Anda di halaman 1dari 10

RINGKASAN MATERI

MATA KULIAH POLIMER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Polimer

DOSEN PENGAMPU : Ir. ISWAHYUNI, MSCE

DISUSUN OLEH :
NAMA : LINA NURIZ ZAKIYAH
NIM : 1903057
KELAS : TPKP A

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA
TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARET DAN PLASTIK
2019 / 2020
Sejarah Polimer
Sekitar tahun 1500 diketahui bahwa orang-orang Indian, penduduk asli amerika telah
menyadap pohon karet untuk dibuat semacam bola. Teknologi vulkanisasi mengalami
perkembangan yang berarti setelah Charles Goodyear (USA) mengembangkan
Teknik vulkanisasi karet alam pada 1839 yang selanjutnya di sempurnakan oleh
Thomas Hancock. Demikian seterusnya teknologi polimer berkembang sedemikian
hingga menghasilkan produk-produk yang semakin bervariasi dengan aplikasi yang
semakin luas. Teknologi polimer pada millennium ketiga ini telah mengarah pada
perkawinan dengan senyawa lain, seperti logam (Metal). Mobil keluarga tahun 2000
ke atas beberapa diantaranya sudah menggunakan bahan Polimer berupa komposit
polimer dan metal pada bodinya. Badan pesawat komersil generasi terbaru sekarang
menggunakan komposit polimer, sehingga bobotnya berkurang dan menghemat
bahan bakar.
Selain dari penemuan polimer dalam bentuk produk nyata, hal lain yang perlu di catat
adalah pengembangan konsep atau teori seputar polimerisasi, diantaranya adalah
Konsep Makromolekul oleh Hermann Staudinger tahun 1920, Teori Termodinamika
untuk Polimer larutan pada 1942, kemudian antara tahun 1949 – 1956 teori kristal
cair direaksikan oleh Lars Onsager dan Paul Flory. Pada kurun waktu yang kurang
lebih sama, Michael Szwarz dari Amerika mengembangkan teori Anionik
Polimerisasi. Pada 1971, Fisikawan Prancis Piere-Gilles deGennes mengungkapkan
model pengulangan difusi rantai molekul dalam bentuk matriks pada
polimer.Kemudian Richad Boyd mengembangkan Morfologi Polimer dengan
berkmbangnya teknologi, nano yang semakin pesat, akan banyak rekayasa produk
polimer canggih yang beragam dan bervariasi seiring dengan kebutuhan.

Tabel Daftar perkembangan & penemuan produk polimer


No Bahan Polimer Tahun Kreator
.
1. Karet Alam 1500 Suku mayan, Indian
2. Vulkanisasi karet alam 1839 Charles Goodyear, (USA)
3. Selulosa nitrat 1862 Alexander Parks (USA)
4. Karet sintetis dan Isoprene 1880 Gustave B., Prancis
5. Bakelit dari (Fenol dan Formaldehid) 1907 Leo Baekland, Belgia
6. Polistiren (PS) 1911 Matthews, Inggris
7. Polivinil Klorida (PVC) 1912 Ostromislensky, Rusia
8. Stiren-Butadien-Rubber 1929 I. G. Farben, Jerman
9. Poliester 1931 Wallace Hume, Amerika
10. Epoksi Resin 1936 Pierre Castan, Swiss
11. Karet Silikon 1938 Eugene Rochow, Amerika
12. Politetrafluoroetilen (PTFE) 1939 Roy Plunkett, Amerika
13. Fiberglass Th Kelompok Kerja dari Jerman
40-an
14. Liner Polietilen (Kat. Oksida Kromium) Th Paul Higen, Amerika
50-an
15. Liner Polietilen (Kat. Zigler-Natta) 1954 K. Ziegler, Jerman, Natta,
Itali
16. Termoplastik Elatomer 1956 Kraton, Amerika
17. Polikarbonat (PC) 1959 General Electric, Amaerika
18. Polioksimetilen 1960 Du Pont, Amerika
19. Poliamid aromatic 1961 Du Pont, Amerika
20. Polifenilalaninoksida (PPO) 1962 General Electric, Amerika
21. Linear Low Density Polietilene (LDPE) 1977 Kelompok kerja, Amerika
22. Polimer konduksi listrik 1977 Kelompok Kerja, Amerika
23. Polimer kristal cair 1978 Kelompok Kerja, Amerika
24. Dendrimer 1984 D. Tomalia dkk, Amerika
25. Binder canggih 1998 Cornelis Beyers dkk, German
26. Polimer sel surya 2005 Rene Jensen, Belanda
27. Komposit Modern 2012 Tim Riset, Amerika
Sumber : American Chemical Society, 2012
Dikutip pada buku Mengenal Polimer dan Polimeriasi Tabel 1.1 Halaman 2 dan 3
Pengertian Polimer dan Monomer
Polimer adalah suatu molekul besar yang tersusun secara berulang dari unit molekul
yang disebut monomer.
Istilah polimer dan monomer berasal dari Yunani
* Poli : Banyak
* Mono : Tunggal
* Meros : Bagian
Polimer semula adalah makro molekul ( Molekul raksasa) yang tersusun dari banyak
Monomer.
Polimer terdiri atas beberapa bagian yang berulang, terikat satu sama lain dengan
ikatan kovalen.
Contoh : Polietilen (Polimer rantai panjang)
−[ CH 2=CH 2 ] −[ CH 2 =CH 2 ] −[ CH 2=CH 2 ] −¿ atau [ CH 2=CH 2 ] n

POLIMERISASI
Polimerisasi adalah Proses terbentuknya polimer dari monomer.
Contoh : n CH 2 = CH −[ CH 2−CH ] n−¿

Cl Cl
Reaksi Polimerisasi ada 2 macam, yakni :
1. Polimerisasi Adisi (Poliadisi)
Syarat terjadinya polimerisasi adisi adalah Monomer harus memiliki ikatan
rangkap 2 maupun rangkap 3 yang kemudian akan pecah menjadi ikatan tunggal.
Bersifat Chain reaction, reaksinya terjadi sangat cepat .

Contoh polimer yang pembuatannya berdasarkan Polimerisasi Adisi adalah :


nCH 2=CH 2 ~[ CH 2−CH 2 ] n ~
Etilen Polietilen

nCH 2=CH ~ [ CH 2−CH ] n ~

Stiren Polistiren

CH 2 CH 2

nCH 2=CH ~ [ CH 2−C ] n ~


COOCH 3 COOCH 3
Metil Metakrilat Polimetil Metakrilat

C =O ~ CH 2−O ~

H
Formaldehid Poliformaldehid

CH 2=CH −CH =CH 2 CH 2−CH =CH −CH 2


1.3 Butadiena 1.4 Polibutadiena

H H H H

C=C C C

H H H H

2. Polimerisasi Kondensasi (Polikondensasi)


Merupakan penggabungan dua molekul kecil menjadi molekul besar dengan hasil
samping senyawa sederhana (Contoh : Air)

O O O O

HO-C- - C-OH + HO-CH 2-CH 2-OH -> HO-C- N -C-O-CH 2-CH 2-OH+ H 2
O

Melibatkan gugus fungsi, bersifat step reaction, reaksinya lebih lambat, reaksinya
berhenti ketika gugus fungsional yang bereaksi telah habis.
Dalam hal ini gugus fungsional merupakan gugus yang bereaksi, misalnya :
-OH (Gugus Alkohol atau Hidroksil)
-COOH (Karboksilat)
- NH 2 (Amina)
-N-C=O (Isosianat)
Contoh produk polimer berbasis Reaksi Polimerisasi Kondensasi diantaranya
adalah Melamine-Formaldehid, urea-Formaldehid, unsaturated polyester, alkid,
Poliamida.

Perkembangan Reaksi Polimerisasi, dikelompokkan menjadi 2 yaitu :


1. Chain Growth Polymerization
Mirip dengan Polimerisasi Adisi (Poliadisi)
Pereaksinya sangat Cepat
2. Step-Growth Polymerization
Mirip dengan Polimerisasi Kondensasi (Polikondensasi)
Pereaksinya lebih lambat dibandingkan Polimerisasi Adisi
Perkecualian :
1. Pembuatan Resin Epoksi (Karena sangat Cepat Prosesnya)
O OH

+ H2 N ~HC - C – N ~
~HC - CH 2
H2 H
Gugus Gugus Resin Epoksi
Epoksi Amina

2. Pembuatan Poliuretan
Reaksinya berjalan dengan sangat cepat, Ditandai dengan terbukanya ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal, bersifat Chain Reaction
Contoh : Polistiren (PS), Polietilen (PE), Polipropilen (PP), Polivynil Klorida (PVC),
Polivinil asetat, Polimetil Metakrilat, Politetrafluoroetilen.

CH 2 CH 2 CH 2
CH 2 =CH 2 ~ ~
CH 2 CH 2 CH 2 n

Tahap – Tahap Polimerisasi Adisi :


1. Tahap Inisiasi (Permulaan)
Diperlukan adanya senyawa inisiator, Inisiator dapat berupa Radikal bebasa, ion
(Anion maupun Kation).
Pada tahapan ini inisiator yang ditambahkan ke system akan menyerang dan
membuka ikatan rangkap dari molekul monomer menghasilkan spesies baru yang
aktif.

2. Tahap Propagasi (Penggabungan)


Pada tahap propagasi spesies yang menempel pada suatu unit monomer yang akan
menjadi bagian aktif dan akan menempel pada bagian unit monomer selanjutnya.
Selanjutnya proses tersebut akan berhenti ketika rantai masih ada s/d tak hingga.

3. Tahap Terminasi (Pengakhiran)


Merupakan tahap berakhirnya reaksi polimerisasi, Pada tahap ini normalnya terjadi
dengan salah satu dari beberapa reaksi tertentu yang mengakhiri rantai, yang
berhubungan dengan grup yang mengakhiri.
Macam – Macam Polimerisasi Adisi :
1. POLIMERISASI RADIKAL BEBAS
Adalah kelompok bahan kimia yang mempunyai electron yang tidak berpasangan.
Pada tahapan inisiasi suatu bahan yang dapat berdekomposisi menjadi radikal bebas
karena pemanasan (Adanya promoter dengan cara irradiasi Sinar Ultraviolet)
ditambahkan kedalam monomer dan beberapa radikal akan terbentuk.
Contoh : Benzoil peroksida dan Azodi – isobutironitril yang akan berdekomposisi
menjadi radikal bebas, seperti berikut :
O O

C–O–O–C- CO 2- + + CO 3
Pemanasan

Benzoil Peroksida

Contoh mekanisme Polimerisasi Radikal Bebas :


1. Tahap Inisiasi (Pembentukan Radikal bebas)
Radikal bebas yang terbentuk selanjutnya akan bereaksi dengan molekul monomer
yang selanjutnya menghasilkan radikal aktif lain yang mempunyai tingkat reaktifitas
yang sama.
2. Tahap Propagasi (Pertumbuhan)
Reaksi tersebut selanjutnya berlangsung dengan berulang-ulang sehingga beberapa
ribu monomer bergabung bersama pada satu waktu dalam beberapa detik.
3. Tahap Terminasi (Pengakhiran)
Merupakan tahap berakhirnya reaksi Polimerisasi, terdapat dua kemungkinan untuk
mengakhiri reaksi rantai, yaitu ;
(1.) Saling bergabung antara radikal yang sedang tumbuh
- CH 2 – CH - + - CH - CH 2- -CH 2 - CH - CH -CH 2 –

X X X X
(2.) Dispropionasi antara radikal yang sedang tumbuh
-CH – CH - + - CH - CH 2 ~ - CH = CH + CH 2 - CH 2−¿

X X X X
(3.) Reaksi dengan Radikal Inisiator
~CH 2-CH- + - I - - CH 2−CH −I

X X
(4.) Transfer Rantai dengan Modifier
~CH 2−CH −+ RY CH 2−CH −I

X X
(5.) Transfer Rantai dengan Monomer
−CH 2−CH −+CH 2=CH CH 2−CH 2+CH 2−C−¿

X X X X
(6.) Reaksi dengan Molekul membentuk suatu radikal bebas yang stabil, contoh :
Hidroquinon
−CH 2−CH + HO−¿ - OH ~ CH 2−CH 2+−O−¿ - OH

X X

2. POLIMERISASI AIONIK
Pada polimerisasi ini yang bertindak sebagai inisiator berbentuk anion (ion
bermuatan negatif) terjadi pada fase cair, umumnya dalam pelarut non-ionik, contoh :

CH 3−CH 2−CH 2−CH 2−Li CH 3−CH 2−CH 2−C : {Li} ^ {+

H
Butil Litium Butil Anion Litium
Kation
Ketika Carbanion bertemu dengan monomer stiren makai katan rangkap pada stiren
akan terbuka dan terbentuk carbanion baru. Tahapan ini adalah tahap inisiasi
Pada Tahap propagasi, monomer yang telah berubah menjadi carbanion bereaksi
dengan monomer baru, terjadi pengulangan mekanisme carbanion mengikat monomer
baru (Tahap Propagasi). Mekanisme ini dapat berlangsung dengan terus menerus
selama masih ada monomer , tetapi jika hasil rantai polimer yang ujungnya berupa
carbanion belum padam, maka reaksi propagasi tetap hidup dan akan tetap
berlangsung. Oleh karenanya reaksi tersebut disebut juga dengan living anion
polimerization. Dalam hal ini terminasi tidak terjadi karena polimernya masih hidup.
Polimerisasi baru berhenti bila carbanion dimatikan, missal dengan penambahan air.
Litium akan bereaksi dengan air membentuk LiOH dan carbanion akan hilang, rusak /
mati. Reaksi akan tetap beralanjut sampai monomer habis, tetapi polimernya masih
hidup. Jika ada penambahan senyawa yang membuat inisiator mati, reaksi baru
berhenti. Pada umumnya reaksi polimerisasi anionic dilakukan pada suhu yang
sangat rendah.

3. POLIMERISASI KATIONIK
Menggunakan Kation sebagai inisiatornya, Ikatan rangkap akan terbuka dan bersama
dengan kation membentuk senyawa yang bermuatan positif. Inisiator dalam
polimerisasi Kationik bertindak sebagai Katalisator. Dengan monomer, katalisator
membentuk ion carbenium pada tahap inisiasi.
Langkah Propagasi terjadi setelah kation monomer atau ion carbenium terbentuk,
sedangkan pada tahap terminasi, akan terjadi reaksi chain transfer antara polimer
kation dengan monomer buten yang membuat monomernya mati dan monomernya
menjadi kation baru. Kemungkinan lain dari terminasi adalah lepasnya kompleks
katalisator dari polimer yang tumbuh (chain growth). Atau salah satu atom lain pada
kompleks katalisator akan lepas menuju rantai polimer yang sedang tumbuh untuk
mengakhiri reaksi. Berikut adalah jenis monomer yang dapat berpolimerisasi secara
kationik :
Monomer Struktur Kimia
Isobutilen CH 3

H 2 C=C

CH 3
Stiren CH 2=CH

Vinil Metil Eter OCH 3

CH 2=CH

4. POLIMERISASI KOORDINASI
Ditemukan oleh Karl Ziegler dan Giulio Natta. Polimerisasi koordinasi banyak
terjadi pada gugus olefin, dimana pada prosesnya menggunakan komboinasi
katalisator dan kokatalisator. Katalisator yang digunakan adalah logam transisi
golongan IV s/d VIII sedang kokatalisator yang digunakan adalah golongan I s/d III.
Tahapan pada polimerisasinya yakni, Inisiasi, Propagasi dan Terminasi.
PERBEDAAN POLIMERISASI ADISI DAN POLIMERISASI KONDENSASI
POLIMERISASI ADISI POLIMERISASI KONDENSASI
Semua atom dari monomer menjadi Tidak semua atom monomer menjadi
bagian dari Polimer bagian polimer
Tanpa ada senyawa sisa -> tanpa ada Sebagian atom dari monomer
hasil samping membentuk senyawa molekul lain yang
sederhana
Contoh : HCl
Terbukanya ikatan rangkap menjadi Gugus yang bereaksi adalah gugus
Ikatan tunggal fungsional
Reaksi berjalan sangat cepat Reaksi berjalan lambat
Rumus molekul polimer = Penjumlahan Jumlah atom yang terbentuk pada
Monomer polimer lebih sedikit dari penjumlahan
Karena setiap rumus molekul unit atom monomer.
pengulangan adalah sama dengan
monomer penyusun

PERBWDAAN CHAIN GROWTH DAN STEP GROWTH


CHAIN GROWTH STEP GROWTH
Monomer akan menjadi bagian dari Ada hasil samping
polimer tanpa ada senyawa sisa (Hasil
Samping)
Menggunakan Inisiator (Senyawa yang Tidak menggunakan inisiator
berfungsi mengaktifkan monomer pada
tahap awal reaksi
Pertambahan / pertumbuhan rantai Antar rantai polimer yang sedang
polimer berasal dari reaksi antara rantai tumbuh (Growing chain) dapat saling
polimer yang aktif dengan monomer bereaksi
Reaksi berjalan sangat cepat Reaksi berjalan relative lambat

Sumber penulisan Ringkasan :


1. Catatan Pribadi yang bersumber dari PPT Materi dan penjelasan yang di sampaikan
oleh Ibu Ir. Iswahyuni, MSCE setiap pertemuan
2. Buku Mengenal Polimer dan Polimerisasi

Anda mungkin juga menyukai