Anda di halaman 1dari 44

Pemodelan dan Simulasi Pendahuluan

IE3353 Pemodelan dan Simulasi

OUTLINE

Definisi Konsep dasar pendekatan sistem Pemodelan dan simulasi Langkah-langkah dasar dalam pemodelan sistem
dan simulasi

TUJUAN PEMBELAJARAN

Memahami ruang lingkup mata kuliah, pengertian, dan batasan pemodelan dan simulasi. Memahami dasar dan konsep dasar pendekatan sistem. Memahami tujuan pemodelan dan simulasi sebagai alat

untuk analisis, pengujian, dan pencarian solusi masalah-masalah kajian teknik industri. Memahami langkah-langkah dasar pemodelan dan simulasi.

Sistem, Model dan Simulasi


Eksperimen Dengan Sistem Aktual Sistem Model Fisik Eksperimen Dengan Model Model Matematik Simulasi Solusi Analitikal

Definisi Sistem
Sistem didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang secara bersama-sama menjalankan fungsinya untuk mencapai sebuah tujuan tertentu (Blanchard, 1991). Karakteristik dari sebuah sistem: Kelompok/Kumpulan Elemen Interaksi Interdependen Dinamis Lingkungan Tujuan

Definisi Model

Model adalah representasi dari sebuah situasi permasalahan


(problem situation).
Representasi Simplifikasi Abstraksi

Model dapat digunakan untuk menggambarkan (describe),


menjelaskan (explain) atau untuk memperkirakan dan memproyeksikan (predict) karakteristik dan perilaku dari suatu sistem alami atau buatan (man made). Model diperlukan karena: Eksperimen secara langsung mahal, sulit dan bahkan tidak mungkin. Memungkinkan proses analisis dan manipulasi.

Definisi Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem adalah sebuah studi mengenai bagaimana


Situasi Permasalahan

menciptakan atau mengembangkan model dari sebuah situasi permasalahan

Ukuran performansi

Model

Alternatif Desain: Representativeness Usefulness Useability Pertimbangan Biaya Kerangka Waktu

Implementasi

Karakteristik Model Yang Baik


1. Tingkat generalisasi yang tinggi Contoh : St = Vo t 2. Transparansi, mekanisme yang jelas Bisa diterangkan kembali 3. Potensial untuk dikembangkan Membuka kemungkinan pengembangan menjadi model yang lebih kompleks 4. Peka terhadap perubahan asumsi

Tujuan dan Manfaat Model


Tujuan model: Pola/kerangka pikir Komunikasi Alat prediksi Kontrol Latihan dan pendidikan.

Manfaat model: Meminimumkan kejadian yang tidak diinginkan Mampu melihat kompleksitas Meminimumkan dampak negatif Mampu mengikuti perubahan Meminimumkan penalaran intuitif.

Klasifikasi Model
Model dapat diklasifikasikan berdasarkan: 1. Fungsi (deskriptif, prediktif, normatif) 2. Struktur (ikonik, analog, simbolik) 3. Referensi waktu (statis, dinamis) 4. Derajat ketidakpastian (deterministik, probabilistik, uncertainty) 5. Derajat generalisasi (spesifik, umum) 6. Lingkungan (tertutup, terbuka) 7. Derajat kuantifikasi (kualitatif, kuantitatif) 8. Dimensi (tunggal, majemuk)

Mengapa Pendekatan Sistem Diperlukan?

Meningkatnya kompleksitas masalah organisasi, rumit, dan terstruktur Berkembangnya ilmu-ilmu yang bisa diterapkan dalam manajemen Kebutuhan akan metode baru untuk problem solving Perlunya pemahaman sistem untuk pengendalian dan antisipasi perubahan Dalam masyarakat industri, sistem sudah mendominasi kehidupan.

Definisi Pendekatan Sistem

Pendekatan terpadu yang memandang suatu persoalan



sebagai sistem sebab sifat masalah yang kompleks dan antar disiplin Pengelolaan fungsi-fungsi dan elemen-elemen sistem sebagai kesatuan yang terpadu Identifikasi sifat-sifat sistem dan usulan perubahanperubahan untuk perbaikan sistem Membantu sistem mencapai efek sinergistik

Proses Pendekatan Sistem

start

Merumuskan masalah dalam definisi yang jelas

Tujuan study

Menempatkan masalah dalam dunia nyata

Kenali elemen-elemen yang saling berinteraksi dalam mencapai tujuan

Deskripsi sistem

Kenali kendala- kendala yang membatasi perilaku sistem serta respon tiap elemen

selesai

Batasan Sistem
KRITERIA

TUJUAN

BATASAN

INPUT

PROSES

OUTPUT = TUJUAN

Hasil Akhir dari Pendekatan Sistem

Elemen sistem dan hubungan antar elemen Atribut dari elemen Hierarki sistem dan feedback (jika ada) Aktivitas, kondisi dan kejadian Batasan sistem.

