Anda di halaman 1dari 9

Pyranometer

05.23 WeNny Niez

Share on printShare on facebookShare on twitterShare on googleMore Sharing Services0

Pyranometer juga disebut solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh radiasi cahaya pada permukaan bidang dengan satuan W/m2. Kinerja alat ini dengan dipasang pada suatu permukaan bidang kemudian dengan adanya hantaman cahaya tepat pada sensor cahaya yang akan diteruskan pada tampilan komputer dalam bentuk simpangan besarnya fluks yang diberikan cahaya tersebut. Nilai maksimum yang memberikan fluks terbesar jika cahaya menghantam sensor sejajar dengan bidang vertikal dan nilai terkecil fluks cahaya saat cahaya jatuh sejajar bidang horizontal, sehingga besarnya simpngan fluks bergantung pada sudut cosinus terhadap sumbu vertikal selain dari besarnya muatan elektron yang menghantam sensor dari radiasi cahaya. Dengan adanya muatan elektron tersebut dapat diukur dengan rumus medan listrik sehingga simpangan fluks magnet berbanding lurus dengan peningkatan arus akibat penumpukan elektron. Pada saat kalibrasi digunakan saat diletakkan pyranometer di dalam ruangan gelap yang tidak ada cahaya dan pengaruh medan listrik maupun medan magnet sebagai keadaan ideal saat keadaan normal atau keadaan nol. Thermal Conductivity Sensors Penggunaan konduktivitas thermal dari gas untuk mengukur kelembapan dapat di ukur oleh sebuah sensor thermistor

contoh sensor Sensor TCG-3880

Aplikasi Vacuum sensor pada industri misalnya untuk mesin pengeringan Prinsip kerja >> terdiri dari dua ruang masing-masing dengan sebuah sensor identik konduktivitas termal. >> Satu ruang yang ditutup dan diisi dengan gas referensi, dan yang lainnya menerima gas sampel. >> Perbedaan konduktivitas termal dari sampel gas referensi dan diterjemahkan ke dalam angka konsentrasi oleh sirkuit mikroprosesor dalam unit elektronik.
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor. kalorimeter yang menggunakan teknik pencampuran dua zat didalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain: kalorimeter alumunium, elektrik, gas dan kalorimeter bom.

Suatu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi dari fluida bila dicelupkan kedalam fluida, maka benda tersebut akan melepaskan kalor yang akan diserap oleh fluida hingga tercapai keadaan seimbang (suhu benda = suhu fluida). Fenomena diatas sesuai dengan azas black yang menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda sama dengan jumlah kalor yang diserap fluida. pada percobaan ini akan diukur panas jenis benda padat berupa logam dengan menggunakan kalorimeter. mula-mula benda dapat dipanaskan dalam gelas kimia sehingga diasumsikan bahwa tempratur benda sama dengan tempratur uap sehingga diasumsikan bahwa temperatur benda sama dengan temperatur uap. titk didih air tergantung pada tekanan udara dan kemudian menentukan titik didih air berdasarkan tabel yang ada. massa jenis benda padat dapat dihitung menggunakan persamaan :

mb . Cb . ( tb-t2 ) = ( ma . Ca + H ) ( t2 - t1 ) Dimana : mb Cb tb t1 t2 ma H = massa benda = panas jenis benda = temperatur benda mula-mula (setelah dipanaskan) = temperatur air mula-mula = temperatur kalorimeter saat keadaan seimbang = massa air = harga air kalorimeter

Jhjhkj

A. Conductivitimeter
Fungsi Mengukur koefisien pindah panas konduksi (k)suatu benda. Prinsip dasar pengukuran Alat tersebut bekerja pada keadaan unsteady dengan metode probe. Kapasitas dan sensitivisas Alat ini hanya mampu mengukur nilai koefisien konduksi pada batas rendah Prosedur pengukuran (kering), serta tidak disatukan dengan tempat penyimpanan bahan kimia 2. Jika akan digunakan, pertama cek kondisi baterainya dengan cara memutar tombol on-off. Jika baterai dalam keadaan baik, jarum penunjuk akan berada pada daerah laik (OK) dan jika ada di bawah daerah tersebut, maka baterai harus diganti. Jika baik dan siap kembalikan ke posisi OFF. 3. Tahap selanjutnya adalah kalibrasi alat, yaitu dengan memasukan probe pada beberapa larutan elektolit yang tersedia (biasanya larutan ini sudah tersedia satu paket dengan alat) sementara tombol dalam posisi ON, jarum penunjuk harus berada pada angka yang sesuai dengan nilai yang tertera pada label botol larutan elektrlit yang bersangkutan. Kalau tidak sesuai putar tombol CAL, hingga sesuai. 4. Ketidak sesuaian jarum penunjuk dengan tabel yang tertera pada botol larutan tersebut, ada kemungkinan nilai yang tertera pada label botol melebihi kapasitas maksimum alat, misalnya 2.500 mikromos/cm2, sementara nilai maksimum pada alat tertulis 50 mikromos/cm2, maka tombol sebelah kiri putar ke anggka 100x, sehingga kapasitas alat akan menjadi 100 kalinya, yaitu menjadi 5.000 mikromos/cm2. Pada kondisi ini nilai 2.500 mikromos/cm2 akan berada pada angka 25. yaitu, 10 W/mK.

