Anda di halaman 1dari 4

PHOTO POLOS VERTEBRA THORACOLUMBAL PADA SPONDILOSIS THORACOLUMBAL PASIEN UMUR 66 TAHUN Abstrak Spondilosis lumbalis dapat diartikan

perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak, atau dapat berarti pertumbuhan berlebihan dari tulang (osteofit), yang terutama terletak di aspek anterior, lateral, dan kadang-kadang posterior dari tepi superior dan inferior vertebra centralis (corpus).Penegakan diagnosis spondilosis lumbal dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiologis. Pasien laki-laki 65 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bawah samapi tungkai kiri sejak 2 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan radiologis Foto polos vertebra thoracolumbal didapatkan kesan Multiple lesi sklerotik pada corpus vertebra Th- lumbal suspek metastasis.spondilosis thoracolumbal dengan kompresi corpus vertebra Th XI, XII, LI s/d LIII Kata kunci : spondylosis lumbal, photo polos Kasus Seorang laki-laki 66 ahun, nyeri pada punggung bawah sampai ke tungkai belakang sejak 2 tahun yang lalu, terasa pegal hilang timbul terutama saat mengangkat barang dan hanya terbatas pada punggung bawah saja, sejak 2 bulan yang lalu nyeri pada punggung bawah dirasakan bertambah dan lebih lama seperti kesemutan, timbulnya nyeri tidak tergantung waktu baik siang maupun malam terutama saat berjalan , mengejan dan batuk. Keluhan lain seperti batuk, mual dan muntah tidak ada, BAB dan BAK pasien lancar. Pasien mengakui belum pernah dilakukan pengobatan. PemeriksaanFisik : KU: Lemah,menahan nyeri susah berjalan.Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6 ,Mata: Pupil isokor 3mm/3mm, RC +/+, RK +/+,Nn. Crn :dbn,Sens : dbn ,Veg : dbn, Eks, : Gerakan: B/ B/BT/BT, RF: +2 /+2/+2/+2, Kekuatan : 5 / 5/5/5 , RP : (-), Laseque (-), Patrick (-), Kontrapatrick (-), Pemeriksaan Radiologi : Rontgen Vertebra Lumbo Sakral, hasil rontgen : Tampak kurvatura melurus.Tampak lesi sklerotik pada corpusvertebra Th VI, VII, XI, XII, L I dan L II.Tampak osteofit anterior corpus vertebra thoracolumbal dengan bridging.Kompresi korpus vertebra Th XI, XII, LI, LII, dan LIII.DIV LII-III menyempit.FIV tak menyempit.Pedikel tak tervisualisasi dengan jelas,Kesan : Multiple lesi sklerotik pada corpus vertebra Th- lumbal suspek metastasis. Spondilosis Thoracolumbal dengan kompresi corpus vertebra Th XI, XII, LI s/d LIII. Diagnosis Spondylosis Lumbal Diskusi Spondilo berasal dari bahasa Yunani yang berarti tulang belakang.

Spondilosis lumbalis dapat diartikan perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak, atau dapat berarti pertumbuhan berlebihan dari tulang (osteofit), yang terutama terletak di aspek anterior, lateral, dan kadang-kadang posterior dari tepi superior dan inferior vertebra centralis (corpus). hasil foto tampak kurvatura melurus, tampak lesi sklerotik pada corpusvertebra Th VI, VII, XI, XII, L I dan L II, tampak osteofit anterior corpus vertebra thoracolumbal dengan bridging, Kompresi korpus vertebra Th XI, XII, LI, LII, dan LIII, DIV LII-III menyempit, FIV tak menyempit, Pedikel tak tervisualisasi dengan jelas sehingga berkesan Multiple lesi sklerotik pada corpus vertebra Thlumbal suspek metastasis, Spondilosis Thoracolumbal dengan kompresi corpus vertebra Th XI, XII, LI s/d LIII.Pada rontgen thoracolumbal tampak kurvatura melurus ini menunjukan adanya paramuscular spasme karena pembentukan tulang baru (osteofit). Kemudian face joint yang asimetris dapat mempercepat degenerasi discus, facet joint dengan orentasi ke frontal memungkinkan ruang yang lebih lebar untuk membengkok ke lateral dan oleh karena itu juga mempunyai akibat negatif terhadap integritas discus. Pada saat yang sama, juga terdapat ruang yang lebih sempit di recessus lateralis. Orientasi sendi ke sagital memungkinkan mudahnya pergeseran ke sagital dari vertebra-yaitu berkembangnya spondilolistesis degeneratif. Faktor yang didapat yaitu termasuk semua perubahan degeneratif yang berkembang menjadi penekanan akar saraf baik osseus maupun non-osseus. Metastase spondilitis mengenai kolum vertebra karena banyak dilewati oleh pembuluh darah. Gejala dan tanda yang intermiten muncul ketika pasien berdiri, termasuk nyeri pinggang bawah, nyeri alih, atau kelemahan pada punggung. Gejala-gejala ini berhubungan dengan penyempitan recessus lateralis saat punggung meregang. Oleh karena itu, gejala-gejala akan dipicu atau diperburuk oleh postur tubuh yang diperburuk oleh lordosis lumbal, termasuk berdiri, berjalan terutama menuruni tangga atau jalan menurun, dan termasuk juga memakai sepatu hak tinggi. 2 Nyeri pinggang bawah adalah keluhan yang paling umum muncul dalam

waktu yang lama sebelum munculnya penekanan radikuler. Kelemahan punggung merupakan keluhan spesifik dari pasien dimana seolah-olah punggung akan copot, kemungkinan akibat sensasi proprioseptif dari otot dan sendi tulang belakang. Kedua keluhan, termasuk juga nyeri alih (nyeri pseudoradikuler) disebabkan oleh instabilitas segmental tulang belakang dan akan berkurang dengan perubahan postur yang mengurangi posisi lordosis lumbalis : condong ke depan saat berjalan, berdiri, duduk atau dengan berbaring. Saat berjalan, gejala permanen dapat meluas ke daerah dermatom yang sebelumnya tidak terkena atau ke tungkai yang lain, menandakan terlibatnya akar saraf yang lain. Nyeri tungkai bawah dapat berkurang, yang merupakan fenomena yang tidak dapat dibedakan. Karena pelebaran foramina secara postural, beberapa pasien dapat mengendarai sepeda tanpa keluhan, pada saat yang sama mengalami gejala intermiten hanya setelah berjalan dengan jarak pendek.Kesimpulan Spondilosis lumbalis dapat diartikan perubahan pada sendi tulang belakang dengan ciri khas bertambahnya degenerasi discus intervertebralis yang diikuti perubahan pada tulang dan jaringan lunak, pertumbuhan berlebihan dari tulang (osteofit). Nyeri pinggang bawah adalah keluhan yang paling umum muncul dalam waktu yang lama sebelum munculnya penekanan radikuler. Kelemahan punggung merupakan keluhan spesifik dari pasien dimana seolah-olah punggung akan copot, kemungkinan akibat sensasi proprioseptif dari otot dan sendi tulang belakang. Manifestasi ini sesuai dengan penampakan dari photo polos vertebra thoracolumbal. Referensi

Penulis : Hafid Hutama, Program Elective Posting, Bagian Ilmu Anestesi, RSUD Panembahan Senopati Bantul, Kab. Bantul, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai