Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA BISNIS PENYULINGAN MINYAK DAUN CENGKEH (ATSIRI)

Diajukan Oleh : Ketua : Nama NIM Alamat : : :

No. Telp/HP :

Anggota : Nama NIM Alamat : : :

No. Telp/HP :

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2010

Syarat Peserta : 1. Mahasiswa Unhas yang telah menempuh minimal 40 sks dan maksimal 120 sks, dibuktikan dengan melampirkan transkrip nilai masing-masing peserta yang disahkan ketua jurusan. 2. Proposal dalam bentuk perorangan atau kelompok a. Proposal perorangan, maksimal dana uyang dibiayai Rp 8 juta. b. Proposal kelompok terdiri dari 1 ketua, dan 2 anggota dan maksimal dana yang dibiayai Rp 24 juta (Rp 8 juta per mahasiswa) 3. Propsal dibuat 2 rangkap dengan mengikuti format penyusunan. 4. Proposal yang dibuat, diketik dengan menggunakan kertas A4, spasi 2, huruf Times New Roman, Font 12 dan dijilid. 5. Proposal diserahkan disekretariat Program Kewirausahaan Mahasiswa, Rektorat Lt 2 Unhas, seleksi proposal dimulai tanggal 10 Desember s/d 24 Desember 2010.

I.

Pendahuluan

1. Latar Belakang Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, ethereal oils, atau volatile oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi besar di Indonesia. Minyak atsiri adalah minyak akstrak alami dari jenis tumbuhan tertentu, baik berasal dari daun, bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga. Setidaknya ada 70 jenis minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar International dan 40 jenis diantaranya dapat diproduksi di Indonesia. Meskipun banyak jenis minyak atsiri yang bisa diproduksi di Indonesia, baru sebagaian kecil jenis minyak atsiri yang telah diusahakan di Indonesia. Peluang besar komoditi minyak atsiri ini masih terbuka luas baik di dalam maupun luar negri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya

bahwasannya sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah diproduksi Indonesia. Permintaan minyak atsiri ini pun diperkirakan terus meningkat dengan seiring bertambahnya populasi penduduk dunia. Kegunaan minyak atsiri sangat banyak, tergantung dari jenis tumbuhan yang diambil hasil sulingnya. Minyak atsiri ini digunakan sebagai bahan baku minyak wangi, kosmetik, dan obat-obatan. Minyak atsiri juga

digunakan sebagai kandungan dalam bumbu mapun pewangi (flavor and fragrance ingredients). Industri kosmetik dan minyak wangi menggunakan minyak atsiri sebagai bahan pembuatan sabun, pasta gigi, sampho, lotion, dan parfum. Industri makanan menggunakan minyak atsiri sebagai penyedap atau penambah rasa. Industri farmasi menggunakannya sebagai obat anti nyeri, anti infeksi, pembunuh bakteri. Fungsi minyak atsiri sebagai wewangian juga digunakan untuk menutupi bau tak sedap, bahanbahan lain seperti obat pembasmi serangga yang diperlukan oleh industry bahan pengawet dan bahan insektisida. Minyak dan hasil penyulingan daun cengkeh ini merupakan salah satu jenis minyak atsiri, minyak cengkeh merupakan hasil penyulingan serbuk bunga cengkeh kering. Minyak atsiri jenis ini memiliki pasaran yang cukup luas di industry farmasi, penyedap masakan dan wewangian. Kndungan minyak cengkeh adalah eugenol (90%), eugenil acetate, methyl n-hepthyl alcohol, benzyl alcohol, methyl salicylate, methyl n-amyl carbinol, dan terpene caryo-phyllena. Minyak tangkai cengkeh adalah minyak atsiri hasil penyulingan tangkai kuntum cengkeh. Minyak daun cengkeh mulai dikembangkan pada tahun 1960 yang digunakan untuk bahan baku obat, pewangi sabun dan detergen. Minyak daun cengkeh juga digunakan di industry wewangian dengan ketetapan standar mutu tertentu yang lebih ketat. Minyak daun cengkeh berupa cairan berwarna kuning pucat sesaat setelah disuling dan mudah berubah warna menjadi coklat atau ungu bila terkena logam besi sehingga minyak ini lebih baik dikemas dalam botol kaca, drum alumunium atau drum timah putih. Oleh karena itu kami menetukan bisnis penyulingan minyak daun cengkeh (atsiri) sebagai ide bisnis kami.

2. Manfaat Usaha Manfaat usaha dari usaha penyulinagn minyak atsiri ini sangat besar, bisnis ini dapat melibatkan para petani, mahasiswa bahkan pemerintah.

Petani berperan sebagai pemasok bahan baku daun atau tangkaio cengkeh, tanpa adanya pasokan bahan baku dari petani sangat mustahil usaha akan berjalan. Selain petani, masyarakat yang ada disekitar penghasil cengkeh juga bisa memungut daun cengkeh yang sudah berguguran dan dikumpulkan dan kemudian diberi upah, secara tidak langsung akan membuka kesempatan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat. Sedangkan mahasiswa berperan sebagai teknokrat. Setelah usaha ini jalan, bukan hal mustahil penambahan kapasitas produksi akan ditingkatkan dan jika ingin menambah kapasitas produksi tentunya penmabhana alat-alat produksi seperti ketel uap sederhana yang bisa melibatkan mahasiswa dalam pembuatannya, kemudian jika ingin meningkatkan kualitas dari minyak hasil penyulingan maka perlu diadakan penelitian dan mahasiswa yang harus terlibat didalamnya. Jadi, usaha ini sangat bermanfaat karena banyak melibatkan komponen mulai dari petani, masyarakat, hingga mahasiswa.

Strength : Belum banyaknya usaha minyak atsiri di Sulawesi Selatan. Tempat usha yang dekat dengan bahan baku

Oppurtunity : Peluang pasar terbuka lebar. Weakness : Permintaan produk semain lama semakin meningkat. Memungkinkan untuk diferensiasi produk. Karena alat Usaha masih berskala kecil. produksi yang digunakan bisa digunakan juga untuk Kapasitas produksi masih terbatas. membuat minyak atsiri yang lain seperti minyak atsiri dari Harga yang masih fluktuatif.

Threats : Pergerakan pasar yang sangat dinamis mengakibatkan fluktuatif harga, sehingga sulit memperoleh nilai rata-rata dari keuntungan.

3. Tujuan dan Ruang lingkup Usaha (Aspek Pemasaran dan Aspek Teknis)

3.1 Tujuan Usaha 1. Memenuhi permintaan pasar akan kebutuhan minyak daun cengkeh yang semakin meningkat. 2. Membuka lapangan kerja baru, dengan adanya usaha ini para peani cengkeh tidak perlu lagi membuang tangkai serta daun setelah panan, karena daun dan tangkainya bisa diolah lagi serta bernilai ekonomis, secara langsung akan berdampak pada bertambahnya pendapatan petani. 3. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa, khususnya kwlompok kami. 4. Menumbuhkan hubungan antar mahasiswa dengan petani dan dunia agribisnis. Kita telah mengetahui bahwa Negara agrarian, oleh karena sangat besar potensinya jika kita dapat

memanfaatkan potensi yang dimiliki Negara kita. 5. Mneggeliatkan ektifitas ekonomi ditingkat mikro yang selama ini luput dari perhatian pemerintah.

3.2 Ruang Lingkup Usaha Ruang lingkup usaha kami adalah memproduksi salah satu jenis minyak atsiri yaitu minyak daun cengkeh dengan aliran distribusi sebagai berikut :

PETANI/
1

PENGEPUL
2

PROSES PENYULINGAN
4

EKSPORTIR

Keterangan : 1. Petani/pengepul mengumpulkan daun atau tangkai yang berasal dari bekas hasil panen cengkeh. 2. Petani mendistribusikan ke tempat proses penyulingan. 3. Usaha kami (proses penyulingan). 4. Setelah menghasilkan minyak hasil penyulingan, kemdian didistribusikan ke perusahaan yang lebih besar (eksportir). 5. Eksportir.

II.

Pemasaran 1. Wilayah Pemasaran Minyak daun cengkeh memiliki pasar yang sangat luas terutama dipasar internasional. Untuk pemasaran di wilayah Sulawesi Selatan belum cukup banyak perusahaan yang mengolah minyak atsiri ini, tetapi lebih banyak kepada agen penyalur. Untuk memasarkan minyak daun cengkeh kami akan berkerjasama dengan Departemen Pertanian Provinsi SuLawesi Selatan

Anda mungkin juga menyukai