pertama dan kedua dipisah dan dihubungkan dengan potensiometer maka yang
terjadi adalah sebagai berikut.
- Aliran elektron emberi simpangan pada jarum potensiometer.
- Tanda perbedaan potensial yaitu menunjukkan arah reaksi
- Besar perbedaan potensial yaitu menggambarkan besarnya enersi yang
melangsungkan reaksi.
Kinetika enzim merupakan perhitungan kuantitatif dari kecepatan reaksi katalisis
enzim dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Keseimbangan aktifitas enzim ini penting
untuk mempertahankan homeostasis. Pemahaman mengenai kinetika enzim penting untuk
memahami stress fisiologi seperti anoksia, asidosis/alkalosis metabolik, toksin dan obat
farmakologi yang mempengaruhi keseimbangan enzim tersebut. Semua faktor mayor yang
mempengaruhi kecepatan reaksi
yang dikatalisis enzim (konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, suhu, pH, dan inhibitor)
mempunyai makna klinis yang penting
Perubahan energi bebas pada reaksi redoks:
[Oksidan]
∆G = −nF (E′o) + RT In
[Reduktan]
Rumus tersebut adalah rumus untuk menentukan peribahan energi bebas pafa reaksi
redoks. Dalam keadaan standar maka yang terjadi ∆G = -nF (E′o). N pada rumus tersebut
adalah jumlah elektron yang dipindahkan. F pada rumus tersebut adalah ekivalen kalori dari
enzim-enzim pada reaksi redoks dapat di bagi kedalam empat kelompok yaitu :
1. Oksidase
2. Dehidrogenase
3. Hidro Peroksidase
Peroksidase
Katalase
4. Oksigenase
Mono-oksigenase
Dioksigenase
5. Superoksid Dismutase
1. Oksidase
Enzim oksidase bekerja dengan mengkatalisis pembebasan hidrogen dari substrat dan
menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen. Jadi yang menerima adalah oksigen
sedangkan hidrogen dari substrat AH2 dicopot dan diberikan pada oksigen. apabila yang
menerima setengah oksigen maka hasilnya H20. Akan Tetapi jika yang menerima satu
molekul oksigen penuh O2 hasilnya adalah O2. Enzimnya sama yaitu oksidase, jadi
simpelnya hasil kerja oksidase bisa menghasilkan senyawa air (H20) yang beracun bagi tubuh
kita. Enzim ini mengandung koenzim yaitu FMN dan FAD sedangkan Cu disebut kofaktor.
Kofaktor adalah senyawa-senyawa yang mebantu kerja enzim, sedangkan senyawa organik
yang non protein disebut dengan koenzim. Koenzim FMN dan FAD membantuk kerja enzim
oksidase L asam amino oksidase, Xantin oksidase, Aldehid dehydrogenase, Glukosa
oksidase. Sedangkan Cu sebagai kofaktor memandu kerja enzim sitokrom oksidase dan
Fenolase.
enzim oksidase juga berasal dari kelompok sitokro oksidase, sitokrom oksidase tidak
mengandung FMN dan FAD tetapi dia memiliki kofaktor Cu dan Fe, dimana Fe nya
beroksilasi antara bentuk Ferrous dan bentuk ferric. Sitokrom oksidase terdapat pada berbagai
jaringan dan merupakan hemoprotein. Tugas sitokrom oksidase adalah sebagai komponen
akhir respirasi dimana substrat akan dilepaskan hydrogen dan elektronnya dan ditangkap oleh
oksigen (tahap terakhir). Sebelumnya itu sudah didahului oleh pekerjaan dehidrogenase yang
lain dan substrat dan elektron juga sudah terikat oleh substrat lain.
Sitokrom oksidase akan dirusak oleh CO (zat yang dikeluarkan seperti knalpot
kendaraan), CN dan H2S. Sitokrom oksidase ini juga disebut sitokrom aa3 yang semula
disebut sitokrom a dan a3 ini dikarenakan tidak sama responsnya terhadap CO dan CN dan
juga tidak sama spektrum. Sitokrom oksidase memiliki 2 molekul heme masing masing
dengan satu atom Fe yang osilasi antara Fe++ dan Fe+++ selama reaksi oksidasi, dan
memiliki 2 mol Cu pada masing-masing heme satu Cu. Sitokrom oksidase adalah satu-
satunya masuk kelompok oksidase. Enzim berikutnya adalah enzim fenolase yang tidak
mengandung flavoprotein dan mengandung Cu.
