Anda di halaman 1dari 48

KEAMANAN KOMPUTER

ADITYO NUGROHO,ST TEKNIK PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN


PERTEMUAN 7 CIPHER BLOK (BLOCK CIPHER) Electronic Code Book (ECB) Cipher Block Chaining (CBC)

Cipher Blok (Block Cipher)


Refresh
Beroperasi pada plainteks/cipherteks dalam bentuk BLOK BIT. Rangkaian bit dibagi menjadi blokblok dengan ukuran tertentu. Dienkripsi / didekripsi blok per blok.

Cipher Blok (Block Cipher)


Refresh
Rangkaian bit-bit plainteks dibagi menjadi blok-blok bit dengan panjang sama, biasanya 64-bit atau lebih.
Kemudian setiap blok di-enkripsi dengan bit-bit kunci yang panjangnya sama dengan panjang bit dalam blok plainteks.

Cipher Blok (Block Cipher)


Refresh
Algoritma cipher blok menggabungkan beberapa teknik kriptografi klasik dalam proses enkripsi sehingga dapat menjadi super-enkripsi. 1. Substitusi Menggantikan satu atau sekumpulan bit pada blok

Cipher Blok (Block Cipher)


Refresh
2. Transposisi atau permutasi Memindahkan atau menggeser posisi bit pada blok plainteks berdasarkan aturan tertentu. 3. Ekspansi Memperbanyak jumlah bit pada blok plainteks berdasarkan aturan tertentu. Misal 32-bit menjadi 48-

Cipher Blok (Block Cipher)


Refresh
4. Kompresi Kebalikan dari ekspansi, jumlah bit pada blok plainteks dimampatkan berdasarkan aturan tertentu.

Cipher Blok (Block Cipher)


Refresh
Tahun 1949, Shannon mengemukakan dua prinsip (properties) penyandian (encoding) data dalam makalahnya yang berjudul Communication Theory of Secrecy Systems.
Kedua prinsip tersebut digunakan dalam perancangan cipher blok yang

Cipher Blok (Block Cipher)


Refresh
1. Confusion Menyembunyikan hubungan apapun antara plainteks, cipherteks dan kunci. Hal ini akan membuat kriptanalis frustasi untuk mencari pola-pola yang muncul pada cipherteks. Confusion akan membuat hubungan statistik plainteks, cipherteks dan kunci

Cipher Blok (Block Cipher)


Refresh
2. Diffusion Menyebarkan pengaruh satu bit plainteks atau kunci ke sebanyak mungkin cipherteks sehingga perubahan pada cipherteks tidak dapat diprediksi.

Cipher Blok (Block Cipher)


Refresh
Untuk mendapatkan keamanan yang tinggi, prinsip confusion dan diffusion diulang berkali-kali pada tiap-tiap blok enkripsi dengan kombinasi yang berbeda.

Mode Operasi Cipher Blok


Terdapat 4 mode operasi yang lazim diterapkan pada sistem blok cipher : 1.Electronic Code Book (ECB) 2.Cipher Block Chaining (CBC) 3.Cipher Feedback (CFB) 4.Output Feedback (OFB)

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Pada mode ini, setiap blok plainteks Pi dienkripsi secara individual dan independen menjadi blok cipherteks Ci. Enkripsi : Dekripsi :

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Istilah CODE BOOK dalam ECB muncul dari fakta bahwa blok plainteks yang sama selalu menjadi blok cipherteks yang sama, maka dimungkinkan membuat buku kode plainteks dan cipherteks yang berkoresponden

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Namun semakin besar ukuran blok, maka semakin besar pula ukuran buku kodenya.
Misal jika blok berukuran 64-bit, maka buku kode terdiri dari 264 1 buah kode (entry), yang berarti terlalu besar untuk disimpan. Lagipula setiap kunci memiliki buku kode yang berbeda.

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Misalkan plainteks (dalam biner) adalah : 10100010001110101001 Bagi plainteks menjadi blok-blok yang berukuran 4 bit : 1010 0010 0011 1010 1001 Atau dalam notasi HEX menjadi : A23A9

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Misal kunci (harus sama dengan panjang blok plainteks) yang digunakan adalah : 1011 (HEX : B)
Dapat dilakukan fungsi enkripsi sederhana dengan meng-XOR-kan blok plainteks dengan kunci, kemudian geser secara wrapping bitbit hasil enkripsi 1 posisi ke kiri.

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)

Plainteks : 10100010001110101001 (HEX : A23A9) Cipherteks : 00100011000100100100 (HEX : 23124)

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Catatlah bahwa blok palinteks yang sama selalu dienkripsi menjadi blok cipherteks yang sama atau identik.
Pada contoh di atas, blok 1010 muncul 2 kali dan selalu dienkripsi menjadi 0010.

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Contoh yang lebih mudah, misalkan pesan : KUTU BUKU DI LEMARIKU Dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari dua huruf (dengan menghilangkan semua spasi) : KU TU BU KU DI LE MA RI KU Terlihat blok KU akan dienkripsi

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Keuntungan Mode ECB : 1.Karena tiap blok plainteks dienkripsi secara independen, maka tidak perlu mengenkripsi file secara linear. Kita dapan mengenkripsi 5 blok pertama, lalu blok-blok akhir, kembali ke blok-blok tengah dan seterusnya.

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Mode ECB cocok untuk mengenkripsi arsip (file) yang diakses secara acak, misalnya arsip basis data. Jika basis data dienkripsi menggunakan ECB, maka sembarang record dapat dienkripsi atau didekripsi secara independen/acak dari record lainnya (dengan asumsi setiap record

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Jika mode ECB dikerjakan dengan prosesor paralel (multiple processor / multiple core processor), maka setiap prosesor dapat melakukan enkripsi atau dekripsi blok plainteks yang berbeda dalam waktu yang bersamaan (multi processing).

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
2. Jika salah satu atau lebih bit pada blok cipherteks mengalami kesalahan, maka kesalahan ini hanya mempengaruhi cipherteks yang bersangkutan pada waktu dekripsi. Blok-blok cipherteks lainnya bila didekripsi tidak terpengaruh oleh kesalahan bit cipherteks tersebut.

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Kelemahan ECB 1.Karena bagian plainteks sering berulang (contoh:dari,yang,ini,itu) sehingga terdapat blok-blok plainteks yang sama, maka hasil enkripsi menghasilkan blok cipherteks yang sama.

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Untuk mengurangi kelemahan ini, gunakan ukuran blok yang besar, misal 64-bit atau lebih sehingga mampu menghilangkan kemungkinan blok-blok yang identik.

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
2.Pihak yang tidak baik dapat memanipulasi cipherteks untuk mengambil membodohi atau mengelabui penerima pesan. Dengan cara menghilangkan atau menambahkan blok cipherteks.

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
P : UANG DITRANSFER LIMA SATU JUTA UA NGRUPIAH DI TR AN SF ER LI MA SA TU JU TA RU PI AH
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16

UA NG DI TR AN SF ER SA TU JU TA RU PI AH
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16

Kondisi : Kriptanalis berhasil mendekripsi dan membuat tabel blok keseluruhan blok cipherteks menjadi plainteks

Mode Operasi Cipher Blok


1.Electronic Code Book (ECB)
Kedua kelemahan di atas dapat diatasi dengan mengatur enkripsi tiap blok individual bergantung pada semua blok-blok sebelumnya. Dengan cara ini blok plainteks yang identik akan menghasilkan blok cipherteks yang berbeda sehingga manipulasi cipherteks mungkin menghasilkan pesan hasil dekripsi yang tidak

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Mode ini menerapkan mekanisme umpan balik (feedback) pada sebuah blok. Dimana hasil enkripsi blok sebelumnya di-feedback-kan ke dalam enkripsi blok berikutnya.
Dengan CBC, setiap blok cipherteks bergantung pada seluruh blok plainteks sebelumnya.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Untuk dekripsi, blok cipherteks yang akan diproses dimasukkan dalam fungsi dekripsi, kemudian meng-XORkan hasilnya dengan blok cipherteks sebelumnya.
Hal ini disebut dengan umpan-maju (feedforward) apda akhir proses dekripsi.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Proses ENKRIPSI CBC

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Proses DEKRIPSI CBC

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Pada enkripsi blok pertama, C0 = IV (INITIALIZATION VECTOR). IV digunakan untuk menggantikan blok cipherteks sebelumnya (C0). IV dapat diberikan oleh pengguna atau secara otomatis acak oleh program.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Pada dekripsi, blok plainteks pertama diperoleh dengan cara meng-XORkan IV dengan hasil dekripsi terhadap blok cipherteks pertama. IV tidak perlu rahasia.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Penggunaan IV(iv) untuk enkripsi :

: Penggunaan IV untuk dekripsi

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Dapat diperhatikan bahwa enkripsi terhadap blok i adalah fungsi dari semua plainteks dari blok 0 sampai blok i-1, sehingga blok plainteks yang sama menghasilkan blok cipherteks yang berbeda hanya jika blok plainteks sebelumnya berbeda.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Jika blok plainteks sebelumnya ada yang sama, maka ada kemungkinan cipherteksnya sama. Untuk mencegah hal ini, maka digunakan IV yang merupakan data acak sebagai blok pertama.
IV tidak mempunyai makna, hanya digunakan untuk membuat tiap blok

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Contoh Kasus : P : 1010 0010 0011 1010 1001 K : 1011 Fungsi Enkripsi (E) : XOR kan blokblok P dengan K , kemudian geser secara wrapping bit-bit hasil enkripsi ke kiri 1 bit.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Tahap 1a : XOR-kan plainteks dengan cipherteks sebelumnya (dalam hal ini iv karena yang akan diXOR kan adalah blok pertama) Tahap 1b : Enkripsikan dengan Key

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Tahap 1c : Geser hasil tahap 1b ke kiri 1 bit sehingga menjadi 0010 C1 Tahap 2a : XOR-kan plainteks dengan cipherteks sebelumnya
Tahap 2b : Enkripsikan dengan Key

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Tahap 2c : Geser hasil tahap 1b ke kiri 1 bit sehingga menjadi 0111 C2 Dan seterusnya sehingga Plainteks : A23A9 menjadi Cipherteks 27FBF dengan metode CBC Dapat dilihat bahwa ternyata dengan metode CBC, plainteks A dapat menghasilkan cipherteks 2 atau B

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Keuntungan Mode CBC :
Karena blok-blok plainteks yang sama tidak mengha-silkan blok-blok cipherteks yang sama, maka kriptanalisis menjadi lebih sulit. Inilah alasan utama digunakannya mode CBC.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Kelemahan Mode CBC :
Pada proses enkripsi, karena blok cipherteks yang dihasilkan bergantung pada blok-blok cipherteks sebelumnya, maka kesalahan 1 bit pada sebuah blok plainteks akan merambat pada blok berikutnya.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Tetapi kesalahan yang terjadi pada proses enkripsi tadi tidak terjadi pada proses dekripsi. Kesalahan 1 bit pada blok cipherteks hanya mempengaruhi blok plainteks yang berkoresponden dan 1 bit pada blok plainteks berikutnya (pada posisi bit yang berkoresponden pula).

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Kesalahan bit cipherteks biasanya terjadi karena adanya gangguan (noise) saluran komunikasi data selama transmisi atau malfunction pada media penyimpanan.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Persoalan keamanan yang muncul pada CBC 1.Karena blok cipherteks mempengaruhi blok-blok berikutnya, pihak lawan dapat menambahkan blok cipherteks tambahan pada akhir pesan terenkripsi tanpa terdeteksi. Hal ini menghasilkan blok plainteks tambahan pada waktu dekripsi.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Persoalan keamanan yang muncul pada CBC 1.Karena tiap blok cipherteks mempengaruhi blok-blok berikutnya, pihak lawan dapat menambahkan blok cipherteks tambahan pada akhir pesan terenkripsi tanpa terdeteksi. Hal ini menghasilkan blok plainteks tambahan pada waktu dekripsi.

Mode Operasi Cipher Blok


2.Cipher Block Chaining (CBC)
Pengirim pesan harus menstrukturkan plainteksnya sehingga tahu mana saja ujung pesan sehingga dapat mendeteksi adanya blok tambahan 2.Pihak lawan dapat mengubah 1 atau beberapa bit pada suatu blok cipherteks, tetapi hal ini hanya mempengaruhi blok plainteks hasil

Anda mungkin juga menyukai

  • 2-Teknologi Open Source
    2-Teknologi Open Source
    Dokumen30 halaman
    2-Teknologi Open Source
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • 3-Teknologi Open Source
    3-Teknologi Open Source
    Dokumen54 halaman
    3-Teknologi Open Source
    aswitoNR
    Belum ada peringkat
  • 01 Pert 2
    01 Pert 2
    Dokumen31 halaman
    01 Pert 2
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • 01 Paec
    01 Paec
    Dokumen9 halaman
    01 Paec
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Implementasibasisdatadalamxampp 121204185149 Phpapp02
    Implementasibasisdatadalamxampp 121204185149 Phpapp02
    Dokumen16 halaman
    Implementasibasisdatadalamxampp 121204185149 Phpapp02
    Kemal Nur
    Belum ada peringkat
  • PS Ac 8
    PS Ac 8
    Dokumen7 halaman
    PS Ac 8
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • CRM 3
    CRM 3
    Dokumen34 halaman
    CRM 3
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • WordPress Blogging Guide
    WordPress Blogging Guide
    Dokumen16 halaman
    WordPress Blogging Guide
    Tjoetjoe Moeljana
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen9 halaman
    1 PB
    Shinta Hadinata
    Belum ada peringkat
  • CRM 4
    CRM 4
    Dokumen31 halaman
    CRM 4
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Materi Analisis Proses Bisnis4
    Materi Analisis Proses Bisnis4
    Dokumen41 halaman
    Materi Analisis Proses Bisnis4
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Jadwal SP
    Jadwal SP
    Dokumen1 halaman
    Jadwal SP
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Resume CRM
    Resume CRM
    Dokumen12 halaman
    Resume CRM
    Adityo Pratama
    Belum ada peringkat
  • CRM2
    CRM2
    Dokumen25 halaman
    CRM2
    Kemal Nur
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 1
    Pertemuan 1
    Dokumen15 halaman
    Pertemuan 1
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Totolan KM Revisi
    Jurnal Totolan KM Revisi
    Dokumen19 halaman
    Jurnal Totolan KM Revisi
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • KOMPETENSI
    KOMPETENSI
    Dokumen33 halaman
    KOMPETENSI
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Visual 9
    Visual 9
    Dokumen7 halaman
    Visual 9
    Adeetz Silver
    Belum ada peringkat
  • Knowledge Management Romi Satria Wahono
    Knowledge Management Romi Satria Wahono
    Dokumen6 halaman
    Knowledge Management Romi Satria Wahono
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Hukum Carding
    Hukum Carding
    Dokumen12 halaman
    Hukum Carding
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Buku Tpa
    Buku Tpa
    Dokumen10 halaman
    Buku Tpa
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Coding Unit Flagu
    Coding Unit Flagu
    Dokumen4 halaman
    Coding Unit Flagu
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Jadwal SP
    Jadwal SP
    Dokumen1 halaman
    Jadwal SP
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat
  • Buku Tpa
    Buku Tpa
    Dokumen10 halaman
    Buku Tpa
    Risma Jasa Dengok Wetan
    Belum ada peringkat