METABOLISME SEL H
1.KATABOLISME
(KOMPLEKS/BESARSEDERHANA/KECIL=PENGURAIAN) A e
t
e
MENGGUNAKAN O2 =RESPIRASI AEROB
u
Glukosa C6H12O6 + 6O2 ------- 6CO2 + 6H2O + e
r
o
TANPA O2 = RESPIRASI ANAEROB=FERMENTASI t
a. Fermentasi ...alkohol t r
o
b. Fermentasi.............asam laktat
o f
2. ANABOLISME (PENGGABUNGAN/PENYUSUNAN/sintesis)
a.Fotosintesis t
energi cahaya
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 r
b. Kemosintesis o
f
A. Enzim
1. Struktur enzim
2. model kerja enzim
3. ciri dan sifat enzim
4. inhibitor
LKS 2 :
1.Mana yang lebih besar, aktifasi energi yang dibutuhkan. Dengan
bantuan enzim, atau tanpa enzim? ...... Tanpa enzim
2.Mana yang menguntungkan, energi aktifasi dalam jumlah besar
atau kecil?.... Kecil.
Kesimpulan,
Apa peranan enzim terhadap kebutuhan energi aktifasi ? ....
Untuk menurunkan energi aktifasi (memper kecil energi
aktifasi)
Struktur Enzim
Struktur Enzim
Ada enzim yang hanya tersusun dari protein saja.
Misalnya pepsin dan tripsin.Tetapi ada enzim-enzim yang
selain protein juga memerlukan komponen non protein.
Komponen non protein pada enzim dinamakan kofaktor.
Koenzim dapat merupakan ion logam/ metal, atau molekul
organik yang dinamakan koenzim. Gabungan antara bagian
protein enzim (apoenzim) dan kofaktor dinamakan
holoenzim.
Enzim yang memerlukan ion logam sebagai kofaktornya
dinamakan metaloenzim. Ion logam ini berfungsi untuk
menjadi pusat katalis primer, menjadi tempat untuk mengikat
substrat, dan sebagai stabilisator supaya enzim tetap aktif.
Struktur Enzim
Apoenzim=protein
Holoenzim
Kofaktor = non protein
koenzim (organik) gugus prostetik
aktivator (ion anorganik
= Fe, Mn, Cu, Ca, Zn, K dan Co
gugus prostetik
Bagian aktif/sisi aktif = Flavin Mono Nukleotida,
enzim (FMN) Flavin Adenin dinukleotida (FAD),
Biotin
koenzim
= NAD(nikotinamid Adenin Dinukleotida),
NADP (NAD-Pospat), Koenzim-a, ATP
Tabel 1. Beberapa enzim yang mengandung ion logam sebagai kofaktornya
Ion logam Enzim
Zn 2+ Alkohol dehidrogenase
Karbonat anhidrasa
Karboksipeptidasa
Mg2+ Fosfohidrolasa
Fosfotransferasa
1. Glikolisis
Mengubah glukosa (senyawa 6C) menjadi dua molekul asam
piruvat (senyawa 3C) di sitosol
Ada yang mengusulkan namanya Sukrolisis karena yang
umum digunakan oleh tumbuhan sukrosa.
Ketersediaan substrat
Jika tersedia cukup banyak substrat maka respirasi akan
berlangsung cepat. Sebaliknya jika terjadi kahat gula
respirasi akan berjalan lambat.
Ketersediaan oksigen
Di jaringan yang besar, dengan nisbah permukaan per
volume rendah, difusi O2 ke sel bagian dalam sangat
kurang, sehingga melambatkan respirai.
Suhu
Hal ini berhubungan dengan faktor Q10
glukoneogenesis
1. Berapa energi (ATP) yang diperoleh
dalam respirasi Anaerob/fermentasi
asam laktat
2. Reaksi ini terjadi dimana
3. Mengapa sel otot melakukan fermentasi
asam laktat
4. Kapan otot mengalami kekurangan
oksigen
5. Apa akibat yang ditimbulkan dari
penimbunan asam laktat
6. Reaksi apa yang terjadi untuk mengatasi
penimbunan asam laktat
Fermentasi alkohol
1. Berapa energi (ATP) yang diperoleh
dalam respirasi Anaerob/fermentasi
asam alkohol ?
2. Reaksi ini terjadi dimana/dilakukan oleh
sel apa?
3. Jelaskan langkah-langkah dalam
fermentasi alkohol
Katabolisme Lemak
lemak
asam lemak
( tidak melalui glikolisis dan DO tapi hasil total ATPnya tetap dikurangi 2)
Katabolisme lemak/lipida
Ko -a
Asam lemak + ko a asil ko a
oksidasi asetil ko a
Asam lemak lignoserat :
CH3(CH2)22COOH, setelah oksidasi-
siklus krebs-Rantai Transpot
Elektron menghasilkan ATP
sebanyak ....