Prinsip Pendekatan Sistem

Holistik (menyeluruh) Teleologik (dilihat pada konteks/tujuan tertentu) Dinamis

Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan Kotak Hitam Pendekatan Teori Status Pendekatan Integrasi Komponen Pendekatan Proses Keputusan

The Art of Modelling

Situasi Permasalahan

Formulasi Permasalahan

SOLUSI (MODEL)

Analitikan Kreatif

Proses Kreativitas
REALISASI

INFORMASI

ILUMINASI

INKUBASI

Kreativitas
Beberapa hambatan kreativitas: Hambatan Persepsi (perceptual block) Hambatan Emosional (emotional block) Hambatan Kultural (cultural block)

Karakteristik berfikir kreatif: Imajinatif Divergen Lateral Provokatif Generatif (cross fertilization)

Metode Kreatif
Metode kreatif: Analisis Morfologi (Zwicky, 1969) Brainstorming (Osborn, 1963) Synectics (Gordon, 1961)

Nominal group technique

Analisis Morfologi

Analisis morfologi melibatkan proses pendekomposisian

masalah ke dalam elemen-elemen, mengidentifikasi sejumlah alternatif untuk setiap elemen, dan mensintesis solusi alternatif dengan cara mengkombinasikan atributatribut tersebut dengan berbagai cara. Untuk menyederhanakan proses, atribut-atribut tersebut dapat dituliskan dalam bentuk matriks.

Brainstorming Brainstorming adalah sebuah proses kelompok, dimana

anggota-anggotanya biasanya memiliki keragaman latar belakang dan merespon sebuah pertanyaan atau permasalahan. Penekanan brainstorming adalah pada proses pembangkitan sejumlah ide dengan mengabaikan proses kritik dan evaluasi. Peraturan: - Tidak boleh ada kritik di awal pembangkitan ide - Memfasilitasi cross-fertilization - Bebas, tidak ada paksaan (free wheeling)

Synectics Synectics adalah proses identifikasi solusi yang mungkin dari sebuah permasalahan Pada synectics dimungkinkan proses infusi, yaitu

menanamkan cara berfikir yang baru pada sebuah teknologi yang diadaptasi atau ditransfer dari teknologi lain. Synectics menggunakan empat metode analogi, yaitu: Analogi personal Analogi langsung Analogi simbolis Analogi fantasi

Nominal Group Technique


Nominal group technique adalah sebuah proses kelompok
dimana anggota kelompok bekerja secara independen tetapi tetap dalam satu kelompok.

Prosedur teknik ini: - Sebuah pertanyaan dipaparkan pada kelompok. - Setiap anggota menuliskan tanggapan sebanyak-banyaknya. - Pemimpin kelompok meminta setiap anggota untuk

menyatakan ide dari daftar yang telah mereka buat dan menuliskannya dalam sebuah flip chart. Tidak ada diskusi hingga setiap ide awal dituliskan. Setiap item di flipchart didiskusikan. Setiap partisipan mengungkapkan preferensinya pada setiap item yang dianggap penting.

Prinsip Dasar Pemodelan

Prinsip elaborasi Prinsip analogi (prinsip synectics)


Start simple!

Prinsip iteratif

Use similarity! Refine it again and again!

Prinsip Elaborasi
Model Sederhana Model Representatif

Dielaborasi

Gunakan asumsi ketat dalam hal jumlah, sifat, fan hubungan antar variabel. Asumsi harus konsisten, independen, ekuivalen dan
relevan.

Prinsip Elaborasi
Contoh : Nilai saham Asumsi : Investor bersifat rasional dan mempunyai world view : maximizing economic gain. Investor mempunyai ekspektasi return yang konstan selama periode investasi. Perusahaan tumbuh dengan laju konstan selama periode investasi. Periode investasi tidak terbatas.

Prinsip Analogi/Synectics

Pemecahan masalah dilakukan dengan mentransfer


Contoh: Time-cost trade off Sistem yang sudah dikenal

hukum, prinsip atau teori dari suatu fenomena atau sistem yang sudah dikenal/diketahui.

