Anda di halaman 1dari 8

MERAWAT JENAZAH Pendahuluan Kita hidup didunia ini merupakan sebuah sunnah Allah .

Kodrat manusia dalam sebuah rantai kehidupan adalah hidup terlahir dan kemudia n mati. Semua manusia ciptaan Allah di dunia ini pasti akan mati pula. Seperti h alnya manusia, mereka tidak akan tahu kapan dia akan mati, oleh sebab itu banyak sekali para manusia yang terbuai akan kehidupan yang ada di dunia, yang mereka cari harta dan kebahagiaan sesaat sehingga mereka lupa bahwa pada saatnya mereka akan mati. Sejauh ini belum pernah kita temukan mayat yang pergi sendiri ke lia ng kuburnya. Oleh sebab itu kita sebagai mahkluk sosial harus saling membantu, t oleransi termasuk merawat jenazah pula. Rumusan masalah Apa hukum merawat jenaza h dalam Islam. Tata cara merawat jenazah. Kewajiban merawat jenazah. Pembahasan Hukum Merawat Jenazah Hukum merawat jenazah adalah fardlu kifayah artinya wajib bagi yang bisa diwakilkan oleh sekelompok orang. Apabila telah diwakilkan maka t elah gugur kewajibannya. Akan tetapi, jikalau sampai disebuah tempat terdapat or ang meninggal dan tidak ada yang mau merawatnya, maka orang satu desa itu mendap atkan dosa. Kewajiban merawat jenazah ditujukan kepada sanak famili (anggota kel uarga). Dan para ulama sepakat bahwa sebaiknya jenazah laki-laki diurus oleh lak i-laki dan perempuan diurusi oleh perempuan pula, terkecuali seorang istri boleh merawat jenazah suaminya begitu juga sebaliknya. Waktu perawatan jenazah sebaik nya dilakukan secepat mungkin. Rasul bersabda yang artinya: Ada 3 hal hai Ali, ya itu jangan tunda-tunda dan dilarang ditangguhkan lagi yaitu sholat apabila telah datang waktunya, jenazah yang 1 |Page

telah nyata matinya dan wanita yang tidak ada suaminya yang telah menemukan jodo hnya. Tata Cara Merawat Jenazah Apabila seseorang telah meninggal maka mahromnya hendaknya melakukan hal seperti berikut ini: Memejamkan kedua buah matanya; Lema skanlah tubuhnya terutama kaki dan tangan diluruskan; Katupkanlah mulutnya kemud ian ikat dengan kain dari dagu sampai ke kepala; Menghadapkannya ke arah qiblat; Ucapkanlah kalimat tarjih untuk istri (pasrah kepada Allah); Menyebar luaskan b erita kematian; Menyiapkan perlengkapan pemakaman; Membayar hutang-hutangnya dan melaksanakan wasiat. Kewajiban merawat jenazah Setiap jenazah muslim wajib dira wat sedemikian wajarnya kecuali: Orang yang mati syahid karena perang dijalan Al lah; Orang yang mati dilaut tidak perlu dibawa kedarat, apabila untuk mendarat d ibutuhkan waktu yang lama; Orang yang mati saat ihrom kain kafannya adalah baju ihromnya. Memandikan Jenazah orang muslim wajib dimandikan kecuali orang yang ma ti syahid. Dasar diwajibkannya memandikan jenazah ialah hadis nabi dalam sebuah cerita berkenaan dengan seorang sahabat yang meninggal karena jatuh dari untanya : Artinya: mandikanlah dia dengan air dan sidr. Alat dan bahan yang digunakan Air su ci; Serbuk/kapur (untuk wangi-wangian);

Sarung tangan (untuk mersihkan kotoran); Lidi (untuk membersihkan kuku); Handuk (untuk mengeringkan badan). Tata cara pemandian Menghadapkan mayat ke arah qibla t Lepaskan pakaian yang digunakan Tutuplah bagian auratnya Lepaskan logam, misal nya; cincin, kalung dll. Tata cara pelaksanaa pemandian Sekurang-kurangnya meman dikan jenazah itu dengan mengalirkan air ke seluruh tubuhnya. Untuk lebih sempur na, memandikan jenazah itu dilakukan dengan mengindahkan hal-hal berikut: Ditemp atkan ditempat yang sunyi dimana hanya ada yang memandikan dan wali jenazah; Jen azah diletakkan ditempat yang agak tinggi, misalnya di dipan, agar air dapat beb as mengalir dan tidak menggenangi tubuhnya; Jenazah dimandikan dalam pakaian gam is, atau ditutup dengan kain; Diutamakan memijit bagian perut agar kotoran mudah keluar; Bersihkan badan atau jenazah diwudlukan, seperti orang biasa; Menyiram didahulukan sebelah kanan; Menggunakan air yang dingin, sebab air dingin dapat m enguatkan badannya; Aurat jenazah haram dilihat, sedangkan bagian yang lain tida k; Menggosok bagian yang perlu; Menyiram dengan ganjil seperi: 3,5,7,9,11; Menyi ram dengan kapur; Jenazah di keringkan. Orang yang memandikan jenazah hendaknya adalah orang yang amin, dapat menyimpan rahasia dan yang dapat menjaga hal-hal y ang buruk pada si mayat. Pada saat merawat dan memandikan jenazah dilarnag memot ong kuku, rambut dsb serta dialrang menganiaya yang bisa menimbulkan cacat tubuh . . 3 |Page

Mengkafani Setelah dimandikan, jenazah harus dikafani berdasarkan hadis nabi. Artinya: kamu kafanilah dia dengan kedua pakaian yang dipakainya ketika meninggal itu Perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengkafani adalah; Selembar ungkar; Tujuh utas tali; Tiga tutup kepala; Sehelai tutup dada atau tutup aurat. Apabila wani ta, ditambah dengan kain basahan, mukena untuk tutup rambut, baju untuk tutup da da. Kain yang digunakan untuk jenazah wanita adalah 5 lembar sedangkan untuk lak i-laki adalah 3 lembar. Kapas yang digunakan 5 helai selebar tangan; 7 bulatan k ecil untuk tutup lubang; Serbuk kapur. Persiapan dengan kain Tujuh tali diletakk an di ujung kepala, leher, pinggang, perut, lutut, pergelangan tangan, ujung kak i; Letakkan kain merebah; Atur letaknya kain; Bentang kain untuk tutup dada; Let akkan kain tutup aurat; Bila jenazah wanita atur mukena. Cara mengkafani Letakka n jenazah membujur ke arah qiblat; Tutuplah tujuh lubang yakni 2 pada mata, 2 pa da telinga, 2 pada hidung dan 1 pada pusar; Tutuplah selembar kapas yang telah d itaburi kapur pada wajah, leher, ketiak, lengan siku dan pergelangan tangan; Pad a jenazah laki-laki tutuplah segitiga kain putih pada bagian rambut

kepala dan katupkan lipatan celana dalam; Pada jenazah wanita (perempuan) letakk an tiga pintalan rambut bawah kemudian lipat kain mukena pada kepala, dianjurkan tutup belahan baju pada dada lalu lipat basahan melingkar; Kumpulkan tali dan t alilah. Menyolatkan Jenazah seorang muslim wajib disembahyangkan kecuali orang y ang mati sahyid. Dasar hokum wajibnya shalat jenazah: Artinya: lakukanlah shalat dibelakang (beriman kepada) orang yang mengucapkan la ilaha illa Allah, dan (shalat jenazah) atas orang yang mengucapkan la ilaha ill a Allah. Menyolati mayat di utamakan anggota keluarga. Imam sholat jenazah berada dibagian kepala apabila jenazah laki-laki dan imam berada pada posisi di pusar si mayat apabila jenazah perempuan. Syarat sholat jenazah Mayat sudah dimandikan ; Mayat sudah dikafani; Letak mayat sebelah qiblat. Rukun sholat jenazah Niat sh alat atas mayit; Berdiri jika mampu; Takbir empat kali; Membaca al-fatihah; Memb aca sholawat atas nabi sesudah takbir yang kedua; Doa untuk jenazah, sesudah tak bir ketiga; Salam. Menguburkan Tempat penguburan kalau bias adalah tempat pengub uran khusus kaum muslim. Dan karena diutamakan pelaksanaan penyelesaian jenazah 5 |Page

sesegera mungkin, maka cukup dikubur ditempat yang tersedia dan terdekat. Ada be berapa hal yang harus di siapkan antara lain: Persiapan penguburan Pembuatan lia ng lahat (jangan sampai bangkai tercium dari luar); Pilih tempat yang tanah cuku p kuat; Penutup liang lahat harus kuat supaya tidak mudah longsor; Keranda jenaz ah tutup rapat dan sesederhana mungkin. Pemberangkatan jenazah Segerakanlah pemb erangkatan penguburan dengan iring-iringan, terutama keluarga terdekat; Hendakny a berjalan dengan cepat (segera); Kaum wanita, walaupun kekuarga dekat tidak dip erkenankan mengiringi jenazah dalam proses penguburan; Tata cara penguburan Leta kkan keranda jenazah disebelah liang kubur yang longgatr; Dibuka tutup keranda d an selubung jenazah; Dua/tiga orang turun ke liang lahat dengan berdiri untuk me nyiapkan diri menerima jenazah); Masukkan jenazah dari arah kaki, dahulukan kepa la; Letakkan jenazah membujur; arah kepala disebelah barat, dan badan jasadnya d ihadapkan miring, mukanya menghadap kiblat; Lepaskan semua ikatan; Letakkan gump alan tanah sebagai penyangga dibagian belakang badan, kepala, pinggang, dan peru t agar jenazah tidah terlentang; Tutup rongga dengan rapat dengan kayu atau batu kemudian timbun dengan tanah; Buatlah ghundukan tanah sejengkal; Para pelayat d iytamakan turut menimbun tanah sekurangnya tiga kali taburan tanah. Tambahan-tam bahan lain dalam prosesi pemakaman: Disunnahkan berdoa setelah selesai penguburan ; Setiap mengangkan dan meletakkan mayat hendaknya diiringi doa.

Kesimpulan Sesungguhnya merawat jenazah itu sangatlah mudah, kita sebagai mahklu k sosial yang paling toleransi janganlah merasa takut untuk ikut serta merawat j enazah. Pada saatnya nanti kita juga pasti akan diperlakukan hal yang sama. Kita dianjurkan ikut serta berperan dalam perawatn jenazah dilingkungan kita ataupun keluarga kita. Jangan sampai terjadi pada diri kita sendiri semisal jikalau ada dalam keluarga kita ada yang meninggal kita tidak bisa mengaplikasikan tata car a merawat jenazah dengan benar dan baik. Tata cara merawat jenazah antara lain a dalah: memandikan, mengkafani, menyolati dan menguburkan. Sesungguhnya kepada Al lah-lah kita kembali. Wa Allah alam. Penutup. Demikian makalah ini kami susun, se moga bisa bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari masih terdapat berbagai kek urangan di dalamnya, baik dari segi susunan maupun isinya, maka dari itu kami me ngharapkan kritikan dan saran dari anda sekalian sebagai bahan pertimbangan kami dalam menyusun makalah di kemudian hari. 7 |Page

Anda mungkin juga menyukai