Anda di halaman 1dari 1

Resiko Kehamilan Pada Wanita Dengan Polycystic Ovary Syndrome

Abstrak Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui resiko kehamilan pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dengan mempertimbangkan karakteristik ibu dan teknologi reproduksi. Desain Penelitian : Studi kohort. Setting Penelitian : Seluruh kelahiran yang terdaftar di Medical Swedia antara tahun 1995 sampai 2007. Subjek Penelitian : 3.787 kelahiran pada wanita dengan diagnosis sindrom ovarium polikistik dan 1.191.336 kelahiran pada wanita tanpa diagnosis sindrom ovarium polikistik. Hasil Utama Penelitian : Mengetahui resiko kehamilan (gestational diabetes, pre-eklampsia, kelahiran prematur, lahir mati, kematian noenatal, apgar skor, dan aspirasi mekonium), disesuaikan dengan karakteristik ibu (usia, indeks massa tubuh, faktor sosial ekonomi, dan penggunaan teknologi reproduksi). Hasil Penelitian : Wanita dengan sindrom ovarium polikistik lebih sering mengalami obesitas dan lebih sering dibantu dengan teknologi reproduksi daripada wanita tanpa sindrom ovarium polikistik. (60,6% v 34,8% dan 13,7% v 1,5%). Sindrom ovarium polikistik sangat terkait dengan preeklampsia dan kelahiran prematur serta resiko diabetes dalam kehamilan lebih dari dua kali lipat. Bayi yang lahir dari ibu dengan sindrom ovarium polikistik lebih rentan mengalami aspirasi mekonium dan memiliki apgar skor yang rendah. Kesimpulan Wanita dengan sindrom ovarium polikistik memiliki resiko tinggi terhadap kehamilan dan hasil kelahiran yang tidak dapat ditentukan oleh teknologi reproduksi. Para wanita mungkin perlu ditingkatkan pengawasan selama kehamilan dan nifas.

Anda mungkin juga menyukai