F = k.x
x F

Prinsip Analogi/Synectics

Dengan analogi, dihasilkan kesetaraan (equivalence)


dari kedua sistem (struktur atau perilaku)
Ekivalensi Sistem PEGAS Gaya Tarik (F) Konstanta pegas (k) Regangan (x) TIME-COST TRADE OFF Biaya percepatan (TC) Biaya percepatan kegiatan per satuan waktu (C) Waktu percepatan (t)

F = k.x

TC = C.t

Prinsip Iterasi

Pengembangan model adalah proses iteratif, bukan proses linear dan mekanistik. Tiga komponen utama prinsip ini adalah: Pengembangan model awal Model yang memadai Tingkat kompleksitas yang diinginkan sebagai dasar penghentian proses iteratif.

Simulasi
A simulation is the imitation of the operation of a real-world process or system over time. Whether done by hand or on a computer (Banks, Discrete Event System Simulation) Keuntungan dari simulasi:

Kebijakan baru, prosedur operasional, keputusan atau aturan


dapat diuji coba tanpa mengganggu kegiatan operasional yang sedang berlangsung. Rancangan hardware, layout fisik dan sistem transportasi dapat diuji tanpa menggunakan sumber daya yang nyata. Dapat mengontrol skala waktu. Studi simulasi dapat membantu memahami bagaimana sistem beroperasi. Dapat menjawab pertanyaan what-if.

Simulasi
Kekurangan simulasi: Pengembangan model memerlukan training khusus Pengembangan model simulasi dapat menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit Sulit untuk meng-generalisir hasil Sulit untuk memvalidasi model dan menganalisis output

Tipe Simulasi
Statis vs Dinamis Statis : simulasi montecarlo (tidak berdasarkan waktu) Dinamis : simulasi bank (dari 09.00 sampai 16.00)

Deterministik vs Stokastik Deterministik : kedatangan pesawat sesuai schedule Stokastik : simulasi bank (kedatangan nasabah dalam 1 hari)

Diskret vs Kontinu Diskret : jumlah pelanggan per periode waktu Kontinu : permukaan air bendungan.

Tipe Simulasi
Stokastik

Deterministik

Tahapan dalam Studi Simulasi

Proses Pemodelan
Proses pemodelan: Identifikasi permasalahan Karakteristik sistem Formulasi model Estimasi parameter dan solusi Analisis model Validasi model Implementasi

Tahapan Dalam Pemodelan Sistem


Teori, Prinsip, Hukum, Konsep, Asumsi, Postulat, Pengalaman, Lingkup Observasi

Sistem Nyata
Masalah

Tujuan Studi

Pendekatan Sistem

Model Konseptual

Formulasi Model

Pengumpulan Data

Parameterisasi

Validasi Model

Implementasi Model

1-Definisi Permasalahan

Pendefinisian permasalahan adalah tahap awal yang kritis, karena akan mempengaruhi kesuksesan langkah selanjutnya Definisikan tujuan yang jelas dari model Membuat daftar pertanyaan, pertanyaan tersebut tidak boleh terlalu umum atau terlalu menyempit Langkah umum : 1. Penetapan gejala 2. Identifikasi masalah 3. Pernyataan masalah

INGAT : Kesalahan dalam mendefinisikan permasalahan akan menimbulkan kesalahan penetapan solusi.

2-Model Konseptual

Menunjukkan keterkaitan antar variabel yang menentukan perilaku sistem Menguraikan hubungan masalah, sistem, dan tujuan Tujuan memberikan indikasi performansi yang ingin dicapai Model Konseptualmemberikan kerangka apa yang membentuk kinerja itu Model Konseptual kadang terlalu luas dan belum operasional sehingga perlu pengidealan dan penciutan Idealisasi dan penyederhanaan inilah yang disebut karakterisasi sistem

3-Formulasi Model
Tahapan: 1. Pemilihan variabel yang dilibatkanpilih var. yg relevan 2. Tingkat agregasi dan kategorisasitergantung tujuan model, perlu detail atau agregat 3. Perlakuan terhadap waktu dinamis atau statik 4. Spesifikasi modelbuat model 5. Kalibrasi Modelcocokkan dengan kondisi nyata

4-Analisis Model dan Solusi

Pemahaman suatu model dapat ditingkatkan dengan melakukan analisis model Solusi yang baik dapat dilihat dari derajat sensitivitas

Kekurangsesuaian antara hasil pengujian dengan data

fungsi tujuan terhadap perubahan-perubahan variabel bebas dan parameter model

yang nyata dapat menimbulkan proses siklus reformulasi model (kalau dapat ditoleransi)

Kriteria Evaluasi Model

Tingkat kepresisian Validitas Ketetapan (constancy) Ketersediaan taksiran untuk variabel Interpretasi dan implementasi model

Thanks For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai