: : : : : : : : konstipasi
: :
: : :
Frekuensi
Jumlah
Lamanya
Dosis
F. Lingkungan rumah
1. Kebersihan : 2. Bahaya kecelakaan : 3. Polusi : 4. Ventilasi : 5. Pencahayaan :
G. Pola Aktifitas Rumah Makan/minum Mandi Berpakaian/berdandan Toileting Mobilitas di tempat tidur Berpindah dan berjalan Rumah Sakit
H. Pola Nutrisi Rumah Jenis diit/makanan Frekuensi/pola Porsi yg dihabiskan Komposisi menu Pantangan Napsu makan Fluktuasi BB 6 bln. terakhir Jenis minuman Frekuensi/pola minum Jumlah minuman Rumah Sakit
BAB: tidak lancar dan tidak ada penggunaan laksativ, riwayat perdarahan, tidak
ada dan saat mengkaji tidak terjadi diare, karakter feses: Klien mengatakan fesesnya keras. Frekuensi/pola: Konsistensi : Warna & bau Kesulitan Upaya mengatasi
J. Pola Tidur-Istirahat Rumah Tidur siang Lama tidur Kenyamanan stlh. tidur Tidur malam Lama tidur Kenyamanan stlh. tidur Kebiasaan sblm. tidur Kesulitan Upaya mengatasi Rumah Sakit
K. Pola Kebersihan Diri Rumah Mandi Frekuensi Penggunaan sabun Keramas Frekuensi Penggunaan shampoo Gosok gigi Frekuensi Penggunaan odol Ganti baju:Frekuensi Memotong kuku: Frekuensi Kesulitan Upaya yg dilakukan Rumah Sakit
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: 4. Harapan setelah menjalani perawatan: 5. Perubahan yang dirasa setelah sakit:
M.Konsep Diri
1. Gambaran diri: 2. Ideal diri: 3. Harga diri: 4. Peran: 5. Identitas diri
RS:
O. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Kesadaran:
Tanda-tanda vital: - Tekanan darah : - Nadi : mmHg x/menit Berat Badan: - Suhu : - RR :
o
C x/menit
a. Kepala: b. Mata :
6. Abdomen : terdapat distensi abdomen Inspeksi: Palpasi: Perkusi : Auskultasi: 7. Genetalia & Anus : Sulit BAB, saat BAB terasa nyeri Inspeksi:
Palpasi: 8. Ekstermitas
Atas: Bawah:
9. Sistem Neurologi
Kuku: -
ANALISA DATA
Etiologi Penggunaan obat-obatan tertentu(seperti gol.opiat) dan mengandung Al dan Ca Memberi efek pada segmen usus
MK Konstipasi
DO:
DS:
Gangguan defekasi Rangsangan refleks penyekat rekto anal Relaksasi sfingter interna dan eksterna Tekanan intra abdomen Membran mukorektal dan muskulatur tidak peka terhadap rangsangan fekal Diperlukan rangsangan yg lebih kuat untuk mendorong feses Spasme setelah makan, nyeri kolik pada abdomen bawah
Nyeri akut
DO:
Nyeri akut
DS: Klien mengatakan permintaan informasi serta menyatakan bahwa klien kurang mengerti manfaat makanan berserat
Kurang pengetahuan
DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Konstipasi berhubungan dengan penurunan respon terhadap dorongan defekasi 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan 3. Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen 4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang pola diet yang sehat. Intervensi keperawatan
1. Diagnosa keperawatan : Konstipasi berhubungan dengan penurunan respon
terhadap dorongan defekasi Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama defekasi normal Kriteria hasil : - Defekasi 3x seminggu Konsistensi feses lunak x 24 jam, pola
Intervensi
1. Pastikan defekasi klien
2. Dorong asupan harian sedikitnya 2 2. Cairan membantu pergerakan cairan, liter cairan, batas kopi 2-3x/hari 3. Anjurkan 3 gelas air hangat yang diminum 30 mnt sebelum sarapan 4. Ajari klien untuk posisi semi jongkok normal saat defekasi kopi bersifat diuretic dan menarik cairan 3.Cairan dapat bertindak sebagai stimulus untuk evakuasi feses 4.Meningkatkan penggunaan optimal otot abdomen dan efek gravitasi optimal
2. Diagnosa
keperawatan
Perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
berhubungan dengan hilangnya nafsu makan Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama menunjukkan status gizi yang baik Kriteria hasil : - Toleransi terhadap diet yang dibutuhkan - Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal - Nilai laboratorium dalam batas normal - Melaporkan keadekuatan tingkat energy Intervensi Buat perencanaan makan Rasional dengan Menjaga pola makan pasien sehingga x 24jam,
pasien untuk dimasukkan ke dalam pasien makan secara teratur jadwal makan. Dukung anggota dari rumah keluarga untuk Pasien dapat merasa nyaman nafsu dengan makan
membawa makanan kesukaan pasien makanan yang dibawa dari rumah dan meningkatkan pasien Tawarkan makanan porsi besar disiang Dengan pemberian porsi yang besar
Pastikan diet memenuhi kebutuhan Tinggi karbohidrat, protein, dan kalori tubuh sesuai indikasi. diperlukan perawatan Pastikan pola diet yang pasien yang Untuk mendukung peningkatan nafsu disukai atau tidak disukai. makan pasien Pantau masukan dan pengeluaran dan Mengetahui keseimbangan intake dan berat badan secara periodik. Kaji turgor kulit pasien pengeluaran asuapan makanan Sebagai data penunjang adanya perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan Pantau nilai laboratorium, seperti Hb, Untuk dapat albumin, dan kadar glukosa darah mengetahui tingkat atau dibutuhkan selama
Ajarkan metode untuk perencanaan Klien terbiasa makan dengan terencana makan dan teratur
keras pada abdomen Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatn selama berkurang Kriteria Hasil: - Menunjukkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan Mempertahankan tingkat nyeri pada skala kecil Melaporkan kesehatan fisik dan psikologis - Mengenali faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri - Menggunakan tindakan mengurangi nyeri dengan analgesik dan non-analgesik secara tepat Intervensi Rasional x 24jam, nyeri
Bantu pasien untuk lebih berfokus pada Klien dapat mengalihkan perhatian dari aktivitas dari nyeri dengan nyeri melakukan penggalihan melalui televisi atau radio Perhatikan bahwa lansia mengalami Hati-hati peningkatan sensitifitas terhadap efek opiat analgesik opiat Perhatikan kemungkinan interaksi obat Hati-hati dalam pemberian obat-obatan obat dan obat penyakit pada lansia ketidak nyaman pada skala 0 10 Gunakan lembar alur nyeri Lakukan Instruksikan pengkajian pasien nyeri komperhensif untuk Perawat pada dapat melakukan tindakan meminformasikan kurang tercapai Berikan informasi tetang nyeri Agar pasien tidak merasa cemas yang tepat dalam mengatasi nyeri klien pada lansia klien Mengetahui karakteristik nyeri yang Agar mngetahui nyeri secara spesifik Minta pasien untuk menilai nyeri atau Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan dalam pemberian anlgesik
informasi tentang pola diet yang sehat. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama terapi farmakologi Kriteria Hasil : - klien dapat memahami proses penyakit/prognosis. - Klien dapat mengidentifikasi hubungan tanda/gejala proses penyakit. - Klien mampu melakukan perubahan pola hidup.
- Klien mampu ikut aktif dalam berpartisipasi dalam program
x 24 jam, Klien
pengobatan
Intervensi 1. Kaji ulang proses penyakit, pengalaman klien. 2.Dorong klien/orang terdekat untuk menyatakan rasa takut/perasaan dan perhatian. 3.Dorong keluarga secara aktif dalam proses perawatan dan pengobatan klien. 4.Berikan informasi tentang pola diet yang sehat dan tinggi serat.
Rasional 1.Memberikan dasar pengetahuan dimana klien dapat membantu pilihan informasi terapi. 2.Dapat merupakan membantu klien mengalami perasaan rehabilitasi vital. 3.Keluarga dapat mengetahui proses perawatan serta pengobatan klien. 4.Eliminasi usus klien berjalan normal
Evaluasi Keperawatan :
1.
S: makannya meningkat
Klien
mengatakan
nafsu
O: - Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal - Nilai laboratorium dalam batas normal - Melaporkan keadekuatan tingkat energy A: masalah teratasi P: Pertahankan intervensi
3.
S: klien mengatakan nyeri perut berkurang O: - Menunjukkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan
Mempertahankan tingkat nyeri pada skala kecil Mengenali faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri A: masalah teratasi P: pertahankan interevensi
4. S: klien mengetahui faktor predisposisi, pencegahan, kekambuhan, deteksi, serta
Klien dapat mengidentifikasi hubungan tanda/gejala proses penyakit. Klien mampu melakukan perubahan pola hidup. Klien mampu ikut aktif dalam berpartisipasi dalam program pengobatan
Daftar Pustaka Carpenito, Juall Lynda. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Jakarta: EGC Doenges, E. Marlyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: EGC Brunner & Suddarth, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC.