Anda di halaman 1dari 4

Model Student Team Achievement division (STAD)

Model STAD mengarahkan siswa untuk mampu bekerjasama, berpartisipasi aktif dalam kelompok, bersaing, dan menumbuhkan sikap saling memberi dan menerima informasi dan masukan dari teman lain Menurut Slavin (2005) pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yang meliputi: 1) tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap kuis(tes individual), 4) tahap penghitungan skor perkembangan individual, dan 5) tahap pemberian penghargaan kelompok. Fase pembelajaran kooperatif model STAD adalah: Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Model STAD Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Fase 1 Persiapan Guru membentuk kelompok berjumlah delapan kelompok, berdasar kemampuan dan jenis kelamin menjelaskan model pembelajaran Fase 2 Penyajian materi Fase 3 Kegiatan kelompo k Guru presentasi, memberikan materi Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru Guru membimbing dan mengamati Siswa bekerja dalam keaktifan siswa dalam diskusi kelompok kelompok, siswa belajar bersama, diskusi tentang permasalahan yang diberikan guru sesuai LKS (saling memberi dan menerima 1 Fase 4 Guru mengadakan kuis dalam bentuk tes secara individu Kuis (tes individual) materi) Siswa mengerjakan kuis dalam bentuk tes secara individu Siswa menempati tempat duduk berdasarkan kelompoknya

[Type the company name] | [Type the company address]

Fase Fase 5 Penghitungan skor perkembangan individual

Aktivitas Guru Guru melakukan penghitungan skor perkembangan individual -

Aktivitas Siswa

Fase 6 Guru memberikan penghargaan Pemberian dari hasil kompetisi yang penghargaan kelompok.

Siswa mendapat penghargaan sesuai dengan prestasi yang dilaksanakan diperolehnya

Adapun penerapannya dalam kelas, sebagai berikut: a. Persiapan Siswa dibagi menjadi 8 kelompok yang beranggotakan @ kelompok 3_4 orang secara heterogen (fase 1). b. Presentasi kelas Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan materi serta prosedur kegiatan, juga tata cara kerja kelompok. (fase 2). c. Kegiatan kelompok Setiap kelompok diberi LKS. Dalam setiap kelompok mendiskusikan dan mengerjakan latihan pada lembar tugas. Anggota yang mengerti (pintar) mengajari anggota yang belum mengerti sampai semua anggota mengerti tentang materi . (fase 3). Kemudian bersama-sama mengoreksi hasil kerja kelompok hingga guru memberikan kesimpulan tugas kelompok. d. Kuis Siswa melakukan kuis dalam bentuk tes individu, (fase 4). 2 e. Pemberian skor perkembangan

[Type the company name] | [Type the company address]

Hasil dari kuis individu akan diskor, dan tiap-tiap individu akan diberi skor perkembangan. Skor perkembangan berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor siswa yang lalu dengan aturan sebagai berikut: Lebih dari 10 di bawah skor dasar .. 0 poin 10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar ... 10 poin Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar 20 poin Lebih dari 10 poin di atas skor dasar . 30 poin Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar) 30 poin Tujuan skor dasar dan poin perkembangan ini adalah untuk memberi kesempatan bagi siswa untuk memperoleh skor maksimal bagi kelompoknya. (fase 5) f. Penghargaan kelompok Setiap kelompok mendapatkan penghargaan sesuai jumlah poin yang dikumpulkan dalam kelompok . Poin yang didapat oleh tiap-tiap siswa akan dijumlahkan untuk membentuk skor tim, yang memenuhi kriteria tertentu berhak mendapatkan penghargaan. Penghargaan diberikan guru dalam bentuk peralatan sekolah atau berupa penghargaan lainnya supaya murid-murid dapat lebih termotivasi untuk giat belajar.(fase 6). Kriteria pemberian penghargaan adalah sebagai berikut: Skor (rata-rata kelompok) 15 19 20 25 26 30 Predikat Good team (Tim bagus) Great team (Tim hebat) Super team (Tim super)

[Type the company name] | [Type the company address]

DAFTAR PUSTAKA Slavin. 2005. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice (Terjemahan). London: Allymand Bacon.

[Type the company name] | [Type the company address]

Anda mungkin juga menyukai