TOTAL C = 24 MENGHASILKAN 12 ASETIL KO- A
hasil di S.krep = 1 ATP 1FADH 3 NADH
total semuanya 12 ATP 12 FADH 36 NADH
hasil 12 atp +( 12 X2) + (36X3) - 2
CH3(CH2)10COOH (laurat)
CH3(CH2)12COOH (meristat)
CH3(CH2)14COOH (palmitat)
CH3(CH2)16COOH (stearat)
CH3(CH2)18COOH (arachidat)
CH3(CH2)22COOH (lignoserat)
Amonia
protein
A. FOTOSINTESIS :
Tahapan Fototsintesis :
1. Reaksi Terang di membran tilakoid (kloroplas), peangkat yang digunakan :
Fotosistem 1 pusat reaksi P 700
Fotosistem 2 pusat reaksi P 680
reaksi terang meliputi :
a. Fosporilasi/fotofosporilasi
fosporilasi siklik : elektron kembali ke P700
fosporilasi non siklik : elektron tidak kembali ke pusat reaksi
terjadi di Fotosistem 2 dan fotosistem 1
b. Fotolisis air 2H2O 2H2 + O2 (menyediakan
kekurangan elektron)
hijau transparan
transparan
PERCOBAAN
INGENHOUS
Spirogyra
Spirogyra genus dari ganggang hijau dari ordo
Zygnematales. Ia biasa ditemukan di air tawar.
Spirogyra mampu berfotosintesis, memiliki sel
eukariotik. Pigmen utama yang dikandung alga
hijau adalah klorofil. Tubuhnya berbentuk filamen
yang tidak bercabang. Panjang tubuhnya
mencapai 1 kaki (30,48 cm). Benang tersusun
oleh protoplasma yang transparan dan setiap sel
memiliki 1 atau lebih kloropas yang memanjang
dari ujung ke ujung berbentuk spiral. Pada
kloropas yang berbentuk pita terdapat pirenoid.
Pirenoid tersebut dikelilingi oleh butiran tepung.
Hydrilla verticillata
B. Kemosintesis
Kemosintesis adalah konversi biologis satu
molekul karbon atau lebih (biasanya karbon dioksida
atau metana), senyawa nitrogen dan sumber
makanan menjadi senyawa organik dengan
menggunakan oksidasi molekul anorganik
(contohnya, gas hidrogen, hidrogen sulfida) atau
metana sebagai sumber energi.
Kemosintesis adalah anabolisme yang
menggunakan energi kimia. Energi kimia yang
digunakan pada reaksi ini adalah energi yang
dihasilkan dari suatu reaksi kimia, yaitu reaksi
oksidasi. Organisme autotrof yang melakukan
kemosintesis disebut kemoautotrof.
Organisme kemoautotrof mendapatkan
energi dari bahan kimia anorganik dan
menghasilkan energinya sendiri,
bukannya menyerap ATP. Contoh,
Archaebacteria hidup pada sumber
mata air panas yang mengandung
sulfur dan melakukan reaksi kimia yang
membebaskan energi.
FeS + H2 S FeS2 + H2 + energi bebas
Satu kelompok bakteri menggunakan hydrogen sulfide (H2S)
dan bukannya air untuk fotosintesis, dan menghasilkan titik
sulfur (belerang) warna kuning sebagai produk limbah
dengan persamaan kimianya:
CO2 + 2H2S CH2O + H2O + 2SKemampuan
melakukan kemosintesis hanya dimiliki oleh beberapa jenis
mikroorganisme, misalnya bakteri belerang nonfotosintetik
(Thiobacillus) dan bakteri nitrogen (Nitrosomonas dan
Nitrosococcus). Banyak mikroorganisme di daerah laut
dalam menggunakan kemosintesis untuk memproduksi
biomassa dari satu molekul karbon. Dua kategori dapat
dibedakan. Pertama, di tempat yang jarang tersedia molekul
hidrogen, energi yang tersedia dari reaksi antara CO2 dan H2
(yang mengawali produksi metana, CH4) dapat menjadi
cukup besar untuk menjalankan produksi biomassa.
Bakteri nitrogen, seperti Nitrosomonas dan
Nitrosococcus memperoleh energi hasil dengan
cara mengoksidasi NH3 yang telah bereaksi
dengan CO2 dan membentuk amonium karbonat
((NH4)2CO3).
(NH4)2CO3 + O2 2 HNO2 + CO2 + Energi
Jenis bakteri lain yang mampu melaksanakan
kemosintesis antara lain Nitrobacter. Bakteri ini
mampu mengoksidasi senyawa nitrit dalam
mediumnya. Hasilnya adalah senyawa nitrat dan
membebaskan energi yang akan dipergunakan
untuk menyintesis senyawa organik.
Ca(NO2)2 + O2 Ca(NO3)2 + Energi