1. Pada waktu tidak digunakan alat dalam keadaan off dan harus disimpan pada tempat yang tidak lembab

5. Bila sudah selesai melakukan kalibrasi, angkat probe dari botol larutan elektrolit tersebut dan probe tersebut cuci dengan menggunakan aquadest, kembalikan posisi tombol ON-OFF ke posisi OFF dan alat siap digunakan di lapangan. 6. Selama di lapangan tombol CAL tidak boleh diganggu atau diputar-putar, jadi hanya 2 tombol saja yang dioperasikan, yaitu tombol pengali dan tombol ON-OFF. 7. Larutan elektrolit harus dijaga kebersihannya maupun kepekatan konsentrasinya, sehingga jika sudah selesai digunakan kalibrasi botol tersebut harus ditutup rapat dan disimpan pada tempat yang sejuk (lemari pendingin) B. Oven Fungsi Mengukur kadar air bahan. Prinsip dasar pengukuran Prinsip dasar pengukuran dengan menguapkan air pada bahan sampai habis pada suhu 100C dalam waktu 24-72 jam. Kadar air yang terukur dalam basib basah dan basis kering dapat dihitung menggunakan rumus berikut : %bb = %bk = Kapasitas dan sensitivisas Kapasitas dan sensitivitas oven bermacam-macam mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar tergantung jenis dan merk oven tersebut. Prosedur pengukuran Bahan yang akan di ukur ditimbang terlebih dahulu sebanyak 5-10 gram, usahakan berat seragam. Kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu 100C. Setelah 24-72 jam bahan diambil kemudian ditimbang kembali dan diukur kadar air basis basah dan basis kering menggunakan rumus diatas. C. Moisture Tester Fungsi Mengukur kadar air suatu biji-bijian

Prinsip dasar pengukuran

Prinsip kerja alat ini dengan resistansi, yaitu melakukan tekanan pada bahan yang akan diukur sampai dapat terukur kadar airnya, sehingga menimbulkan kerusakan pada bahan (destruktif) Kapasitas dan sensitivisas Ketelitian alat ini tergantung pada pengkalibrasian Prosedur pengukuran

1. Tuang gabah (biji-bijian) ketempat yang akan digiling, bahan digiling dengan memutar tuas sampai bahan tergiling semua. 2. Ambil bahan yang telah digiling, masukkan ke dalam cawan. 3. Masukkan cawan yang berisi bahan yang sudah ditumbuk ke dalam alat. 4. Tekan tuas testing clamber 5. Baca kadar air yang ditampilkan layar. D. Grainer Moisture Tester Fungsi Mengukur kadar air suatu biji-bijian Prinsip dasar pengukuran Prinsip kerja alat ini adalah kapasitansi, menggunakan sensor berdasarkan kapasitas suatu bahan. Kapasitas bahan ditentukan oleh jenis bahan dapat diatur dengan menekan kode pada tombol manual. Kode jenis dan kapasitas bahan dapat dilihat pada kertas panduan alat Kapasitas dan sensitivisas Ketelitian alat ini tergantung pada pengkalibrasian Prosedur pengukuran Sebelum diukur, bahan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan, kemudian dituangkan pada alat dan diratakan permukaannya, kadar air yang terukur akan ditampilkan pada display alat. E. Hand Reftactometer Fungsi mengukur kadar gula dan konsentrasi padatan terlarut Prinsip dasar pengukuran Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Konsentrasi padatan terlarut berpengaruh pada sudut refraksi, sehingga dapat memutar prisma yang terdapat di dalam alat. Kadar gula atau padatan terlarut dapat dihitung dengan rumus :

TPT= Kapasitas dan sensitivisas Skala penggunaan hand refractometer disesuaikan dengan skala penggunaannya,Refraktometer yang dipakai untuk mengukur konsentrasi larutan gula akan ditera pada skala gula. Begitu juga dengan refraktometer untuk larutan garam, protein. Bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yaitu merupakan persentasi dari bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kapasitas pengukuran alat ini adalah 0-32%. Prosedur pengukuran Pengukuran dengan alat ini menggunakan prinsip refraksi cahaya. Bahan yang akan diukur dilarutkan terlebih dahulu dengan komposisi yang sesuai. Larutan disaring , prisma pada alat dibersihkan terlebih dahulu, kemudian larutan diteteskan pada prisma. Pastikan larutan merata di atas permukaan prisma, kemudian ditutup. Skala yang ditunjukkan merupakan kadar gula yang terukur. F. Kalorimeter Fungsi Mengukur kalor jenis suatu bahan cp (J/kg C) Prinsip dasar pengukuran Proses di dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada pertukaran energi dari luar maupun dalam. Menurut Bresnick (2000), prinsip pengukuran pada kalorimeter menggunakan hukum kekekalan energi dan Asas Black yaitu : Jika suatu benda yang suhunya berbeda didekatkan satu sama lain maka suhu akhir kedua benda akan sama, Jumlah kalor yang diterima sama dengan kalor yang diberikan.Dengan mengetahui jumlah kalor yang terlibat dalam suatu reaksi, kalor jenis dapat dihitung dengan rumus : Q= m cp T Prosedur pengukuran Kalorimeter terdiri dari wadah kecil yang dimasukkan ke dalam wadah besar berisi air. Wadah kecil terbuat dari bahan logam agar mudah pertukaran kalor dengan air, sedangkan wadah luar dilapisi dengan bahan yang tidak dapat menghantarkan kalor (resistor) G. Adiabatic Bomb Calorimeter Fungsi Mengukur kalor jenis suatu bahan cp (J/kg C) Prinsip dasar pengukuran

Menggunakan prinsip perbandingan Asas Black Prosedur pengukuran Sejumlah zat yang akan diuji ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah kumparan besi yang diketahui beratnya. Kalorimeter bomb ditutup, kemudian isi bom dengan O2 murni hingga tekanannya mencapai 25 atm. Bom dimasukkan kedalam kalorimeter yang diisi air. Setelah semua tersusun, sejumlah aliran listrik dialirkan ke kawat besi dan setelah terjadi pembakaran, kenaikan suhu diukur. H. Timbangan Digital Fungsi Alat ukur satuan berat Kapasitas dan sensitivisas kapasitas dan sensitivitas timbangan bermacam-macam ada yang mencapai sensitivitas 0.0001 gram. Untuk timbangan yang sensitivitasnya tinggi hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan Prosedur pengukuran

1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala. 2. Pastikan timbangan menunjukkan angka nol( jika tidak perlu di koreksi). 3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda. 4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut. I. Anemometer Fungsi mengukur arah dan kecepatan angin Prinsip dasar pengukuran Menggunakan baling-baling yang akan bergerak jika terkena angin. Pada prinsipnya mengukur energi mekanis dari angin. Kapasitas dan sensitivisas ketelitian alat ini tergantung pada pengkalibrasian Prosedur pengukuran Pada saat tertiup angin, baling-baling yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui

kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala Beaufort. J. Termocouple Fungsi Mengukur perbedaan temperatur (suhu) suatu benda. Prinsip dasar pengukuran Prinsip dasar pengukuran yaitu mengubah perbedaan suhu menjadi perubahan tegangan listrik. Kapasitas dan sensitivisas Termokopel sederhana dapat mengukur suhu dengan jangkauan -200C- 1800C dengan sensitivitas kurang dari 1C. Prosedur pengukuran Termokopel menggunakan dua kabel dari jenis logam yang berbeda. Prinsip kerjanyamemanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu memiliki tegangan tertentu pula, sehingga pada temperatur yang sama terjadi perbedaan tegangan yang dapat terdeteksi. K. Pyranometer Fungsi Mengukur pindah panas radiasi Prinsip dasar pengukuran Prinsip dasar pengukuran yaitu mengukur suhu dengan mengukur besarnya radiasi. Makin tinggi suhu benda maka makin beasr radiasi dan intensitas cahaya yang dipancarkan.. Kapasitas dan sensitivisas alat ini memiliki sensitivitas 5 mv/ cal cm-2 min-1 Prosedur pengukuran Alat diletakkan di bawah sinar matahari, kemudian dihubungkan dengan recorder supaya bisa terbaca skala pengukurannya.

Daftar Pustaka

[anonim].2011.terhubung berkala.http://aichatwins.blogspot.com/2011/03/prinsip-kerja-termokopel-pirometer(29 Februari 2012) [anonim].2011.terhubung berkala.http://insansainsprojects.wordpress.com/tds-meter/(29 Februari 2012) [anonim].2009.terhubung berkala. http://shafiyyah.blog.uns.ac.id/2009/06/09/jenis-fungsi-dan-kalibrasibeberapa-alat-ukur-di-laboratorium-konversi-energi-teknik-mesin-uns/ (29 Februari 2012)

Anda mungkin juga menyukai