2. Dehidrokinase
Dehidrokinase berperan dalam transfer hydrogen dan komponen rantai respirasi yaitu
untuk transport elekktron. Senyawa yang mengandung substrat AH2 ini oleh enzim
dehidrokinase spesifik untuk A dilepas hidrogennya dan diberikan pada karier. Kemudian
karier disini bisa merupakan suatu koenzim yang bekerja untuk enzim dehidrokinase A,
kemudian nanti untuk dapat bekerja lagi karier ini harus di oksidasi maka hydrogen ini harus
dilepaskan lagi. Dan di lepaskan pada substrat B sehingga dia menjadi BH2 yang
mengkatalisis sudah berbeda lagi dehidrokinase yang spesifik untuk B.
NAD ini, merupakan nikotin amid adenine dinukleotida jika NADP merupakan
nikotin amid adenine dinukleotida posfat. Nikotin amidnya itu berasal dari niasin, niasin ini
juga kelompok dari vitamin B kompleks laheraier. NAD berkaitan erat dengan oksidase dari
redok dan NADP atau berkaitan dengan reduksi dari redox. Jadi gunanya NAD/NADP itu
bekerja pada tempat yang berbeda, yang satunya proses oksidase dan yang satunya lagi
banyak pada reduksi. Jika gugusnya koensimnya itu FMN/FAD seperti pada oksidase,maka
koenzim ini lebih erat terikat dibandingkan nikotin amid. Sebagian besar untuk transport
electron pada rantai respirasi, contoh enzimnya adalah subsinat dehidrokinase ,mitokondria
gliserol 3 posfat dehidrokinase ,asil dehidrokinase dan hidro likoildehidrokinase. Jadi
dehidrokinase itu FMN,FAD,NAD,NADP kalau oksidase FMN/FAD. Jika dibalik
NAD/NADPhanya di pakai untuk oleh dehidrokinase, tidak boleh oksidase.
Termasuk semua sitokrom selain sitokrom oksidase, yaitu sitokrom b, c1,c. Untuk
carrier elektron dari flavoprot ke sitokrom oksidase. sitokrom mengandung hemoprotein,
dimana Fe (besi), berosilasi antara Fe++ dan Fe+++ selama redoks. Dan sifat yang lain
sitokrom c soluble , larut dalam air. Terdapat pada rantai respirasi yang peranyan
memindahkan elektron dari falvoprotein ke sitokrom oksidase, ada juga di endoplasmik
retikulum namanya sitokrom P-450 dan sitokrom b5 dan juga ada pada sel tumbuhan, bakteri
dan ragi.
3. Hidroperoksidase
4. Oksiginase
Mengkatalisis pengikatan langsung oksigen pada mol substrat melalui dua jalur :
1) oksigen Terikat enzim pada aktive site
2) oksigen yang terikat direduksi atau di transfer ke substrat
Obat-obatan diatas yang bermanfaat bagi tubuh, sisa-sisanya kalau dibiarkan merupakan
racun yang harus dibuang dengan proses hidroksilase enzimnya Microsom Cytochrom P-450-
Mono oxygenase system. Microsomal Cytochrom P-450-Mono oxygenase system,
istimewanya ikut berperan pada detoksifikasi obat-obatan dengan proses hidroksilasi.
Hidroksilase dari obat yang semulanya tidak punya O (oksigen) hanya mempunyai
hidroksil (hidrogen) saja kemudian mempunyai OH dengan mempunyai OH obat ini sisanya
mudah dibuang oleh tubuh.
Gambar diatas merupakan gambaran elektron transport didalam mikrosom. CN-
(cyanide) menghambat pada proses transport pembentukan Stearyl-CoA desaturase.
Menghambat elektron transport dari b5 ke Stearyl-CoA desaturase. Jadi ingat
monooksigenasi banyak berperan dalam hidroksilase obat-obatan yang artinya
menghilangkan sifat racun.
b) Monooksigenase
5. Superoksid Dismutase
Berfungsi melindungi organisme aerobik terhadap oksigen yang toksik, terdapat pada
sebagian besar mitokondria dan sitosol jaringan aerobic.
Ion Superoksid (oksigen yang toksik) merupakan radikal bebas yang terbentuk karena
transfer single oksigen. Contohnya:
Pada reaksi enzim yang mengandung flavin sebagai Co-enzim ketika proses oksidasi
maka cincin flavin bisa megikat hidrogen yang pada tahap pertama mempunyai elektron tidak
berpasangan, tetapi pada contoh diatas elektron yang tidak berpasangan adalah oksigen.