Anemia GGK
Anemia GGK
OUTLINE
Gagal ginjal Definisi, klasifikasi, gejala Gagal Ginjal Kronik (GGK), penatalaksanaan GGK Anemia Definisi, penyebab, gejala, evaluasi Anemia pada GGK Penyebab, batasan, status & terapi besi, akibat jangka panjang Manajemen pada anemia Gagal Ginjal Kronik Transfusi darah vs Eprex Terapi Rekombinan Eritropoietin Terapi fase koreksi & fase pemeliharaan, monitor, efek samping, benefit
GAGAL GINJAL
Penatalaksanaan GGK
Gangguan Ginjal Ringan
Pengaturan diet, Penanganan hipertensi
ANEMIA
Definisi Anemia
Kuantitatif : berkurangnya jumlah sel darah merah Fungsional : berkurangnya kecukupan sel darah merah untuk menghasilkan O2 ke jaringan Tiap gram Hb dapat mengikat 1,34 ml O2
Penyebab Anemia
Pabriknya rusak Sumsum tulang Anemia Aplastik Bahan baku jelek EPO, Fe, Asam folat, vit.B12 Anemia Defisiensi Terjadi perdarahan Umur eritrosit pendek akibat penghancuran yang berlebihan Anemia Hemolitik
Eritropoiesis
EPO
Asam Folat Vit.B12 Feritin
Transferin
Gejala Anemia
Kulit dan membran mukosa pucat Cepat lelah / letih / lesu Cepat mengantuk Sakit kepala Kapasitas berolah raga menurun Sesak napas Nafsu makan menurun Gairah seksual menurun Sensitif terhadap udara dingin Susah berkonsentrasi Jantung berdebar-debar Gangguan menstruasi
Evaluasi Anemia
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium Terutama bila: Hb < 10 g/dL atau Ht < 30% Morfologi eritrosit: MCV : Mean Corpurcular Volume/ volume rata-rata eritrosit MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin/ berat Hb rata-rata dalam 1 eritrosit MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration/ konsentrasi Hb eritrosit rata-rata Anemia defisiensi besi: hipokrom mikrositer Hitung retikulosit Status besi Feritin Serum Saturasi Transferin (ST) = Serum Iron (SI) Total Iron binding capacity (TIBC) Lain-lain: Coombs test bila curiga anemia Hemolitik
Produksi Eritrosit
ANEMIA
Sumsum tulang
Cukup
Defisiensi besi
Cukup
Defisiensi besi
Terapi EPO
Evaluasi status besi:
Keterangan:
Terapi anemia defisiensi besi dikontraindikasikan pada: Hipersensitif terhadap besi Gangguan fungsi hati berat (sirosis hati, hepatitis akut) Iron overload: feritin serum > 800 mcg/L Contoh preparat: Iron dextran Iron sucrose = Venofer 1 mL (20 mg), 5 mL (100 mg) Dapat diberikan secara IV/ IM Iron gluconate Iron dextrin Besi oral Tidak bermanfaat pada pasien yang mendapat terapi EPO karena tidak dapat mempertahankan status besi Dosis 200 mg/hari (2-3x/hari), absorbsi dipengaruhi makanan
Absolut
Fungsional
IV: iron dextran, iron sucrose, iron gluconate, iron dextrin IM: iron dextran Oral: ferrous sulfate, iron polysaccharide, ferrous gluconate, ferrous fumarate
Fase koreksi
Iron dextran 25 mg
Diencerkan dengan 50 mL NaCl 0.9% diberikan 1-2 jam pertama HD melalui venous blood line. Diulang setiap HD (2x seminggu) sampai 10x atau dosis mencapai 1000 mg
Untuk koreksi anemia defisiensi besi absolut & fungsional Agar Feritin Serum > 100 mcg/L dan Saturasi Transferin > 20%
Fase koreksi
IV
IM
Oral
Iron sucrose: max 100 mg/minggu Iron dextran: 50 mg/minggu Iron gluconate: 31,25-125 mg/minggu
Tujuan: menjaga kecukupan persediaan besi selama terapi EPO Target terapi: Feritin Serum: > 100 mcg/L 500 mcg/L Saturasi Transferin: > 20% - < 40%
60
LVH (% Pasien )
40
33 % 26 %
41 %
20
Levin et.al.: Am J Kidney Dis, 1996 / Nephr.Dial. Tranplant 1999 vol.14 supp2
Eprex
Hb < 10 g/dL, Ht < 30% Asam folat, B12 cukup Cadangan besi adekuat Feritin Serum > 100 mcg/L Saturasi Transferin > 20% TD sistolik < 180 mmHg TD diastolik < 110 mmHg Tidak ada infeksi berat Tidak hipersensitif terhadap EPO Hb > 10 g/dL pada GGK dialisis Hb optimal 11-12 g/dL Kenaikan Hb 1-2 g/dL per bulan Hb tidak boleh > 2 g/dL per bulan
Hb 7-9 g/dL
STATUS BESI
<1g/dL/bulan
Ferritin<100ug/L Ferritin>100ug/L
transferin sat. >20% % hypocromic red cell <10%
1-2 g/dL/bulan
Besi Parenteral
Besi Oral
Hb 11-12 g/dL
Tetap berikan Eprex, dengan dosis dan frekuensi yang disesuaikan
Fase pemeliharaan
Fase koreksi
Target respon (Hb> 10 g/dL): Hb naik 1-2 g/dL dalam 4 minggu atau Ht naik 2-4% dalam 2-4 minggu
Target repon
Tercapai
Tidak tercapai
Pertahankan dosis
Efek Samping
Rekombinan Eritropoietin ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar pasien Hipertensi terjadi pada 20-30% pasien Biasanya mudah dikontrol dengan anti hipertensi Lebih sering pada Pasien dengan riwayat hipertensi Mulai diterapi Eprex pada Hb sangat rendah Mendapatkan dosis Eprex terlalu tinggi Usia muda Kejang Hanya dilaporkan pada penelitian tahap awal Akibat kenaikan Hb terlalu cepat hipertensi kejang Efek samping yang lebih ringan-jarang: gejala menyerupai flu, kedinginan, mialgia, pusing, kemerahan kulit
Kesimpulan
Penyebab utama anemia pada GGK adalah defisiensi EPO, selain juga adanya defisiensi Fe, asam folat dan vitamin B12 serta adanya gizi kurang Eprex mengandung Eritropoietin yang dapat merangsang produksi sel darah merah Transfusi darah hanya dilakukan pada kondisi khusus saja Peningkatan Hb dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah pembesaran bilik jantung kiri Kunci keberhasilan terapi anemia pd GGK selain Eprex, pemberian Fe, asam folat dan vitamin B12 serta adanya pengelolaan gizi yang baik juga penting