Anda di halaman 1dari 15

KONSTIPASI PENGKAJIAN A. Identitas Klien Nama Usia Jenis kelamin Alamat Pendidikan Pekerjaan Agama Suku : : : : : : : : No.

Register : Tgl. Masuk : -

Tgl. Pengkajian: Sumber informasi: -

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan utama

- saat MRS - saat Pengkajian


2. Lama keluhan 3. Kualitas keluhan 4. Faktor pencetus 5. Faktor pemberat

: : : : : : : : konstipasi

6. Upaya yg. telah dilakukan 7. Diagnosa medis

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini

D. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:

a. Kecelakaan (jenis & waktu) b. Operasi (jenis & waktu) c. Penyakit:

: :

Kronis Akut d. Terakhir masuki RS


2. Alergi 3. Imunisasi:

: : :

( ) BCG ( ) Polio ( ) DPT


4. Kebiasaan:

( ) Hepatitis ( ) Campak ( ) ................

Jenis Merokok Kopi Alkohol Obat-obatan yg digunakan: Jenis Lamanya

Frekuensi

Jumlah

Lamanya

Dosis

E. Riwayat keluarga Genogram :

F. Lingkungan rumah
1. Kebersihan : 2. Bahaya kecelakaan : 3. Polusi : 4. Ventilasi : 5. Pencahayaan :

G. Pola Aktifitas Rumah Makan/minum Mandi Berpakaian/berdandan Toileting Mobilitas di tempat tidur Berpindah dan berjalan Rumah Sakit

H. Pola Nutrisi Rumah Jenis diit/makanan Frekuensi/pola Porsi yg dihabiskan Komposisi menu Pantangan Napsu makan Fluktuasi BB 6 bln. terakhir Jenis minuman Frekuensi/pola minum Jumlah minuman Rumah Sakit

I. Pola Eliminasi Rumah Rumah Sakit

BAB: tidak lancar dan tidak ada penggunaan laksativ, riwayat perdarahan, tidak

ada dan saat mengkaji tidak terjadi diare, karakter feses: Klien mengatakan fesesnya keras. Frekuensi/pola: Konsistensi : Warna & bau Kesulitan Upaya mengatasi

BAK: Frekuensi/pola Konsistensi Warna & bau Kesulitan Upaya mengatasi

J. Pola Tidur-Istirahat Rumah Tidur siang Lama tidur Kenyamanan stlh. tidur Tidur malam Lama tidur Kenyamanan stlh. tidur Kebiasaan sblm. tidur Kesulitan Upaya mengatasi Rumah Sakit

K. Pola Kebersihan Diri Rumah Mandi Frekuensi Penggunaan sabun Keramas Frekuensi Penggunaan shampoo Gosok gigi Frekuensi Penggunaan odol Ganti baju:Frekuensi Memotong kuku: Frekuensi Kesulitan Upaya yg dilakukan Rumah Sakit

L. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: 2. Masalah utama terkait dengan anak di RS atau penyakit:

3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: 4. Harapan setelah menjalani perawatan: 5. Perubahan yang dirasa setelah sakit:

M.Konsep Diri
1. Gambaran diri: 2. Ideal diri: 3. Harga diri: 4. Peran: 5. Identitas diri

N. Pola Peran & Hubungan


1. Peran dalam keluarga 2. Sistem pendukung keluarga 3. Kesulitan dalam keluarga: 4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan anak di

RS:

5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi:

O. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Kesadaran:

Tanda-tanda vital: - Tekanan darah : - Nadi : mmHg x/menit Berat Badan: - Suhu : - RR :
o

C x/menit

Tinggi badan: 2. Kepala & Leher

a. Kepala: b. Mata :

c. Hidung: d. Mulut dan tenggorokan: e. Telinga: f. Leher:

3. Thorak & Dada: Jantung

- Inspeksi: - Palpasi: - Perkusi: - Auskultasi:


Paru

- Inspeksi: - Palpasi: - Perkusi: - Auskultasi:


4. Payudara & Ketiak

5. Punggung & Tulang Belakang

6. Abdomen : terdapat distensi abdomen Inspeksi: Palpasi: Perkusi : Auskultasi: 7. Genetalia & Anus : Sulit BAB, saat BAB terasa nyeri Inspeksi:

Palpasi: 8. Ekstermitas

Atas: Bawah:

9. Sistem Neurologi

10. Kulit & Kuku


Kulit: kering

Kuku: -

P. Hasil Pemeriksaan Penunjang Q. Terapi

ANALISA DATA

Data DS: Klien mengatakan sulit BAB selama 1 minggu ini

Etiologi Penggunaan obat-obatan tertentu(seperti gol.opiat) dan mengandung Al dan Ca Memberi efek pada segmen usus

MK Konstipasi

DO: BAB 1x/minggu Feses keras Bising usus DS:

Memperpanjang waktu transit di kolon Kontraksi tidak mendorong konstipasi

Sulit BAB Perut terasa begah Nafsu makan menurun

Nutrisi kurang dari kebutuhan

DO:

Menurunnya intake makanan

DS:

Gangguan defekasi Rangsangan refleks penyekat rekto anal Relaksasi sfingter interna dan eksterna Tekanan intra abdomen Membran mukorektal dan muskulatur tidak peka terhadap rangsangan fekal Diperlukan rangsangan yg lebih kuat untuk mendorong feses Spasme setelah makan, nyeri kolik pada abdomen bawah

Nyeri akut

DO:

Nyeri akut

DS: Klien mengatakan permintaan informasi serta menyatakan bahwa klien kurang mengerti manfaat makanan berserat

Penatalaksanaan penyakit Ketidakakuratan mengikuti instruksi Permintaan informasi Kurang pengetahuan

Kurang pengetahuan

DO: Ketidak-akuratan mengikuti pola diet yang sehat

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan respon terhadap dorongan defekasi 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan 3. Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang pola diet yang sehat. Intervensi keperawatan
1. Diagnosa keperawatan : Konstipasi berhubungan dengan penurunan respon

terhadap dorongan defekasi Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama defekasi normal Kriteria hasil : - Defekasi 3x seminggu Konsistensi feses lunak x 24 jam, pola

Intervensi
1. Pastikan defekasi klien

Rasional 1. Membantu menentukan intervensi selanjutnya

sebelumnya dan pola diet klien

2. Dorong asupan harian sedikitnya 2 2. Cairan membantu pergerakan cairan, liter cairan, batas kopi 2-3x/hari 3. Anjurkan 3 gelas air hangat yang diminum 30 mnt sebelum sarapan 4. Ajari klien untuk posisi semi jongkok normal saat defekasi kopi bersifat diuretic dan menarik cairan 3.Cairan dapat bertindak sebagai stimulus untuk evakuasi feses 4.Meningkatkan penggunaan optimal otot abdomen dan efek gravitasi optimal

2. Diagnosa

keperawatan

Perubahan

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan

berhubungan dengan hilangnya nafsu makan Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama menunjukkan status gizi yang baik Kriteria hasil : - Toleransi terhadap diet yang dibutuhkan - Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal - Nilai laboratorium dalam batas normal - Melaporkan keadekuatan tingkat energy Intervensi Buat perencanaan makan Rasional dengan Menjaga pola makan pasien sehingga x 24jam,

pasien untuk dimasukkan ke dalam pasien makan secara teratur jadwal makan. Dukung anggota dari rumah keluarga untuk Pasien dapat merasa nyaman nafsu dengan makan

membawa makanan kesukaan pasien makanan yang dibawa dari rumah dan meningkatkan pasien Tawarkan makanan porsi besar disiang Dengan pemberian porsi yang besar

hari ketika nafsu makan tinggi

dapat menjaga keadekuatan nutrisi yang masuk

Pastikan diet memenuhi kebutuhan Tinggi karbohidrat, protein, dan kalori tubuh sesuai indikasi. diperlukan perawatan Pastikan pola diet yang pasien yang Untuk mendukung peningkatan nafsu disukai atau tidak disukai. makan pasien Pantau masukan dan pengeluaran dan Mengetahui keseimbangan intake dan berat badan secara periodik. Kaji turgor kulit pasien pengeluaran asuapan makanan Sebagai data penunjang adanya perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan Pantau nilai laboratorium, seperti Hb, Untuk dapat albumin, dan kadar glukosa darah mengetahui tingkat atau dibutuhkan selama

kekurangan kandungan Hb, albumin, dan glukosa dalam darah

Ajarkan metode untuk perencanaan Klien terbiasa makan dengan terencana makan dan teratur

3. Diagnosa keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses

keras pada abdomen Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatn selama berkurang Kriteria Hasil: - Menunjukkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan Mempertahankan tingkat nyeri pada skala kecil Melaporkan kesehatan fisik dan psikologis - Mengenali faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri - Menggunakan tindakan mengurangi nyeri dengan analgesik dan non-analgesik secara tepat Intervensi Rasional x 24jam, nyeri

Bantu pasien untuk lebih berfokus pada Klien dapat mengalihkan perhatian dari aktivitas dari nyeri dengan nyeri melakukan penggalihan melalui televisi atau radio Perhatikan bahwa lansia mengalami Hati-hati peningkatan sensitifitas terhadap efek opiat analgesik opiat Perhatikan kemungkinan interaksi obat Hati-hati dalam pemberian obat-obatan obat dan obat penyakit pada lansia ketidak nyaman pada skala 0 10 Gunakan lembar alur nyeri Lakukan Instruksikan pengkajian pasien nyeri komperhensif untuk Perawat pada dapat melakukan tindakan meminformasikan kurang tercapai Berikan informasi tetang nyeri Agar pasien tidak merasa cemas yang tepat dalam mengatasi nyeri klien pada lansia klien Mengetahui karakteristik nyeri yang Agar mngetahui nyeri secara spesifik Minta pasien untuk menilai nyeri atau Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan dalam pemberian anlgesik

perawat jika pengurang nyeri

4. Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang

informasi tentang pola diet yang sehat. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama terapi farmakologi Kriteria Hasil : - klien dapat memahami proses penyakit/prognosis. - Klien dapat mengidentifikasi hubungan tanda/gejala proses penyakit. - Klien mampu melakukan perubahan pola hidup.
- Klien mampu ikut aktif dalam berpartisipasi dalam program

x 24 jam, Klien

dapat mengetahui faktor predisposisi, pencegahan, kekambuhan, deteksi, serta

pengobatan

Intervensi 1. Kaji ulang proses penyakit, pengalaman klien. 2.Dorong klien/orang terdekat untuk menyatakan rasa takut/perasaan dan perhatian. 3.Dorong keluarga secara aktif dalam proses perawatan dan pengobatan klien. 4.Berikan informasi tentang pola diet yang sehat dan tinggi serat.

Rasional 1.Memberikan dasar pengetahuan dimana klien dapat membantu pilihan informasi terapi. 2.Dapat merupakan membantu klien mengalami perasaan rehabilitasi vital. 3.Keluarga dapat mengetahui proses perawatan serta pengobatan klien. 4.Eliminasi usus klien berjalan normal

Evaluasi Keperawatan :
1.

S: Klien mengatakan dapat BAB dengan lancar O: - Defekasi 3x seminggu

Konsistensi feses lunak A: Masalah teratasi P: Pertahankan intervensi


2.

S: makannya meningkat

Klien

mengatakan

nafsu

O: - Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal - Nilai laboratorium dalam batas normal - Melaporkan keadekuatan tingkat energy A: masalah teratasi P: Pertahankan intervensi

3.

S: klien mengatakan nyeri perut berkurang O: - Menunjukkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan

Mempertahankan tingkat nyeri pada skala kecil Mengenali faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri A: masalah teratasi P: pertahankan interevensi
4. S: klien mengetahui faktor predisposisi, pencegahan, kekambuhan, deteksi, serta

terapi farmakologi konstipasi O: - Klien dapat memahami proses penyakit/prognosis.


-

Klien dapat mengidentifikasi hubungan tanda/gejala proses penyakit. Klien mampu melakukan perubahan pola hidup. Klien mampu ikut aktif dalam berpartisipasi dalam program pengobatan

A: masalah teratasi P: hentikan intervensi

Daftar Pustaka Carpenito, Juall Lynda. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: EGC Doenges, E. Marlyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC Brunner & Suddarth, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai