Anda di halaman 1dari 20

Meningokel merupakan benjolan berbentuk

kista di garis tengah tulang belakang yang


umumnya terdapat di daerah lumbosakral
disebabkan oleh kegagalan penutupan
tabung saraf. Berhubungan dengan
pertumbuhan yang tidak normal dari korda
spinalis atau penutupnya, biasanya
terletak di garis tengah, selama
perkembangan janin. Karena usia ibu
yang terlalu muda dan terlalu tua, adanya
infeksi, kekurangan asam folat, mutasi
genetic serta pola makan yang salah.

Penonjolan seperti kantung di punggung tengah
sampai bawah pada bayi baru lahir.
Jika disinari, kantung tersebut tidak tembus
cahaya.
Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai
atau kaki.
Penurunan sensasi, inkontinensia uri (beser)
maupun inkontinensia tinja (diare).

dikurangi dengan mengkonsumsi asam
folat. Kekurangan asam folat pada
seorang wanita harus dikoreksi sebelum
wanita tersebut hamil, karena kelainan ini
terjadi sangat dini.
1. Cegah infeksi perlukaan ensefalokel waktu lahir, menutup luka
dengan kasa steril setelah lahir.
2. Persiapan operasi dilakukan sedini mungkin untuk mencegah infeksi
otak yang sangat berbahaya. Biasanya dilakukan pembedahan
untuk mengembalikan jaringan otak yang menonjol kedalam tulang
tengkorak, membuang kantung dan memperbaiki kelainan
kraniofasil yang terjadi :
Sebelum operasi , bayi dimasukkan ke dalam inkubator dengan
kondisi tanpa baju.
Jika kantong Bayi besar tidurkan bayi dengan posisi terlungkup
untuk mencegah infeksi.
Berkolaborasi dengan dokter anak, ahli bedah saraf, ahli ortopedi ,
dan ahli urologi, terutama pada tindakn pembedahan.
Melakukan informed consent dan informed choice pada keluarga.

Ensephalokel adalah suatu kelainan
tabung saraf yang ditandai dengan adanya
penonjolan meningens (selaput otak) dan
otak yang berbentuk seperti kantung
melalui suatu lubang pada tulang
tengkorak.

Ensephalokel disebabkan oleh kegagalan
penutupan tabung saraf selama
perkembangan janin. Karena usia ibu
yang terlalu muda dan terlalu tua, adanya
infeksi, kekurangan asam folat, mutasi
genetic serta pola makan yang salah
Gejala-gejala Ensephalokel meliputi:
1. Hidrosefalus: Kelumpuahn keempat anggota gerak
(kuadriplegia spastik). Gangguan perkembangan.
2. Mikrosefalus: Gangguan penglihatan, keterbelakangan mental
dan pertumbuhan.
3. Ataksia : Kejang.

Bagi ibu yang berencana hamil, ada baiknya
mempersiapkan jauh jauh diri misalnya makan
makanan yang bergizi serta menambah
suplemen yang mengandung asam folat,
menjaga kebersihan. Hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya beberapa kelainan yang
bisa menyerang bayi salah satunya adalah
Ensephalokel. Pemeriksaan laboratorium juga
diperlukan untuk mendeteksi adanya infeksi.

1. Cegah infeksi perlukaan ensefalokel waktu lahir, menutup luka
dengan kasa steril setelah lahir.
2. Persiapan operasi dilakukan sedini mungkin untuk mencegah infeksi
otak yang sangat berbahaya. Biasanya dilakukan pembedahan
untuk mengembalikan jaringan otak yang menonjol kedalam tulang
tengkorak, membuang kantung dan memperbaiki kelainan
kraniofasil yang terjadi :
Sebelum operasi , bayi dimasukkan ke dalam inkubator dengan
kondisi tanpa baju.
Jika kantong Bayi besar tidurkan bayi dengan posisi terlungkup
untuk mencegah infeksi.
Berkolaborasi dengan dokter anak, ahli bedah saraf, ahli ortopedi ,
dan ahli urologi, terutama pada tindakn pembedahan.
Melakukan informed consent dan informed choice pada keluarga.
3. Pasca operasi perhatikan luka agar : tidak basah, ditarik atau
digaruk bayi, perhatikan mungkin terjadi hidrosefalus, ukur lingkar
kepala, pemberian antibiotik dan kolaborasi.

