Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

Kelompok 1 | Hormon

13

BAB II

BAB III PERTANYAAN DAN JAWABAN 1. Apa yang Saudara ketahui tentang hormon dan zat pengatur tumbuh? Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan efek fungsional. Hormon membawa pesan dari kelenjar kepada sel-sel untuk mempertahankan tingkat bahan kimia dalam aliran darah yang mencapai homeostasis. Tergantung pada efeknya masing-masing, hormon dapat mengubah aktivitas fungsional, dan kadang-kadang struktural satu atau beberapa organ atau jaringan. Hormon istilah berasal dari kata Yunani hormao yang berarti menggairahkan atau membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis untuk perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan energi. Hormon beredar bebas dalam aliran darah, menunggu untuk dikenali oleh sel target yang menjadi tujuan mereka. Sel target memiliki reseptor yang hanya dapat diaktifkan dengan jenis hormon tertentu. Setelah diaktifkan, sel tahu untuk memulai fungsi tertentu, misalnya mengaktifkan gen atau memproduksi energi kembali. Hormon dapat diklasifikasikan menurut situs mereka bertindak dengan situs mereka diproduksi, menjadi hormon endokrin, hormon parakrin dan hormon

Kelompok 1 | Hormon

13

otokrin. a. hormon endokrin: hormon disekresikan oleh kelenjar endokrin. b. hormon parakrin: hormon yang bertindak pada sel-sel tetangga lokal. c. hormon autokrin: hormon yang bertindak pada sel memproduksinya. Hormon juga dapat dibagi menurut kimiawinya, menjadi dua kelompok utama:

Hormon yang larut lemak:


hormon steroid - berasal dari kolesterol. hormon tiroid - T3 dan T4 yang disintesis dengan nitrat oksida hormon gas yang juga bertindak

melampirkan yodium ke asam amino tirosin.

sebagai neurotransmitter.

Hormon yang larut air: a. hormon amina - disintesis dari asam amino tertentu. b. hormon peptida atau hormon protein - polimer asam amino. c. hormon eikosaniod - hormon yang berasal dari asam arakidonat

Kelompok 1 | Hormon

13

Dalam dunia pertanian, Zat Pengatur Tumbuh atau sering kita sebut dengan ZPT mempunyai peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan untuk kelangsungan hidup suatu tanaman. Zat pengatur Tumbuh adalah senyawa organik yang bukan hara yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Zat Pengatur Tumbuh dalam tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu Auxin, giberellin, cytokinin, ethylene dan inhibitor dengan ciri khas dan pengaruh yang berlainan terhadap proses fisiologis. Auxin adalah senyawa yang dicirikan oleh kemampuannya dalam mendukung terjadinya perpanjangan sel (cell elongation) pada pucuk, dengan struktur kimia dicirikan oleh adanya Indole Ring. Sedangkan yang dimaksud dengan giberellin adalah senyawa yang mengandung Gibban skeleton, menstimulasi pembelahan sel (cell division), perpanjangan sel atau keduanya. Zat Pengatur Tumbuh Cytokinin adalah senyawa yang mempunyai bentuk dasar adenine (6-amino purine) yang mendukung terjadinya pembelahan sel. Ethylene senyawa yang terdiri dari 2 atom karbon dan 4 atom hidrogen. Dalam keadaan normal ZPT ini akan berbentuk gas, mempunyai peranan dalam proses pematangan buah dalam fase climacteric. ZPT yang terakhir adalah Inhibitor yang berperan dalam penghambatan proses biokimia dan proses fisiologis bagi aktivitas keempat Zat Pengatur Tumbuh diatas. Kelima ZPT diatas secara syntetik telah dibuat untuk keperluan pertanian dan research, yang tentunya akan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan alam dan pertanian.

Kelompok 1 | Hormon

13

Sumber :

http://kamuskesehatan.com/arti/hormon/ http://www.gerbangpertanian.com/2010/04/zat-pengatur-tumbuhtanaman.html

2. Apa yang dimaksud dengan Lintasan transduksi sinyal?

Lintasan transduksi sinyal adalah suatu mekanisme yangmenghubungkan suatu sinyal (stimulus) mekanik ataupun sinyal(stimulus) kimia menjadi suatu respon filiologis seluler yang spesifik. Semua organisme, termasuk tumbuhan, mempunyai kemampuan untuk menerima Sinyal eksternal spesifik dan sinyal internal spesifik; dan memberikan respon terhadap sinyaltersebut, dalam suatu cara, yang akan meningkatkan kelangsungan hidup, dan kesuksesan bereproduksi.Di dalam hal stimulus internal ataupun stimulus eksternal untuk memperoleh responfisiologis, beberapa sel tertentu di dalam organisme harus mempunyai reseptor yang tepat, yaitu suatu molekul yang sensitif terhadap stimulus dan dipengaruhi stimulus yangspesifik.Pada waktu menerima suatu stimulus, suatu reseptor akan menginisiasi serentetanlangkah biokimia yang spesifik; yaitu suatu lintasan transduksi sinyal, yang menggabungkan resepsi ataupun stimulus dengan respon suatu organisme.Suatu hormon atau sinyal lainnya, yang mengikat ke reseptor khusus, menstimulasi seluntuk memproduksi mesenjer ke-2. Mesenjer ke-2, akan memicu berbagai respon darisel terhadap sinyal asal. Pada diagram ini, reseptor tersebut terdapat pada permukaansel yang dituju. Pada kasus lainnya, hormon memasuki sel dan mengikatkan diri kereseptor khusus di dalam sel. Sumber :

http://www.scribd.com/doc/63903281/DIT-Hormon ml.scribd.com/doc/71751104/dit-22-HORMON-pitty

3. Apakah fototropisme dan pengakaran stek batang dipengaruhi oleh

hormon? Jelaskan!

Kelompok 1 | Hormon

13

Fototropisme Suatu tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan membengkok ke arah datangnya sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena terjadinya pemanjangan sel pada bagian sel yang tidak tersinari lebih besar dibanding dengan sel yang ada pada bagian tanaman yang tersinari. Perbedaan rangsangan (respond) tanaman terhadap penyinaran dinamakan fototropisme. Terjadinya fototropisme ini disebabkan karena tidak samanya penyebaran auxin di bagian tanaman yang tidak tersinari dengan bagian tanaman yang tersinari. Pada bagian tanaman yang tidak tersinari konsentrasi auxinnya lebih tinggi dibanding dengan bagian tanaman yang tersinari.

Perakaran stek batang Secara umum macam hormon atau zat pengatur tumbuh dapat dibagi dalam tiga kelompok penting yaitu auksin, sitokinin dan giberalin. Untuk perakaran stek, hormon yang paling menentukan adalah dari kelompok auksin. Hormon ini secara alami sudah terdapat dalam tanaman akan tetapi untuk lebih mempercepat proses perakaran stek maka perlu ditambahkan dalam jumlah dan konsentrasi tertentu untuk dapat merangsang perakaran. Auksin banyak

Kelompok 1 | Hormon

13

disusun di jaringan meristem di dalam ujung-ujung tanaman sepert i pucuk, kuncup bunga, tunas daun dan lain-lainnya lagi. Perakaran yang timbul pada stek disebabkan oleh dorongan auksin yang berasal dari tunas dandaun. Tunas yang sehat pada batang adalah sumber auksin dan merupakan faktor penting dalam perakaran. Jumlah kadar auksin yang terdapat pada organ stek bervariasi. Pada stek yangmemiliki kadar auksin lebih tinggi, lebih mampu menumbuhkan akar dan menghasilkan persen hidup stek lebih tinggi dari pada stek yang memiliki kadar yang rendah.Sebagaimana diketahui bahwa auksin adalah jenis hormon penum buh yang dibuat olehtanaman dan berfungsi sebagai katalisator dalam metabolisme dan berperan sebagai penyebab perpanjangan sel. Sumber : http://www.scribd.com/doc/63903281/DIT-Hormon 4. Mengapa karbohidrat dan protein tidak dikategorikan sebagai hormon? Jelaskan! Sukrosa tidak dipandang sebagai hormon, walaupun disintesis dan dipindahkan dalam tumbuhan, seba zat itu menyebabkan pertumbuhan hanya pada konsentrasi cukup tinggi.Hormon sering sudah efektif pada konsentrasi ddalam mendekati 1 mikrometer,sedangkan gula, asam amino, asam organikdan beberapa metabolit lainnya yangdiperlukan bagi tumbuhan dan perkembangan biasanya terrdapat pada konsentrasi 1sampai 5 millimeter. Sumber : http://www.scribd.com/doc/63903281/DIT-Hormon 5. Apakah keberadaan hormon dibutuhkan tanaman? Jelaskan! Biasanya hormon mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dengan mempengaruhi: pembelahan sel, perpanjangan sel dan diferensiasi sel. Beberapa hormon, juga menengahi respon fisiologis berjangkau pendek dari tumbuhan, terhadap stimulus lingkungan. Hormon Auksin Fungsi mempercepat pertumbuhan, mempercepat perkecambahan,

Kelompok 1 | Hormon

13

membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah, Giberelin penuaan dan pengguguran. merangsang pembelahan sel, merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase merangsang yang berperan dalam tunas, perkecambahan, pembentukan

menghilangkan dormansi biji, dan merangsang pertumbuhan Sitokinin Gas Etilen buah secara partenogenesis. pembelahan sel mendorong pematangan mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, batang dan Asam Absisat bunga. menghambat pembelahan dan pemanjangan sel, menunda pertumbuhan atau dormansi, merangsang penutupan mulut daun dimusim kering, dan membantu peluruhan daun pada musim kering

Sumber

http://muhajirpagurawan.blogspot.com/2012/07/jenis-jenis-hormon-

pada-tumbuhan-serta.html
6. Adakah auksin yang dapat berperan sebagai herbisida . Jelaskan!

Auksin merupakan hormon tanaman seperti indolasetat yang berfungsi untuk merangsang pembesaran sel, sintesis DNA kromosom, serta pertumbuhan aksis longitudinal tanaman.Gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar pada stekan atau cangkokan. Auksin sering digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar dan sebagai bahan aktif sering yang digunakan dalam persiapan hortikultura komersial terutama untuk akar batang. Mereka juga dapat digunakan untuk merangsang pembungaan secara seragam, untuk mengatur pembuahan, dan untuk mencegah gugur buah.(yang termasuk Auksin IBA, NAA, 2,4-D). Auksin Golongan NAA memakai merek dagang antara lain: Rootone-F, Atonik. Sedang Auksin 2,4 D dijual dengan nama Hidrasil. Auksin alami banyak terdapat didalam cairan biji jagung muda yang

Kelompok 1 | Hormon

13

masih berwarna kuning, air seni sapi, ujung koleoptil tanaman obat, umbi bawang merah dan air kelapa. Golongan Auksin : Indole Aceti Acid (IAA), Napthalene Acetic Acid (NAA), 2,4-D, CPA dan Indole Acetic Acid (IBA). Yang paling penting dari keluarga auksin adalah indole-3-asam asetat (IAA). Ini menghasilkan efek auksin pada tanaman secara menyeluruh, dan yang paling ampuh dari auksin alami, namun molekul kimiawi IAA adalah yang paling labil di larutan air, sehingga IAA tidak digunakan secara komersial sebagai regulator pertumbuhan tanaman.

Yang termasuk golongan auksin alami : 4-chloro-asam indoleasetis, asam

fenilasetis (PAA) dan indole-3-asam butirik (IBA).

Sedang auksin buatan antara lain 1-asam nafthaleneasetis (NAA), 2,4-

asam dichlorophenoxyasetis (2,4-D), dan lain-lain. Auksin dosis tinggi dapat merangsang produksi Etilen. Kelebihan Etilen malah dapat menghalangi pertumbuhan, menyebabkan gugur daun (daun amputasi), dan bahkan membunuh tanaman. Beberapa auksin sintetis seperti 2,4-D dan 2,4,5-asam trichlorophenoxyacetic (2,4,5-T) telah digunakan sebagai herbisida. Tanaman berdaun luas (dicotil) jauh lebih rentan terkena auksin daripada daun tanaman monokotil seperti tanaman rumput-rumputan. Auksin sintetis ini adalah agen aktif dalam Agen Oranye yaitu defolian atau defoliant (peranggas atau zat yang merangsang pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali dan akhirnya merontokkan daun-daunnya hingga meranggas) yang digunakan secara ekstensif oleh pasukan Amerika di perang Vietnam. Sumber : (http://yoxx.blogspot.com/2008/05/sedikit-tentang-zat-pengaturtumbuh.html) 7. Saat ini hormon sintetik atau ZPT sudah banyak digunakan untuk keperluan agribisnis. Sebutkan beberapa contoh

Kelompok 1 | Hormon

13

ZPT merupakan zat yang disentesis secara buatan oleh manusia sehingga dapat dikatakan bahwa hormon pasti ZPT namun ZPT belum tentu hormon. ZPT disintesis secara buatan dengan harapan agar tanaman memacu pembentukkan hormon yang sudah ada di dalam tubuhnya atau dengan kata lain dia menggantikan fungsi dan peran hormon bila tanaman tersebut gagal atau kurang dapat memproduksinya secara baik. ZPT yang beredar di pasaran pun beragam. Contoh ZPT diantaranya IBA, NAA, 2,4-D yang termasuk golongan hormon auksin, GA3 yang masuk hormon perangsang pertumbuhan golongan gas, Kinetin masuk golongan hormon sitokinin. Etephon (Protephon) termasuk golongan ethylen serta asicid acid yang termasuk golongan inhibitor.Untuk tanaman yang menghasilkan buah seperti melon, semangka, timun, cabe, tomat dan lain sebagainya, peran hormon ethylen untuk merangsang cepatnya proses pematangan buah sangat dibutuhkan, apalagi saat petani dituntut untuk segera memenuhi kebutuhan produk tersebut sebagai akibat permintaan pasar yang besar. Meskipun pada prinsipnya setiap tanaman sudah memiliki hormon tersebut namun karena kondisi yang kurang kondusif baik yang dipengaruhi oleh internal maupun eksternal tanaman membuat zat-zat perangsang pertumbuhan seperti ethylen tanpa bantuan dari luar tentu tidak akan berjalan secara lancar. Ethylen seperti yang disinggung sebelumnya merupakan hormon yang berbeda dengan hormon lain karena dalam keadaan normal, ethylen berbentuk gas (C2H4) dengan struktur kimia yang sangat sederhana. Ethylen ini sendiri dihasilkan dari proses respirasi buah, daun dan jaringan lainnya didalam tanaman. Apabila ZPT ini digunakan dalam jumlah yang cukup besar, maka hormon ini dapat digunakan untuk mempercepat pemasakan buah. Dengan adanya ZPT yang mengandung ethephon, maka kinerja sintetis ethylen berjalan optimal sehingga tujuan agar buah cepat masak bisa tercapai. Dengan semakin pentingnya zat pengatur tumbuh dalam upaya merangsang hormon dalam tanaman, kini banyak beredar jenis- ZPT dengan fungsi dan

Kelompok 1 | Hormon

13

kelebihan masing-masing. Untuk mempercapat pemasakan buah maka penggunaan ZPT berbahan aktif etephon merupakan langkah yang tepat. Sumber : (http://jai.staff.ipb.ac.id/tag/zat-pengatur-tumbuh/) 8. Sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas ZPT. Hal-hal yang Mempengaruhi Efektivitas Zat Pengatur Tumbuh Untuk mendapatkan efek yang diharapkan, dalam mengaplikasikan ZPT harus diperhatikan jenis tanaman dan fase pertumbuhannya, jenis ZPT yang digunakan, kondisi cuaca dan lingkungan tumbuh, serta kultur teknis tanaman di lapangan. Hal-hal tersebut akan diuraikan secara terpisah berikut ini. Jenis ZPT yang digunakan: Jenis ZPT yang digunakan ditentukan efek yang diinginkan dan jenis tanaman/tipe pertumbuhan tanaman. Berbagai zat pengatur tumbuh dan teknik aplikasi umum yang sudah secara komersial digunakan untuk produksi tanaman hortikultura, khususnya untuk budidaya di dalam struktur tumbuh diuraikan di bawah ini. Beberapa di antaranya yang telah terdaftar dan beredar di pasaran tanaman hias Indonesia, antara lain chlormequat chloride (cycocel), sitokinin, giberelin (GA3), ethephon (nama dagang Florel) dan paclobutrazol (nama dagang Bonzi). Terdapat jenis-jenis lain, namun belum beredar di pasaran di Indonesia, yaitu daminozide (nama dagang Alar, B-nine, SADH, Kylar, B 995), ancymidol (nama dagang ARest), dikegulac sodium (Atrimmec), uniconazole (nama dagang Sumagic) serta berbagai giberelin siap pakai seperti ProGibb, GibGro, dan Florgib. Sifat-sifat umum dan penggunaan dari berbagai ZPT yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut: Chlormequat chloride (CCC): merupakan salah satu ZPT yang cukup luas penggunaannya dalam pertanian, antara lain untuk mencegah kerebahan pada tanaman biji-bijian. Dalam bidang tanaman hias, chlormequat chloride umum digunakan untuk kastuba, geranium, azalea dan kembang sepatu, dengan cara menyemprotkan ke tajuk tanaman dengan kisaran konsentrasi 1000 3000 ppm.Gejala klorosis sering tampak pada daun-daun tanaman yang mendapat perlakuan ZPT ini, namun gejala ini tidak permanen dan akan hilang setelah beberapa hari.

Kelompok 1 | Hormon

13

Dua jenis ZPT yang memiliki efektivitas rendah dapat dicampur untuk meningkatkan efektivitasnya pada tanaman. Bila dua jenis ZPT beraktivitas rendah dicampur, efeknya akan meningkat dari rendah menjadi menengah. ZPT yang sering dicampur antara lain adalah daminozide dan chlormequat chloride. Campuran daminozide dan chlormequat sering digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman hias khas hari natal yaitu kastuba. Istilah aktivitas merujuk pada sensitifitas tanaman terhadap ZPT dan persistensi efek penghambat pertumbuhan setelah aplikasi ZPT. Pemberian ZPT dengan aktivitas rendah secara semprot (spray) ataupun siram basah (drench) dengan variasi volume, tidak secara nyata mempengaruhi tinggi tanaman. Persistensi penghambatan pertumbuhan hanya antara 2-3 minggu. Tanaman sangat sensitif terhadap ZPT beraktivitas tinggi. Ini berarti resiko efek samping yang tidak diinginkan akan lebih besar bila Bonzi dan Sumagic digunakan, dibandingkan dengan penggunaan A-Rest, B-Nine ataupun Cycocel. Dalam menggunakan ZPT beraktivitas tinggi, harus diperhatikan dengan baik mengenai konsentrasi dan volume ZPT yang digunakan, waktu pemberian dan kemungkinan melakukan aplikasi ulangan. Jenis tanaman Berbagai jenis tanaman memiliki respons yang berbeda-beda terhadap ZPT. Dapat terjadi suatu spesies tanaman sama sekali tidak berespons terhadap aplikasi ZPT tertentu, atau tingkat responsnya sangat berbeda dari spesies lainnya. Demikian juga, ambang fitotoksisitas tanaman terhadap ZPT berbedabeda. Kecepatan tumbuh tanaman menentukan jenis ZPT yang digunakan. Tanaman yang tumbuh lebih cepat seperti tanaman rambat, memerlukan ZPT yang efeknya lebih kuat seperti uniconazol dan paclobutrazol. Penelitian yang dilakukan Chendrawati pada tanaman Mandevilla misalnya, membutuhkan paclobutrazol lebih dari 4 mg/L (dalam bentuk Bonzi) untuk dapat menekan pertumbuhan tanaman hingga 50% dari kontrolnya (Chendrawati, Krisantini dan Tjia, 1999). Sumber : (http://www.old.gardenweb.info/index.php?title=Publications)

Kelompok 1 | Hormon

13

Kelompok 1 | Hormon

13

DAFTAR PUSAKA

Kelompok 1 | Hormon

13

Anda mungkin juga menyukai