OUTLINE
Definisi Konsep dasar pendekatan sistem Pemodelan dan simulasi Langkah-langkah dasar dalam pemodelan sistem
dan simulasi
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami ruang lingkup mata kuliah, pengertian, dan batasan pemodelan dan simulasi. Memahami dasar dan konsep dasar pendekatan sistem. Memahami tujuan pemodelan dan simulasi sebagai alat
untuk analisis, pengujian, dan pencarian solusi masalah-masalah kajian teknik industri. Memahami langkah-langkah dasar pemodelan dan simulasi.
Definisi Sistem
Sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang secara bersama-sama menjalankan fungsinya untuk mencapai sebuah tujuan tertentu (Blanchard, 1991). Karakteristik dari sebuah sistem: Kelompok/Kumpulan Elemen Interaksi Interdependen Dinamis Lingkungan Tujuan
Definisi Model
Ukuran performansi
Model
Implementasi
Manfaat model: Meminimumkan kejadian yang tidak diinginkan Mampu melihat kompleksitas Meminimumkan dampak negatif Mampu mengikuti perubahan Meminimumkan penalaran intuitif.
Klasifikasi Model
Model dapat diklasifikasikan berdasarkan: 1. Fungsi (deskriptif, prediktif, normatif) 2. Struktur (ikonik, analog, simbolik) 3. Referensi waktu (statis, dinamis) 4. Derajat ketidakpastian (deterministik, probabilistik, uncertainty) 5. Derajat generalisasi (spesifik, umum) 6. Lingkungan (tertutup, terbuka) 7. Derajat kuantifikasi (kualitatif, kuantitatif) 8. Dimensi (tunggal, majemuk)
Meningkatnya kompleksitas masalah organisasi, rumit, dan terstruktur Berkembangnya ilmu-ilmu yang bisa diterapkan dalam manajemen Kebutuhan akan metode baru untuk problem solving Perlunya pemahaman sistem untuk pengendalian dan antisipasi perubahan Dalam masyarakat industri, sistem sudah mendominasi kehidupan.
start
Tujuan study
Deskripsi sistem
Kenali kendala- kendala yang membatasi perilaku sistem serta respon tiap elemen
selesai
Batasan Sistem
KRITERIA
TUJUAN
BATASAN
INPUT
PROSES
OUTPUT = TUJUAN
Elemen sistem dan hubungan antar elemen Atribut dari elemen Hierarki sistem dan feedback (jika ada) Aktivitas, kondisi dan kejadian Batasan sistem.
Pendekatan Kotak Hitam Pendekatan Teori Status Pendekatan Integrasi Komponen Pendekatan Proses Keputusan
Situasi Permasalahan
Formulasi Permasalahan
SOLUSI (MODEL)
Analitikan Kreatif
Proses Kreativitas
REALISASI
INFORMASI
ILUMINASI
INKUBASI
Kreativitas
Beberapa hambatan kreativitas: Hambatan Persepsi (perceptual block) Hambatan Emosional (emotional block) Hambatan Kultural (cultural block)
Karakteristik berfikir kreatif: Imajinatif Divergen Lateral Provokatif Generatif (cross fertilization)
Metode Kreatif
Metode kreatif: Analisis Morfologi (Zwicky, 1969) Brainstorming (Osborn, 1963) Synectics (Gordon, 1961)
Analisis Morfologi
masalah ke dalam elemen-elemen, mengidentifikasi sejumlah alternatif untuk setiap elemen, dan mensintesis solusi alternatif dengan cara mengkombinasikan atributatribut tersebut dengan berbagai cara. Untuk menyederhanakan proses, atribut-atribut tersebut dapat dituliskan dalam bentuk matriks.
anggota-anggotanya biasanya memiliki keragaman latar belakang dan merespon sebuah pertanyaan atau permasalahan. Penekanan brainstorming adalah pada proses pembangkitan sejumlah ide dengan mengabaikan proses kritik dan evaluasi. Peraturan: - Tidak boleh ada kritik di awal pembangkitan ide - Memfasilitasi cross-fertilization - Bebas, tidak ada paksaan (free wheeling)
Synectics Synectics adalah proses identifikasi solusi yang mungkin dari sebuah permasalahan Pada synectics dimungkinkan proses infusi, yaitu
menanamkan cara berfikir yang baru pada sebuah teknologi yang diadaptasi atau ditransfer dari teknologi lain. Synectics menggunakan empat metode analogi, yaitu: Analogi personal Analogi langsung Analogi simbolis Analogi fantasi
Prosedur teknik ini: - Sebuah pertanyaan dipaparkan pada kelompok. - Setiap anggota menuliskan tanggapan sebanyak-banyaknya. - Pemimpin kelompok meminta setiap anggota untuk
menyatakan ide dari daftar yang telah mereka buat dan menuliskannya dalam sebuah flip chart. Tidak ada diskusi hingga setiap ide awal dituliskan. Setiap item di flipchart didiskusikan. Setiap partisipan mengungkapkan preferensinya pada setiap item yang dianggap penting.
Prinsip iteratif
Prinsip Elaborasi
Model Sederhana Model Representatif
Dielaborasi
Gunakan asumsi ketat dalam hal jumlah, sifat, fan hubungan antar variabel. Asumsi harus konsisten, independen, ekuivalen dan
relevan.
Prinsip Elaborasi
Contoh : Nilai saham Asumsi : Investor bersifat rasional dan mempunyai world view : maximizing economic gain. Investor mempunyai ekspektasi return yang konstan selama periode investasi. Perusahaan tumbuh dengan laju konstan selama periode investasi. Periode investasi tidak terbatas.
Prinsip Analogi/Synectics
hukum, prinsip atau teori dari suatu fenomena atau sistem yang sudah dikenal/diketahui.
F = k.x
x F
Prinsip Analogi/Synectics
F = k.x
TC = C.t
Prinsip Iterasi
Pengembangan model adalah proses iteratif, bukan proses linear dan mekanistik. Tiga komponen utama prinsip ini adalah: Pengembangan model awal Model yang memadai Tingkat kompleksitas yang diinginkan sebagai dasar penghentian proses iteratif.
Simulasi
A simulation is the imitation of the operation of a real-world process or system over time. Whether done by hand or on a computer (Banks, Discrete Event System Simulation) Keuntungan dari simulasi:
dapat diuji coba tanpa mengganggu kegiatan operasional yang sedang berlangsung. Rancangan hardware, layout fisik dan sistem transportasi dapat diuji tanpa menggunakan sumber daya yang nyata. Dapat mengontrol skala waktu. Studi simulasi dapat membantu memahami bagaimana sistem beroperasi. Dapat menjawab pertanyaan what-if.
Simulasi
Kekurangan simulasi: Pengembangan model memerlukan training khusus Pengembangan model simulasi dapat menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit Sulit untuk meng-generalisir hasil Sulit untuk memvalidasi model dan menganalisis output
Tipe Simulasi
Statis vs Dinamis Statis : simulasi montecarlo (tidak berdasarkan waktu) Dinamis : simulasi bank (dari 09.00 sampai 16.00)
Deterministik vs Stokastik Deterministik : kedatangan pesawat sesuai schedule Stokastik : simulasi bank (kedatangan nasabah dalam 1 hari)
Diskret vs Kontinu Diskret : jumlah pelanggan per periode waktu Kontinu : permukaan air bendungan.
Tipe Simulasi
Stokastik
Deterministik
Proses Pemodelan
Proses pemodelan: Identifikasi permasalahan Karakteristik sistem Formulasi model Estimasi parameter dan solusi Analisis model Validasi model Implementasi
Sistem Nyata
Masalah
Tujuan Studi
Pendekatan Sistem
Model Konseptual
Formulasi Model
Pengumpulan Data
Parameterisasi
Validasi Model
Implementasi Model
1-Definisi Permasalahan
Pendefinisian permasalahan adalah tahap awal yang kritis, karena akan mempengaruhi kesuksesan langkah selanjutnya Definisikan tujuan yang jelas dari model Membuat daftar pertanyaan, pertanyaan tersebut tidak boleh terlalu umum atau terlalu menyempit Langkah umum : 1. Penetapan gejala 2. Identifikasi masalah 3. Pernyataan masalah
INGAT : Kesalahan dalam mendefinisikan permasalahan akan menimbulkan kesalahan penetapan solusi.
2-Model Konseptual
Menunjukkan keterkaitan antar variabel yang menentukan perilaku sistem Menguraikan hubungan masalah, sistem, dan tujuan Tujuan memberikan indikasi performansi yang ingin dicapai Model Konseptualmemberikan kerangka apa yang membentuk kinerja itu Model Konseptual kadang terlalu luas dan belum operasional sehingga perlu pengidealan dan penciutan Idealisasi dan penyederhanaan inilah yang disebut karakterisasi sistem
3-Formulasi Model
Tahapan: 1. Pemilihan variabel yang dilibatkanpilih var. yg relevan 2. Tingkat agregasi dan kategorisasitergantung tujuan model, perlu detail atau agregat 3. Perlakuan terhadap waktu dinamis atau statik 4. Spesifikasi modelbuat model 5. Kalibrasi Modelcocokkan dengan kondisi nyata
Pemahaman suatu model dapat ditingkatkan dengan melakukan analisis model Solusi yang baik dapat dilihat dari derajat sensitivitas
yang nyata dapat menimbulkan proses siklus reformulasi model (kalau dapat ditoleransi)
Tingkat kepresisian Validitas Ketetapan (constancy) Ketersediaan taksiran untuk variabel Interpretasi dan implementasi model