Anda di halaman 1dari 6

BAB II

Isi Badan golgi


Menurut Pengamatan menggunakan mikroskop elektron menunjukkan bahwa badan golgi terlihat menyerupai kantung-kantung pipih yang disebut cisterna, organel ini bisa ditemukan di kedua jenis sel yaitu sel tumbuhan dan sel hewan Badan golgi terletak dekat dengan retikulum endoplasma. Badan golgi memiliki 3 bagian cisterna dan 2 kompartemen tambahan di antaranya cis yang letaknya dekat dengan retikulum endoplasma yang berperan sebagai pintu masuk yang menerima protein yang dilepaskan dari retikulum endoplasma untuk diproses lebih lanjut. Ada pula bagian dari sisi yang berlawanan yaitu sisi trans yang letaknya dekat dengan membran plasma, dimana sisi ini berperan sebagai pintu keluar selain itu juga sebagai pusat sortir dan distribusi, mengarahkan lalu lintas molekul ke lisosom, membran plasma, atau keluar dari pada sel dan 2 kompartemen tambahannya yaitu ERGIC yang terletak antara regional transisi dari RER dan cis golgi, selain itu ada TGN yaitu bagian yang berasosiasi dengan trans golgi yang merupakan kumpulan lain dari vesikel-vesikel.

Gambar 1 : Regional dari badan golgi Sumber : The Cell: A Molecular Approach. 2nd edition.

Golgi sebagai organel yang berperan dalam distribusi dan penyebaran bahan kimia hasil produk sel. Badan golgi berfungsi dalam memodifikasi baik itu lemak, dan juga protein yang telah di bentuk di retikulum endoplasma, selain itu juga mempersiapkannya untuk di ekspor keluar sel dan juga di transport ke bagian sel yang lain yang memang memerlukan. Pemindahan protein dan lemak tersebut dari retikulum endoplasma ke Badan golgi melalui suatu gelembung yang disebut vesikel. Produk luaran merupakan protein sekresi atau glikoprotein yang merupakan salah satu fungsi sel itu sendiri. Produk yang lain kembali ke retikulum endoplasma atau mungkin menjalani pematangan untuk menjadi lisosom. Berbagai macam molekul seperti protein, karbohidrat, phospholipid, dan molekul lainnya yang dibentuk di retikulum endoplasma akan mengalami modifikasi di badan golgi sepanjang perjalanannya dari cis menuju ke trans. Setelah lebih dari 100 tahun badan golgi dideskripsikan, masih belum ditetapkan mekanisme pasti perpindahan protein melalui badan golgi. Namun ada satu kemungkinan mengenai perpindahan itu yaitu melalui vesikel-vesikel yang berfungsi sebagai pembawa protein antar cisterna pada badan golgi. (Cooper GM, 2000)

Di samping itu, ada makromolekul yang diproduksi sendiri oleh badan golgi. produk golgi yang banyak disekresi oleh sel yaitu polisakarida, salah satunya adalah asam hialuronat, yang bersifat sangat hidrofilik, sangat kental, dan merupakan polianion yang mengikat sejumlah besar kation dengan ikatan ionic. Dimana asam hialuronat ini berfungsi sebagai perekat pada sel-sel hewan. (Mescher A, 2011)

Perpindahan Sekresi Protein dari Lumen Retikulum Endoplasma Kasar Melalui Badan Golgi dan ke Permukaan Sel

Gambar 2 : Regulated Secretion dan Constitutive Secretion Sumber : Molecular Biology of the Cell. 3rd edition Sebagian besar protein yang baru dibuat pada retikulum endoplasma kasar disatukan ke dalam bentuk kecil yaitu vesikel transport dengan diameter 50 nm. Bentuk inilah yang saling bergabung dengan sesamanya atau dengan cis golgi yang nantinya terus menumpuk dan akan membentuk suatu bentuk yaitu cis golgi retikulum (network). Selain daripada itu ada suatu mekanisme pada protein dimana dia akan kembali ke retikulum endoplasma melalui suatu bentuk yang disebut retrograde vesikel transport dimana geraknya itu dari yang jauh dari retikulum endoplasma menuju kea rah yang lebih dekat. Ada suatu proses yang disebut cisternal migration atau cisternal progression dimana pada proses ini cis golgi yang baru saling menumpuk terus

menerus menuju kea rah yang menjauhi retikulum endoplasma, dimana hal ini akan membentuk medial golgi dan selanjutnya trans golgi. Pada proses ini masih ada pemindahan balik oleh retrograde vesikel transport bisa di balikkan ke salah satu diantaranya yaitu cis, medial, atau trans golgi cisterna. Protein yang memang seharusnya di sekresikan dipindahkan daric is golgi menuju trans golgi. Dalam hamper semua sel, protein di sekresikan secara kontinyu atau disebut juga constitutive secretion. Contohnya yaitu pada pelepasan kolagen oleh fibroblast dan protein serum oleh hepatosit. Protein tersebut dialihkan menuju trans golgi dan dengan bantuan vesikel transport protein tersebut dipindahkan menuju ke membran plasma. Namun pada sel tertentu protein tidak disekresikan secara kontinyu namun papa trans golgi ini di sortir menjadi secretory vesikel dan memerlukan stimulus untuk langkah selanjutnya, sekresi jenis ini disebut regulated secretion. Bisa contohnya antara lain sekresi precursor enzim pencernaan yang terjadi di pancreas, kemudian sekresi hormon oleh sel endokrin, namun sekresi tersebut di rangsang oleh stimulus yang berbeda. Terjadi peningkatan kadar Ca+ pada sel dimana hal ini dipengaruhi oleh pengikatan hormon pada reseptornya sehingga hal ini memicu terjadinya proses eksositosis dimana hal ini didahului dengan terjadinya fusi atau penyatuan membran secretory vesikel dengan membran plasma. (Lodish H et al, 2000) Vesikel membawa material ke organel berbeda atau antar organel yang sama yang disebut sebagai vesikel transport ada diantaranya yang diselimuti oleh protein. Ada 3 jenis utama yaitu Coatomer I (COP I), Coatomer II (COP II), dan Clathrin. Adapun perjalanan protein dari ER ke badan golgi adalah protein yang meninggalkan RER dikemas ke dalam vesikel yang di selimuti oleh COP II disebut COP II-coated vesicles, kemudian bergerak ke VTC atau disebut juga ERGIC, dan saling berfusi. Setelah di cek apabila ada protein yang belum waktunya di sekresikan maka akan kembali ke ER dengan COP I-coated vesicles dan apabila protein yang benar bias melewati badan golgi juga dengan COP I-coated vesicles. Di TGN pengemasan terakhir, protein tertentu dikemas dalam clathrin-coated vesicles atau COP II-coated

vesicles kemudian dikirim ke 3 tempat yaitu membrane plasma tempat vesikel tersebut berfusi dan mengeluarkan materialnya ke luar sel (continuous exocytosis), disimpan sementara di sitoplasma sebagai secretory vesicles (discontinuous exocytosis), late endosomes yang bergabung dan menjadi lisosom. Discontinuous exocytosis membutuhkan clathrin dan mengikuti regulated pathway, sedangkan continuous exocytosis membutuhkan COP II-coated vesicles dan mengikuti constitutive pathway (Gartner LP et al, 2011)

Komponen membran vesikel secretory cepat menghilang dari membran plasma


Setelah terjadi fusi antara membran secretory vesikel dengan membran plasma maka kedua membran tersebut akan bersatu serta zat yang di sekresikan akan keluar sel eksositosis. Pada eksositosis ini tidak akan mengalami penambahan luas permukaan membran plasma karena akan segera diimbangi dengan adanya endositosis. Namun ada waktu dimana luas permukaan sel mengalami penambahan secara besar-besaran, misalnya pada sel pankreas yang sedang melakukan pelepasan enzim untuk diantarkan ke lumen usus. Untuk mempertahankan membran plasma saat sekresi dan jalur endositosis pada ukuran yang tetap, maka aliran dari dekat retikulum endoplasma menuju menjauh ke membran plasma forward flow serta aliran retrograde retrograde flow perlu untuk di atur secara tepat. Pada sel yang mengkhususkan dirinya untuk berkembang memerlukan forward flow yang lebih besar dibandingkan retrograde flow dimana ini bisa menambah luas permukaan selnya, namun apabila sel menginginkan terjadinya ukuran yang konstan maka forward flow dan retrograde flow juga sama. Mekanisme ini masih belum diketahui lebih lanjut. (Alberts B, 2002)

Metabolisme Lipid and Polisakarida di Badan Golgi


Phospholipid, gliserol, kolesterol dan ceramid di buat di retikulum endoplasma. Kemudian berawal dari ceramid itu dibuat Sphingomyelin (satu-satunya phospholipid

nongliserol di membran sel) dan glikolipid yang terjadi di badan golgi. Pembuatan Sphingomyelin yaitu dengan transfer kelompok phosphorylcholine menjadi ceramide. Kemungkinan yang lain yaitu penambahan karbohidrat pada ceramide bisa menghasilkan varietas glikolipid yang berbeda. Sphingomyelin dibuat pada permukaan badan golgi, tetapi terjadi penambahan glukosa ke ceramide pada sisi sitosol. Ternyata Glucosylceramide membalik dan ada penambahan karbohidrat tambahan pada sisi membran lumen. Sphingomyelin atau glikolipid mampu melintasi membran badan Golgi. (Cooper GM, 2000)

Anda mungkin juga menyukai