Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK Infeksi menular seksual masih menjadi masalah kesehatan, sosial maupun ekonomi di banyak negara.

Kebanyakan penderita infeksi menular seksual adalah remaja usia 15-29 tahun. Data organisasi kesehatan dunia menunjukkan insidensi infeksi menular seksual semakin meningkat pada wanita, bahkan pada beberapa penyakit infeksi menular seksual kebanyakan penderitanya didominasi oleh wanita. Sebagai contoh, di Amerika, jumlah wanita yang menderita infeksi klamidial 3 kali lebih tinggi dari laki- laki. Dari seluruh wanita yang menderita infeksi klamidial, golongan umur yang memberikan kontribusi yang besar ialah umur 15-24 tahun. Di Afrika bagian Sahara, angka kejadian herpes simpleks pada wanita berkisar antara 40-80%, sedangkan pada laki-laki berkisar antara 10-50%. Tingginya insidensi infeksi menular seksual di kalangan remaja, khususnya wanita, salah satu penyebabnya adalah tingkat pengetahuan remaja terhadap infeksi menular seksual yang relatif masih rendah. Ini tergambar dari pendidikan seks yang hampir tidak ada di sekolah-sekolah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswi SMK Negeri 1 Medan terhadap infeksi menular seksual. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif desain Cross Sectional Study. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 orang dengan tingkat ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan siswi SMK Negeri 1 Medan terhadap infeksi menular seksual berada dalam kategori cukup (54,4%). Dari hasil penelitian ini diharapkan pihak sekolah maupun luar sekolah ,dalam hal ini adalah orang tua, untuk dapat memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi dan pendidikan seks pada siswi di sekolah tersebut. Kata Kunci: Pengetahuan, Siswi, Infeksi menular seksual.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT Sexually Transmitted Infection (STIs) remains as a current health problem, affecting both social and economic sector in various countries. Youth, aged 15-29, forms the biggest population of STIs patients. Data from World Health Organization (WHO) show that more and more increasing STIs in woman, moreover in some STIs infections are predominance of woman. For example, in USA, prevalence of chlamydial infection in women is three times more high than man. From all of the woman with chlamydial infection, the most common age is about 15-24 years old. Data from sub-Saharan Africa show that 30% to 80% of women and 10% to 50% of men are infected from Herpes simplex virus. One of probable cause of high STIs incidents level among teenagers, especially woman, is poor level of knowledge about STIs. The research aimed to find out the knowledge of female student of SMK Negeri 1 Medan towards STIs. The research was a descriptive study and was conducted with cross-sectional approach survey method. A total of 90 sampels were collected with relatively accuracy (d) of 0,1. Sampling was conducted through stratified random sampling technique. The result of the study shows that the level of knowledge for most of the female students in SMK Negeri 1 Medan towards STIs is categorized as sufficient (54,4%). From the results mentioned above, it is strongly recommended that both school administers and family members, in this case the parents, could work together in educating the female students regarding health reproduction issues as well as sex education concurrently. Key Words: Knowledge, Female Students, Sexual Transmitted Infections.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai