(HIGH POLIMER-MACROMOLECULES)
Pendahuluan
Polimer molekul yang mempunyai massa (berat) molekul besar yang berkisar antara 103-106.
Golongan Polimer: Polimer alam: selulosa, pati, protein, dsb. Polimer sintesis: PE, PVC, PS, dsb.
Dengan adanya mer (satuan kimia yang berulang) maka polimer mempunyai massa (berat) molekul yang sangat besar. Misalkan polistiren mempunyai harga rata-rata massa molekul 300.000.
Polimer
Poli Etilen Poli Vinil Khlorida Selulosa Poli Etilen Terephtalat (PET) (PET)
Monomer
CH2=CH2 CH2=CHCl C6H12O6 HOCH2CH2OH (EG) dan asam terephtalat HOOC(CH2)4COOH
mer
( CH2 CH2 )n ( CH2 CHCl )n (C6H10O5)n
OCH2CH2O - C - (CH2)4CO II O n
Jika pengulangan satuan kimia berulang lurus (seperti rantai) maka molekulmolekul polimer sering digambarkan sebagai molekul rantai.
Rantai bercabang
Polimer jaringan
Panjang rantai dapat dinyatakan dalam derajat polimerisasi (DP) yaitu jumlah satuan kimia berulang dalam rantai molekul.
DP
BM po lim er BM mer
Contoh: a. PVC dengan DP 1000 BM PVC = ?? ( CH2 CHCl )n BM mer = 62,5 BM PVC = 1000 x 62,5 = 62.500
b. BM PS = 300.000 DP PS = ??
hasil
Polimer Termoplastik
Polimer yang jika dipanaskan menjadi lunak dan mudah dibentuk. Jika didinginkan dapat kembali seperti semula. Polimer ini umumnya berrantai lurus.
Polimer Termosetting
Polimer yang jika dipanaskan akan mengalami penguraian dan tidak dapat kembali seperti semula. Umumnya polimer ini mempunyai struktur jaringan.
POLIMERISASI
(Reaksi Pembentukan Polimer)
Polimerisasi menurut Carothers & Flory :
Polimerisasi Kondensasi
(Polimerisasi bertahap Step reaction polymerization)
Polimerisasi Adisi
(Polimerisasi rantai Chain reaction polymerization)
Polimerisasi Kondensasi
Reaksi berulang dari monomer yang menghasilkan polimer disertai dengan dihasilkan pula molekul-molekull sederhana seperti: H2O, CH3OH, NaCl, dsb. Untuk melaksanakan polimerisasi kondensasi, masing-masing monomer harus mempunyai lebih dari satu gugus fungsional.
Gugus fungsional adalah gugus yang dapat melakukan reaksi membentuk ikatan valensi primer, misalnya:
O C OH ; OH ; NH2
Sistem mono-monofungsional
O R C OH + HO O R R C OR + H2O
Sistem mono-trifungsional
O II R C OH
HO
O II R C OH
O II
O II
R C OH
HO
R C OH
R + H2O
O II R C OH
HO
O II R C OH
Sistem bifungsional
OH I R C COOH Ada 2 kemungkinan: Reaksi intermolekuler Reaksi molekuler
Reaksi Intermolekuler
O C=O tidak terjadi polimerisasi
OH I R C COOH R
Reaksi molekuler
a. menghasilkan polimer lurus dan rantai panjang n HO R COOH H (OR CO)n OH b. menghasilkan polimer lingkar COORCO n HO R COOH R O (COOR)n
II II
II II
n+
Cl(CH2)2Cl + Na S S Na (CH2)2 S S
Etandiklorida Na-tetrasulfida
NaCl
+ H2O
H2N (CH2)6 NH2 + HOOC (CH2) COOH Heksa metilen diamin asam adipat
+ H2O
Polimerisasi Adisi
Reaksi berulang dari monomer-monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh yang menghasilkan polimer dengan tidak terbentuknya molekul-molekul sederhana yang lain. Mekanisme polimerisasi adisi terdiri dari: 1. Inisiasi 2. Propagasi (perambatan/pertumbuhan) 3. Terminasi (pengakhiran)
Inisiasi
Dimulai dengan terbentuknya radikal bebas (yaitu berupa spesi aktif yang mengandung satu elektron yang tak berpasangan) dari inisiator, misalnya: peroksida, senyawa azo, dll. Peroksida, mis: benzil peroksida C6H5.COO O OOCC6H5 Senyawa azo : CH3 C(CH3)2 N = N C(CH3)2 CH3
Contoh inisiasi
C6H5COO.O.OOCC6H5
2 C6H5COO*
panas UV
Propagasi
RM* + M RMM* RMM* + M RMMM* dst.
Terminasi
Ada 2 kemungkinan : 1. Pertermuan dua spesi aktif
RMM ---- MM* + *MM ---- MMR RMM ---- MM MMR
2.
Disproportion melibatkan peralihan atom hidrogen- dari satu radikal ke radikal lainnya. Menghasilkan dua molekul tidak aktif, satu mempunyai ikatan rangkap, sedangkan yang satunya lagi ikatan jenuh.
CH2 C*HX + *CHX CH2 CH2 CH2X + CHX = CH