Hydrocephalus merupakan keadaan patologis
otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
cerebro spinalis tanpa atau pernah dengan
tekanan intrakranial yang meninggi sehingga
terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya
cairan serebro spinal (Ngatisyah, 1997).

Hydrocephalus pada anak atau bayi pada
dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Kongenital
Merupakan hydrocphalus yang sudah
diderita sejak bayi dilahirkan
b. Non Kongenital
Bayi atau anak mengalaminya pada saat
sudah besar dengan penyebabnya yaitu
penyakit penyakit tertentu misalnya
trauma, TBC yang menyerang otak dimana
pengobatannya tidak tuntas.

Etiologi Hidrosefalus menurut L.Djoko
Listiono (1998 );
1. Sebab-sebab Prenatal
mencakup malformasi ( anomali
perkembangan sporadis ), infeksi atau
kelainan vaskuler. Pada sebagian besar
pasien banyak yang etiologi tidak dapat
diketahui dan untuk ini diistilahkan sebagai
hidrosefalus idiopatik.



2. Sebab-sebab Postnatal
a. Lesi masa menyebabkan peningkatan
resistensi aliran liquor serebrospinal dan
kebanyakan tumor berlokasi di fosa
posterior.
b. Perdarahan yang disebabkan oleh
berbagai kejadian seperti prematur,
cedera kepala, ruptura malformasi
vaskuler.
c. Meningitis.
d. Gangguan aliran vena.

Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela
anterior menonjol, lama kelamaan menjadi
besar dan mengeras menjadi bentuk yang
karakteristik oleh peningkatan dimensi ventrikel
lateral dan anterior posterior diatas proporsi
ukuran wajah dan bandan bayi.
Puncak orbital tertekan kebawah dan mata
terletak agak kebawah dan keluar dengan
penonjolan putih mata yang tidak biasanya.
1. Mengurangi produksi cairan
serebrospinal dengan merusak pleksus
koroidalis dengan tindakan reseksi atau
pembedahan, atau dengan obat
azetasolamid (diamox) yang menghambat
pembentukan cairan serebrospinal.
2. Memperbaiki hubungan antara tempat
produksi caira serebrospinal dengan
tempat absorbsi yaitu menghubungkan
ventrikel dengan subarachnoid
3. Pengeluaran cairan serebrospinal ke dalam organ
ekstrakranial, yakni:
a. Drainase ventrikule-peritoneal
b. Drainase Lombo-Peritoneal
c. Drainase ventrikulo-Pleural
d. Drainase ventrikule-Uretrostomi
e. Drainase ke dalam anterium mastoid
f. Mengalirkan cairan serebrospinal ke dalam vena
jugularis dan jantung melalui kateter yang berventil
(Holter Valve/katup Holter) yang memungkinkan
pengaliran cairan serebrospinal ke satu arah. Cara ini
merupakan cara yang dianggap terbaik namun, kateter
harus diganti sesuai dengan pertumbuhan anak dan
harus diwaspadai terjadinya infeksi sekunder dan sepsis.

4. Tindakan bedah pemasangan selang pintasan atau
drainase dilakukan setelah diagnosis lengkap dan
pasien telah di bius total. Dibuat sayatan kecil di daerah
kepala dan dilakukan pembukaan tulang tengkorak dan
selaput otak, lalu selang pintasan dipasang. Disusul
kemudian dibuat sayatan kecil di daerah perut, dibuka
rongga perut lalu ditanam selang pintasan, antara ujung
selang di kepala dan perut dihubiungakan dengan
selang yang ditanam di bawah kulit hingga tidak terlihat
dari luar.
5. Pengobatan modern atau canggih dilakukan dengan
bahan shunt atau pintasan jenis
silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus.

Anda mungkin juga menyukai